NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:15.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 10 : Acara Kedewasaan

Malam telah berlalu dan pagi ini adalah waktu yang paling ditunggu oleh generasi muda Klan Zhang.

Apa lagi jika bukan acara kedewasaan. Acara yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali ini adalah ajang pembuktian bagi setiap generasi yang digadang akan menjadi pilar-pilar utama kejayaan klan.

Tentu saja tidak terbatas pada orang-orang tertentu. Selama masih memiliki darah Klan Zhang dan belum berusia 26 tahun, maka pintu untuk berkompetisi masih terbuka lebar.

"Coba lihat di sana! Pangeran Kelima dan Pangeran Ketujuh benar-benar duduk di tempat juri. Agaknya acara kedewasaan periode ini akan lebih meriah!"

"Itu sudah pasti! Setiap peserta akan menunjukkan kemampuan terbaik demi bisa menarik perhatian kedua pangeran."

Perbincangan dari mulut ke mulut tak bisa dielakkan. Meski masih pagi, suasana pusat wilayah Klan Zhang benar-benar ramai.

Bukan hanya orang-orang klan, tapi juga penduduk yang sengaja datang mencari hiburan.

Para generasi muda juga telah berkumpul. Termasuk Zhang Yu yang duduk di baris paling belakang dari tempat tunggu peserta.

Pandangan pemuda 19 tahun itu terus tertuju pada tempat juri. Lebih tepatnya sosok berpakaian coklat yang sejak tadi juga memperhatikan dirinya.

Mereka saling tatap seolah beradu kata. Tapi sejatinya hubungan mereka tidak sebaik yang terlihat. Dalam keteduhan mata, menyimpan rasa kesal dan marah yang besar.

"Saudara Ketujuh, kau kenapa?"

Xuan Yin mengalihkan pandangannya dari Zhang Yu dan menatap pada saudara kelimanya, Xuan Wu.

"Kau sejak tadi menatap ke arah tempat duduk generasi muda Klan Zhang. Apa ada yang menarik perhatianmu?"

Mendengar pertanyaan saudara kelimanya, Xuan Yin spontan menatap Zhang Yu. Dia mendengus sambil menggelengkan kepala. "Tidak ada!"

Tidak ada?

Entah kenapa Xuan Wu sedikit ragu dengan jawaban Xuan Yin. Terlebih dia berkata dengan nada yang mengandung kedongkolan.

"Apa seseorang telah menyinggungnya?" batin Xuan Wu penasaran.

Di saat yang sama, Zhang Lei tiba-tiba muncul di panggung pertarungan. Dengan pakaian serba putih, aura kekuatannya memancar dan menekan semua orang yang berkumpul di sekitar.

"Selamat pagi semua! Sebelum memulai acara kedewasaan, aku, sebagai Patriark Klan Zhang hanya ingin memberitahu pada kalian. Terkhusus generasi muda yang akan berkompetisi. Satu aturan, dilarang membunuh!"

Ketika menyampaikan ini, aura dari tubuh Zhang Lei meledak lebih hebat. Hanya sebagian yang mampu menahan, sementara lainnya harus bersusah payah mempertahankan kaki agar tetap berdiri.

Pria tua itu belum selesai bicara, dia melanjutkan kalimatnya sambil menatap satu per satu generasi muda. "Aku sangat menghargai genius, tapi tidak dengan mereka yang berbuat curang. Jadi berusahalah dengan kemampuan sendiri."

Tidak ada satu pun yang berani bicara untuk membalas perkataan Zhang Lei. Bahkan dari tiga puluh generasi muda yang ada, semua menundukkan kepala menghindari tatapan sang patriark. Hanya satu yang bisa tahan menghadapi tekanan tersebut. Zhang Yu!

Dengan mata legamnya, dia menatap tanpa kenal rasa takut.

Hal ini berhasil membuat Zhang Lei menyatukan kedua alisnya. Tapi itu tidak berlangsung lama karena satu detik berikutnya dia menarik kembali aura kekuatannya dan melompat ke tempat duduk juri.

Jika periode sebelumnya yang menjadi juri adalah patriark dan dua tetua, karena kehadiran dua anggota keluarga kekaisaran tentu saja klan Zhang harus menyediakan tempat istimewa untuk mereka.

Di sisi lain, seorang pria naik ke atas panggung pertarungan dengan selembar kertas di tangannya. Pakaian hitam diikat sabuk berlambang naga, telah menunjukkan siapa identitasnya.

"Selamat pagi dan salam kenal! Aku tetua keempat Klan Zhang, Zhang Yan." Pria setengah baya itu memperkenalkan diri. Meski ia yakin sebagian orang yang hadir sudah mengenal siapa dirinya, tapi ia juga tak bisa meninggalkan formalitas.

Sahutan terdengar ketika Zhang Yan berhenti bicara. Mereka begitu tidak sabar untuk menyaksikan kompetisi seru antar generasi muda Klan Zhang.

Zhang Yan mengangkat tangannya yang membawa kertas, laku tak berlama-lama memanggil semua generasi muda untuk naik ke atas panggung pertarungan.

"Kalian yang berpartisipasi dalam acara kedewasaan, silakan naik untuk pengelompokan dasar."

Pengelompokan dasar adalah ketika membagi peserta acara kedewasaan berdasarkan tingkat kultivasinya. Ada dua pembagian, yakni generasi muda di tingkat pemula dan generasi muda di atas tingkat pemula.

Tiga puluh peserta naik ke atas panggung pertarungan yang luas. Tetua Keempat mengeluarkan sebuah batu pipih besar dengan tinggi sepuluh kaki dari cincin penyimpanannya.

