NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

Hari ini hari dimana Edgar dan Karin pindah ke vila yang sudah di siapkan Bambang dan Wita untuk putra dan menantunya itu, Edgar mengemas semua pakaian nya dan hanya meninggalkan beberapa saja, begitupun dengan Karin yang hanya meninggalkan beberapa pakaian saja, Setelah selesai Edgar pun menarik kopernya meninggalkan kamarnya dan juga Karin disana namun seketika pria itu kembali ke dalam kamar lalu menunggu Karin.

“Sabar Edgar, hanya untuk hari ini, lalu besok semua akan berjalan sesuai keinginanmu.”

Edgar membatin, pria itu menatap kesal Karin yang sangat lambat padahal barangnya tidak begitu banyak tapi entah mengapa gadis itu sangat lambat, hingga Edgar tak sengaja melihat Karin memasukkan sebuah kotak kedalam tasnya membuat Edgar mengerutkan keningnya, entah mengapa ia merasa penasaran dengan isi kotak itu.

Namun saat akan menghampiri dan bertanya pada Karin, sang mama sudah memanggil keduanya agar segera turun, Edgar pun akhirnya meminta Karin untuk lebih cepat membuat Karin tergesa gesa menutup tas miliknya lalu segera turun menyusul Edgar, Setibanya dibawah, semua orang menatap keduanya, seperti biasa Edgar bersikap manis dihadapan keluarga nya.

“Sini aku bawakan.”

Ucap Edgar merebut tas Karin dari tangan gadis itu, Edgar sedikit terkejut lantaran tas gadis itu yang cukup berat, ingin rasanya mengumpat pada gadis itu seraya menanyakan isi tas itu, kenapa sangat berat, bahkan lebih berat dari kopernya.

“Kalian sudah siap? Ayo kita berangkat.”

Ucap Wita pada putra dan menantunya membuat Edgar mengerutkan keningnya, apa mereka semua juga ikut mengantar mereka? Jika iya maka Edgar harus berpura pura baik lagi? Ah rasanya sudah sangat muak.

“Kalian ikut?”

Tanya Edgar membuat semuanya menganggukkan kepala.

“Tentu kami ikut, bagaimana pun kalian masih beli terbiasa berdua kan.”

Ucap Erika membuat Edgar tak mampu berkutik sedikit pun, hingga akhirnya mereka berangkat menuju vila, sepanjang perjalanan Karin menatap jalanan yang dirasa cukup indah, banyak pepohonan disana hampir seperti desanya meskipun di sini jauh lebih luas, Wita juga sibuk menjelaskan pemandangan disana pada Karin.

Hingga tak lama mereka pun tiba di vila milik Bambang, Karin dibuat menganga melihat vila yang berukuran besar itu, pasti di dalamnya sangat indah dan mewah, Setibanya disana mereka disambut para pekerja disana dari mulai asisten, tukang kebun dan penjaga disana yang sudah di siapkan oleh Bambang.

“Pa, vila ini terlalu besar untuk Edgar dan Karin tinggali, kami hanya berdua pa.”

Ucap Edgar merasa jika vila untuk terlalu besar untuk mereka tinggali, dan bisa saja nanti Karin merasa besar kepala jika tinggal di tempat semewah itu, Bambang berpikir sejenak sepertinya memang vila itu terlalu besar untuk mereka, tapi mau bagaimana lagi? Apartement Edgar terlalu kecil, ia takut jika Karin tidak nyaman.

“Tapi apartement mu tidak terlalu besar Edgar, bagaimana jika Karin tidak nyaman?”

Tanya Bambang tak sengaja di dengar oleh Karin.

“Tidak apa apa pa, justru Karin tidak nyaman tinggal disini, Karin merasa takut.”

Jelas Karin membuat Bambang akhirnya berpikir sejenak, lalu tak lama pria itu memutuskan untuk mengizinkan Edgar dan Karin tinggal di apartement, mau bagaimana lagi jika itu kemauan Karin, Edgar tersenyum tipis, jika ia tahu maka dari awal ia sudah menyuruh Karin untuk berbicara dengan papa nya.

“Ayo kita pindah ke apartement Edgar saja.”

Ucap Bambang membuat semua orang menoleh, tiba tiba sekali mereka pindah ke apartement Edgar?

“Tapi pa.”

Ucap Wita, Bambang menggelengkan kepalanya, mereka kemudian kembali ke kota menuju ke apartement Edgar, sepanjang perjalanan Edgar benar benar tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya, akhirnya ia bisa tinggal di apartement nya, tak butuh waktu lama mereka untuk tiba di apartement Edgar, setibanya disana Edgar segera membuka apartemen nya.

Namun begitu masuk, Edgar di buat kebingungan melihat apartement nya yang begitu kotor, kenapa bisa kotor begini? Padahal Edgar sangat ingat terkahir kali ia kesana semuanya masih sangat bersih dan rapi, tapi mungkin ia lupa, sedangkan semua orang melihat apartement Edgar benar benar merasa jijik.

“Kenapa kotor sekali? Kau tidak pernah membersihkannya ya?”

Tanya Erika pada adik nya itu, Edgar hanya terkekeh sedaya menggaruk leher bagian belakang kepalanya.

“Ya sudah, untuk sekarang kalian bersihkan seperlunya saja, besok mama akan kirim Inah ke sini untuk membersihkan semuanya.”

Ucap Wita, Edgar pun mengangguk setuju dengan perkataan sang mama, hingga sore pun tiba, keluarga Edgar memilih untuk kembali ke rumah sebelum hari semakin gelap.

