NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

"heh, tapi gak gitu juga konsepnya. Mbak ana juga pasti mau kali jadi ratu sehari di hari specialnya, iya kan mbak?" tanya rizky padaku.

"iyaa bener kata rizky, mana cuma nikah doang sih. Ya walaupun gak mewah, setidaknya ya ada resepsinya lah mas" kataku pada mas billy.

"iyaa iyaa ngerti kok aku, tenang aja. Cuma bercanda sayang" kata mas billy mengusap kepalaku yang berbalut jilbab.

"nah, tuh kan mas. Udah deh mendingan gabung sana sana orangtua, biar tau kapan kalian nikahnya. Nanti habis ini kalian akan sibuk loh ngurusin buat pernikahan" kata rizky membuatku dan juga mas billy saling berpandangan.

"iyaa baiklah, ayok kita kedepan bareng sama mereka" kata mas billy pada akhirnya, mas billy pun berlalu kearah mama, bapak dan juga on dan tantenya, aku mengikuti dibelakangnya.

"nah ini anak-anaknya, sini duduk an, bil" kata om nya mas billy pada kami berdua.

Aku dan mas billy pun duduk berdampingan.

"ada apa om?" tanya mas billy pada om nya.

"begini, om dan bapak nya ana sudah sepakat jika kalian anak menikah dalam waktu dua bulan lagi. apa kalian siap?" tanya om mas billy mengagetkan ku.

Mas billy pun mengalihkan pandangan ke arahku, begitu juga aku yang langsung menatap mas billy kemudian beralih menatap mama dan juga bapak. Keduanya menganggukan kepala.

"eemm billy bagaimana ana saja om, kalau ana oke billy juga oke" kata mas billy menyerahkan semuanya padaku.

"bagaimana nak ana? apa kamu siap jika pernikahannya dua bulan lagi?" tanya tante mas billy.

"baiklah. insaallah ana siap pak, ma, om dan juga tante. Ana ikut saja bagaimana baiknya" kataku pada mereka yang sudah menunggu jawaban dari ku.

"alhamdulillah kalau begitu, berarti setelah ini kalian harus sudah menyiap kan segala sesuatunya ya. Terutama berkas untuk di kua, karna untuk yang satu itu tidak bisa dadakan" kata bapak yang langsung aku dan mas billy angguki.

"iya bener apa kata bapak kalian, berarti acaranya nanti di adakan di bulan juli ya. Gimana kalau pas liburan sekolah, untuk tanggalnya nanti biar bapak nya ana yang sesuaikan" kata om mas billy.

"iyaa boleh pak agung, nanti biar saya sesuaikan hari dan tanggalnya" jawab bapak sambil menganggukan kepala.

"iyaa pak, nanti silahkan ana kabari ke billy. Nanti biar kami bisa menyiapkan segala sesuatunya, billy kamu siap kan?" tanya om.

"siap om, billy siap lahir batin" jawab mas billy dengan mantap.

"baiklah kalau begitu, berhubung ana anak pertama jadi gak ada yang di langkah ya pak. Nanti kami akan siap kan uang untuk acara resepsi dan lainnya, kami terima beres ya pak, bu. Biar nanti juga untuk seserahan, biar istri saya dan ana yang mencari sendiri sesuai kemauan ana" kata om agung melirik ku dan juga tante secara bergantian.

"iyaa bener apa kata suami saya, di sini saya serahkan semua nya sama bapak dan juga ibu ya. Untuk undangan mungkin nanti kita jadi kan satu saja ya pak, bu. Kita buat undangan masing-masing, kalau bisa tempatnya di hotel atau di aula serbaguna. Apa di sini ada bu yang terdekat?" tanya tante mas billy membuat bapak dan mama saling berpandangan.

"a-ad sih bu, tapi apa gak terlalu berlebihan kalau acaranya di adakan di gedung pak, bu?" tanya mama dengan ragu.

"tidak ada yang berlebihan bu, kami akan melakukan yang terbaik untuk anak-anak. atau biar saya yang cari kan ya, di deket sini kayanya di masjid basmallah itu ruang serbaguna nya disewakan. Gimana kalau di sana aja?" kata tante mas billy.

Aku dan mama pun saling berpandangan.

"emm kami ikut bagaimana baiknya aja bu, nanti biar kita survei sama-sama ya bu" kata mama pada akhirnya, tante mas billy pun tersenyum dan menganggukan kepala.

"yasudah kalau begitu nanti kita survei tempatnya dulu ya bu, nanti habis itu baru kita cari EO nya" kata tante mas billy.

"EO tante? Apa gak berlebihan tan kalau pake EO, itu pasti mahal sekali. Ana gak ada biaya nya kalau untuk pakai jasa EO" kataku dengan terang-terangan, karna tak mungkin aku menyerahkan semuanya pada keluarga mas billy.

