Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

Saat sampai Auliano langsung menuruni Aulia dalam gendongannya, saat Aulia turun Auliano merasa heran dengan baju bagian dadanya yang kelihatan basah sedikit, dia langsung menatap Aulia.

"Aul..."Lirih Auliano menelisik wajah cantik Aulia," Apa kau menangis tadi?"Tanya Auliano intens.

"Kaka..."ucap Aulia yang langsung memeluk erat tubuh Auliano, membuat Auliano mengernyitkan dahinya, ada apa dengan Aulia pikirnya?"Aku mencintaimu sangat mencintaimu, terimakasih kau sudah membuatku Seperti seorang ratu?Jangan pernah tinggalkan aku!" Ucap Aulia menatap lekat wajah Auliano.

"bagaimana bisa aku meninggalkan separuh nyawaku?itu tidak akan pernah terjadi, sangat mustahil."Ucap Auliano mengelus lembut Rambut Aulia.

"Tuan Nyonya..." Ucap Lany terkejut saat melihat Auliano yang sedang berpelukan dengan Aulia,"Ma-Maaf sudah mengganggu?Nyonya Aulia Su-sudah ditunggu didalam!"Ucap Lany dengan terbata-bata sambil menundukkan kepalanya.

"Ah Astaga... Baiklah, Kaka aku masuk kedalam dulu." Ucap Aulia tersipu Malu, Auliano hanya mengangguk dengan wajah datarnya.

"Kau, Jika kau melihat begitu Lain kali. Tutup saja Mata dan Mulutmu!"Tekan Auliano dengan wajah datarnya dan beranjak pergi.

"Kenapa Mata dan Mulutku yang disalahkan?Bukannya Merasa bersalah karna sudah berpelukan Mesra didepan Umum!Cihhh... Dasar Bos dan Asisten sama saja." Menggurutu Lany dengan Rasa kesal.

Singkat cerita Akhirnya selesai juga MakeOver, Aulia tampak sangat cantik ditambah gaun yang ada di tubuhnya berwarna merah maron menambahkan kesempurnaan untuk dirinya. (Silahkan Readers Bayangkan sendiri tentang Gaun Merah Maron yang dikenakan Neng Aulia).

"Ya Ampun, Nyonya kau sangat cantik sekali...pasti Tuan Muda akan terpesona dengan kecantikan mu malam ini." ucap Lany yang memang ada diruangan Makeover sedari tadi menemani kekasih Tuan muda.

"Terimakasih atas pujiannya Kak? ini karna berkat Kaka-Kaka MakeOver Yang sudah menyulapkan Wajahku secantik ini, Terimakasih Banyak Kaka-Kaka MakeOver?." Ucap Aulia Tersenyum Ramah.

"Sama-sama Nyonya, tapi tanpa Makeover dari saya memang Nyonya sudah kelihatan sangat cantik. "Puji Kaka MakeOver Tersenyum Ramah.

"Betul sekali, padahal Makeup nya cuman tipis-tipis saja tapi sudah sesempurna ini, nyonya memang memiliki wajah yang sangat cantik alami."Puji Kaka Makeover yang satunya, Aulia hanya Tersenyum Manis.

"Baiklah Nyonya kalau begitu Kami pamit pulang dulu." Pamit Kaka-Kaka MakeOver lalu beranjak pergi, Aulia dan Lany Mengangguk.

"Lalu dimana Kak Ano?" Tanya Aulia.

"Tuan sudah pergi duluan, Tuan Hanya menyuruh Seseorang untuk mengantar Nyonya Aulia."Jawab Lany.

" Aku fikir Kak Ano akan Menungguku disini."Lirih Aulia lesuh.

"Sudahlah, Tidak perlu memasang wajah Lesuh begitu! Nanti wajah Cantik Nyonya akan menghilang." Ucap Lany mengelus lembut tangan Aulia.

"Kaka tidak perlu memanggilku dengan sebutan Nyonya, saya bukan Majikankan kaka. Panggil Aulia saja!" Ucap Aulia tersenyum.

"Tapi sebentar lagi akan menjadi Majikanku Bukan?"Ucap Lany menggoda Aulia.

"Kak Lany bisa saja." Ucap Aulia tersipu Malu,"Panggil Aulia saja kak."Lanjutnya.

"Baiklah, Akan saya usahakan panggil Aulia Tapi tidak dihadapan Tuan Muda yang super Galak itu." Ucap Lany menaikkan ujung bibir atasnya.

"Eh enak saja, Kak Ano tidak Galak, dia orangnya Lembut dan penyayang." Bantah Aulia tersenyum manis saat mengingat perlakuan lembut yang Auliano berikan padanya.

"Itu sama kamu Aulia, tidak sama aku dan orang lain diluar sana." Bantah Lany. Aulia hanya tersenyum sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Mari Nyonya, silahkan masuk! "Ucap Orang suruhan Auliano yang akan membawa Aulia kesuatu tempat, Aulia Megangguk.

