Alexa Joanna gadis cantik sembilan belas tahun, mengalami kecelakaan beruntun saat mengendarai mobilnya bersama sepupunya Aurora, namun dalam keadaan setengah sadar, Alexa melihat tunangannya sekaligus pria yang di cintainya, lebih memilih menyelamatkan Aurora dari pada dirinya, dan saat itulah Alexa sadar dengan sikap dingin dan acuh tunangannya selama ini, karna tunangannya tidak mencintainya, melainkan mencintai sepupunya.
" Kak Keanu, Kak Aurora, Alexa minta maaf, jika selama ini Alexa menjadi penghalang cinta kalian " gumam Alexa lirih lalu perlahan menghembuskan nafas terakhirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Sore hari setelah pulang kuliah, karna tidak ada hal yang ingin di kerjakan, Alexa memilih membantu ibunya yang sedang merawat tanamannya yang berada di halaman belakang mansion.
'' Sayang '' panggil Diva pada putrinya yang sedang menyirami tanaman miliknya.
'' Iya ibu '' sahut Alexa.
'' Semenjak pertunangan kalian batal, ibu perhatikan Keanu sering menemuimu '' ujar Diva.
'' Menyesal mungkin '' sahut Alexa asal asalan.
'' Menyesal, menyesal kenapa?'' tanya Diva.
'' Karna sudah melukai hati putri cantik Bibi '' sahut seseorang.
Diva dan Alexa serentak menoleh dan melihat Keanu bersama Marthin yang berdiri tak jauh dari mereka, Alexa maupun Diva di buat terkejut saat Keanu mendekat.
'' Nu, kenapa wajahmu babak belur begini ?, siapa yang memukulimu '' tanya Diva sembari menyentuh lebam di pipi Keanu dengan perasaan khawatir, meskipun Keanu sudah membuatnya kecewa, namun bukan menjadi alasan untuk dirinya membenci Keanu.
'' Aku yang memukulinya '' sahut Marthin dengan tangan bersedekap.
'' Hah,, kenapa Ayah memukuli Keanu?, dia salah apa ?'' tanya Diva terkejut.
'' Dia memang pantas untuk di pukuli '' jawab Marthin.
Beberapa saat yang lalu, Keanu yang baru datang di mansion Joanna, dia langsung menemui Marthin yang kebetulan baru pulang kerja, Keanu meminta maaf pada Marthin dan menceritakan semua yang menjadi alasan Alexa membatalkan pertunangan mereka, yang mana membuat Marthin murka seketika, bahkan saat itu juga di depan teras mansion, Marthin menghajar Keanu habis habisan, namun amarah Marthin sedikit mereda, saat Keanu menjelaskan jika selama ini dirinya hanya berpura pura mengacuhkan Alexa, karna ada orang yang ingin menghancurkan Keanu melalui orang terdekatnya.
'' Maksud Ayah apa ?'' Diva sedikit emosi dengan sikap suaminya, karna sudah memukuli Keanu tanpa alasan.
'' Karna selama ini dia sudah menyakiti hati putri kita '' sahut Marthin acuh.
Diva seketika terdiam, dia tahu maksud suaminya, mungkin suaminya sudah tahu jika selama ini Keanu selalu mengacuhkan putrinya pikir Diva, namun Diva tidak tahu dengan kenyataan yang sebenarnya.
'' Bibi, sudah tidak apa apa, Keanu memang pantas di pukul, karna Keanu sudah melukai hati putri Bibi '' ucap Keanu untuk menenangkan Diva.
Sedangkan Alexa dia hanya diam saja menatap Keanu yang babak belur, bahkan Alexa terlihat seperti tidak perduli sama sekali.
'' Ya sudah ayo masuk, biar Bibi obati luka kamu '' ucap Diva membawa Keanu masuk ke dalam mansion.
Dan kini tinggal Marthin dan Alexa saja di taman belakang mansion itu, lalu perlahan Marthin mendekati putrinya.
'' Sayang, apa Keanu sudah menjelaskan padamu ?'' tanya Marthin.
'' Hem,,, sudah '' jawab Alexa.
'' Lalu, apa kamu sudah tahu siapa orang itu? '' tanya Marthin.
Alexa menganggukkan kepalanya. '' Sudah ''
'' Ingat, kamu harus lebih hati hati '' pesan Marthin.
'' Apa Ayah sedang menghawatirkanku ?'' tanya Alexa tersenyum.
'' Tentu, orang tua mana yang tidak hawatir jika anaknya sedang terancam bahaya '' jawab Marthin.
'' Meskipun Ayah tahu, seperti apa di balik sifat cengeng dan manja putri Ayah ini '' tambahnya sembari memeluk Alexa dengan erat.
'' Makanya, Ayah jangan terlalu hawatir dengan Lexa, pasti Lexa akan baik baik saja '' tukas Alexa yang membalas pelukan Marthin dengan manja.
'' Hem, Ayah percaya itu '' sahut Marthin mengecup pucuk kepala putrinya penuh kasih sayang.
