Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Ayu
Keesokan harinya setelah melalui malam yang sangat rumit, Asya kembali masuk kerja. Sementara Willie sudah ada di rumah nya, rumah besar milik Willie yang dibangun dengan hasil kerja kerasnya sendiri terletak agak jauh dari kota.
Willie sengaja mengambil rumah di sana, karena suasananya lebih aman dan nyaman, terlebih tempat nya juga akan lebih asri dipandang mata.
Pagi itu Willie sarapan dengan roti bakar seadanya yang dia siapkan sendiri. Rumah nya itu hanya di isi oleh seorang tukang kebun yang bekerja membersihkan pekarangan rumah Willie.
"Kenapa gue kepikiran banget sama asya?"
"Kenapa dia semalam sebenci itu ngelihat gue??" tanya nya berbicara sendiri pada dirinya sambil memasukkan potongan roti bakar ke mulut nya.
"Ahhh sudah lah Willie, ini hari libur mu ada baik nya Lo harus tenangin pikiran Lo dan gak usah mikirin hal hal yang buat Lo stres" Katanya lagi menepis pikirannya yang tak pernah selesai memikirkan asya
Sedangkan asya saat ini sudah ada di perusahaan milik nya, menjadi CEO yang dipandang sebagai orang kelas tinggi di perusahaan itu adalah salah satu kebanggaan Asya pada dirinya sendiri.
semua karyawan menyambut kedatangan asya yang sudah kembali masuk kerja.
"Selamat bekerja kembali ibu asya" Sapa sekretaris pribadinya bernama Agnes.
"Iyaa ness, ada kerjaan gak?" Tanya asya langsung
"Hari ini jadwal ibu gak terlalu padat kok, kita hanya mau nemuin klien di restoran nanti siang hanya buat cakap-cakap singkat aja kok ibu" jelas Agnes
"Yaudah kalau gitu, nanti ingat kan saya lagi ya" Ucap nya memerintahkan kepada sekretaris nya itu
"Baik ibu"
Setelah itu Asya pergi salah satu ruangan, untuk mengecek keadaan pabrik perusahaanya itu.
Ketika memastikan semua karyawan nya bekerja dengan baik dan semua sistem mesin juga tidak ada kendala dia kembali ke ruangan nya.
"Aduhhh kenapa sihh gue udah usaha buat gak mikirin itu cowok, kenapa malah kepikiran lagi coba" Katanya dengan kesal mengutuki dirinya yang tak bisa mengendalikan pikirannya
"Asyaaa, pliss Lo ini lagi kerja Lo harus profesional, jangan malah mikirin buaya darat yang mungkin sekarang dia lagi mesra-mesraan sama cewek nya" Gerutunya berbicara pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat menenangkan diri , Asya pun kembali melakukan pekerjaannya yang belum selesai di kantor itu .
Tak terasa waktu pun membawanya kepukul 12 siang di mana waktu itu merupakan jadwal makan siang. Agnes sekretaris pribadinya di perusahaan itu juga tidak lupa mengingatkan dia jika siang ini mereka akan makan siang bersama dengan salah seorang klien di sebuah restoran yang tak jauh dari perusahaan Itu.
setelah memastikan tak ada lagi yang perlu dia kerjakan di dalam kantor, Asya pun mengikuti arahan sekretarisnya itu.
Mereka pergi ke sebuah restoran yang tadinya sudah membuat janji dengan seseorang di sana.
Tak butuh waktu yang lama karena restoran itu juga tidak terletak jauh dari perusahaan Asya, Mereka pun sampai dan masuk ke dalam restoran itu.
Agnes pun mencari di mana meja yang dimaksud oleh kliennya. setelah mendapat meja untuk makan siang mereka Agnes mengarahkan atasannya itu untuk berjalan ke media yang sudah dipesan tersebut.
"selamat siang Pak, apa benar ini dengan Pak Dedi dari perusahaan Y?" tanya Agnes terlebih dahulu sebelum menyuruh asya duduk
"Ohh iya benar, Silahkan duduk" Kata pria itu
"halo Pak perkenalkan saya Asya saya CEO dari perusahaan X, senang bertemu dengan Bapak dan bisa makan siang dengan bapak di tempat ini." Sapa asya basa basi dengan pria di depannya itu.
