NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Aku bukan burung

Mau tidak mau Rani juga lah yang pada akhirnya membawa mamanya menuju rumah orang pintar yang katanya ahli dalam segala hal yang berhubungan dengan hal mistis.

"Permisi!" Seru Rani dan Nadin yang sudah berada didepan rumah orang pintar yang mereka maksud.

Ceklekkk

Drittt

Iiikkk

Suara pintu terbuka membuat Rani dan Nadin ngeri.

"Horor, ma. Aku takut." Bisik Rani sambil memegang erat pergelangan tangan mamanya.

"Diam kamu, nanti kedengaran sama orangnya gawat kita."

"Iya deh ma. Tapi takut.."

Mereka pun melangkah masuk kedalam rumah megah, tapi auranya sangat suram dan menakutkan. Rumah megah nan mewah, tapi suara pintunya seperti suara pintu di gubuk reot.

"Ada perlu apa kalian datang ke mari?!"

"Ma, takut.." Rengek Rani saat mereka tiba tiba mendengar suara padahal tidak ada orangnya.

"Maaf mbah, kedatangan kami ke mari untuk meminta bantuan. Di rumah saya ada wanita yang membawa sihir. Dia mulai menyihir anak saya, mbah.." Nadin langsung menjelaskan.

"Oh itu gampang. Kalian tidak usah khawatir. Saya adalah ahlinya mengendalikan sihir."

Nadin tersenyum pada Rani. Dia merasa senang karena telah mendatangi orang yang tepat.

"Lalu, apa yang harus saya lakukan, mbah?" Tanya Nadin.

"Buka lemari yang ada di depan kalian.."

Nadin melangkah mendekati lemari yang ada di depannya. Dibukanya lemari itu. Terlihatlah sederetan ramuan berbagai warna dalam botol kaca bening.

"Ambil ramuan hijau."

Nadin mengambil botol sebesar telunjuknya yang didalamnya air berwarna hijau.

"Tuangkan ramuan itu kedalam makanan wanita yang menggunakan sihir itu. Niscaya, setelah dia memakan makanannya yang sudah dicampur dengan ramuan itu, dia akan segera kehilangan sihirnya."

"Baik mbah. Terimakasih."

"Tunggu dulu! Kamu pasti tahu bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini bukan?"

"Iya mbah saya paham. Tapi, berapa saya harus membayar ramuan ini, mbah?" Tanya Nadin.

"Letakkan uang sepuluh juta ke dalam lemari tepat di tempat ramuan yang kamu ambil." Titah orang pintar itu.

"Baik mbak."

Nadin pun membuka tasnya.

"Ma, sepuluh juta kebanyakan." Bisik Rani.

"Jika tidak suka dengan harga yang mahal, maka tinggalkan ramuannya dan pergi dari tempat ini!!" Teriak orang pintar itu saat mendengar apa yang dikatakan Rani.

"Maafkan anak saya mbah. Ini uangnya." Dengan polosnya Nadin menaruh uang sepuluh juta didalam lemari itu.

"Kami permisi, mbah." Pamitnya.

Nadin langsung menarik tangan Rani untuk melangkah meninggalkan rumah itu.

"Ma, aku rasa dia menipu kita. Masa iya harga ramuan sekecil ini sepuluh juta." Ujar Rani yang merasa curiga.

"Tidak mungkin dia menipu, Rani. Lihat saja betapa ajaibnya dia bisa merasakan kehadiran kita. Dia bahkan bisa mendengar suara kita yang hanya berucap pelan."

Rani pun akhirnya diam saja, mamanya lebih percaya orang pintar itu dibanding dirinya.

"Pokoknya malam ini, kita pasti berhasil mengusir penyihir itu dari rumah. Lihat saja nanti."

Betapa Nadin sudah tersihir oleh orang pintar itu. Dia menatap ramuan yang kini dia genggam. Dia sangat yakin, dengan ramuan itu bisa mengusir Caca dari rumahnya dan bisa membuat Alden kembali sadarkan diri dari pengaruh sihir yang menguasainya.

"Kalau ternyata tidak berhasil, bagaimana ma?" Sahut Rani.

"Kamu itu ya. Harusnya kamu ikut mendoakan supaya misi kita berhasil. Supaya uang sepuluh juta mama tidak sia sia." Rutuknya kesal atas tanggapan Rani.

...🍂🍂🍂...

Usai magrib, Alden dan Adnan baru tiba di rumah. Mereka sudah ditunggu untuk makan malam bersama. Malam ini juga sudah ada Rahayu, Alvin suaminya dan tentunya si kembar Aldi dan Aldo putra mereka.

"Papa.." sapa Alvin dan Rahayu.

"Kalian sudah datang. Cucuku mana?" Tanya Adnan.

"Kakek.."

"Kakek.."

Aldi dan Aldo berlari menghampiri Adnan. Mereka selalu sangat riang saat bertemu kakek mereka.