Itu bukan batu biasa. Melainkan batu besi hitam yang selalu digunakan untuk menguji kekuatan.

"Satu persatu dari kalian, silakan maju!" Zhang Yan berdiri tepat di samping batu besi hitam. Sambil membawa catatan, dia akan mencatat dan menggolongkan peserta sesuai hasil uji kekuatan.

"Hei! Tetua Keempat sudah meminta untuk maju. Apa tidak ada yang mau mengawalinya? Jika begitu biarkan aku saja." Zhang Feng, putra bungsu tetua pertama itu memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Dengan langkahnya yang angkuh, dia menarik tubuhnya ke hadapan batu besi hitam.

"Zhang Feng ini sudah jelas berada di tingkat ahli. Jadi jelas batu akan bersinar kuning."

"Dan aku berpikir sinar warnanya yang paling cerah dari peserta lain."

Warna merah adalah tanda jika kultivasi berada di tingkat pemula. Warna kuning adalah tingkat ahli. Memang tidak ada keterangan lain untuk hal itu, tapi biayanya semakin tinggi kultivasi warna yang muncul semakin cerah.

Zhang Feng tersenyum ketika mendengar sanjungan orang-orang ini. Dia semakin percaya diri dan kemudian meletakkan tangannya di permukaan batu besi hitam.

Wush...

Tidak butuh waktu lama batu besi hitam langsung memancarkan sinar kuning yang terang. Hal ini tidak terlalu mengejutkan. Tapi mereka tetap saja tidak bisa untuk tidak berdecak kagum.

"Sepertinya pemenang acara kedewasaan ini sudah ditentukan! Tidak perlu lagi bertanding, dan serahkan saja posisi pertama padanya."

Zhang Feng besar kepala. Dia kembali ke tempat kerumunan dan tatapannya tertuju pada Zhang Yu.

"Kau hanya sampah!"

Mungkin tidak ada yang mendengar ucapan Zhang Feng. Tapi Zhang Yu yang memperhatikan gerakan bibirnya bisa mengetahui dengan jelas kalimat yang keluar dari mulutnya.

Zhang Yu hanya tersenyum ringan menanggapi hal itu. Biarkan dia puas tersenyum beberapa saat lagi. Tunggu sampai waktunya tiba, dan dia mungkin akan lupa bagaimana cara untuk tertawa.

Zhang Yu maju setelah tidak seorang pun yang bergerak di saat Zhang Feng selesai. Ketika dia sudah berdiri di depan batu besi hitam, suasana yang riuh dengan cepat menjadi hening.

"Berita kepulangannya sudah tersebar. Meski nyata, tapi aku tidak berpikir kekalahan Wen Xin itu benar. Mungkin Wen Xin dalam situasi yang buruk. Atau juga dia menggunakan cara licik untuk mengalahkan Wen Xin."

"Masuk akal! Dia dapat mengalahkan Wen Xin jelas menggunakan trik licik. Tapi mari kita lihat sekarang, dia tidak mungkin bisa menyembunyikan kekuatannya!"

Zhang Yu tidak tahu dari mana kebencian mereka terhadapnya. Dia mendengus sambil menutup telinga lalu meletakkan tangan di permukaan batu besi hitam.

Pada saat ini, sebagian besar orang berpikir Zhang Yu hanya sanggup memicu sinar warna merah. Akan tetapi, setelah jeda singkat batu besi hitam memuntahkan sinar kuning yang sangat terang.

Dengan hal itu semua yang menyaksikan tercengang. Mata mereka terbuka sempurna dan tampak tak percaya.

1
Yaswirno Mr
seru💪👍
Yaswirno Mr
seru
Yaswirno Mr
👍💪
Yaswirno Mr
Luar biasa
Yaswirno Mr
aduh ada cewek cakep
Yaswirno Mr
zangyu keren
Yaswirno Mr
ganteng😀
Yaswirno Mr
mantul👍
Herry Okonk'z
Luar biasa
Kota bengkulu
eh Zhang yu dan suan yin jadi suami istri kapan nikahnya ????
Kota bengkulu: nikahnya apa cukup wik wik sudah jadi istri??? Weh Weh mudah sekalai
total 1 replies
Kota bengkulu
aneh ya katanya dalam gua tapi kok ada temboknya siapa yang membangun ?
Kota bengkulu
perasaan lari tunggang langgang karena tehnik pengendali roh , kalau memang takut menyimpan kenapa tidak di kasih penolongnya malah dikasih musuhnya memang aneh, mungkin author nya biar pembaca jengkel.
Alexs Az
Luar biasa
Kota bengkulu
kok membaca kelakuan MC nya jadi jengkel, sudah tau di kandang musuh bertindak semaunya padahal kekuatan baru sak uprit dan juga nasehat dari gurunya mengenai klan kuno.
Kota bengkulu: tapi menurutku yang gak masuk akal ya penulisnya gak sesuai logika itu menurutku tapi entah kalau yang lain.
total 1 replies
Kota bengkulu
ini aneh prajurit dan komandan jendral ada mentri perdana masih bisa kabur
Kota bengkulu
hehehe aneh tinggal rampas cincin periksa sudah dapat kok maksa suruh menyerahkan kalau ada tinggal ambil kok perdana menterinya ribet kurang sat set
Joni Yolmanto
good
Madi Jetli
kawin...kaein...kawin....horeeee kawinnnnn
Hendri Yansah
Lumayan
Hendri Yansah
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!