Precious FAKE

Mata Mahaa dan Hanny sampai melotot di buat nya, dalam hati mereka bagaimana si culun bodoh dan tolol itu bisa berubah sangat cantik dengan pakaian malam yang indah di sertai make up natural yang cantik, bagaimana ia bisa berubah dan pintar berdandan? Mahaa dan Hanny merasa kesal dan merasa kalah cantik hingga dengki di hati.

memang nya di mana ia mendapatkan pakaian dan make up yang bagus? Sejak kapan ia memiliki nya? selama ini ia tidak pernah melihat barang-barang bagus itu di kamar si bodoh ini, jika pun ada pasti mereka akan mengambil nya secara paksa.namun sudah jelas selama ini kamar si bodoh ini hanya lah mirip kamar orang yang penyakitan dan depresi..tak lebih dari tumpukan rongsokan lebih bagusan kandang kuda.

Tuan san nyonya Abelard juga pasti nya terkejut dengan perubahan drastis Raya, mereka makin kuat keyakinan ada campur tangan iblis di dalam diri Raya..kalau tidak mana mungkin anak itu bisa berubah sebegini cepat dan begitu pandai ber-gaya? sudah pasti iblis Renata datang pada mereka untuk menuntut balas

Raya Renata dengan cuek mengambil kursi di tempat nya biasa, saat ia melihat orang malah terbengong ia tersenyum dan menepuk tangan beberapa kali dengan santai..

Plok..plok..

"kenapa pada bengong.." seru nya santai..

"ayo makan.." ajak nya..

Ia tersenyum di dalam hati nya, usaha nya berdandan cantik malam ini berhasil..wajah orang-orang ini seketika memucat menatap nya.

Mahaa yang tidak puas hati berkata seraya melirik pakaian,make up dan rambut nya..

"dari mana kau dapatkan pakaian yang bagus?kau mencuri ya?" tuding Mahaa sinis

"sudah pasti dia mencuri nya" sambung Hanny tak kalah sinis..

"lihat lah mama papa, dia sudah berani mencuri..apa ia ingin mempermalukan martabat keluarga kita? Papa adalah pejabat menteri, apa jadi nya kalau orang tau salah satu anak nya adalah pencuri busuk" tuding Mahaa dengan jijik.

"sttt..." seru Raya Renata dengan tenang seraya meletak kan telunjuk di ujung bibir nya dengan elegant

"aku membeli nya.." lanjut nya

Mahaa dan Hannya serentak mencibir nya..

"memang nya kau punya uang..?" tanya Mahaa

"punya.." jawab Raya Renata seraya terus menyuapkan makanan ke mulut nya..

Selama ini di arena balap ia mendapatkan uang, dan juga ia pandai dan seringkali membetulkan komputer, laptop dan alat elektronik lain nya milik beberapa orang dan kenalan teman-teman nya.., kadang kala ia juga membantu teman nya memperbaiki beberapa mesin, walau ia tak membutuhkan bayaran setelah membantu teman tapi teman-teman nya itu selalu memberi transferan ke rekening nya. dan ia sebagai manusia yang hidup lebih terkatung-katung tidak membutuhkan perawatan untuk diri nya sendiri, kadang ia hanya memakai untuk nya membeli nasi bungkus di warung pinggir jalan. Jadi uang itu terkumpul lumayan banyak selama beberapa tahun terakhir.tapi anggota keluarga nya tak ada yang tau semua pekerjaan kasar yang ia lakukan saat keluar rumah adalah menghasilkan uang.

Mereka melihat gadis ini makan dengan rakus dan jujur saja ia sengaja melakukan nya agar mereka yang bersama nya di meja makan menjadi jijik dan tidak fokus hingga tak sempat makan dengan tenang..

"kau ini rakus sekali..makan seperti hantu membuat orang tak selera.." kesal nyonya Abelard, melihat nya seperti itu sama sekali tidak mirip puteri seorang pejabat menteri, benar-benar tidak berguna..

"maaf..aku sangat lapar.." jawab nya dengan makanan penuh di dalam mulut, ia mengambil beberapa lauk ke piring nya dengan serakah, membuat semua orang menelan saliva dengan rasa ngeri..

