Semua tidak akan indah lagi pada waktunya, hati seorang Stefanus Karim telah hancur berkeping-keping oleh penghianat istri dan sahabatnya.
"Tega sekali mereka berbuat begini padaku...!! tidak kusangka selama ini mereka bermain asik di belakangku..!!"
Chartiana istri Stefan telah berselingkuh dengan kakak tirinya sendiri. Entah setan apa yang telah merasuki jiwa Jeremy hingga tega menusuk temannya dari belakang.
"Akan ku balas penghianatan kalian dengan cara yang manis...!! sampai kalian merasa kematian lebih baik daripada kehidupan..." ucapnya dengan sorot mata ingin membunuh
Yuks..~ ikuti kisah cinta segitiga yang sungguh membagongkan 💗💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukalama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Pupus Harapan
(Flashback)
"Drrrttt....drrrttt.....drrrttt....." suara hp terus bergetar di pagi hari.
Lengan Charty keluar dari dalam selimut dan meraihnya, kepalanya masih menempel di bantal dengan rambut yang menutupi wajah dan mata tertutup, Chartiana menerima telepon dari seseorang.
"Ha...halo..." sahut Charty dengan suara parau
"Good morning sayang....~"
Suara berat yang selalu menggetarkan hati Chartiana, "Kak Epan...!! mau apa dia telepon aku pagi-pagi begini...!!" dirinya sangat terkejut, ia langsung bangun dan duduk di ranjang, tidak biasanya Stefan tiba-tiba telepon pagi-pagi sebelum jam masuk kantor
"Ehem.....ada apa kak..." tanya Charty ketus
"Kamu segera siap-siap sekarang, jam 8 aku akan jemput kamu di rumah...." perintah si boss
"Tung... tunggu jam 8 itu kan waktu sarapanku, jam masuk kantor jam 9...!!" protesnya
"Hari ini ada kegiatan pekerjaan yang harus kita lakukan di daerah Cikarang..., kamu siap-siap ya, kalau bisa dandan yang cantik"
"Tut..." telepon langsung ditutup
Charty masih terbengong-bengong memandangi HP-nya, pikirannya masih mengawang-awang karena baru bangun, ada-ada saja permintaan aneh si boss, matanya melirik jam di layar hp..., ternyata sekarang baru jam 7 pagi, tapi sudah harus siap-siap berangkat kerja, si boss tiba-tiba mau datang menjemputnya.
"Iiihhhsss...!! kak Epan nyebelin...!!" umpatnya sembari berlari ke kamar mandi
.....
"Pagi bunda...." sapa Jeremy yang baru saja keluar dari kamarnya, melihat sang bunda sedang mengobrol asik dengan kepala pelayan rumah
"Wah tumben..., pagi-pagi gini kamu udah keluar kamar..." sapa bunda Charlotte pada putranya, tidak biasanya ia melihat Jeremy turun hanya mengenakan pakaian tidur
"Perutku lapar bun..., aku mau sarapan duluan boleh ya..." alasan Jeremy, sebenarnya pagi ini, ia ingin menghindari sarapan bersama Charty
"Tumben-tumbennya kamu lapar di jam segini..., ya sudah bunda akan suruh pelayan untuk panggang kan roti buat kamu..." ujar Charlotte, segera memberikan isyarat pada pelayan rumahnya
"Thanks bunda..." Jeremy merasa lega, pagi ini tidak perlu bertemu Chartiana
Tapi...., tiba-tiba terdengar suara hak sepatu dari arah tangga, langkah kakinya sungguh tidak beraturan.
"Bundaaa....!! aku mau roti dan susu...!!" tiba-tiba Charty turun kebawah dengan gaya panik, dandanannya pun terlihat belum begitu rapi, di tangannya masih membawa sisir dan peralatan make up
Sontak mata Jeremy mendelik, melihat sang adik sedang keteteran saat mau berangkat kerja, begitu juga Chartiana langsung menutup mulutnya saat melihat sang kakak sudah duduk di meja makan, lalu keduanya saling buang muka.
Charlotte yang melihat mereka seperti itu, mengetahui kalau hubungan mereka masih belum baik-baik saja, "Kalau kalian ada masalah cepat selesaikan...!! bunda gak suka melihat kalian saling diam-diaman seperti ini terus...!!" ucap Charlotte dengan kesal
Namun baik Charty maupun Jeremy sama-sama diam, sang bunda pun tidak dapat berbuat banyak seperti saat mereka masih kecil, saat ini keduanya sudah sama-sama dewasa, harusnya bisa saling mengalah.
