NovelToon NovelToon
Bangkit Nya Gadis Tersisih

Bangkit Nya Gadis Tersisih

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: novita jungkook

Nara adalah anak bungsu dari tiga saudara, Kedua Kakak nya selalu hidup di perhatikan oleh orang tua nya. Segala sesuatu pasti di turuti, Beda hal nya dengan Nara yang selalu tersisih dalam keluarga, karena dia bukan lah anak dari istri sah nya Tono.

Suatu hari Nara berjuang untuk hidup dan mati karena di tabrak oleh Nayla Kakak nya sendiri, Saat sedang sekarat. Seorang pria misterius menyelamatkan nya dan mendidik Nara menjadi sosok yang kuat, Lima tahun kemudian Nara kembali lagi dan membalas sakit hati nya kepada keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Nara bangun

Nara membuka mata melihat ruangan yang sangat asing bagi nya, Satu yang ia sadari bahwa masih ada nyawa dalam raga nya. Dia menangis karena allah masih saja memberikan umur panjang, Padahal Nara lebih memilih untuk mati saja dari pada hidup dalam derita yang tak berkesudahan. Apa lagi ini tempat asing dan paati nya dia juga akan mengenal tempat baru serta orang nya juga baru, Entah bagai mana sifat orang itu. Nara tak berani berpikir bahwa orang ini akan sangat ramah baik pada nya, Karena dari wajah saja sudah kelihatan garang dan dingin, Pasti nanti hidup Nara akan lebih buruk dari rumah neraka nya yang ada di kampung.

Edwin berdiri di dekat jendela menatap seonggok tubuh yang sudah membuka mata, Dia tersenyum senang karena tak sia sia menolong Nara. Kalau sampai gadis ini mati maka Edwin akan merasa pertolongan nya sia sia saja, Untung Nara sudah bangun dan akan lebih bagus bila cepat bangun. Pria ini sudah tidak sabar untuk mengajari Nara cara berburu mangsa yang berpura pura beringas, Padahal nyata nya sangat lah lemah sekali. Edwin sudah geram dengan tingkah laku Tono, Dia menyelidiki keluarga Nara sampai pada akar hingga tahu semua nya. Dia sangat senang karena akan mendapat murid yang sangat bagus, Edwin tak tahu bahwa Nara sebenar nya ingin mati saja.

"Anda siapa, Tuan?" Nara bertanya pelan karena masih lemas.

"Orang yang sudah menolong mu, Kau berhutang budi padaku." Jawab Edwin.

"Tapi aku tidak minta kau tolong, Mungkin bila kau tak menolong ku. Pasti aku tak akan susah payah memikirkan cara untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini!" Sahut Nara.

"Dunia terasa keras untuk orang yang lemah!" Sinis Edwin.

"Maksud mu aku lemah?" Nara menatap Edwin tak terima.

"Mana mungkin kau pantas di sebut lemah, Kau itu jauh sekali di bawah lemah! Entah apa sebutan yang pantas untuk mu." Ejek Edwin.

Nara tertawa sumbang karena pria ini bisa dengan gampang nya mengatakan bahwa dia lemah, Padahal Nara merasa bahwa Edwin tak tahu apa apa tentang hidup nya. Namun berani bilang begitu, Gadis ini berusaha bangun sekuat tenaga nya tak peduli pada tulang kering yang terasa sakit ketika di gerakan.

Gedebuuuk.

"Aduh, Ya allah!" Nara menjerit karena jatuh dari ranjang.

"Masih tak sadar diri bahwa kau lemah?" Edwin bertanya padi gadis yang kepala nya hanya tampak sedikit di balik ranjang.

"Nama nya juga patah kaki, Eh ini benaran ya kaki ku patah?" Nara hampir tak percaya.

"Orang yang leher nya patah saja tak selemah kau, Dia tetap punya semangat membara agar bisa membalas orang yang sudah mencelakai nya." Pancing Edwin.

"Membalas?!"

Nara bergumam sendiri mendengar kata membalas, Selama ini dia tak pernah berpikir begitu karena Nara yakin tak akan mampu membalas mereka yang sudah menyiksa nya. Sebab mereka lebih kuat dari pada diri nya yang sangat lemah ini, Namun sekarang keadaan sudah berbeda. Nara tak di rumah mereka lagi, Pasti akan terasa menantang bila membalas mereka.

"Bisakah aku membalas mereka?" Tanya Nara pelan.

"Tak akan bisa bila kau sendiri ragu! Tapi bila kau yakin dan tak bertanya bisa apa tidak, Sudah pasti jawaban nya bisa." Edwin selalu tegas bila menjawab.

Kebencian Nara pada Tono bagai kan tersulut api karena dia begini gara gara pria itu, Tono yang sudah menciptakan diri nya, Namun dia juga yang membuang serta menyiksa sang anak dengan kejahatan yang sangat brutal. Bila Bu Lastri yang terus menyiksa, Mungkin saja akan bisa di di maklumi karena untuk balasan sakit hati nya pada Marda. Namun ini perbuatan Ayah kandung Nara sendiri, Tentu nya sangat tak wajar dan bisa di bilang tak punya otak, Anak yang di buat dari hubungan haram terus saja ia siksa sampai mau mati tanpa ada belas kasihan.

