Llyode seorang pemuda kaya raya yang tidak dapat menikmati kehidupannya, ia selalu merasa hampa walaupun bergelimpangan harta.
Mungkin itu semua bisa terjadi karena kurangnya perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya yang terlalu sibuk akan urusan duniawi.
Dan di suatu momen tiba-tiba hal tidak terduga terjadi kepadanya.
Penasaran akan kelanjutannya? Ikuti terus ceritanya dan beri saran serta like, ★5 and vote!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _ASMODEOUS_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekacauan Di Sekte Phoenix
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebelum sampai tepat di depan pintu gerbang Sekte Phoenix, Llyode terlebih dahulu mengayunkan pedang hitamnya sekuat tenaga hingga getaran yang sangat dahsyat dapat dirasakan oleh seluruh orang yang ada di kota tersebut.
Lucy terlebih dahulu dibawa terbang oleh sihirnya, ia dengan jelas dapat melihat bahwa ada sebuah pelindung kuat yang menahan tebasan pedang Llyode namun pelindung tersebut tidak dapat sepenuhnya menahannya dan mengakibatkan hancur berkeping-keping.
Dengan tatapan dingin Llyode melangkah selangkah demi selangkah menuju ke Sekte Phoenix. Dengan aura hitam pekat di pedangnya yang menyertai nya.
[Barrier yang melindungi seluruh wilayah sekte telah hancur tuan..]
[Kini tidak ada apapun yang menghalangi jalan anda]
Merasakan adanya guncangan hebat di luar, seluruh murid ataupun orang-orang di dalam sekte langsung keluar.
Mereka dengan cepat membangun formasi bertahan dan menghadang serangan berikutnya.
Namun dengan santainya Llyode mengayunkan pedangnya kembali dan membelah dua semua yang ada di depannya.
Tak peduli apa itu beton ataupun tanah apalagi manusia, semuanya terbelah menjadi dua dengan bekas hitam seperti terbakar oleh api.
Keseluruhan orang yang menyaksikan kejadian tersebut seketika merinding ketakutan, mereka belum pernah melihat ada peristiwa sedemikian rupa hebatnya.
Tebasan Llyode seolah-olah tidak dapat di tahan oleh apapun yang ada di dunia tersebut, sudah dapat di pastikan semuanya akan terbelah oleh tebasan nya.
[Menyerap jiwa-jiwa dan darah..]
[Kekuatan Bloody Sword bertambah..]
[Rings of Shiva menebarkan aura kematiannya menjadi lebih pekat lagi]
Kini sosok Llyode terlihat seperti the real raja iblis pada masa jayanya.
Semua orang kini bertekuk lesu dan menjatuhkan semua senjatanya, mereka pasrah akan nasib mereka kedepannya.
"Tidak perlu berekspresi seperti itu.."
"Kematian kalian memang sudah bisa di pastikan, namun cara mati kalian lah yang sebenarnya tidak bisa di pastikan" ucap Llyode dengan dingin.
Ia kemudian melemparkannya pedangnya dengan sangat cepat dan kuat ke atas dan berbalik kembali menuju ke tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut.
DUARRR..
Pedang tersebut menancap kuat di tanah dan meninggalkan sebuah lubang dengan penuh retak di sekitarnya.
Pedang tersebut terus-menerus mengeluarkan aura kematian yang sangat kuat.
"Panggil penanggung jawab yang ada di sekte ini.."
"Sekarang juga!" ucap Llyode dengan keras dan tegas.
Setelah berteriak seperti itu, ia duduk di kursinya yang secara langsung muncul di belakangnya.
Tidak lama kemudian datanglah beberapa pria paruh baya dan pria tua.
Mereka ragu-ragu untuk mendekat lebih dekat kepada Llyode yang sedang duduk.
Walaupun di depan mereka sosok Llyode adalah remaja atau pemuda yang berumur 20 an, namun aura yang di keluarkan nya benar-benar berbeda dari penampilannya.