"Charty tumben sekali kamu sudah siap-siap ke kantor sebelum jam 8..." ujar Charlotte melihat putrinya sarapan dengan terburu-buru
"Jam 8 kak Epan mau jemput aku bu..., hari ini kami mau kunjungan ke pabrik perusahaan yang ada di daerah Cikarang..., jadi harus berangkat lebih pagi sebelum terkena macet di toll"
"Oo iya..., wah...5 menit lagi dong..." Charlotte melihat jam dinding
"Nona Chartiana, di depan ada mobil yang menjemput nona" ujar kepala pelayan rumah
"Astaga..." sontak Charty mempercepat sarapannya
Wajah Jeremy pun merenggut, "Makan yang pelan, hati-hati nanti tersedak, kamu gak perlu keteteran kayak gitu, Stefan gak akan pergi ninggalin kamu gitu aja..." celetuk Jeremy, akhirnya terlebih dulu berbicara dengan Chartiana setelah mendiamkannya lebih dari 3 hari
"Cih....!!" decak Charty yang masih kesal dengan kakaknya, segera ia menghabiskan segelas susu lalu beranjak dari kursi
"Bunda Charty berangkat kerja dulu ya...." pamit Charty pada ibunya lalu pergi berlalu begitu saja tanpa berpamitan dengan Jeremy
"Ya ampun nak..., hei....pamit dulu sama kakakmu..." panggil Charlotte pada putrinya, namun panggian itu tidak di gubris, terus saja Charty melangkah keluar rumah, tanpa menoleh ke belakang.
Jeremy yang melihat sikap acuh tak acuh Chartiana hanya bisa menghela nafas panjang, lalu melanjutkan sarapannya dengan hati yang sedih.
________
"Blam..."
Charty berhambur masuk ke mobil SUV milik Stefan, "Loh kakak ganti mobil...??" tanya Chartiana biasanya Stefan selalu menggunakan mobil sport miliknya
"Cikarang macet, pegal kalau pakai mobil sport, jadi aku pinjam mobil kantor..." jawab Stefan menyungging senyum menatap penampilan Charty di pagi hari
Charty menjadi resah oleh tatapan itu, "Ayo kita berangkat sekarang, katanya takut macet" celetuk Charty yang tidak sabaran
"Oke...." tiba-tiba Stefan mencondongkan tubuhnya mendekat pada Chartiana
"Iih...!! Kakak mau ngapain...!!" sontak membuat hati Charty jadi panik, ia berusaha mendorong dada bidang itu, dirinya takut dicium tiba-tiba, mengingat mereka masih di halaman rumah orangtuanya Chartiana
"Sreeettt...." Stefan memasangkan seat belt
"Gimana mau berangkat kalau kamu nya belum pasang seat belt..." kekeh Stefan
Charty langsung merasa malu, sudah berpikiran yang tidak-tidak, Stefan segera tancap gas dari sana.
....
....
Sesampainya di pabrik.
"Halo Tiana, aku sangat terkejut, ternyata kamu juga ikut..." sapa Marcella dengan senyum terpaksa
"Mendadak si boss minta aku ikut juga kesini" seru Chartiana
"Ada baiknya kalau karyawan baru kita, diberikan pengenalan soal pabrik perusahaan bukan..." alasan Stefan
"I...iya anda benar..." Marcella terpaksa setuju
Tidak lama manager pabrik keluar menyambut kedatangan mereka bertiga. Dari pagi hingga siang mereka bertiga mengamati cara pembuatan produk juga pengecekan bahan-bahan mentah. Saat makan siang di kantin, Stefan memberikan kata-kata sambutan dan motivasi kepada seluruh buruh pabrik yang bekerja.
"Akhirnya selesai juga...." gumam Stefan dengan tegas, ia melonggarkan dasinya, selama di dalam pabrik tadi, dirinya harus terus menggunakan masker dan baju pelindung
"Habis ini bapak akan kembali ke kantor..." tanya Marcella
"Tidak, kebetulan aku akan menemui seorang klien disini..." ujar Stefan, sembari melihat jam ditangannya
"Klien...di Cikarang...?? aku baru pernah dengar" Marcella yang bekerja di bagian produksi mengenal seluruh klien-klien perusahaan
"Masih dalam proses negosiasi..., jadi belum tau apa mau bekerjasama dengan kita atau tidak..."
"Ooo begitu..." Marcella mengangguk
"Oke, kami ijin pamit dulu bu Marcella, klien sudah menungguku" ujar Stefan tersenyum ramah, lalu berjalan ke arah mobilnya yang terparkir
"Kami...!!" kejut hati Marcella
"Kami duluan" ujar Chartiana padanya, lalu berjalan mengikuti si boss ke mobil
Kecewa sudah hati Marcella hari ini, tadinya ia sangat menantikan waktu mengobrol lebih lama dengan si boss, namun pupus sudah harapan itu, mau tidak mau dirinya harus kembali sendirian ke jakarta dengan.
"Apa aku masih ada harapan lebih dekat dengannya..." gumam Marcella sembari memandangi mobil yang dimasuki Stefan dan Chartiana
"Padahal kita ini teman sejak SMA hingga kuliah Epan...." seru Marcella dengan mata berkaca-kaca
Bersambung~
...****************...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘
