Aku memang wanita yang jahat, jika kalian tidak suka, apakah aku peduli? dan lagi, bukankah wajar jika aku jahat, suamiku seorang iblis. Hahah, jadi jangan macam-macam atau jika tidak, kematian akan menghampiri kalian!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nunpiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
"Akkhhhh sudah, aku tidak sanggup lagi..."
"Sebentar lagi...."
"Panas ahhh...."
Xera menutup mulutnya kuat-kuat, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Laki-laki yang sebelumnya dia khawatirkan karena tubuhnya yang lemah, kini nampak kuat seperti robot yang full baterai.
Dia benar-benar tidak sanggup lagi untuk menuruti gairahnya yang tidak pernah habis, tubuhnya seperti terbakar api karena panas dalam dirinya, sedangkan tubuh kaisar sangat dingin seperti es.
Sehingga, saat dirinya mencapai puncak kenikmatan, rasanya benar-benar aneh. Bahkan dirinya sampai meneteskan air matanya karena rasa yang ditimbulkan benar-benar luar biasa, dia tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.
"Ughhhh...."
Xera menghirup udara sebanyak-banyaknya, nafasnya terdengar memburu. Laki-laki diatasnya nampak mencium keningnya, dia terlihat puas dan senang. Bahkan, tidak ada ekspresi wajah kelelahan dalam dirinya. Xera tidak peduli dan tidak mau memikirkan apapun lagi, dia hanya ingin tidur.
Tak membutuhkan waktu yang lama, Xera sudah terlelap dengan tubuh remuk nya. Melihat wanita kesayangannya yang tertidur pulas, kaisar segera membawanya kedalam kamar mandi dan mulai memandikannya dengan hati-hati.
Hal itu tak membuat Xera terusik, justru dia semakin terlelap dalam tidurnya.
Tato yang ada dalam pundak dan lehernya nampak menyala, kaisar mengusapnya lembut sebelum akhirnya menciumnya sesuai panjangnya tato tersebut.
Hingga akhirnya, tato tersebut berubah menjadi sebuah mawar yang berwarna hitam gelap, ada beberapa tetesan darah dalam tato tersebut. Itu hanyalah tato yang berbentuk darah menetes, sorot mata kaisar berubah datar.
Dia mengelus pipi Xera, dia benar-benar puas sekarang karena sudah memilikinya.
Setelah merebahkan tubuh Xera diatas ranjang, kaisar juga ikut merebahkan tubuhnya disana.
"Aku masih belum puas, apakah tidak apa-apa jika aku melakukannya saat kau tidur?" Tanya kaisar dengan tangan yang mengelus pipi Xera.
Hari semakin pagi, dan mereka baru selesai melakukannya. Betapa kasihan nya Xera harus melayani nafsu binatang sang kaisar yang tidak pernah puas dengan dirinya, benar-benar melelahkan.
•••
Kerajaan kembali dibuat heboh dengan berita mengenai bendungan yang hancur, sang raja dibuat pusing sekarang karena para penduduk yang tinggal di dekat bendungan terbawa arus, tidak sedikit yang mati juga karena bencana tersebut.
"Yang mulia, bagaimana ini? kita membutuhkan banyak dana untuk menutupi saluran bendungan ini."
"Benar yang mulia, sedangkan kerajaan saat ini tidak memiliki banyak pemasukan. Kita butuh secepatnya dana untuk masalah ini."
"Yang mulia...."
Sang raja hanya diam dengan wajah yang terlihat buruk, dia benar-benar pusing saat ini. Masalah dengan Miss X saja belum selesai, kini datang lagi bencana.
Semua tabungannya pun sudah dia berikan pada Tansy, sebagiannya lagi untuk persiapan pernikahannya. Hal itu dia lakukan dengan sembunyi-sembunyi tanpa di ketahui para menteri yang lain, jika mereka tahu setengah tabungan kerajaan digunakan untuk hal itu, mungkin mereka akan murka karena itu bukan uang pribadi milik sang raja.
"Putra mahkota, bagaimana jika anda menghubungi nona Xera lagi? bagaimana pun juga, dia memiliki banyak harta dari peninggalan ayahnya, begitu pun dengan kakek dan sanak saudaranya yang tinggal di kekaisaran, mereka semua orang berada." Jelas salah satu menteri pada putra mahkota yang langsung menatapnya datar.
"Aku tidak peduli, ini semua karena dia. Suruh dia saja yang bertanggung jawab." Datar putra mahkota yang pergi begitu saja, bahkan dia tidak mengatakan yang mulia raja ataupun ayah, dia enggan melakukan hal itu.
"Aku akan mencoba berbincang dengan kaisar." Ucap sang raja, jika dia tidak mendapatkan bala bantuan maka kerajaannya akan gugur.
Putra mahkota pergi dari sana, dia berjalan dengan santai di pusat kota. Dia benar-benar tidak tahu lagi harus melakukan apa sekarang, dia benar-benar marah dan benci.
Hingga akhirnya, putra mahkota jatuh terduduk disalah satu tempat yang sepi. Di sana dia menangis meraung-raung, dia tidak mempermasalahkan jika kerajaannya hancur atau ayahnya menikah lagi, selagi ibunya ada dan menemaninya maka dia akan baik-baik saja, tapi sekarang?
Dunianya benar-benar hancur, dia tidak peduli dengan tahta dan harta kerajaan. Dia hanya ingin ibunya kembali, kembali untuk mengatakan pada dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
•••
"Kau memang putra ibu yang luar biasa, sebentar lagi kau akan menjadi ratu. Ibu sangat senang...." Melinda memeluk tubuh putrinya yang nampak cantik.
"Terimakasih ibu, ini semua berkat ide yang ibu berikan." Senyum Tansy.
•••
"Ughh sakit sekali..."
Xera meringis dalam tidurnya, dia membuka matanya yang terasa berat. Hal pertama yang dia lihat adalah senyum cerah dari kaisar, dia terlihat berseri-seri bahkan tidak terlihat seperti orang yang sakit.
"Selamat pagi sayang." Sapa kaisar yang mencium bibir Xera singkat.
"Ah masih pagi, pantas saja aku masih mengantuk." Ucap Xera yang kembali memejamkan matanya.
"Ini memang masih pagi, tapi pagi dihari ketiga setelah kita melakukannya." Ucap kaisar dengan tersenyum lebar, hal itu langsung membuat Xera membuka matanya secara cepat.
Xera sontak menatap kearahnya, kaisar bingung dengan ekspresi wajah Xera yang nampak terkejut.
"Coba kau ulangi? ini hari ketiga setelah kita....." Tanya Xera dan kaisar hanya mengangguk.
Xera diam membisu, selama itukah dia tertidur? atau dia sakit?
"Tidak, kau tidak sakit sama sekali. Tubuhmu hanya sedang terbentuk karena kau baru saja menerima setengah dari kehidupan ku, kau juga memiliki aura diriku dan..... Putra kita akan segera tumbuh." Jelas kaisar.
"Apa? putra? secepat itu? jangan mengada-ada..." Ucap Xera yang bangun dan bersandar pada ranjang, Xera sedikit meringis saat menggerakkan pinggangnya.
"Itu memang benar, kami para iblis memang sangat mudah untuk membuat keturunan. Waktunya pun tidak terlalu lama..." Jelas kaisar, Xera menghela nafas berat. Dia hendak turun dari ranjang tapi langsung ditahan oleh kaisar.
"Mau kemana?" Tanya kaisar.
"Bertemu dengan Amy dan Syua, mereka pasti menungguku." Balas Xera.
"Tunggu disini saja, aku akan memanggil mereka. Kau harus lebih banyak istirahat..." Ucapnya yang langsung bergegas untuk turun dari ranjang, Xera menatap kepergian kaisar dari balik pintu.
Apakah kaisar sudah sembuh? nampaknya memang sudah, karena kondisinya nampak segar dan ceria, ternyata apa yang Ethel katakan memang benar, hanya dengan hal itu kaisar bisa sembuh.
"Mereka akan segera datang." Ucap kaisar yang kembali duduk disamping Xera, dia terus tersenyum sejak tadi. Laki-laki disampingnya terlihat seperti orang gila!
"Nona." Sapa Syua dan Amy dengan menundukkan kepalanya, Xera melirik kaisar yang menatapnya terus-menerus.
"Apa kau tidak sibuk? pulanglah ke rumahmu." Ucap Xera.
"Rumahku yang ditempati dirimu, Xera." Jelas kaisar yang menyandarkan kepalanya di pundak Xera dengan manja.
"Hah... Ada sesuatu yang ingin aku bahas dengan mereka, kau sibuk lah juga. Aku tahu kau selalu melimpahkan pekerjaan mu pada Ethel, aku tidak suka laki-laki pemalas seperti mu." Tegas Xera, dengan cepat kaisar bangkit dari duduknya.
"Aku sibuk, aku memiliki banyak pekerjaan, ada hal-hal penting yang harus aku lakukan. Aku tidak pemalas, sungguh. Aku hanya ingin bersama istriku saja..." Jujurnya, Xera bingung harus menanggapinya seperti apa.
"Kalau begitu aku pergi dulu, malam nanti aku akan kemari lagi." Ucap kaisar dengan mencium kening Xera dan pergi begitu saja seperti asap.
Xera nampak canggung pada kedua pelayan nya yang masih polos, mereka berdua pasti sudah tahu dengan apa yang terjadi pada dirinya dan kaisar. Benar-benar memalukan!