perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.
Sudah 4 hari namun Farhan belum juga mendapatkan panggilan dari perusahaan itu,ntah ia di terima apa tidak Farhan hanya memasrahkan saja semua kepada Allah,kalo emang belum di terima di sana,berarti belum rezeki.
” Assalamualaikum,selamat pagi nak farhan,mau kemana pagi pagi udah siap siap aja." tanya pak Basir tetangga sekitar kontrakan Farhan.
” Walaikumsalam pak Basir,ini saya mau belanja ke pasar,buat membeli kebutuhan saya sudah pada habis,sekalian kebutuhan dapur."balas Farhan sambil tersenyum ramah.
” Yaudah nak Farhan kalo mau pergi silakan,hati hati ya nak Farhan di jalan."
" Saya duluan, Assalamualaikum."
” Walaikumsalam nak."
Setelah itu pun Farhan pergi ke pangkalan ojek buat naik ojek ke pasar, sebenarnya Farhan bisa naik motor,namun ia gak enak kalo meminjam motor tetangganya,saat ini pun farhan mau beli motor bukas,tapi uang nya belum mencukupi,uang dari bayaran ia marbot di mesjid,dan guru ngaji hanya cukup buat biaya makan sehari-hari.
Tak beberapa lama ia berjalan akhirnya Farhan sampai di pangkalan ojek langganan nya yaitu pak Dani, orang yang pertama kali Farhan temui ketika sampai di Jakarta. yang sudah Farhan anggap seperti orang tua sendiri, apalagi Pak Dani yang ngasih tahu kalau ada lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut, jadi Farhan pun bermaksud melamar di sana menjadi karyawan di sana.
” Assalamualaikum Pak Dani."sapa farhan sambil mencium punggung tangan laki-laki paru Baya tersebut.
” Waalaikumsalam, tumben tadi pagi sudah ke sini, mau ke mana ya."
” Iya ni pak Dani saya mau ke pasar buat beli peralatan rumah sudah pada habisan pak."
” Yaudah kalo gitu bapak antarkan yuk." ajak pak Dani buat mengantarkan Farhan ke pasar.
” Makasih pak,tapi biar saya saja yang bawa motornya,supaya bapak gak kecapean, insyaallah saya sudah hapal jalan ke pasar.
” Yaudah kalo kamu memaksa nak."
Setelah itupun akhirnya Farhan dan pak Dani pergi dari pangkalan ojek menuju pasar dengan Farhan yang menjadi supir pak dani.sambil bercerita cerita.
” Oh ya nak,bagaimana lamaran kamu di perusahaan itu,apa sudah dapat panggilan." tanya pak Dani saat mereka masih berada di jalan.
” Belum pak,padahal sudah seminggu saya menunggu,namun sampai saat ini tidak ada,mungkin belum Rezeki saya buat bekerja di sana." jawab Farhan dengan hati yang ikhlas,saat tidak di terima kerja di perusahaan itu, walau pun Farhan sangat menantikan panggilan itu,namun kalau belum rezeki ya mau bagaimana lagi.
Dan setelah itu pun tidak ada lagi percakapan antara Pak Dani dan Farhan selama di perjalanan menuju ke pasar tradisional.
Tak lama kemudian akhirnya motor yang dikendarai oleh Farhan sampai di pasar itu.
” Alhamdulillah akhirnya kita sampai juga."
” Iya Pak, Makasih ya Pak udah nganter kan, kalau papa mau balik sekarang juga nggak apa-apa biar nanti Farhan pulangnya pakai ojek atau becak."
” Bener
” Benar ni nak nggak apa-apa jika balak tinggal kamu sendiri di pasar."
” Iya pak, insya Allah saya sudah paham muka Pak daerah sini, aman kalau jalan pulang ke rumah saya masih hapal." tutur Farhan pada pak Dani,supaya tidak mencemaskan keadaan dirinya.
”Ya sudah kalau gitu nanti kalau kamu ada apa-apa kamu telepon bapak aja ya insya Allah bapak bakal selalu siap sedia."
” Insyaallah pak, makasih sudah menghawatirkan saya."
” Iya nak, Ya sudah ya bapak pergi dulu assalamualaikum."
” Walaikumsalam pak."
Setelah pak Dani pergi Farhan pun masuk ke dalam pasar untuk membeli kebutuhan pribadinya serta sayur-sayuran dan kebutuhan pangannya.