"Siapa master sekte nya?" ucap Llyode dengan penuh wibawa.
"S-saya t-tuan.." ucap pria tua itu dengan terbata-bata.
Llyode pun memperhatikannya dengan seksama dan berkata, "Mundur lah dari jabatan mu karena kamu tidak cocok sama sekali, bukan karena umur melainkan faktor-faktor lain"
"Pertama, kamu buta dan tuli.."
"Kedua, kamu terlalu terlena oleh jabatan mu saat ini.."
"Dan terakhir, kamu benar-benar seorang idiot" ucap Llyode.
Pria tua itu tidak berani menjawab perkataan tidak sopan Llyode, ia hanya tertunduk dan memikirkan dalam-dalam makna dari itu semua.
Kemudian Llyode memperhatikan ke beberapa pria paruh baya lainnya.
Ia menunjuk ke salah seorang dari mereka dan menyuruh nya untuk maju.
"Kamu, jabatan mu adalah Tetua Agung bukan?" ucap Llyode.
"B-benar, tuan" ucap pria yang di tunjuk oleh Llyode.
"Kalau begitu apa tugas dan kewajiban mu?" tanya Llyode.
"M-membantu perkembangan sekte, merancang metode pelatihan para murid serta mengatur para tetua lainnya" ucap pria paruh baya tersebut.
"Baguslah kalau kamu tau, walaupun tidak sepenuhnya benar namun.."
"Apakah kamu sudah melaksanakannya dengan benar?" ucap Llyode dengan tatapan tajam.
"M-mungkin sudah benar tuan..?" ucap tetua agung dengan ragu.
"Hahh.. tidak tolol..!"
"Kamu sama sekali tidak bisa bekerja dengan baik!" teriak Llyode.
"M-maaf tuan..!" ucap tetua agung ketakutan.
"Sudah jelas sekarang, bagaimana busuk nya Sekte Phoenix di kota ini.."
Llyode berdiri dari duduknya dan mengangkat tangan nya.
Tiba-tiba tanah bergetar dan pedang yang awalnya menancap kuat di tanah seketika terlepas meloncat dan dengan cepat mengarah kepada Llyode.
Llyode tanpa ragu mengayunkan pedangnya ke dua orang tetua.
SWOSHH...
BOOMMM...
Kedua tetua tersebut seketika menjadi bubur darah dan daging-daging nya berserakan dimana-mana.
Namun darah dan dagingnya tersebut mengeluarkan sebuah energi hitam yang hanya biasa di miliki oleh iblis saja.
"Kalian lihat itu?"
"Bagaimana bisa kalian menyebut diri kalian adalah salah satu dari anggota terhormat dan terpandang yaitu Sekte Phoenix namun tidak bisa menemukan tikus-tikus itu?!" ucap Llyode.
Semua orang yang melihat hal tersebut seketika kaget dan tidak menyangka bahwa ada iblis yang menyamar dan berada dekat dengan mereka.
Tidak lama setelah itu Llyode pun mengayunkan pedangnya lagi beberapa kali ke arah para murid-murid berada.
BOOMMM..
Separuh dari para murid disana langsung mati dan sama, mereka yang mati pun mengeluarkan energi hitam yang berarti semua yang di bunuh oleh Llyode adalah iblis yang sedang menyamar.
"Cihh.. sialan, menjijikkan sekali" ucap Llyode.
Yah walaupun di dalam dirinya ada darah Demon, namun ia sama sekali tidak akan ragu untuk membunuh para iblis tersebut karena ia sama sekali tidak menganggap mereka sebagai sekutunya.
"Apa ku hancurkan saja tempat ini..?" ucap Llyode dengan serius.
Saat ia mengangkat pedangnya dan hendak mengayunkan nya, tiba-tiba..
"Tunggu..!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
memang sekarang zaman nya kurang minat dalam hal membaca....
banyak aspek-aspek yang mempengaruhi, terutama masalah bertahan hidup dihingar
bingar dunia ini