wanita tangguh
Dia bernama Hana wijaya, perempuam yang belum satu satun ditinggal sang ibu harus menikah dengan terpaksa bersama laki- laki yang sama sekali tidak pernah terbayangkan olehnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Santi Purnamasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepanikan Reza
Matahari mulai naik, Reza pun terbangun. Betapa kagetnya, di samping tempat tidurnya ada seorang perempuan dengan wajah yang pucat. Reza memegang kepalanya, mencoba mengingat setelah acara makan malam tersebut. Reza menjambak rambutnya setelah sadar bahwa dia telah dijebak, kemudian meminta tolong pada Hana untuk mengantarnya. Dan dia memaksa Hana untuk melakukan itu bersamanya.
“ Sial, kenapa jadi seperti ini “ Reza mengusap wajahnya dengan kasar, lalu turun dari tempat tidur dan pergi membersihkan diri
Reza mengingat bagaimana Hana memohon padanya, tapi tak dia hiraukan. Lalu reza menyudahi mandinya dan bergegas berpakaian
Melihat Hana tak ada pergerakan sama sekali Reza mulai menghampiri Hana dan hendak membangunkannya. Baru saja memegang lengannya Reza sudah merasa suhu tubuh Hana begitu panas.
Kemudian memegang dahi Hana, ternyata Hana Demam. Reza langsung menelepon temannya yang bekerja sebagai dokter yang bernama Rendi.
“Bro, cepat kesini” langsung mematikan telepon.
Sementara di seberang sana marah-marah karena sifat Reza yang seenaknya
Drett..drett..drett
Sebuah panggilan telepon masuk dari Bagas
Reza menoleh nakas di samping kasurnya
“tunda semua meetingnya sampai siang Gas” lalu mematikan telepon.
Kemudian memakaikan kemejanya pada Hana. Karena sudah dipastikan baju Hana sudah tak layak pakai
Tut..tut..
Reza menghubungi kembali Bagas
”Gas, bawakan baju perempuan kesini sekarang” ucap Reza, langsung mematikan kembali teleponnya
Reza memakaikan kaos nya yang besar kepada Hana lalu mulai mengompres kepala Hana agar suhu badanya turun
Bagas sang asisten menghela nafas, sedetik kemudian dia sadar apa yang Reza ucapkan “siapa yang dia maksud, jangan jangan??” bagas curiga langsung pergi dan membawa pesanan sang bos
Sesampainya di apartemen Reza, Rendi langsung membunyikan bel dengan tidak sabaran
Ting tong..ting tong
Reza membuka pintu langsung membawa Rendi ke kamarnya
“ hey sabar bro, siapa yang sakit ? Tanya Randi
Kemudian Rendi melihat Hana terbaring pucat dia atas tempat tidur Reza
“ Hana?” Ucap Rendi langsung memeriksa Hana
“ badannya sangat panas bro, aku pasang infus dulu
Rendi mulai memasang infus di tangan Hana
Reza hanya diam memperhatikan Hana yang terbaring pucat. Ada rasa sesal setelah apa yang dia lakukan pada Hana semalam
“ sebenarnya ada apa dengan Hana Za? Kenapa dia bisa di sini ? “ Tanya Rendi yang bingung, pasalnya selama ini Reza tidak pernah membawa orang asing ke apartemennya
Belum selesai kebingungan Rendi, Bagas muncul secara tiba -tiba dengan membawa pakaian untuk Hana
“ kamu juga di sini Ren? “ tanya Bagas dengan dahi berkerut
“ sini mana?” ucap Reza segera meminta pesanannya lalu bergegas pergi ke kamar
Melihat itu Bagas dan Rendi saling pandang
“ apa yang kau bawa?” tanya Rendi
“ baju wanita “ ucap Bagas santai
“ jangan bilang Hana “ perkataan Rendi menggantung
“ Hana? Hana siapa maksudnya “ Bagas mulai penasaran
Kemudian Rendi menarik paksa Bagas menuju kamar Reza
Setelah masuk ke dalam kamar, Bagas membulatkan matanya
“ apa yang terjadi dengan Hana?” tanya Bagas pada Rendi
“ tubuhnya demam tinggi dan sepertinya Hana kelelahan “ ucap Rendi menjelaskan
Reza yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung melihat dua sahabatnya yang sudah berada dalam kamarnya
“ apa dia masih lama sadarnya?” ucap Reza bertanya pada Rendi
“ coba kita tunggu sebentar lagi “ jawab Rendi