“Edgar, jaga diri baik baik, dan jaga Karin.”

Ucap Bambang pada putranya itu, Edgar menganggukkan kepalanya, papa dan mamanya itu memang aneh, bisa bisanya mereka lebih menyayangi menantu mereka itu dari pada anak sendiri, mereka akhirnya segera pulang, kini tinggal Edgar dan Karin di apartement membuat suasana benar benar canggung.

“Kau mau kemana?”

Tanya Edgar kala melihat Karin yang berjalan menuju kamar.

“Ke kamar.”

Ucap Karin seraya menunjuk kamar yang sudah ditetapkan oleh mertuanya, Edgar menggelengkan kepalanya.

“Kita tidak akan satu kamar, kau lihat kan kamar disini ada dua?”

Karin menganggukkan kepalanya.

“Kau di kamar satu lagi, dan aku di kamar sini, ambil semua pakaian mu di lemari dan pindahkan ke dalam kamarmu.”

Ucap Edgar membuat Karin terdiam, benarkah mereka akan pisah kamar? entah mengapa rasanya sangat senang, tanpa menunggu lebih lama Karin mengambil semua barang barangnya yang ada di kamar Edgar lalu memindahkan nya ke dalam kamarnya, melihat raut wajah gadis itu terlihat sangat senang tentu membuat Edgar merasa kebingungan.

“Dasar aneh!”

Umpat Edgar seraya duduk di sofa, sedangkan Karin benar benar sangat senang mendengar ucapan Edgar yang mengatakan mereka pisah kamar, akhirnya ia punya kebebasan melakukan apapun di dalam kamarnya, ia tak lagi harus tidur dengan pakaian panjang dan tak lagi harus tidur di sofa.

“Ah senang sekali.”

Gumam Karin menatap seluruh penjuru kamar nya itu, meskipun tak lebih besar dari kamar sebelum nya tapi kamar ini tetap lebih luas dari kamarnya di kampung, Terlalu bahagia dan sedikit lelah membuat Karin tertidur, sedangkan Edgar yang berada di sofa kini menatap pintu kamar Karin, kenapa gadis itu tak kunjung keluar kamar? Apa dia kesal karena pindah kamar?

Edgar pun berjalan menuju kamar Karin, merasa sisirnya sangat lapar dan tak ada yang bisa di makan membuat Edgar akhirnya memilih untuk delivery makanan saja, Edgar membuka pintu kamar Karin, pria itu mengintip kedalam ruangan itu, kening nya berkerut begitu melihat gadis itu yang tengah tertidur diatas ranjang dengan posisi terlentang.

“Dia tidur? ah aku pesan untuknya sekalian saja.”

Gumam Edgar sebenarnya ingin bertanya pada Karin tentang makanan yang Edgar sudah pesan, tapi gadis itu justru tertidur hingga malam tiba Karin baru saja terbangun dari tidurnya menatap sekeliling, astaga bisa bisanya ia tertidur, Karin juga menatap barang barangnya yang belum ia susun ke dalam lemari membuat nya mengambil tasnya, untuk menyusun pakainya ke dalam lemari.

Namun seketika keningnya berkerut kala tak menemukan kotak miliknya disana, gadis itu ketika teringat ketika ia berada di dalam mobil, Karin mengeluarkan nya sebentar namun lupa untuk memasukkan nya kembali.

“Aku harus mengambilnya.”

Ucap Karin segera turun ke basement menuju mobil Edgar, gadis itu mulai mencari kotak miliknya, tak lama ia menemukan kotak itu, untung saja ia yang menemukannya lebih dulu, jika tidak Edgar bisa saja melihat isinya.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, Karin pun memilih untuk kembali ke apartement namun tak sengaja ia melihat seorang pria yang benar benar mirip dengan suami kakak iparnya.

“Bukan kah itu kak Andra? Apa yang dia lakukan disini? kenapa ia terlihat sangat terburu buru.

1
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
akhirnya ketauan juga
Siwe Malingi
semoga karin dan Edgar bisa bersatu lagi
Siwe Malingi
aduh ceritax making menarik aja
Siwe Malingi
lanjutkan
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
knp orang tua nya Edgar gak merubah penampilan karin
Soraya
thor tlg jgn satukan karin sm Edgar ya gak imbang kasihan karin nya klo dpt Edgar
Soraya
vote buat mu thor
Soraya
gak adil buat karin thor klo Edgar dipasangkan sama karin
Soraya
rugi banget klo Karin sm Edgar dpt sampahnya Laura
Soraya
Lumayan
Soraya
jgn kelamaan karin bodohnya thor
Soraya
semoga karin gak jatuh cinta duluan sama Edgar kyk di novel lain mesti cwenya duluan yg jatuh cinta sama cowok nya
Soraya
karin kmu jgn mau ditindas Edgar
Soraya
thor kluarga karin kn dulunya orang kaya wlpun skrg tinggal di desa setidaknya karin gak bodoh bodoh amat x setidaknya orang tuanya berpendidikan masa karin kaya anak gak berpendidikan
Soraya
Laura pacar Edgar habis dipake dibayar kaya pelacur
Soraya
harusnya orang tua Edgar merubah penampilan nya karin biar lebih modis gak kampungan lagi
Soraya
semoga aja karin bukan wanita yang lemah kuberharap karin berubah jadi wanita yang cantik dan pintar
Soraya
ada rahasia apa antara Edgar sama Karin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!