Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.
Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?
Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI PEMBALASAN
Prang....
Gelas di tangan Vlori jatuh begitu saja, tubuhnya mematung, mulutnya terkunci saat melihat sosok yang sedang duduk di meja makan sambil tersenyum jahat kepadanya.
" Re.. Reval." Ucap Vlori gugup.
Bagaimana bisa Reval ada di sini? Bukankah dia ada di kamar? Atau Reval kemari saat aku sedang mandi? Atau memang bukan Reval yang ada di dalam kamar Tapi siapa? Ah tidak mungkin, aku hafal betul bau maskulin tubuh Reval. Pikir Vlori karena memang sejak Vlori keluar dari kamar mandi, ia mengabaikan ranjangnya. Mungkin saja ia tidak menyadari jika Reval sudah bangun.
" Rupanya penglihatanmu masih bagus, lalu kenapa semalam kau bisa salah orang?"
Deg...
Jantung Vlori berdetak sangat kencang, ia menatap Reval sambil mengerutkan keningnya. Ia belum menyadari ucapan Reval sepenuhnya.
" Bukankah semalam kau telah menghabiskan malam bersamaku?" Tanya Reval di balas anggukkan kepala oleh Vlori.
" Apa kau yakin pria itu benar benar aku?" Reval bertanya lagi.
" Ya aku yakin itu kamu." Sahut Vlori tegas.
" Heh... Apa kau pikir aku mau menyentuh wanita murahan sepertimu?" Bentak Reval membuat Vlori berjingkrak kaget. Baru kali ini ia melihat Reval dengan versi galak seperti ini. Selama ini Reval yang ia kenal Reval yang lembut dan selalu baik padanya.
" Kalau bukan kamu, lalu siapa Reval?" Tanya Vlori penasaran.
" Kau jangan sembunyi tangan hanya karena kau menyesali perbuatanmu itu. Apa kau mau lepas dari tanggung jawab?" Ucap Vlori marah sambil menatap Reval dengan tatapan tajam.
" Heh... Kau ingin tahu siapa pria itu? Baiklah akan aku panggilkan." Sahut Reval. Reval menepuk tangannya tiga kali, datanglah seorang pria yang memiliki postur tubuh hampir sama dengannya. Siapa lagi kalau bukan mang diman, tukang kebun di rumahnya ini. Vlori melongo tak percaya, bagaimana bisa ia menyerahkan kesuciannya kepada tukang kebun? Mau taruh dimana muka Vlori ini?
" Tidak... Aku tidak percaya, jelas jelas semalam itu kamu. A.. "
" Lihatlah!" Reval menyodorkan ponselnya ke depan Vlori. Vlori mengambilnya lalu melihat ponsel Reval yang menyala. Sebuah rekaman video di putar di sana dimana Vlori sedang menghabiskan malam bersama mang Diman. Di sama nampak jelas wajah mang Diman dan dirinya yang sedang asyik menikmati berbagi ranjang.
" Tidak... Bagaimana aku tidak bisa mengingat semuanya. Kenapa aku tidak ingat apa yang aku lakukan semalam? Kau apakan aku Reval? Kau sengaja menjebak ku kan." Teriak Vlori.
" Bukan menjebak tapi senjata makan tuan. Kapsul biru yang hendak kau berikan padaku telah mang Diman campur di dalam minumanmu." Lagi lagi Vlori terkejut dengan ucapan Reval. Bagaimana Reval bisa tahu? Karena Reval diam diam telah memasang CCTV di dalam kamar tamu. Jadi apapun gerak gerik Vlori ia bisa mengetahuinya.
Vlori ingat jelas semalam memang pria itu memberikan segelas air kepadanya sebelum permainan di mulai. Karena haus, Vlori langsung meminumnya. Ia mengira jika pria itu Reval, jadi ia tidak curiga sama sekali. Rupanya Reval sengaja memberikan jas, pakaian dan parfum mahalnya kepada mang Diman supaya Vlori mengira jika itu dirinya. Itu sebabnya ia mematikan listrik sebelumnya. Di tambah lagi ia melihat rekaman CCTV di kamar tamu, dimana Vlori menyimpan kapsul biru di atas nakas. Langsung saja ia membalikkan rencana Vlori menjadi rencananya. Benar benar rencana yang sempurna.
" Kau benar benar sialan Reval!!!! Bagaimana kau bisa memberikan aku kepada pelayanmu. Ini merupakan penghinaan bagiku. Aku akan menuntutmu atas kasus pemerkosaan. Kau harus bertanggung jawab atas semua ini!!!!" Bentak Vlori sambil menunjuk wajah Reval.
" Masalah tanggung jawab, apa itu berarti kau juga mau mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu terhadap Vanni?" Mata Vlori membelalak, ia terkejut dengan ucapan Reval. Apa Reval tahu tentang rencananya? Apa Reval tahu dia ada hubungannya dengan kepergian Vanni? Kenapa dia menyebut nama Vanni? Meskipun begitu ia harus secepatnya mengelak karena ia yakin Reval tidak punya bukti.