Melihat nya seperti itu, nyonya Abelard makin yakin di tubuh nya sekarang ada hantu yang bersemayam, diam-diam ia melirik suami nya..

"makan yang sopan.." tuan Abelard mulai emosi..

Raya Renata buru-buru mengambil minuman dan menenggak nya hingga tandas dan di detik berikut nya ia bersendawa dengan keras..membuat orang di meja makan merasa kesal !!

Saat rahang tuan Abelard mengeras menatap nya,ia tak peduli. nyonya Abelard melihat nya yang tak tau diri ia pun berkata..

"kenapa kau tak tau diri tinggal di rumah ini?" kesal nya..

"apa salah ku? aku hanya makan.." jawab Raya Renata tak peduli..

" jika kau merasa sudah kuat dan punya uang seharus nya kau bayar biaya hidup mu selama ini.." kata nyonya Abelard sinis..

Harus nya perasaan sakit yang mendera Raya Renata saat ini tapi itu sudah tak penting lagi, ia sudah mati rasa...

"jangan sombong.., putera puteri pejabat menteri sepenuh nya di tanggung parlemen, kenapa kalian harus merasa terbebani.." jawab Raya Renata.

Tuan dan nyonya Abelard mendelik di buat nya, Mahaa dan Hanny menatap nya tak percaya, sejak kapan gadis culun ini semakin pintar bicara?

"Berani nya kau menjawab seperti itu,aku kepala keluarga ini dan aku yang menjabat sebagai pejabat menteri karena itu kau bisa dengan enak menikmati fasilitas nya" tuan Abelard memukul meja hingga semua orang kaget, tapi tidak dengan Raya Renata.

"aku tidak menikmati banyak fasilitas,tapi Robert,Mahaa dan Hanny yang menikmati nya..aku hanya sekedar makan dan tempat tinggal yang seharus nya..dan pakaian ku yang kalian beri adalah pakaian bekas yang busuk.." kata Raya Renata dengan malas mengungkit perlakuan tak adil mereka

"aku sudah selesai.." Raya Renata bangkit..dan pura-pura tak sengaja melempar tisu bekas lap tangan nya ke atas piring besar yang berisi makanan kesukaan Mahaa dan Hanny

"ups maaf.." ia pura-pura menyesal..padahal ia sengaja melakukan nya

"tidak sopan, memang nya siapa yang mau memakan makanan yang sudah kau lempar tisu, kau mau buang-buang makanan..!!" nyonya Abelard sangat marah, itu adalah makanan kesukaan dua puteri kesayangan nya, mereka bahkan belum sempat memakan nya karena sibuk melihat anak bodoh satu ini yang sejak tadi makan dengan begitu rakus nya.

"maaf..aku tidak akan buang makanan jadi aku sendiri yang akan memakan nya.." kata Raya Renata seraya mengangkat piring itu bersama nya..

Mahaa dan Hanny melihat nya kesal, itu makanan kesukaan mereka asparagus bola daging tapi si bodoh ini malah mengotori dan kemudian membawa nya pergi

"anak kurang ajar !! dasar tak tau terimakasih !!! Seharus nya kau bersyukur karena di besarkan oleh kami" hardik tuan Abelard menunjuk kasar pada Raya Renata...

"baik lah aku ber-terimakasih.." Raya Renata tetap tenang..

"lagi pula bukan kah sudah seharus nya kalian merawat anak yang kalian hasilkan dari berhubungan in-tim.., kalau bukan kalian siapa lagi?" gumam nya namun itu dapat di dengar oleh tuan Abelard..

nyonya Abelard bangkit dan akan menampar nya tapi ia menepis tangan nya tanpa melepaskan piring berisi asparagus di tangan lain nya. nyonya Abelard berteriak dengan kesal..

"Raya..berlutut sekarang juga di luar atau aku akan menyeret mu!!" bentak tuan Abelard..

Raya Renata tidak peduli, dulu ia diam saja tapi orang-orang ini tetap menyiksa nya, kini ia akan melawan dan ia sudah siap dengan konsekuensi nya..