NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Bye-bye masa lajang

Dua Minggu usai pertemuan terencana tapi tak disengaja itu membuahkan hasil yang membuat dunia Amber jungkir balik. Hari ini gadis cantik itu sedang mengenakan pakaian khas pengantin wanita. Kulitnya yang putih senada dengan warna gaun pengantinnya.

Ekspresi Amber campur aduk, sudah seperti gado-gado. Semua bagai mimpi baginya. Maksud hati ingin menyelamatkan diri malah terjun bebas ke rencana ayahnya. Belum lagi dua sahabatnya masih menghilang dua Minggu yang lalu. Amber hanya bisa pasrah menerima nasib.

Serangkaian acara sakral pernikahan mulai berjalan sesuai urutan hingga di penghujung acara. Banyaknya tamu yang hadir membuat Amber melupakan akan statusnya saat ini. Apalagi dua sahabatnya yang menghilang, tiba-tiba hadir di acara resepsi pernikahannya. Sayangnya, Amber tidak bisa menuntut penjelasan dari mereka karena harus membalas ucapan selamat dari para tamu padanya. Jadilah, dia dan kedua sahabatnya berkomunikasi melalui bahasa bibir dan gerakan tangan tanpa suara karena terpisah jarak yang cukup jauh namun masih terlihat.

"Aku akan menghubungi kalian," ucap Amber dengan mengangkat tangan kirinya membentuk kode telpon.

Rose dan Leon membalas dengan mengangkat dua jempol mereka ke udara.

"Selesai sudah perjuangannya," ucap Rose sambil menenggak habis minuman yang tadi dipegangnya.

"Aku tidak tahu harus lega atau bimbang," timpal Leon.

"Mengapa kau harus bimbang?"

"Aku bimbang jika nanti gadis itu memiliki ide aneh lagi setelah menikah."

"Maksudmu?"

"Kau tahu sendiri bagaimana usahanya menghindari nikah muda. Sudah puluhan kali kita membantunya dengan ide-ide yang cukup 'unik'." Leon menekankan kata unik dengan kedua jari telunjuk dan tengahnya.

"Kau benar tapi kali ini aku angkat tangan. Mana berani aku membantunya menghadapi seorang Caesar," ujar Rose.

"Begitu pula aku."

Dua sahabat itu menatap Amber dari kejauhan. Keduanya menggeleng lalu menghela napas bersamaan.

"Bye-bye masa lajang," ucap kedua sahabat itu bersamaan.

Kurang lebih empat puluh lima menit kemudian, resepsi pernikahan Amber dan Caesar selesai. Kedua orang tua Amber memilih menginap di hotel tempat mereka menyelenggarakan resepsi. Sedangkan Amber langsung dibawa pulang oleh Caesar ke apartemennya yang berada di pusat kota.

Amber yang sudah kelelahan menurut saja. Bahkan, Caesar harus merangkul pinggang istrinya itu saat berjalan masuk ke apartemen. Jika orang melihat mereka pasti sangat romantis tapi nyatanya, Caesar takut istri kecilnya itu terjatuh karena mengantuk sambil berjalan lalu menjadi bahan gosip para tetangga apartemen.

Bip

Pintu apartemen terbuka dengan sekali memasukkan kode. Amber dengan santainya melepaskan diri dari Caesar lalu berjalan menuju kamar mandi. Pria itu merasa takjub melihat Amber lalu beberapa menit kemudian, dia mendengar teriakan dari tempat yang dituju Amber.

"Aaa!"

Caesar bergegas menghampiri gadis itu.

"Ada apa?" tanya Caesar bingung.

"Di mana toiletnya?"

Caesar terdiam dan menatap bingung Amber. Sesaat kemudian barulah pria itu mengerti. Amber dalam keadaan mengantuk saat dia membawanya keluar dari mobil tadi. Gadis itu pasti berpikir saat ini dia berada di rumahnya. Ketakjuban yang tadi Caesar sematkan pada Amber, dia tarik kembali.

"Ikut aku!" seru Caesar.

"Tunggu! Kenapa kau ada di sini?" tanya Amber bingung.

Untungnya Caesar sudah diperingati oleh ayah mertuanya tentang penyakit telat mikir Amber.

"Sekarang kita berada di apartemenku."

Amber menutup mulut ngeri. "Mengapa aku berada di apartemen mu? Apa kau menculik ku?"

"Memangnya ada penculik yang membawa korbannya ke apartemen?"

Mendengar Caesar kembali bertanya padanya membuat Amber berpikir keras.

"Benar juga. Ah, aku lupa! Paman dan aku sudah menikah."

"Kenapa paman mau menikahi ku?" Amber mencecar dengan pertanyaan lain.