Bagi Marthin putrinya adalah berlian yang amat sangat berharga, dulu saat masih bayi Alexa hampir kehilangan nyawanya karna terkena demam tinggi, dan saat dokter menyatakan jika Alexa sudah meninggal, Marthin tiba tiba melihat ada sebongkah cahaya putih yang jatuh tepat di tubuh putrinya, dan saat itu juga putrinya kembali hidup, dan kejadian itu hanya di saksikan oleh Marthin saja, sedangkan Diva berada di ruang rawat karna jatuh pingsan saat mendengar putrinya di nyatakan meninggal, dan peristiwa itu sampai saat ini masih di rahasiakan oleh Marthin.
Di dalam ruang keluarga, Diva sedang mengobati memar di wajah Keanu akibat pukulan dari Marthin.
'' Bibi boleh tanya sama kamu '' ucap Diva.
'' Boleh, Bibi tanya saja '' sahut Keanu.
'' Sebenarnya, kamu mencintai Aurora apa tidak ?'' tanya Diva yang mana membuat dahi Keanu mengkerut.
'' Kenapa Bibi bisa berfikir aku mencintai Aurora ?'' Keanu balik bertanya.
'' Karna selama ini Bibi melihat kamu sangat dekat dengan Aurora, bahkan saat kamu bertunangan dengan Alexa, kamu juga lebih dekat dengan Aurora daripada Alexa '' jawab Diva.
Keanu langsung bersimpuh di depan Diva.
'' Bibi, Keanu minta maaf, tapi Keanu benara benar tidak mencintai Aurora sama sekali, Keanu hanya mencintai Alexa '' ucap Keanu dengan tegas.
'' Lantas, kenapa selama ini kamu mengacuhkan Alexa ?'' tanya Diva lagi.
Keanu terdiam untuk berfikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Diva, karna tidak mungkin dirinya memberitahu alasannya selama ini bersikap acuh pada Alexa, Marthin juga melarangnya untuk memberitahu Diva, karna takut Diva akan di landa rasa hawatir yang berlebihan.
'' Maaf Bibi, untuk itu Keanu punya alasan sendiri '' jawab Keanu akhirnya.
'' Alasan apa ?'' tanya Diva lagi yang tidak puas dengan jawaban Keanu.
'' Sekali lagi Keanu minta maaf, Keanu tidak bisa mengatakan pada Bibi '' jawab Keanu.
Diva menghela nafasnya kasar, karna dirinya tida bisa membuat Keanu untuk mengatakan alasan yang sebenarnya.
'' Baiklah kalau memang kamu tidak mau mengatakannya, tapi Bibi minta, jika kamu memang mencintai Alexa, tolong jangan bersikap seolah olah kamu memberi harapan pada Aurora, Bibi tidak ingin putri dan keponakan Bibi tersakiti dengan sikapmu '' tukas Diva panjang lebar.
'' Baik Bibi, Keanu mengerti '' timpal Keanu.
Di sebuah atap gedung, dua orang berbaju hitam tengah mengamati dua pasangan yang sedang bergelut di atas kasur di dalam kamar vip hotel.
'' Sialan,, ternyata Aurora tidak selugu yang aku kenal '' gumam pria itu yang tak lain adalah Exel.
'' Tuan, saat kuliah di luar negri Nona Aurora juga sudah terbiasa melakukannya '' tukas seorang pria di belakangnya, yang tak lain adalah pengawal bayangan black dragon.
'' Benarkah?, apa Keanu juga tahu ?'' tanya Exel.
'' Iya Tuan, tapi Tuan Keanu terlihat tidak perduli '' jawab pengawal itu.
Exel mengangguk anggukkan kepalanya, tentu saja Keanu tidak perduli, toh Keanu juga tidak mencintai Aurora, mungkin beda lagi jika yang melakukannya Alexa, bisa bisa seisi dunia akan di bom bardir oleh Keanu pikirnya.
Lalu Exel kembali mengintai Aurora dan kekasihnya yang sedang bergulat di atas ranjang itu, Exel ingin tahu apa benar yang di katakan oleh Alexa, jika kekasih Aurora memiliki wajah yang mirip dengan Keanu.
'' Ck, apanya yang mirip coba '' gumam Exel saat melihat jelas wajah pria yang sedang beradu keringat dengan Aurora.
'' Tuan, Nona Aurora melakukannya bukan hanya dengan satu pria '' ucap pengawal bayangan itu.
'' Whattt,, !!'' pekik Exel terkejut menatap pengawal bayangan itu dengan expresi tak percaya.
'' Benar, Nona Aurora melakukannya dengan pria yang berbeda beda '' ucap pengawal bayangan itu lagi.
'' Gila,,, Aurora benar benar gila, hyper sekali dia '' gumam Exel.
Sedangkan di markas anggota malam, Tuan Lucas tengah menghampiri keponakannnya yang sedang berlatih menembak.
'' Queen ''
'' Eh,, Paman '' sahut Queen menghentikan latihan menembaknya.
'' Paman dengar, kamu sudah baikan dengannya '' ucap Tuan Lucas.
Queen menganggukkan kepalanya, lalu melanjutkan kembali berlatih menembak, walaupun sudah handal Queen tetap berlatih.
'' Kenapa ?'' tanya Lucas.
'' Karna Tuhan sudah memberiku kesempatan untuk mengetahui kebenaran yang sesungguhnya '' jawab Queen dengan tersenyum pada Lucas.