Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05 — Pengakuan
Malam harinya, Lestari pergi meninggalkan rumah untuk mencari ketenangan pada pikiran nya. menelusuri Jakarta Selatan, menggunakan sepeda motor matic nya berwarna abu-abu kehijauan.
Sampai akhirnya menemukan Adit yang sedang balapan motor, keningnya mengernyit, matanya terbuka lebar. Dia berani mencegah saat Adit ingin melintasi area di dekatnya.
Ciiiiitt!!!
Suara rem motor Adit berbunyi keras, Adit kaget siapa yang menghalangi laju nya, dia berdiri dari motor sambil melepaskan helm Full Face miliknya.
"BERHENTI!!" Tegas Tari dengan mengedepankan kedua tangannya
Adit masih terkontrol emosi nya, dia melirik dengan penuh sabar "Minggir" Katanya
"Enggak" Ketus Lestari.
Keduanya tidak mau mengalah, Adit menghampiri gadis itu sampai bertatapan wajah angker nya masing-masing.
"Apa lu liatin gue!!" Bentak lestari tidak terima.
Adit sedikit terhentak dengan bentakan nya, Pandangan mata nya tajam, mengarah pada mata gadis yang sedang di lapisi oleh softlens nya.
"Gue ulangi sekali lagi, lu minggir" Kata Adit dengan aura dingin yang tidak bisa di ganggu.
Bukannya takut sama kemarahan Adit, Lestari malah membangkang, berjalan polos untuk memasang badannya ke tengah-tengah arena balap, sambil menyilangkan kedua tangan di dada.
Adit lekas menggeret lengan Lestari untuk menjauh dari arena "Gila boleh, tapi jangan diluar batas, lu mau mati apa gimana?" Kata Adit tajam sambil menunjukan motor yang melaju sangat cepat di arena itu.
"Biarin" Ketus Lestari sambil menonjok perut Adit hingga tergeletak meringis kesakitan.
"Brengsek lu ya, gue baikin juga" Kata adit dengan rintihan, memegang perut nya untuk mengurutnya pelan-pelan.
Lestari mengejek dengan menjulurkan lidah konyol nya, membuat Adit ingin mengejarnya.
"Si anjir, tunggu breng—" Ucapan Adit terhenti saat ingin bangun, melihat Lestari sudah melajukan kecepatan motornya.
Lanjut nya Adit memukul keras bahu jalan, karena tak suka di ganggu dengan cara seperti itu.
Tapi, saat adit ingin bangun dia melihat kalung mainan lestari yang tergeletak di jalan.
"Kan gue bilang apa, lu ga bisa nutupin ini dari gue" Kata Adit meraih kalung dan dompet nya gadis itu, terlihat senyuman licik mengembang di bibirnya.
Disana, lestari yang sudah menjauh, pergi untuk membeli seafood di tengah keramaian Jakarta Selatan.
Paniknya setengah mati karena dompet nya tidak ada di saku pakaian yang di pakainya.
"Dih kok engga ada, perasaan gue taruh disaku celana belakang" Gumam Lestari sambil menepuk-nepuk saku demi saku pada pakaian nya.
Dia juga berlari ke motornya untuk membuka jok motor, Tubuhnya kini gemetar cemas, karena di dalam dompet ada kartu kredit berharga dari papah nya untuk dia belanja.
Bahkan ada juga kalung berharganya.
Lestari mendadak speechless. kedua matanya juga membulat besar, karena dia sudah sadar sekarang, sambil menyalakan sepeda motor nya karena panik.
"Pak maaf cancel dulu, saya mau nyari dompet terjatuh di dekat jalan layang" Pekik Lestari, melajukan kendaraan nya dengan sangat cepat.
Di jalanan itu sudah sepi, tidak ada lagi yang balapan liar.
Lestari tidak peduli hal itu, dia fokus menunduk melihat aspal "ih kok enggak ada sih" Gumam nya, terus mencari dengan berjalan pelan, melihat aspal secara detail.
"Sudah gue duga, lu bakal balik lagi" Sapa Adit, dengan menyender tembok di bangunan kosong yang ada disana.
Lestari menoleh sesaat, kemudian pandangan nya kembali melihat aspal, dia terus mencari sambil bicara ketus "Gara-gara lu, dompet gue jadi hilang"
"Lah kok main nuduh?, Jangan pancing gue buat kasar sama lu ya Tari" Jawab Adit dengan ancaman yang tidak main-main.
