NovelToon NovelToon
System Fantasy

System Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: HuaHuaHuaCry

Kehidupan dewasa hendak dijalani Klein, tapi karena suatu hal, dia malah meninggal dan dipindahkan ke dunia lain. Siapa yang memindahkan Klein? Lalu apa tujuannya?

*Update setiap hari, jam 07:00 Wib.
Jika suka dengan karyaku, mungkin bisa dilike? hehe ... ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HuaHuaHuaCry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Jodoh Di Tempat yang Jauh

[Mendapatkan Buku Asal Mula!]

Klein memilih untuk beristirahat di atas langit. "Status."

[Status]

[Name: Klein]

[Level: 140 (530/1.400)]

[Mana: 216]

[Title: The One Who has a Bright Future (L), The One Who has Five Elements]

[Power: 225 (×5) ]

[Endurance: 400 (×5)]

[Agility: 1645 (×5)]

[Magic: 216]

[Skill:

-Light Wings

-Light Bulbs

-Light Beams]

[Exclusive Skill:

- The Miracle of Happiness God

- Lightning Steps]

[Status Point: 265]

"Sangat sulit untuk menaikkan level di dunia ini." Jika Klein menghitung secara kasar, level dari Raja Tengkorak itu bisa mencapai 8000.

Tapi dia hanya naik 53 level. "Yah, itu berarti perjalananku masih panjang."

Setelah itu, Klein mengambil buku yang baru saja dia dapatkan.

"Buku asal mula? Apakah buku ini menjelaskan apa yang terjadi di tempat ini?"

Dugaan Klein sangat tepat. Menurut buku itu, daerah penuh racun yang saat ini Klein tempati, adalah medan perang di mana malaikat dan iblis pernah berperang.

Jendral Utara iblis menghancurkan tempat ini, dengan racunnya yang luar biasa kuat.

Malaikat tidak pernah punya elemen racun, karena itu mereka kalah telak, dan kabur membawa pulaunya terbang.

Karena tidak mau diikuti oleh iblis, malaikat menyegel tempat itu, sehingga siapapun di dalamnya tidak bisa keluar.

Para iblis yang tersisa panik, mereka melakukan segala cara untuk keluar. Sampai akhirnya, Jendral Utara Iblis menemukan kunci yang bisa membuka segel itu.

Darah.

Malaikat bermain licik menggunakan teknik segel hebat mereka. Dalam racun tentu malaikat kalah, tapi jika beradu segel, malaikatlah pemenangnya.

Dengan syarat darah yang Malaikat minta, maka Jendral Utara tidak punya pilihan lain, selain membunuh semua iblis yang ada.

Karena di dalam segel, tidak ada siapapun kecuali iblis itu sendiri.

Pembantaian yang dilakukan oleh Jendral Utara, berhasil membuatnya kembali ke dunia iblis.

Tapi, sang dewa kenalan, sekaligus rajanya para iblis, tidak suka dengan cara itu.

Jendral Utara dibunuh, dan mayatnya dimasukkan ke dalam segel para malaikat.

Dewa kenakalan adalah dewa paling luar biasa, bahkan segel malaikat pun tidak bisa menahannya.

Karena Dewa Kenakalan sudah terlanjur bermain di tempatnya malaikat. Dia membuat permainan yang mau tidak mau harus malaikat turuti.

'Bertahanlah sekuat mungkin, jika ada mahluk yang menyerang kalian'

Setelahnya, Dewa Kenakalan menghilang begitu saja. Para malaikat yang kebingungan memperkuat kekuatan mereka sampai saat ini.

"Apa maksudnya?" Klein masih tidak mengerti, dia kebingungan dengan informasi baru itu.

Tapi, saat Klein membaca bagian belakang buku, terdapat catatan kecil di sana.

"Syarat menjadi dewa."

Klein mengerti, maksud permainan yang dibuat oleh Dewa Kenakalan, adalah jalan untuk manusia biasa menjadi dewa.

Malaikat-malaikat di atas sana, seolah bahan ujian apakah seorang mahluk pantas menjadi dewa atau tidak.

