NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Hari ini ayah dan bunda berniat untuk mengajak Raka dan Mita pergi berlibur ke villa milik mereka yang ada di puncak. Sekalian melihat keadaan villa mereka yang sudah lama tidak di kunjungi. Selama ini villa tersebut sering di sewakan, namun kebetulan untuk minggu tidak ada yang menyewa villa jadi ayah dan bunda mengajukan ide untuk mengajak Raka dan Mita menginap satu malam di sana. Tak lupa ayah dan bunda pun turut serta mengajak bi Sumi.

" Raka, Mita bunda berencana mengajak kalian pergi ke villa yang ada di puncak sekaligus menginap di sana. Kalau bisa besok kalian kosongkan jadwal dan siang ini kita bisa berangkat ke puncak".

" Hah bunda ga salah? ko mendadak banget si bund. Kenapa ga bilang dari semalam? ".

" Tadi malam bunda baru telpon pak Dadang dan ternyata villa kita kebetulan kosong jadi bunda sama ayah baru bisa bilang ke kalian pagi ini".

" Tapi kan besok aku kuliah bund, mas Raka juga pasti kerja".

" Izin aja sayang, bunda kangen loh saka kamu bunda dan ayah juga sengaja kosongkan jadwal biar bisa liburan sama kamu dan Raka".

" Tapi kan bund.. ".

" Ga papa Mita, mas bisa ko. Kasian bunda sama ayah kalau ga jadi nanti biar mas yang minta izin".

" Tapi kan kemarin aku baru izin mas".

" Izin kenapa nak? Kamu sakit ya. Pantas bunda keinget kamu terus". Mita keceplosan jika kemarin ia tak bisa pergi ke kampus karena badannya remuk. Akhirnya bunda mengetahui jika kemarin Mita tak kuliah.

" Em aku ga sakit bund cuma sedikit ga enak badan aja. Iya kan mas? ".

" Iya bund, memang kemarin Mita ga enak badan tapi sekarang Mita baik-baik aja ko".

" Kamu ga hamil kan nak? ".

" Ya ngga lah, bunda sembarangan aja".

" Ya sudah sudah, jadi kamu sama Raka bisa ikut ngga?"

" Bisa bund, ya udah kita siap-siap dulu ya bund".

" Oh ya, jangan lupa ajak bi Sumi juga yah, kasian kan kalau di tinggal sendirian apalagi bi Sumi baru di sini".

" Oke bund, nanti Raka sampaikan sama bi Sumi".

" Makasih Raka, kamu ini emang menantu idaman ya". Bunda menepuk bahu Raka sambil tersenyum riang karena rencananya untuk berlibur bersama Mita dapat terwujud. Raka dan Mita pun bergegas pergi meninggalkan bunda yang masih asyik menikmati teh hangatnya, sedangkan ayah masih berada di kamar mandi sehingga dari tadi tidak bergabung dengan mereka. Sesampainya di kamar, Mita sedikit mengomel kepada Raka.

" Mas kenapa si mau aja kalau di ajak bunda? ".

" Mita, mas tau kamu ingin sekali fokus kuliah. Tapi kita juga kan jarang berkumpul sama ayah dan bunda, jadi mas pikir ga ada salahnya juga kalau kita ikut kemauan bunda".

" Ya udah deh gimana mas aja".

" Jangan cemberut gitu dong. Coba senyum dulu".

" Ga mau". Mita menyilangkan tangan dan membelakangi Raka, tentu saja ia tak ingin bertatapan dengan Raka. Namun Raka tidak peduli dengan kelakuan Mita yang sedang ngambek itu, dia malah memeluk Mita dari belakang sambil menciumi leher jenjang Mita.

" Mas lepasin dong".

" Ngga akan mas lepasin sebelum kamu kasih senyuman paling manis buat mas".

" Ngga mau". Raka semakin mengeratkan pelukannya kepada Mita, namun detik berikutnya Mita malah sengaja menginjak kaki Raka.

" Aaaww.. Sakit Mita".

" Suruh siapa ga mau lepasin". Mita berlari ke kamar mandi dan sengaja mengunci pintu dari dalam kamar mandi. Dan tentu saja Raka mengejar Mita namun kali ini ia kalah cepat dari Mita.