Sementara dalam perjalan Aulia bingung dengan tidak ada keberadaan Auliano, lalu dengan tiba-tiba menyuruhnya pergi ke suatu tempat yang Aulia pun tidak tahu.

" Huhhh.. Menyebalkan, Untung tampan."dengus Aulia dengan tersenyum Manis sambil melihat keluar jendela, membiarkan angin malam menerpa wajah cantiknya.

.

.

.

setelah menempuh perjalanan 30 menit mobil yang membawa Aulia telah sampai juga di tujuannya. Sebuah Cafe yang gelap gulita hanya ada cahaya Rembulan yang meneranginya, membuat Aulia mengernyitkan dahinya, Apakah dirinya diculik pikirnya?.

"Apa paman yakin tempatnya disini?" Tanya Aulia yang mulai merasa khawatir.

"Kemarilah... saya akan mengantarkan Nyonya."Ucap Orang suruhan Auliano dengan wajah datar. Aulia hanya mengangguk sambil mengekor di belakang orang suruhan itu.

sambil berjalan Aulia berfikir keras mengapa Sang Kekasih mengajaknya kesini dengan gaun yang mewah? mata indahnya selalu melirik kesana kemari mencari Sang Kekasih yang katanya sudah menunggunya ditempat ini.

"Paman apa tempatnya benar disini?" Tanya Aulia memastikan, Aulia merasa Heran Mengapa sedari tadi tidak ada jawaban dari orang suruhan Auliano, kekhawatirannya sudah mulai memuncak.

"Paman... "panggil Aulia, namun tak ada jawaban.

" Paman, Paman... "panggil Aulia terus menerus namun belum ada jawaban sama sekali, Matanya mulai melihat kiri kanan namun Aulia tidak mendapatkan kehadiran orang suruhan Auliano yang tiba-tiba menghilang dalam kegelapan.

" Paman itu dimana? Gelap sekali."lirih Aulia mulai merasa panik."Ya Ampun... aku lupa Handphone ku."

Ditempat lain tampak seorang pria tampan yang sedang memantau dari kejauhan, melihat Sang kekasih yang sudah merasa panik langsung saja menyuruh seseorang untuk mulai menyalakan lampunya.

TLEKK!

Betapa terkejutnya Aulia ketika melihat Lampu-lampu di sekelilingnya tiba-tiba menyala dengan indahnya, Layar besar yang menampilkan sebuah kata-kata Romantis seketika membuat dirinya meneteskan Airmata.

AULIA ADZANIA GLADISHA GADIS DESA YANG MEMBUAT AULIANO PUTRA HUTAMA SANJAYA TELAH JATUH CINTA DENGAN PESONA MU, MAUKAH KAU MENJADI ISTRI KU DAN IBU DARI CALON ANAK-ANAK KU SUATU HARI NANTI.

Aulia mengangguk menjawab pertanyaan yang tertulis di layar besar tersebut, Saat itulah Auliano keluar dari tempat persembunyiannya dengan membawa sekuntum bunga.

"Aulia Adzania Gladisha bersediakah kau menjadi istriku?" Tanya Auliano tersenyum manis sambil bersimpuh dihadapan Aulia dengan memberikan bunga yang ada ditangannya, Aulia Mengangguk sambil mengambil bunga yang warnanya senada dengan warna gaun yang Aulia kenakan.

"Menikahlah denganku.."Lanjut Auliano membuka sebuah kotak kecil yang berisi cincin indah, memasangkan dijari manis Aulia.

" Honey... Terimakasih? Aku Mencintaimu sangat Mencintaimu."Lirih Aulia meneteskan airmatanya, Auliano berdiri dan langsung memeluk erat tubuh Aulia.

"Jangan Menangis sayang! Malam ini adalah Malam Bahagia kita, jadi aku tidak mengijinkan mu untuk menangis." Ucap Auliano tersenyum manis sambil melap air mata Aulia.

"Aku terlalu bahagia Honey, semuanya sungguh indah. terlebih lagi kau mempersiapkan ini semua saat baru keluar dari rumah sakit, Terimakasih?"Ucap Aulia memeluk Auliano.

" itu semua aku lakukan demi orang yang berharga dalam hidupku selain Mommy. dan kau tak perlu merasa khawatir dengan keadaan ku, semuanya akan baik-baik jika kau tak meninggalkan ku."Ucap Auliano lembut. "Mari Nikmati Acara kita malam ini!" Lanjut Auliano mengecup kening Aulia.

Bersambung...!!

Jujur Author sampai senyum-senyum sendiri Nulisnya🤭Seperti biasa, jangan lupa tinggalkan jejak Like, vote dan komentarnya🙏Muachhh😘

Auliano Putra Hutama Sanjaya

Aulia Adzania Gladisha