"Kau tidak jadi ke toilet?"

"Oh, iya! Pantas saja ada rasa tidak enak di perut bagian bawahku."

Amber setengah berlari melewati Caesar.

"Mau kemana?" tanya Caesar sambil menahan lengan Amber.

"Ke toilet, masa ke pasar."

"Apa kau tahu letaknya?"

Amber menatap sekitar. Benar saja, saat ini dia berada di dalam kamar. Kamar yang didominasi dengan warna abu-abu muda dan perlengkapannya di kombinasikan dengan warna abu-abu tua atau hitam. Benar-benar kamar seorang pria.

Gadis itu berusaha mengingat kejadian saat dia masuk melalui pintu. Dia merasa tiba di rumahnya lalu berjalan lurus dan belok ke kiri menuju toilet khusus tamu. Gawat! Ini bukan rumahku.

"Hehehe... I-itu paman. Di mana toiletnya?" tanya Amber malu-malu.

Caesar berbalik menuju ruangan di sebelah kiri tepat sebelum pintu kamar. Amber mengikuti pria itu. Menurut Amber, pria itu terkadang bertingkah aneh. Kadang banyak bicara, menit berikutnya berubah menjadi kutub Utara. Saat Caesar berbalik untuk menunjukkan kamar mandi pribadi miliknya, gadis itu langsung menabrak tubuhnya.

Tubuh Amber sedikit limbung. Untung saja, Caesar segera menangkapnya. Mereka saling bertatapan cukup lama. Baru kali ini Amber menatap wajah Caesar dengan seksama. Pria ini sangat tampan. Matanya bulat sempurna dengan warna mata yang sama dengan miliknya. Tidak ada goresan di wajahnya meski dia sudah berumur.

Tanpa Amber sadari, jauh di lubuk hatinya yang terdalam ada letupan kecil. Perasaan aneh yang perlahan menghangat hingga detak jantungnya berpacu dengan cepat.

"Tampan," gumam Amber.

Caesar menyipitkan sebelah mata berusaha mendengar gumaman istrinya.

"Sangat tampan." Amber tanpa sadar mengutarakan isi hatinya hingga menerbitkan senyum di wajah Caesar. Meski sekilas, Amber dapat menangkap senyum pria tampan itu hingga menyadarkan bahwa posisinya saat ini sedang tidak baik.

"Aaa! Kenapa kau masih memeluk pinggangku?" Amber berusaha melepaskan diri dari pelukan Caesar.

Dengan cepat Caesar mengabulkan keinginan Amber.

Bruk

Bokong Amber berhasil mendarat dengan mulus di permukaan marmer yang keras.

"Aduh! Kenapa kau melepaskan ku begitu saja."

Bukan gaya Caesar beradu suara dengan wanita. Pria itu memilih meninggalkan istrinya begitu saja.

"ish! Tidak ada romantis-romantisnya," sungut Amber sambil berdiri.

Amber memilih melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Usai melancarkan hajatnya, gadis itu memilih membersihkan diri sambil mengagumi setiap sisi kamar mandi. Seumur hidupnya baru kali ini dia memasuki kamar mandi seorang pria. Pria yang sudah menjadi suaminya itu memiliki selera yang bagus dalam mendesign ruangan.

Contohnya saja kamar mandi ini. Terkesan maskulin tapi sangat nyaman. Ada wastafel dan cermin berbentuk lonjong di atasnya. Perlengkapan mandi yang tersusun rapi di dekat shower. Kabinet dan gantungan besi untuk handuk.

Di sudut kiri ada bak mandi ber motif marmer dengan warna dasar putih bercorak garis abstrak abu-abu, hitam, dan gold. Lantai marmer yang hitam membuat kesan maskulin lebih terasa. Di tambah karpet putih yang empuk.

"Hum, aroma sabunnya cukup manis," ucap Amber saat memompa botol sabun. Warnanya seperti madu.

"Kayu mahoni, jati hitam, dan lavender." Amber membaca kandungan sabun cair pada botol kemasannya. Selain itu juga berfungsi sebagai sampo.

"Seleranya cukup unik dan simple," ucap Amber sambil memulas sabun cair itu ke seluruh permukaan tubuh dan rambutnya. Gadis itu tidak akan bisa tidur nyenyak jika tidak melakukan ritual bersih-bersih terlebih dahulu.

Caesar yang ternyata juga memiliki kebiasaan selalu bersih-bersih sebelum tidur mulai resah karena cukup lama dia menunggu, Amber masih belum keluar dari kamar mandi. Pria itu merasa risih dengan tubuhnya yang lengket karena bekas keringat sisa resepsi tadi.

"Apa dia tertidur di dalam sana?"

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!