Farhan membeli seperti sabun mandi,deterjen baju,dan bahan bahan pangan lainnya,walau waktu pertama Tama datang Farhan sempat kebingungan untuk mencari barang seperti itu,dan belum paham banget,namun lama kelamaan Farhan seperti sudah paham berbelanja di pasar,walau terkadang banyak orang melihat dirinya yang seorang laki-laki berbelanja namun, peran sendiri tidak pernah meresponnya hanya memberikan senyuman.
" Alhamdulillah akhirnya selesai juga, harus juga ya berkeliling-keliling pasar,dan perut juga sudah lapar mendingan Aku cari sarapan sekitar sinilah sama beli air." gumam Farhan.
lalu berjalan ke arah luar pasar, untuk mencari warung lesehan pinggir jalan, dengan menenteng belanjaan di tangan kanan dan di tangan kiri.
Saat Farhan sudah sampai di jalan raya,Farhan melihat kanan dan kiri di mana tempat jualan makanan,atau wartek yang murah,karna uang susah belanja milik Farhan hanya tersisa 30rb saja.
Akhirnya Farhan melihat wartek pinggir jalan,namun di sebrang pasar,mau tak mau Farhan terpaksa harus menyeberang jalan,buat sampai ke wartek itu.
Dan saat jalanan sedang renggang Farhan pun perjalan sambil melihat kanan dan kiri,sambil menenteng barang belanjaannya.
Sedangkan di dalam mobil mewah yang sedang berjalan, Terlihat di dalam ada seorang laki-laki tampan dengan stelan jas sedang memperhatikan jalan depan,namun netra matanya tidak sengaja seperti melihat seseorang pria di sebrang jalan yang sangat ia kenali, sampai beberapa kali matanya ya kucek, guna melihat benar-benar apakah yang ia lihat sama atau bukan atau hanya khayalannya saja.namun saat ia memperhatikan lebih jelas orang tersebut sudah tidak ada lagi.
”loh kemana Pria itu, kok seperti Al ya, tapi nggak mungkin lah itu Al, karenakan Al sudah meninggal 5 tahun yang lalu, mungkin kamu hanya menghalu saja Dimas, sampai teringat oleh sahabat kamu,yang sudah tenang di atas sana." ujar seorang pria,yang bernama dimas dengan sedih, teringat oleh sahabatnya yang sudah pergi duluan menghadap sang pencipta, meninggalkan banyak kenangan yang tidak akan pernah dilakukan oleh Dimas,sebagai sahabat Al sejak duduk di bangku SMP.
”Ada apa pak,kok saya liatin dari tadi bapak kaya sedang memperhatikan luar." Tanya sang asisten,pada bos nya itu.
”Gak ada kok,yaudah kamu fokus aja menyetir, nanti kalau kita kenapa-napa saya akan nyalahin kamu loh." ucap Dimas pada sang asisten,agar tidak kepo dengan dirinya.
” Maaf pak,tidak akan saya ulangin." tutur asisten Dimas itu,dengan sedikit kesal terhadap bos nya itu, padahal tadi jelas-jelas bosnya itu sedang melihat ke arah luar dan mencari-cari seseorang, namun giliran ditanya malah iya yang kena marah sama bosnya itu.
Farhan yang sudah sampai di wartek,setelah menyeberang jalan dengan hati-hati akhirnya sampai juga,lalu masuk ke dalam arti tersebut dan mata yang belanjanya di sebelah dirinya duduk lalu memesan makanan pada pemilik wartek tersebut.
” Permisi Bu."panggil Farhan.
” Iya Mas pesan apa." tanya pemilik warteg tersebut.
” Saya mau pesan telur dadar, tempe orek sama sayur makan di sini ya."
”Baik mas tunggu sebentar ya."
” Baik buk, sama Oh ya Bu sama es kosong satu."
” Iya mas."
Tak lama kemudian pesanan makanan Farhan sudah datang, dan sebelum makan Farhan membaca doa makan terlebih dahulu. setelah itu makan dengan tenang, dengan menu sederhana yang ia pesan, walaupun begitu itu sudah nikmat bagi Farhan, karena di luar sana masih banyak orang yang kelaparan, guna untuk mencari sepiring nasi, dan alhamdulillah orang masih diberikan kecukupan rezeki oleh Allah subhanahu wa ta'ala hingga saat ini.
.....