"Bagai mana aku akan membalas mereka, Tuan?" Tanya Nara akhir nya.

"Cara ku membalas di lalui dengan darah dan juga hati yang dingin! Aku tak mau ada rasa iba sedikit pun, Bila salah satu anak buah ku yang punya rasa iba. Maka akan ku bunuh dengan tangan ku sendiri!" Ucap Edwin.

Merinding Nara mendengar nya karena ini pasti mafia besar, Nara bisa menduga nya karena dia pernah menonton cerita mafia di ponsel butut nya yang sekarang entah di mana, Di lihat dari wajah Edwin yang sangat dingin saja sudah bisa di pastikan bahwa pria di hadapan nya ini pasti mafia.

"Sekali lagi aku akan memberimu pilihan, Bila kau ingin balas dendam maka ikut lah dengan ku! Tapi bila kau tak sanggup, Silahkan kau pulang dan selama nya tinggal di rumah neraka itu." Tegas Edwin.

"Bagai mana bila aku mati saat pelatihan?" Tanya Nara yang sudah cemas.

"Akan ada yang mendampingi mu, Besok bila keadaan mu sudah agak membaik maka ikut lah salah satu pembunuh ku untuk eksekusi korban nya. Anggap saja itu latihan untuk mental mu!" Ucap Edwin.

"Langsung ikut? Bagai mana bila mereka lupa dan malah meninggal kan aku." Tanya Nara.

"Tak usah banyak tanya, Cepat lah berdiri aku akan menunjukan sesuatu." Suruh Edwin.

"Aku patah tulang, Tuan! Bagai mana mau berdiri sekarang?" Kaget Nara.

"Aku menyewa dokter yang sangat bagus, Tak usah kau banyak alasan!" Sergah Edwin.

Karena Edwin yang sangat galak kepada nya, Nara mencoba bangkit berdiri dengan perasaan was was. Walau masih ada rasa sakit pada tulang nya, Namun Nara tetap bisa berjalan dengan pelan, Dia segera mengikuti Edwin yang sudah berjalan duluan keluar dari kamar.

"Ya allah tempat apa ini, Besar nya." Kaget Nara ketika keluar dari kamar.

Edwin cuek saja karena sudah pasti Nara akan kaget melihat mansion nya yang sangat megah ini, Jauh sekali bila di bandingkan dengan rumah Pak Tono di kampung. Rumah itu saja menurut Nara sudah besar, Apa lagi yang sekarang punya Edwin ini.

"Astaga, Nona! Kenapa anda sudah berjalan jalan?" Kaget Dokter Juni.

"Di akan ku latih jadi pembunuh bayaran, Bukan mau manja manja di atas kasur!" Sergah Edwin.

Dokter Juni yang sudah memegang tangan Nara itu reflek melepaskan nha, Takut bila nanti malah salah sasaran kena omel. Padahal biasa nya pasien akan di suruh istirahat dulu beberapa hari setelah sadar dari koma nya, Bukan malah kelayapan dan sekarang mau di latih untuk jadi pembunuh bayaran.

1
Ayu
apa nanti nara gk trauma ya untuk hidup ke depan nya karena sdh bantai semua kluarga nya
Ayu
ya nama nya lg mabuk krn patah hati. semua bs jdi khilaf. cm di sini pemeran utama nya terlalu sadis thor. bunuh orang kayak gk ada hukum. kan bs di penjara atau di buat cacat aja.
Ayu
di potong aja burung nya pak tono nara. jadi gk bs main perempuan lg
Ayu
betul kan nara bkn anak bu lastri tapi anak selingkuhan pak tono. kshn nara
Ayu
mgkn kah nara anak pungut ya
Ayu
crita nya mengandung bwg nih. seperti nya ok crita nya. ikut in aja ya. lanjut thor
siti fatimah
Luar biasa
Akbar Razaq
Aku kasih tahu ya Nara padahal dulu waktu kamu koma mau di buang lo klo gak segera sadar.
Akbar Razaq
Paha yg dijahit baik baik saja,tapi malah kepala yg pusing karena di gencet bang Edwin ya Ra.😆
Akbar Razaq
Tumben bang Jeff ingat Tuhan lah pas ngabisin nyawa orang ingat Tuhan tdk bang?
😆
winovin
Luar biasa
joong
Ngeri sadis ceritanya 🥺🥺🥺🥺🥺
Tapi bagus sih, berani nulis kyk gini
Tutie Arkan
jahat amat...
Vasca Van Eden
Luar biasa
Istri lipai:)
semangat
Charles Bawengan
Luar biasa
Khairulamyamy Amy
Kecewa
Khairulamyamy Amy
Buruk
Endang Werdiningsih
pembalasan dendam sesuai yg diderita nara ditmbh bunga'a,,,
sadis sih,,tp tetep aja dendam tetap menyala,,kalo ga ada edwin nara tinggallah nama..
helmiza emi
ini hanya cerita hayalan,mana ada kejadian beginian,terlalu kamu thorr,,,penyiksaannya begitu amat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!