“ apa yang kamu lakukan padanya Za? “ tanya Bagas menatap Reza dengan tajam
“ ayo “ ucap Reza mengajak Bagas dan Rendi Keluar dari kamar menuju ruang tamu
“ jelaskan “ ucap Bagas meminta penjelasan pada Reza
Reza menghela napas panjang, terlihat wajah penyesalan pada Reza. Sementara Bagas dan Rendi masih menunggu Reza membuka suara
“ apa yang sebenarnya terjadi ?” tanya Rendi, mencoba memancing Reza
“ aku telah merusaknya “ ucap Reza, lalu menyenderkan tubuhnya ke belakang
“ maksudnya ?” tanya Rendi dan Bagas bersamaan dengan tatapan menyelidik
“ Semalam aku telah memaksanya melakukan itu “ Reza mengusap kasar wajahnya
“ bagaimana bisa ?” tanya Bagas. Karena dia tahu Reza orang seperti apa. Tidak akan merusak seseorang
“ Sepertinya ada yang menaruh sesuatu pada minumanku “ ucap Reza menghela napas
“ tapi bagaimana bisa kamu memaksa Hana?” tanya Rendi meminta penjelasan Reza
“ sebenarnya saat mobilku menabrak pohon, karena aku sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi “ ucap Reza menghela napas, lalu melanjutkan kembali ceritanya
“ aku mendengar seseorang datang dan meminta tolong pada orang yang berlalu lalang, lalu setelah mereka bisa membawa ku , aku mendengar suara Hana kalau dia mengenalku. Lalu aku di bawanya ke dalam sebuah taksi “ cerita Reza
“ lalu bagaimana Hana bisa tau kamu tinggal di sini?” tanya Bagas, Reza menutup matanya sebentar lalu menjawab pertanyaan Bagas
“ aku yang memintanya membaku kemari, Hana sempat ingin membawaku ke rumah sakit. Tapi aku menolaknya” ucap Reza menyesal
“ sekarang bagaimana ini, dia pasti akan menangis histeris setelah apa yang menimpanya saat ini “ ucap Bagas
“ itulah yang aku takutkan sekarang, dia pasti sangat membenciku “ ucap Reza, takut membayangkan bagaimana reaksi Hana setelah sadar
" apa rencana selanjutnya Za? apa kamu akan mempertanggung jawabkan perbuatanmu?" tanya Bagas
" jangan sampai ada anak yang tidak memiliki sosok seorang ayah " timpal Rendi
" aku takut dia tidak mau "ucap Rendi lesu
" bagaimana pum caranya kamu harus bertanggung jawab Za " tegas Bagas
" ya betul itu, terserah mau dengan cara paksa atau gimana." ucap Rendi
" Bagai mana kalau menikah siri saja ?" saran Bagas sambil menaik turunkan alisnya
" kalau tidak, kalian membuat kesepakatan terlebih dahulu sebelum menikah " Rendi juga memberi saran pada Reza
" aku rasa itu bukan ide yang buruk " ucap Reza setuju dengan perkataan dua sahabatnya itu
Seketika mereka hening, sibuk dengan pikiran masing- masing
" kapan kamu akan menikahi Hana ?"tanya Bagas
" aku harus menunggunya sadar terlebih dahulu " ucap Reza sambil wajah menghadap ke atas lalu memejamkan matanya
Sungguh kali ini pikiran dia sangat kacau, dia telah merusak wanita yang selama ini jadi penolongnya
" apa kamu sudah memberi tahu hal ini pada Om Gunawan " tanya Rendi, Reza hanya menggeleng lemah
" aku minta tolong rahasiakan ini terlebih dahulu " ucap Reza
" baiklah, tapi kalau mereka tau bagaimana?" tanya Bagas
" itu semua biar menjadi urusanku " ucap Reza tak bisa di bantah lagi
Tak lama sebuah panggilan masuk ke dalam HP Bagas
drett..drett..drettt
terdengar bunyi getar HP milik Bagas
" halo, ada apa? " tanya bagas
" oke baiklah, aku akan segera ke sana" ucap Bagas kembali. Lalu menoleh ke arah Reza dan Rendi
" aku harus balik ke kantor bro, ada klien yang ingin bertemu" ucap Bagas
" pergilah " kata Reza , Bagas menepuk pundak Reza agar memberinya kekuatan
" good luck bro, semoga Hana bisa menerima keadaanya saat ini " Bagas bergegas pergi meninggalkan dua orang yang sedang menunggu Hana tersadar
Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,
dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.
Ikutin terus kelanjutan novel ini