" Mita tunggu, hey buka dong sayang".

" Ngga akan wlee. Mending mas beres-beres aja dulu nanti kalau aku udah selesai di kamar mandinya aku bukain ko pintunya".

" Hmm ya udah, tapi jangan lama-lama ya. Kamu juga harus bantuin mas beres-beres".

" Siap bos". Raka hanya bisa senyum-senyum kuda melihat kelakuan Mita yang begitu menggemaskannya. Sedangkan di balik pintu pun Mita tersenyum puas melihat Raka yang pasti tak akan menyangka dengan apa yang di lakukannya.

Setelah makan siang, mereka berangkat ke puncak dengan mobil terpisah. Rencananya pulang dari puncak ayah dan bunda akan langsung pulang ke rumahnya jadi mereka tidak akan mampir dulu ke rumah Raka dan Mita. Raka duduk di kursi pengemudi sedangkan Mita duduk di kursi samping pengemudi dan bi Sumi duduk di kursi belakang. Mobil pun mulai melaju ke tempat yang akan di tuju. Sepanjang perjalanan Mita memilih untuk tidur, rasanya badannya belum benar-benar enak untuk di bawa pergi jauh. Namun ia tidak bisa menolak karena tidak ingin mengecewakan Raka dan kedua orang tuanya. Tak terasa mobil yang di kemudikan Raka telah sampai di depan gerbang villa milik ayah Mita. Pak Dadang yang di tugaskan untuk menjaga villa pun membukakan gerbang untuk mobil Raka dan mobil ayah yang sudah berada di belakang mobil Raka.

" Terimakasih pak". Raka membuka pintu kacanya dan tersenyum hangat kepada pak Dadang. Setelah Raka memarkirkan mobilnya, ia melihat Mita masih tertidur pulas. Akhirnya mau tak mau ia harus membangunkannya.

" Mita, bangun sayang". Raka mengelus lembut rambut Mita yang tergerai panjang sampai bahu.

" Hemm. Udah sampe ya, ko cepet banget? ".

" Bukan cepet Ta, kamu yang tidurnya lama". Mita setengah sadar dan menepuk dada Raka yang terlihat sedang menahan tawa.

" Hmm, mas aku mau di gendong". Tangan Mita bergelayut manja tepat di dada Raka. Rasanya Mita malas sekali untuk berjalan sampai kamar, walaupun kamar yang akan mereka tempati pun jaraknya tidak begitu jauh.

" Ya udah, nanti mas turun dulu ya". Mita hanya berdehem tanda setuju dengan Raka, sedangkan bi Sumi sudah turun dari tadi. Raka membuka pintu untuk Mita dan menggendong Mita di punggungnya.

" Ya ampun Mita, lihat tuh yah kelakuan anak ayah masa masuk villa aja harus di gendong".

" Ya gapapa bund kan yang penting di gendong suaminya bukan di gendong ayah. Bisa patah tulang ayah kalau gendong Mita. Haha".

" Bunda, aku masih ngantuk aku mau di kamar itu aja ya. Ayo mas kesana". Mita menunjuk ke salah satu kamar yang ada di lantai bawah.

" Ada-ada aja ya mentang-mentang pengantin baru".

" Ga papa bund, Raka juga senang ko". Raka tersenyum tulus kepada bunda dan ayah.

" Ya sudah nanti kalau sudah istirahatnya, kalian bisa berenang atau makan dulu ya".

" Oke bund. Makasih bunda,ayah. Raka sama Mita ke kamar dulu ya". Tak ingin berlama-lama, Raka pun mengikuti instruksi Mita untuk segera mengantar Mita ke kamar. Dan sampailah mereka di kamar yang tadi di pilih Mita, sebuah kamar yang begitu luas dengan cat serba berwarna putih membuat kamar tersebut terlihat modern dan mewah. Ranjangnya pun berukuran besar dengan dilengkapi lemari berwarna putih yang cukup luas. Raka menidurkan Mita di tempat tidur yang ada di sana. Kemudian Raka ingin beranjak ke kamar mandi, namun di halangi oleh Mita.

" Mas mau kemana? Disini aja temenin aku".

" Mas mau ke kamar mandi Ta, sebentar ya".

" Mas tunggu, aku mual".

.

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!