Lestari mengatup bibirnya karena terhentak dengan ucapan pria itu, kemudian Tari bicara langsung ke inti.
"Cepat balikin dompet gue, gue tahu lu kan yang ngambil, pencuri lu" Kata Lestari menghampiri.
Adit menggeleng kepala, dia masih mengontrol kesabarannya dengan bergumam pelan "Tuduh aja terus"
"Lu tau kan dimana dompet gue? cepat balikin lah ga lucu sumpah" Kata tari sambil menggeledah semua saku dalam pakaian nya.
Adit berdehem halus "Engga ada disitu" katanya sambil mengangkat dompet nya tinggi-tinggi "Nih ada diatas" lanjut nya sedikit jail.
Lestari mendongak keatas, setelahnya dia melompat-lompat ingin meraih dompet itu.
"Cepat ih balikin, gak lucu tau, gue sudah di tunggu Abang seafood disana" Pinta Lestari yang masih berusaha melompat-lompat untuk meraih dompet nya.
Adit mengangkat nya lebih tinggi lagi, sampai dia tidak bisa menopang kaki nya yang sedang berjinjit.
BRUKK!!
Mereka terjatuh saling bersentuhan dada di tanah, merasa ada benda kenyal yang menempel di dada Adit.
Adit sampai membeku, begitu juga Lestari.
Pikiran dari keduanya seolah mengingat kejadian masa lampau.
Lestari mendorong dada Adit untuk mengikis jarak pandangan wajahnya yang terlalu dekat.
Lestari langsung meraih dompet nya dan pergi tanpa kata.
Cantik
Adit hanya diam melihat kepergian tari yang mulai menjauh. Tubuhnya begitu ramping sampai akhirnya dia mencegah kepergian nya.
"Mau kemana?" Tanya Adit tiba-tiba memegang pergelangan tangannya.
"Gausah kepo" Di jawab ketus oleh lestari sambil menyalakan mesin motor.
Lestari melihat spion motor, dia tersadar Adit telah mengekor dari belakang, dia menambah kecepatan penuh dalam motornya, sampai akhirnya dikejar oleh Adit.
Kecepatan motor ninja Adit sangat cepat, sampai tidak bisa menyaingi motor matic nya Lestari.
Lestari sampai di tempat seafood dan diikuti Adit dari belakang, tempat ini seakan tidak asing bagi Adit setelah teringat masa lalu yang kelam.
"Dulu waktu gue mabuk disini kan?" Tanya Adit. Membuat lestari menoleh ke arahnya.
"Kenangan buruk setelah dari sini lu tidurin gue, lu ingat?" Confess Lestari yang membuat Adit mengangkat kedua alis dengan mata membulat yang hampir menggelinding.
Adit tiba-tiba memeluk Lestari dengan buaian manis "Tiga tahun lu menghilang, lu kembali juga, gue rindu banget sama lu Tari, selamat datang kembali kekasih yang telah hilang"
"Gue yang harusnya bilang itu, oon" Jawab Tari, sambil melerai pelukan dari Adit.
Adit membayar seafood pesanan tari dengan wajah yang semringah. namun ditolak oleh tari yang sedikit kesal "Gausah" Katanya sambil menyerahkan uang nya ke penjual.
Adit membawa lestari ke suatu tempat sambil memohon meminta maaf, namun disana Lestari sudah muak dengan permintaan maaf berulang darinya.
Adit terus berusaha, sampai dia kembali berjanji untuk menjaganya di sisa masa sekolahnya.
Lestari berbalik badan, menatap wajah Adit dengan serius "Lu ingat janji lu saat kecil? katanya ingin bersama gue, tapi mana? lu malah sama cewek lain sekarang kan" Kata nya yang sedikit pedas.
Adit terima dengan lapang dada dan dia juga mengakui kesalahannya.
Adit terus melihat wajah curam lestari yang mulai menjauh untuk meraih motornya.
Hujan mulai turun sangat deras, seakan memisahkan dua teman kecil yang sedang berdebat saat itu.
Adit berlari ke toko payung terdekat, sedangkan Lestari membuka jok motornya guna mengambil jas hujan di dalam nya.
Sialnya, dia tidak membawanya dan meneduh di dekat jualan seafood seorang diri.
Sampai akhirnya mata Fina ternodai dengan kehadiran Erza yang membawa wanita lain.
Lestari melabrak dengan amukan, dia langsung menjambak rambut wanita itu dengan sangat keras "Jalang lu brengsek"
Erza panik setengah mati karena ketahuan selingkuh dengan teman kenalan online nya.