Karena malaikat dibuat oleh anak pertama, dan ditugaskan untuk menguji semua mahluk yang ada.

Menjadi ironi karena Dewa Bungsu menjadikan mereka bahan ujian.

"Apa tujuan gadis itu membawaku ke sini?"

Klein tidak mau ambil pusing, dia menatap kunci merah darah yang kini ada ditangannya.

"Membantai malaikat? Aku akan mencobanya dulu ...."

Setelah memantapkan hati, Klein terbang dengan kecepatan tinggi ke arah langit.

Karena memiliki kunci, tidak ada lagi tembok transparan yang menghalangi.

Keberadaan pulau terbang terlihat jelas, formasi bangunan yang digunakan para malaikat begitu indah dan megah.

"Apakah itu pulaunya para malaikat?"

Angin kecil berhembus, sosok gadis berambut hitam datang menghalangi Klein.

Gadis itu tersenyum lebar. "Belum saatnya."

Lubang hitam tiba-tiba menyedot Klein.

"Bajingan!"

***

Akademi Bintang. Akademi sihir yang paling tersohor di Benua Biru.

Menghasilkan banyak sekali penyihir yang terkenal, seperti Dyrant, Cere Bella, dan yang menakjubkan, adalah Kaisar Benua saat ini.

Telah eksis selama beberapa generasi, Akademi Bintang dipimpin oleh penyihir hebat yang terkenal di masa itu.

Di generasi saat ini, Akademi Bintang dipimpin oleh Gilbert Shaun.

....

5 bangunan yang menjulang tinggi, berdiri dalam satu area besar.

Semua orang menyebutnya sebagai Akademi Bintang. Lapangan yang sangat luas, kini dipenuhi oleh banyaknya siswa akademi itu sendiri.

Mereka terlihat sedang melakukan upacara yang dilaksanakan 4 bulan sekali.

Elizabeth berbaris sebagai murid, dengan pikiran yang tidak bisa lepas dari Klein.

"Sudah 6 bulan aku berpisah dengan Klein, tapi tidak ada satu surat pun yang dia kirim."

"Apakah Klein melupakanku?"

"Pasti dia bertemu dengan wanita lain, aku yakin." Wajah Elizabeth murung, dia marah.

Tapi beberapa saat kemudian, wajahnya kembali menjadi sedih. "Tapi dia sudah berjanji padaku, aku harus menunggunya."

Teman-teman Elizabeth terkejut karena gadis itu bisa memakai ekspresi lain.

"Eliz, ada apa denganmu?" Ana Bianca bertanya.

"Tidak ada apa-apa."

Madison bersaudara memasang wajah serius, mereka berpikir keras.

"Eliz, kau sedang jatuh cinta ya?!"

Perkataan Madison bersaudara membuat Elizabeth melayangkan pukulannya.

"Gila ya?" Elizabeth kesal.

"Sudahlah, jika tidak mau dihukum, ayo kembali fokus pada upacara." Charles yang memiliki jiwa kepemimpinan menengahi anak anak itu.

Elizabeth kembali fokus dalam pikirannya, "Klein, awas saja kalau kau selingkuh!"

***

"Besar ...." Klein memandangi buah dada di atasnya. "Eh?" Saat sadar, Klein melihat dirinya sedang terbaring di bantal paha seseorang.

"Ah? Kau sudah bangun?" Nampaknya seorang gadis yang sukarela memberikan Klein bantalan empuk.

"Siapa kau? Di mana ini?" Klein memasang wajah serius, tapi tetap tidak bangun.

Gadis itu tertawa keckl melihat tingkah laku Klein. "Kalau sudah sadar, cepat bangun, keenakan ya?"

Klein menganalisa gadis itu.

[Gisha]

[Power: 5]

[Endurance: 10]

[Agility: 10]

[Magic: 30]

Untuk manusia biasa, statistik Gisha sudah lumayan, apalagi sihirnya. "Bukan apa-apa bagiku."

Gisha terlihat pegal saat Klein sudah bangun, dia meregangkan dirinya, sekedar menghilang rasa pegal.