"Iya senang juga bertemu dengan anda, namun sebelumnya apakah kalian keberatan jika saya mengundang pacar saya untuk ikut makan siang di sini?" lelaki bernama Dedi itu justru mengatakan hal di luar ekspektasi Asya.
Asya dan Agnes malah saling bertatapan, mereka berdua tampaknya bingung dengan pertanyaan dari kliennya itu.
"oh mungkin kalian tidak nyaman kalau begitu tidak apa-apa" Kata Dedi setelah melihat ekspresi kedua wanita di depan nya itu
"Tidak Pak tidak, tidak masalah kok pak silakan saja jika memang ingin mengajak pacar bapak kami berdua tidak keberatan" Ucap Asya menangkal ucapan pria tadi
"Baiklah kalau begitu terima kasih"
Setelah itu Dedi pun menelpon seseorang dan menyuruhnya untuk datang ke meja itu.
Tak lama setelah terjadi menelpon, muncullah seorang wanita cantik yang ternyata tak asing di mata Asya.
"lah bukannya ini semalam pacarnya Willie?" tanya asya dalam hatinya.
"halo selamat siang perkenalkan nama saya Ayu, saya pacarnya Pak Dedi, terima kasih sebelumnya telah menerima saya untuk bergabung di meja ini."
"Iyaa sama-sama, saya Agnes dan ini atasan saya Asya" Ucap Agnes menyambut wanita itu
Setelah mereka berempat duduk dengan posisi ternyamannya, mereka pun memesan menu makan siang yang ingin mereka makan masing-masing.
Selanjutnya setelah menikmati hidangan makan siang, asya dan Dedi pun membicarakan hal terkait kerja sama yang akan perusahaan mereka jalankan di hari dekat ini.
Setelah semuanya fiks dan aman, ntah apa yang membuat pikiran nya ingin bertanya, asya malah menanyakan soal Ayu.
"Ohhh iya kalau boleh tau Ayu ini kerja nya dimana ya?" tanya asya
"Ouhhh saya perawat kak" jawabnya pada asya
"Perawat dimana? Emang gak kerja ya?" tanya asya lagi, mendengar pertanyaan itu yang mengarah ke privasi seseorang membuat Agnes sedikit terkejut dan dia pun memberikan kode pada atasannya itu untuk tidak bertanya hal hal seperti itu.
"Saya kerja di Rumah sakit (....)" Ayu menyebutkan nama rumah sakit yang tak asing juga bahkan sangat familiar di telinga Asya.
"Ouhhh begitu, maaf ya saya bertanya terlalu lancang tentang privasi kamu"
"Tidak apa-apa Kak asya, saya juga senang kok kalau kakak nanyain hal kekgitu artinya kakak gak terlalu seganan" Ucap nya
"Kalau begitu makasih ya" Kata asya
"Emm pak Dedi, seperti nya semua nya sudah beres di bicarakan hari ini, saya dan ibu Asya mungkin akan melanjutkan perjalanan lagi untuk menemui klien lain, terimakasih banyak untuk waktu yang bapak berikan sehingga pertemuan kali ini membuahkan hasil untuk proyek yang akan kita selenggarakan di waktu yang dekat" Ucap Agnes
"Iyaa sama-sama, saya juga berterima kasih karena telah memberikan dukungan untuk proyek ini, semoga untuk selanjutnya bisa berjalan dengan lancar" kata nya menjawab Agnes
Selanjutnya Asya dan Agnes pun meninggalkan tempat itu.
Pikiran asya tak berhenti membayangkan kejadian yang dia lihat semalam dengan apa yang dia lihat hari ini.
"Ternyata nasib Lo malang juga ya Willie, Lo malah dapat cewek yang mainnya gak cuman sama satu cowok, mana dia perawat di rumah sakit tempat kerja Lo lagi" Ucap nya menggerutu dengan suara yang kecil
"Ibu bilang apa??" tanya Agnes yang menyadari nya
"Enggak ada, lanjut aja" Jawab nya dengan wajah badmood.
ada iklan untuk mu/Smile/
lah dalam hati berbunga pasti si asya/Chuckle/