" Memangnya apa yang harus aku pertanggungjawabkan? Aku tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Justru kau lah yang membuatku begini." Teriak Vlori membuat Reval naik pitam.
Reval beranjak dari tempatnya lalu mendekati Vlori. Tanpa basa basi ia menarik rambut Vlori dengan keras hingga kepalanya mendongak.
" Awh lepaskan Reval!" Teriak Vlori.
" Aku akan melepaskanmu kalau kau bisa menemukan Vanni. Kau yang menyuruhnya pergi maka kau yang harus memintanya untuk kembali ke rumah ini." Ucap Reval penuh penekanan.
Deg...
Lagi lagi jantung Vlori berdetak kencang. Rupanya Reval mengetahui perbuatannya. Ia menatap mata Reval yang memerah akibat menahan amarah.
" Kepergian Vanni tidak ada hubungannya dengan kau. Semua itu karena salahmu. Kau yang tidak pernah mencintainya. Kau yang tidak pernah mempercayainya. Kau yang selalu ingin menyiksanya dengan alasan balas dendammu. Semua ini salahmu Reval bukan aku." Sinis Vlori.
" Jangan kau pikir aku tidak tahu perbuatanmu selama ini j@l@ng. Kau sengaja mengadu domba antara aku dan Vanni agar Vanni membenciku dan pergi dariku kan? Kau ingin menyingkirkan Vanni dengan berpura pura membantuku. Kau ingin menjadi nyonya Reval yang sebenarnya. Sungguh licik otak dan pikiranmu Vlori. Bahkan saking liciknya sampai aku tidak menyadari kebusukanmu." Reval kembali menarik rambut Vlori hingga membuat Vlori kesakitan.
" Shhh sakit." Rintih Vlori.
" Sakit yang kamu rasakan saat ini belum seberapa di bandingkan rasa sakit yang Vanni rasakan selama ini. Aku akan membuatmu menanggung semua perbuatanmu." Bagaikan gunung yang hendak meletus. Emosi Reval sudah menggebu gebu. Ingin rasanya ia melenyapkan wanita di depannya sekarang juga. Namun ia tidak akan membiarkan wanita itu mati dengan mudah. Lebih asyik jika ia bermain main dulu agar Vlori merasakan betapa tersiksanya Vanni selama ini.
" Kau salah paham Reval, aku tidak melakukan apapun. Aku.. "
Tiba tiba Reval mendorong Vlori dengan keras hingga Vlori jatuh ke lantai. Ia menatap Vlori lalu..
Plak...
Satu tamparan berhasil Reval layangkan di pipi mulus milik Vlori.
" Reval kau... "
Plak...
Satu tamparan lagi mendarat sempurna di pipi Vlori bagian kiri. Vlori mencoba untuk menjelaskan kepada Reval namun sepertinya Reval sudah gelap mata. Bayangan bayangan ia menyiksa Vanni pun melintas di kepalanya membuat dirinya semakin emosi, hingga Reval memberikan beberapa tamparan di wajah Vlori. Setelah puas, ia meminta mang Diman untuk membawa Vlori ke kamarnya. Ia mengijinkan mang Diman untuk kembali menyentuh Vlori sepuasnya. Ini hukuman setimpal untuk Vlori baginya.
" Setelah bosan, bawa dia ke kantor polisi mang! Jangan lupa serahkan rekaman CCTV itu sebagai bukti." Ucap Reval.
" Beres den." Sahut mang Diman.
Reval segera pergi dari rumahnya sedangkan mang Diman asyik menggarap pekerjaan yang menyenangkan. Baginya hari ini ia mendapat durian runtuh, bagaimana tidak? Selain dapat uang ia juga dapat kepuasan yang tidak pernah ia rasakan selama ini karena bisa di katakan mang Diman seorang bujang lapuk di desanya.
Bagai jatuh tertimpa tangga pula, Vlori hanya bisa pasrah di bawah kukungan mang Diman. Air mata mengiringi kegiatan panas mereka. Ia tidak menyangka Reval akan sekejam ini padanya. Mendengar Reval mengatakan soal rekaman CCTV membuatnya tahu jika ternyata selama ini Reval memasang CCTV tersembunyi. Ada penyesalan di dalam hatinya. Kenapa ia tidak berhati hati sebelumnya? Ia mengepalkan erat tangannya, ia berjanji akan membalas semua perbuatan Reval setelah ia berhasil kabur dari sini.
TBC....
🤣🤣
Pasti dia pria lain ...bisa jadi itu selingkuhannya atau pria bayaran yg Reval sewa🤪
Betapa brengseknya dia
Dan pria itulah yg jadi pilihanmu
Hoi nyadar,kamu hanya jadi salah satu wanita pemuasnya dan gak lebih 😜😜
hihihi..mampus kau🤭🤭