A Doctor'S Touch

A Doctor'S Touch

A Doctor's Touch - 1 (Cinta??)

"Bagaimana keadaan putri saya dokter?" tanya seorang wanita paruh baya yang kerap di sapa Nyonya Indira

"Putri anda baik-baik saja, operasi nya berhasil" Jawab Willie

"Terimakasih banyak dok" Ucap nyonya Indira

Willie langsung meninggalkan tempat itu dan bergegas ke ruang pribadi nya

"Ma... bagaimana keadaan asya?" tanya Papa Asya yang kerap di sapa Tuan Gon

"Paaa, operasi anak kita berhasil pa, kita tinggal nunggu asya siuman saja" Tutur Nyonya Indira

"Syukur lah kalau begitu"

Selama beberapa hari terakhir asya tidak menyadari bahwa dia memiliki penyakit usus buntu, karena itulah hari ini dia harus menjalankan operasi untuk penyembuhan usus buntu tersebut.

Setelah menunggu beberapa jam, Asya sudah siuman dan semua pihak keluarga asya merasa lega karena hasil operasi nya sesuai dengan yang mereka harapkan.

"Ma..., Pa..... Asya boleh gak keluar dari ruangan ini? Asya ngeras bosan banget Ma.. Pa..." Rengek nya

"Kamu emang nya mau kemana nak,? Atau kamu mau papa Bawak keliling rumah sakit tapi pakai kursi roda" Tawaran papa nya

"Ide bagus tuh pa, asya mau" Ucap nya girang

Asya yang sebenarnya sudah berumur 23 tahun dan saat ini dia bekerja sebagai salah satu CEO di perusahaan milik papa nya. Walaupun sudah dewasa hubungan asya dan papa nya masih sangat dekat, dan papa nya kerap sekali memanjakan putri semata wayangnya itu.

Asya sudah berada di lokasi taman rumah sakit yang tampak sangat adem dan asri itu.

"Gimana kamu sudah bisa merasakan udara segarkan?" tanya papa nya

"Iya pa, dari pada di kamar"

"Padahal operasi kamu baru selesai tadi pagi, kamu langsung minta gerak kesana kesini" Kata papa nya

"Aku belum ngerasa sakit sih pa, paling perih dikit tapi kan katanya kalau obat bius nya udah hilang baru terasa banget bekas jahitannya" Ucap asya yang membela diri.

"Tetap saja nak, seharusnya masih berbaring di tempat tidur bukan malah jalan jalan pakai kursi roda gini kamu malah kayak nenek pas sakit" Gurau papa nya

"Ihhh papa gimana sihh, papa sendiri yang nawarin pakai kursi roda" Kesal asya

Di tengah pembicaraan mereka tiba-tiba ada yang menelepon tuan Gon.

"Nak kamu tunggu sebentar ya ini ada yang nelpon papa seperti nya ini asisten mama biar mama saja yang ngomong" Kata papa nya sembari melangkah ke arah kamar rawat asya untuk menjumpai istrinya

"Yahhh malah di tinggal"

Asya pun menjalankan kursi rodanya sendiri, saat asik memutar mutar kursi roda nya asya tak melihat sama sekali ke depannya.

Brukkkkk...

"Awwww kepala gue" Rengek asya yang merasakan kepalanya terbentur ke sebuah benda keras

"Lo kalau jalan lihat ke depan ngapain nunduk" Ketus pria yang ada di depannya

Asya langsung mengangkat kepalanya dah melihat ke arah sumber suara itu.

"Emang cuma gue apa yang salah, Lo juga salah kali, Lo pikir kepala gue ini baja mana laptop nya keras banget lagi" gerutu Asya

" Hehh Lo kan pasien gue tadi pagi" Willie menyergitkan keningnya.

"Ohh jadi Lo dokter yang operasi gue" Kata asya santai

"Lo benaran gila ya baru aja Opera udah berani keluar kekgini" tanpa basa-basi Willie langsung memutar balik arah kursi roda asya dan membawa nya menuju kamar rawat asya.