"Mau makan?"

Klein mengangguk.

"Tunggu ya."

Secara fisik, gadis itu memang bukan yang tercantik. Tapi, senyumannya menjadi daya tarik tersendiri.

"Manis juga ...."

Klein dan Gisha memakan bubur bersama-sama. Mereka makan tanpa ada yang membuka obrolan sama sekali.

Saat makanan sudah habis, Klein baru membuka obrolan. "Kenapa aku bisa ada di sini?"

"Entahlah, kenapa ya?" Gisha bertanya seolah sedang menggoda Klein.

Fisik Klein saat ini memang terlihat sangat sempurna. Apalagi mata pandanya yang terlihat belum tidur selama berbulan-bulan.

"Seriuslah."

Gisha tersenyum kecil. "Tubuhmu tuh yang tiba-tiba muncul entah darimana." Saat Gisha sedang menjahit baju, tubuh Klein terjatuh tepat di pahanya.

Gisha tidak terkejut ataupun takut, di dunia yang penuh kemungkinan ini, terkejut adalah hal mewah.

"Siapa namamu?" Gisha balik bertanya.

"Namaku Klein, maaf jika aku merepotkanmu nona."

Gisha menggeleng. "Tidak perlu meminta maaf, aku hanya memberikan bantal untukmu."

"Baiklah, sepertinya aku harus pergi."

"Kemana?"

Klein berjalan menuju luar rumah. Saat dia melihat lautan luas yang tidak terlihat ujungnya.

"A-Apa ini? Di mana ini?"

Dari belakang, Gisha memeluk Klein. "Jadilah suamiku, temani aku di sini."

"Apa-apaan?!"

Klein mendorong Gisha untuk menjauh. Terlalu aneh untuk seorang gadis tinggal di tempat se-ekstrim itu.

"Aku juga sama sepertimu, aku dipindahkan secara tiba-tiba di tempat ini."

Gisha bercerita, saat dirinya dipindahkan ke pulau yang luasnya 5 kali lipat lapangan sepak bola.

Walaupun sempit dan tidak sda teknologi, Gisha bisa bertahan hidup selama 5 tahun karena stok makanan yang melimpah.

Bahkan dia bisa membuat pakaian dari sumber daya alam yang ada.

"Apakah ini takdirku? Untuk bertemu lelaki yang setampanmu." Gisha mengelus lembut pipi Klein.

Membuat Klein merasakan ada yang menonjol di bawah sana. "Ini konyol, tidak mungkin."

____________________

1
Alpa Alpaa
kapan up bang /Sob//Sob//Sob//Sob/
Alpa Alpaa
hadir bang /Grin//Grin//Grin//Grin/
syirubin nadzri
up thor
Alpa Alpaa
up bang /Smile//Smile//Smile/
Alpa Alpaa: kapan up bang
just a dream: dri kemarin sudahhh, cm lama bgt reviewnya /Sob//Sob/
total 2 replies
Alpa Alpaa
hadir bang
syirubin nadzri
up bang gua yg baca ke 3
just a dream: aman bg, rame ga rame bkl ditamatin kok
total 1 replies
syirubin nadzri
bang up lagi bang
just a dream: siap bg ditunggu
total 1 replies
syirubin nadzri
up bang
syirubin nadzri
up bang up dong
Taufiq Qurahman
first
Vemas Ardian
lah kok kenal?
just a dream: kn ada di tabel ranking
total 1 replies
syirubin nadzri
bang up bang
syirubin nadzri
up lah bang sudah ku tonton video untukmu bang
just a dream: setiap jam 7 bg
total 1 replies
Banak Bincir
MCnya rada eror dikit..
Razali Azli
niat berbagi membawa bencana pada yg menerima. kasihan si wanita
Saman
menarik, tak simak kelanjutannya borr
just a dream: makasiiiiiii
total 1 replies
Ziren
keren
Ziren
floria 😢😢
Ziren
keren thor, lanjut terus
just a dream: makasiii /Whimper//Whimper/
total 1 replies
Ziren
seru nih, semangat thor !
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!