Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 16
Grace duduk di meja kerjanya dengan perasaan kesal, ia ingin sekali membuat Jimmy dan Erika merasakan apa yang ia rasakan.
"Grace, apa kau sudah putus dengan Jimmy?" Tanya Rima penasaran.
"Belum." Jelas Grace.
"Kenapa, kau sekarang sudah cantik. Dan kau hanya perlu memutuskan hubungan mu dengan pria itu, maka akan banyak pria tampan yang mendekati mu." Jelas Rima.
Grace terdiam, ia tidak bisa memberitahukan hal ini kepada Rima. Perlakukan Jimmy saat ia ingin putus, merupakan sesuatu yang tidak bisa di publikasikan ke orang lain.
Nampak Rima mengerutkan keningnya, ia seakan tengah memfokuskan matanya pada sesuatu.
"Kau.." Ucap Rima terkejut saat menyadari jika di leher Grace terdapat tanda merah.
"Apa?" Tanya Grace terkejut.
"Itu bekas.."
Sebelum menyelesaikan ucapannya, Grace langsung membungkam mulut Rima agar tidak bersuara dengan kencang.
"Sut diam.." Bisik Grace.
"Oke oke, aku akan diam. Tapi kau telah berhubungan dengan Jimmy, bukankah kau membencinya?" Tanya Rima.
Grace tidak bisa mengatakan jika ia tidak berhubungan dengan Jimmy, melainkan berhubungan dengan Lion yang merupakan bos mereka.
"Sudah, jangan tanyakan privasi orang lain." jawab Grace.
Rima memonyongkan bibirnya, lalu ia kembali ke meja kerja miliknya. Setelah kedatangan Lion yang merupakan Bos besar dari kantor pusat, kantor cabang menjadi sangat sibuk. Pekerjaan yang biasanya santai harus di kerjakan dengan cepat tanpa kesalahan sedikit pun.
Jam sudah menunjukkan jam makan siang, Rima dan Grace berjalan ke kantin kantor dengan perasaan yang sedikit kesal karena pekerjaan yang terus menumpuk hari demi hari.
"Apa kau selalu berpikir, kedatangan Pak Lion itu membawa berkah dan juga musibah." Ucap Rima.
"Bagi ku dia musibah." Jawab Grace kesal, perkataan itu spontan langsung keluar dari mulut Grace.
"Kenapa? Bukankah Pak Lion itu tampan dan mapan. Kau tahu, kita jarang bertemu dengan pria itu seperti. Dan lagi blasteran, jika aku bisa menikah dengannya. Aku yakin, anak ku pasti akan tampan dan cantik."
Grace menggelengkan kepalanya, ia membawa nampan berisikan makanan yang ia beli di kantin.
"Grace di sini." Terdengar suara panggilan dari Erika memanggil namanya.
Grace melihat Erika tengah duduk di sebelah Jimmy, ia tersenyum seakan mengejek keduanya. Lalu berjalan mendekati Erika dan Jimmy.
"Kalian makan berdua?" Tanya Grace yang langsung duduk di hadapan Erika.
"Iya kan, kita satu divisi. Maaf yah, aku lupa tidak mengajak mu." Ucap Erika dengan nada bersalah.
"Enggak papa, cuman nanti orang-orang akan berpikir jika aku bukan kekasih Jimmy tapi kau." Jawab Grace santai seraya memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Grace, apa kau katakan. Ini pasti gara-gara kau Rima, jangan pengaruhi pikiran Grace dengan kata-kata mu itu." Ucap Jimmy kesal.
"Eh? Siapa yang mempengaruhi Grace, jaga ucapan mu itu, Jimmy. Ingat fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan." Jawab Rima kesal.
"Sudah-sudah, di sini kita ingin makan siang kan. Bukan cari masalah, jadi sebaiknya kita makan bersama saja. Dan Grace, aku tidak bermaksud untuk menyakiti hati mu." Ucap Erika dengan nada sedih dan mata yang berkaca-kaca, tapi wanita itu tetap tersenyum seakan ia adalah wanita yang tegar.
"Iya gak papa kok, lagi pula kita kan sahabat." Jelas Grace.
Erika tersenyum, ia lalu mengeluarkan handphone iPhone miliknya yang di belikan oleh Jimmy beberapa waktu yang lalu. Grace bisa melihat jika Erika tengah memamerkan barang itu kepadanya, karena ia tahu jika dirinya hanya menggunakan handphone keluaran tahun 2020 yang sudah sangat usang.
"Wah, handphone mu baru?" Tanya Rima yang penasaran.
Erika tersenyum tipis, "Iya, pacar ku yang membelikannya kepada ku." Jawab Erika.
"Pacar, sejak kapan kau punya pacar?" Tanya Rima.
"Maaf, aku memang tidak pernah memberitahukan hal ini kepada siapapun. Pacar ku orang penting dan dia sangat tidak suka di publish." Jelas Erika.
"Orang penting apanya, atau jangan-jangan dia tidak ingin di publish karena pacar mu itu suami orang?" Tebak Rima dengan senyuman di wajahnya.
Erika tersenyum kesal mendengar ucapan Rima yang terus mengejeknya habis-habisan, "Sudah Rima, jangan menyudutkan Erika seperti itu." Ucap Grace.
Grace lalu mengeluarkan handphone iPhone pemberian dari Lion. Seketika mata Erika membulat sempurna saat melihat handphone iPhone keluaran terbaru yang harganya cukup mahal.