"Lo ngapain sihh?" kesal asya

"Lo yang ngapain, Lo pikir gue gak bakal kesusahan kalau semisal jahitan bekas operasi Lo lepas, jangan nambahin kerjaan gue pasien gue gak hanya Lo" Ketus nya dengan wajah yang masih datar

"Yaudah dehh lumayan juga di dorong sama dokter tampan kayak Lo" kata asya, namun Willie sama sekali tak merespon perkataan asya dia tetap fokus pada jalan di depannya.

Sampai di kamar asya mereka melihat Tuan Gon dan Nyonya Indira yang sedang berbicara serius.

Namun tanpa merasa bersalah Willie malah mengganggu mereka,.

"Permisi om Tante, tolong anak nya di perhatikan supaya tidak bergerak dulu sampai jahitan bekas operasi nya kering" Perintah Willie

"Maaf kan kami dokter, tadi saya hanya kasihan pada putri saya yang merasa bosan di kamar makanya saya ajak untuk melihat taman" Jawab papa nya

"Baik lah kalau begitu"

Hal yang membuat Asya terkejut adalah ketika Willie tiba-tiba menggendong tubuhnya dari kursi roda ke tempat tidur rawat itu.

Melihat penampakan di depannya papa dan mama asya langsung keluar dari kamar itu dan melanjutkan pembicaraan mereka tadi.

"Lo Gilak ya?" kesal asya, walaupun sebenarnya dalam hati asya dia merasa senang karena bisa di gendong oleh dokter setampan Willie

"Udah gak usah baper, gue kekgitu kok ke semua pasien dan ga ada pasien yang spesial buat gue" Ucap nya dengan nada sarkas

"Baru aja bahagia ehh udah di tampar sama perkataan sadis ni dokter, tapi kok gue ngerasa jatuh cinta pandangan pertama ya"

"Haaa?? Beneran? Gue jatuh cinta? OMG padahal udah lama banget gue gak tertarik sama cowok karena gak ada yang bisa memikat hati gue tapi kok yang satu ini beda banget ya" Asya pun melontarkan semuanya di dalam pikirannya saat Willie kembali mengecek keadaan asya .

"Kondisi Lo lagi stabil, gue harap jangan sampai lasak kayak tadi lagi, gimana kalau sampe hal yang gak di inginkan terjadi lo malah nambahin penyakit Lo" ucap nya pada asya .

"Kayaknya GPP dehh kalau gue sakit terus"

"Hah? Gila Lo ya?" heran Willie

"Iya gue tergila-gila sama Lo, hahahha becanda kok" Ucap nya lagi membuat Willie sedikit risih

"Yaudah Lo lanjut aja istirahat nya gue bakal balik nge cek keadaan Lo nanti malam dan jangan lupa makan obat Lo"

"Siap pak dokter tampan, sampai ketemu nanti malam lagi" Ucap si cegil itu Tampa mereka malu sedikit pun.

"Wowww ini beneran gue? jatuh cinta? Pandangan pertama? Gue beneran di buat mabuk sama visual nya dia apalagi vibes wajah nya yang cool itu"

"Kalau kekgini sihhh gue mau aja dehh sakit Mulu, biar gue di rawat sama dia terus"

"Dan satu lagi kan dia dokter yang operasi gue, brarti dia udah megang perut gue dong tadi" Asya benar-benar seperti remaja baru puber yang sedang menemukan cinta sejatinya.

Asya memang belum pernah menjalin hubungan seperti pacaran dengan seorang pria, dia berhubungan hanya sampai batas pdkt an karena tidak ada pria yang pernah cocok menurutnya.

Baru ini asya merasa jatuh cinta pandangan pertama dengan lelaki yang hanya sebatas dokter yang merawatnya.

Memang tidak salah jika wanita jatuh cinta langsung kalau melihat Willie apalagi saat memeriksa pasien, auranya pasti tumpah-tumpah.

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

semangat mampir juga ya

2024-06-02

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

hhh gak di perduliin sama dokter tampan

2024-06-02

0

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

hhhh sabar Wil 😂

2024-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!