Scandal Hubungan Masa Lalu

"Apa dia ada di lokasi saat syuting dijalankan?" tanya Karina.

"Iya Nona. Dia memang ada di sana," jawab Chiko.

Ekspresi wajah Karina tidak bisa dijelaskan yang membuat dia langsung masuk ke dalam ruangan Melvin. Entah apa yang di pikirkan Karina dan sejak pertama kali bertemu dengan Aruna dua memang merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Aruna pulang kerumahnya dengan sangat tidak bersemangat. Telinga Aruna sudah di siapkan dengan pemberitaan yang terjadi pada Melvin. Bagaimana tidak tentang jatuhnya Melvin menjadi pemberitaan yang hangat dan langsung menjadi trending topic yang juga bukan hanya diberitakan televisi di media sosial, Twitter, Instagram dan yang lainnya dibahas.

Melihat berita itu membuat Aruna menghela nafas dan Aruna dengan lemas yang tidak bersemangat langsung duduk di sofa yang menatap langit-langit ruangan itu. Aruna seketika mengambil ponselnya dan membuka media sosial yang memposting tentang Kecelakaan yang dialami Melvin. Aruna yang tertarik membaca komentar dari penggemar Melvin.

"Seandainya aku ada di sana, aku rela menjadi tempat tidur untuknya dan dia pasti tidak akan jatuh seperti itu!"

"Kasihan sekali pangeranku. Aku tidak tahu betapa sakitnya yang dialami dan semoga saja keadaannya baik-baik saja dan tidak lecet,"

"Aku mengutuk orang-orang yang ada di sana yang tidak hati-hati sehingga membuat idolaku terjatuh seperti itu!" Aruna malah sibuk membaca komentar yang memberikan turut prihatin kepada Melvin dan juga beberapa netizen yang memberikan komentar buruk tentang para kru yang pasti termasuk dia atas tindakan yang terjadi dan menyalahkan pihak mereka.

"Memang dasar mulut netizen, kalau sudah kecintaan dengan idola nanti akan berbicara dengan suka-suka tanpa mencari tahu dulu apa yang benar. Malah saya makanya mengutukku seperti itu," Aruna jadi kesal sendiri dan saya sendiri siapa juga yang disuruh membaca komentar para netizen sudah tahu netizen kalau kecintaan pada aktris mereka maka mereka akan selalu membenarkan warna itu salah.

"Kamu sudah lama pulang Aruna!" tegur Mila yang baru saja keluar dari kamar.

"Baru saja," jawab Aruna.

"Mama melihat di televisi dan terjadi insiden kecelakaan di lokasi syuting kamu. Apa itu benar?" tanya Mila.

"Iya. Aku baru saja disembur Bu Monica dan kondisinya juga terlihat sangat memburuk," jawab Aruna yang memegang kepala yang terasa berat, entah apalagi yang harus dia lakukan.

"Jadikan ini sebagai pelajaran dan lain kali ada adegan syuting yang berbahaya harus dipastikan semua keamanannya agar kejadian ini tidak terulang kembali," sahut Mila memberikan saran Aruna hanya menganggukkan kepala.

"Ya sudah Mama buatkan kamu makanan," ucap Mila. Aruna yang kembali menganggukkan kepala.

**

Rumah sakit.

Aruna kembali ke rumah sakit yang sudah mendengar kembali bagaimana kondisi Melvin yang ternyata sudah sadar. Aruna tidak datang hanya dengan tangan kosong saja, dia membawakan buah yang mungkin saja itu sogokan atau merasa bersalah.

"Semoga saja tidak ada orang di sana!" batin Aruna.

Dia sangat menghindari bertemu dengan Karina. Jadi sangat wajar jika dia harus berhati-hati. Aruna yang sudah sampai di depan pintu ruangan Melvin. Aruna mengintip ke dalam ruangan itu dan yang ada hanya manajer Melvin di sana.

Aruna menghela nafas dan mengetuk pintu.

"Masuk!" sahut Chiko dari dalam.

Aruna yang langsung membuka pintu dan masuk ke dalam. Melvin yang terlihat bersandar di kepala ranjang melihat kedatangan Aruna. Aruna yang berdiri di samping Melvin dengan menundukkan kepala

"Maaf. Jika saya mengganggu istirahat kamu," ucap Aruna dengan merasa bersalah.

"Nona Aruna sangat ketepatan sekali Anda berada di sini. Jadi saya bisa langsung sampaikan kepada Anda bagaimana kondisi Melvin karena kecelakaan itu. Melvin mengalami luka yang sangat parah dan butuh pemulihan yang cukup lama. Itu artinya syuting tidak bisa berlanjut," jelas Chiko.