"oohh gapapa kok ana, kamu sama billy itu udah tante anggap sebagai anak tante sendiri. Tante sangat antusias buat mengurus pernikahan kalian, apalagi kamu anak pertama perempuan di kelurga kamu. Pasti bapak dan juga mama kamu pengen pernikahan dan hajat pertama yang berkesan, iya kan pak, bu?" kata tante mas billy pada mama dan juga bapak.

"iyaa betul bu, tapi bener kata ana. Itu terlalu berlebihan sekali rasanya bu" kata mama dengan menundukkan kepala.

"gapapa ya bu, an. Kami ikhlas, untuk anak-anak bu" kata tante mas billy yang masih berusaha meyakinkan aku dan juga mama.

"saya bagaimana ana saja bu, kalau ana tidak keberatan saya ikut saja. Maaf kalau merepotkan" kata mama sambil menundukkan kepala.

"ngga ma, sama sekali gak merepotkan. minggu depan kita survei ya lokasi yang dibilang tante" kata mas billy pada akhirnya, aku pun menganggukan kepala.

Terpaksa menerima semua kemauan dari tante mas billy, meskipun sebetulnya aku merasa keberatan karna semuanya terlalu berlebihan menurutku.

"iyaa baiklah tante, om. Ana ikut saja" kataku pada akhirnya.

"alhamdulillah, jadi minggu depan kita kesini lagi ya buat survei sekaligus menentukan tanggalnya. Gak usah repot-repot bebikinan ya bu, nanti capek. Siapkan tenaga untuk hari H Nanti" kata tante mas billy pada mama.

"iyaa bu" kata mama dengan senyuman.

"ibu, bapak kalau begitu kami pamit dulu ya. Sepertinya rombongan sudah selesai" kata on mas billy yang di angguki oleh bapak.

"oh iyaa, kenapa cepat sekali" kata bapak.

"iyaa pak, kasian kalau sampai rumah kesorean. Nanti macet" kata om mas billy di iringi kekehan.

"oh iyaa iya terimakasih banyak sudah sudi datang kerumah kami ya pak, bu. Mari saya antar ke depan" kata bapak, sementara mama kembali masuk kedalam rumah meminta beberapa orang mengeluarkan apa yang sudah di persiapkan untuk keluarga mas billy.

Tak lama, mama menghampiri bersama beberapa orang ibu-ibu yang membawa pernak pernik di lamaran ku kali ini.

"pak, bu ini ada sedikit oleh-oleh dari kami. Silahkan diterima" kata mama menyerahkan boks berisi ketan kuning yang sudah di hias sedemikan rupa.

"masyaallah, kenapa pakai repot menyiapkan oleh-oleh bu. Terimakasih banyak, ini banyak sekali" kata tante mas billy.

"sama-sama bu, mari dibantu masuk mobil ibu-ibu" kata mama pada ibu-ibu yang membawa beberapa boks dengan berbagai macam isi.

"terimakasih ya ibu-ibu. Mari pak, bu kami permisi. Assalamualaikum" kata tante mas billy.

"waalaikumsalan" jawab kami serentak.

Setelah kepergian mas billy dan rombongannya, kami pun kembali kerumah. Nayla dan rizky sudah mentapku dengan tatapan yang ntah lah, hanya mereka yang tau.

"kenapa kalian natap aku kaya gitu?" tanya ku pada keduanya.

"sini, sini kita mau nanya. Kepo nih" kata rizky yang langsung menarik tangan ku yang sedang berusaha mencopot jarum pentul yang ada pada beberapa bagian jilbab.

"apaan sih, nanti dulu lah. Aku lepas jilbab dulu ini, gerah tau. Banyak jarum pentulnya begini" kataku yang langsung meninggalkan keduanya di ruangan itu.

Setelah selesai, aku kembali menghampiri keduanya yang ternyata tengah menikmati somay yang mama pesan untuk cemilan tadi.

"ada apa sih?" tanyaku pada keduanya.

"makan dulu mbak, nih somay nya om sandi loh. Enak banget" kata nayla menyerahkan sepiring somay.

aku pun mengambil piring berisi somay itu dan menikmatinya sedikit demi sedikit.

"eh mbak, sambil makan aja ya. Gua mau nanya deh, emang bener nikahan lu dua bulan lagi?" tanya rizky yang langung aku benarkan dengan anggukan kepala.

"iyaa bener dua bulan lagi, kenapa emangnya?" tanyaku pada rizky.

"ya gapapa mbak, kemarin perasaan lu baru bilang kalau lu ragu deh. Kenapa sekarang malah biasa aja pas tau nikahan lu mau dua bulan lagi?" tanya rizky membuatku membuang nafas kasar.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!