Apa yang ditakutkan Aruna akhirnya terjadi dan dia pasti akan disembur habis-habisan kembali oleh Monica.

"Dokter mekatakan kapan sembuhnya?" tanya Aruna.

"Dokter tidak memberitahu kapan pastinya. Tetapi kondisi Melvin memang tidak bisa dianggap main-main," sahut Chiko.

Mata Aruna melihat ke arah Melvin yang sejak tadi hanya diam saja bukan berarti dia tidak bisa bicara. Hanya managernya sudah mewakilkan apa yang ingin dia katakan.

"Apa kalian akan mengajukan tuntutan kepada perusahaan kami?" tanya Aruna memastikan.

"Kami belum membicarakan hal itu," sahut Chiko yang membuat Aruna sedikit lega. itu artinya memang belum ada tuntutan yang diajukan dan biasa saja tidak ada tuntutan dan apa sebaliknya.

"Keluarlah sebentar aku ingin bicara padanya," sahut Melvin.

Chiko menganggukan kepala dan langsung pergi begitu saja yang membiarkan Aruna dan Melvin.

"Aku sangat berharap kalian tidak mau mengajukan tuntutan kepada pihak perusahaan. Karena semua kejadian ini bukan sepenuhnya salah kami," ucap Aruna tiba-tiba yang malah tidak ingin disalahkan. Melvin mendengus mendengar kata-kata Aruna.

"Dalam keadaan seperti ini kau masih tidak mengakui kesalahanmu?" tanya Melvin.

"Kau yang meminta untuk tidak memakai pemeran pengganti," sahut Aruna.

"Tapi peralatan syuting yang kalian gunakan yang tidak berkualitas sehingga membuatnya jatuh!" tegas Melvin.

"Oke-oke semua ini kekalahan kamu dan untuk itu kami meminta maaf dan termasuk aku meminta maaf untuk kejadian ini. Jadi kamu juga tidak perlu memperpanjang masalah dan apalagi mengajukan tuntutan!" tegas Aruna.

"Kau memerintahku," sahut Melvin dengan alis terangkat.

"Aku hanya mengatakan saja," sahut Aruna.

"Tapi apapun itu kondisiku yang seperti ini telah menjadi tanggung jawab kalian!" tegas Melvin.

"Kami akan bertanggung jawab, akan membayar semua biaya pengobatan kamu di rumah sakit ini sampai kamu sembuh!" tegas Aruna.

"Dan bukan hanya itu saja," sahut Melvin.

"Apa lagi?" tanya Aruna.

"Kau lihat tanganku yang sekarang dalam masa pengobatan dan tidak bisa melakukan apa-apa, kakiku juga seperti itu. Jadi selama aku mengalami semua ini kau harus menjadi Suster yang merawat diriku!" tegas Melvin yang membuat Aruna terbelalak kaget sampai bola mata itu ingin keluar.

"Kau mengatakan apa!" pekik Aruna.

"Kau harus menyuapi kemakan, membawaku ke kamar mandi jika aku menginginkan ada juga melakukan hal-hal lain selama aku di dalam proses perawatan. Itu merupakan tanggung jawab yang adil dan yang aku inginkan!" tegas Melvin.

"Itu sangat tidak masuk akal. Kenapa harus aku yang melakukan hal itu. Kami akan membayar suster pribadi untuk merawat kamu dan aku orang yang punya pekerjaan jadi tidak bisa melakukan apa yang kamu inginkan!" tegas Aruna yang pasti menolak permintaan bodoh dari Melvin.

"Baik! jika kamu tidak mau bertanggung jawab secara pribadi kepadaku. Maka aku akan melayangkan tuntutan ke Perusahaan kalian!" ancam Malvin yang membuat Aruna semakin kaget dengan mata melotot.

"Kau akan melakukan itu!" Aruna yang benar-benar tidak percaya jika dia akan mendapatkan ancaman separah itu.

"Ini juga akan merugikan film The Fire. Jika aku selama sembuh maka syuting akan terhenti jadi semua tergantung kepadamu," lanjut Melvin yang membuat Aruna terdiam.

Dia tidak tahu kenapa bisa-bisa terjebak dalam situasi itu. Padahal banyak kru di sana. Tetapi dia yang harus merawat Melvin dan hal itu benar-benar sangat tidak masuk akal bagi Aruna.

Melvin tersenyum tipis yang memiliki arti dan entahlah apa yang ada di pikiran Melvin dari pernyataannya yang ingin membuat Aruna ribet sampai harus menjadi suster untuk merawat dirinya agar cepat sembuh.

Bersambung