"Oh dua gantengnya kakek.. muachh."

Adnan mencium mereka bergantian, lalu menggendong dua cucunya yang bulan lalu genap berusia tiga tahun itu.

Alden hanya tersenyum pada dua ponakannya dan mengusak lembut rambut mereka berdua. Lalu tanpa mengatakan apapun Alden langsung melangkah naik menuju kamarnya.

Melihat Alden yang tidak ramah seperti biasanya membuat Rahayu setuju dengan apa yang dikatakan mamanya tentang Alden yang terkena sihir dari Caca.

"Ma, sepertinya mama benar deh. Al berubah banget. Biasanya dia langsung menyapaku dan bermain dengan si kembar. Tapi, kok sekarang malah seperti orang asing." Bisik Rahayu pada mamanya.

"Itu dia yang membuat mama geram. Pokoknya malam ini mama pasti berhasil mengusir si tukang sihir itu." Bisik Nadin.

Saat ini mereka sudah duduk di meja makan. Alvin yang duduk hanya berjarak dua kursi dengan istrinya mendengar jelas apa yang sedang dibicarakan istri dan mama mertuanya itu. Tapi dia memilih pura pura tidak mendegar karena itu lebih baik untuk hubungannya dengan istrinya.

"Gimana usahamu, Vin?" Tanya Adnan mengalihkan perhatian Alvin dari dua wanita yang sedang merencanakan sesuatu itu.

"Alhamdulillah lancar, pa. Omset juga mulai naik setiap harinya."

"Syukurlah. Papa memang selalu yakin sama kamu." Puji Adnan.

"Terimakasih pa. Aku belajar bisnis kan dari papa. Makanya bisa berhasil. Siapa dulu dong gurunya." Alvin balik memuji.

"Tentu dong."

Sementara mereka terus berbincang di meja makan, Alden sudah tiba di kamarnya. Dia melihat Caca berdiri di balkon dan langsung menghampirinya.

"Assalamualaikum." Sapa Alden dengan salam.

Caca yang tahu kedatangan Alden saat mendengar suara pintu terbuka pun menjawab salam itu dengan santai dan tanpa menoleh pada Alden sama sekali.

"Mama sama papa sudah nunggu untuk makan malam. Ada kak Ayu sama bang Alvin juga dan si kembar Aldi dan Aldo." Ucap Alden menjelaskan.

"Aku tidak lapar. Aku mau pulang ke rumahku. Aku bukan burung yang bisa kamu kurung seenaknya." Sahut Caca datar.

"Aku sudah menikahimu, Ca. Kamu sudah menjadi istriku. Aku akan bertanggung jawab padamu. Cobalah untuk menerima kenyataan ini meski sulit. Karena aku juga sedang berusaha untuk menerima semua ini. Dan aku melakukan semua ini demi Lisa."

Caca tidak menyahut. Dia langsung melangkah keluar dari kamar itu untuk menuju meja makan. Alden pun menyusulnya.

"Nah itu dia tante Caca!" Adnan menunjuk kearah Caca yang melangkah menuju meja makan.

"Sapa dulu tante Caca!" Perintah Adnan pada dua cucunya.

"Halo tante Caca!" Sapa mereka berbarengan.

Mau tidak mau Caca pun tersenyum pada dua kembar yang imut itu.

"Halo ganteng." Sahut Caca mendekati mereka, lalu mencubit manja pipi mereka bergantian.

Melihat anak anaknya langsung menyukai Caca membuat Rahayu semakin tidak suka pada Caca. Bahkan untuk akrab sama Lisa saja si kembar susah waktu itu. Eh baru bertemu sekali sama Caca mereka langsung akrab.

"Ma, dia benar benar penyihir." Bisik Rahayu lagi pada mamanya.

"Tenang saja, mama sudah melakukan sesuatu untuk mengusirnya." Sahut Nadin kembali berbisik.

Caca duduk disamping Rani, lalu Alden duduk disebelahnya.

"Oya Ca, kamu sudah kenal kan sama Rani dan kak Rahayu?" Tanya Adnan.

"Sudah, pa." Sahut Caca tersenyum bergantian pada Rani dan Rahayu yang akhirnya juga tersenyum meski tampak jelas senyuman mereka terpaksa.

"Nah kalau ini bang Alvin suami kak Ayu." Adnan memperkenalkan Alvin pada Caca.

Caca hanya tersenyum dengan sedikit menundukkan kepala kearah Alvin yang dibalas dengan respon yang sama oleh Alvin.

1
Maz Andy'ne Yulixah
Banyak yang benci Caca,perempuan semua tapi yang tulus yang hatinya baik bisa melihat Caca wanita baik Papa mertuanya dan papa nya Haris...
Maz Andy'ne Yulixah
Ternyata ekting to,awas saja kalau beneran sakit baru tau rasa🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Nadin pura2 apa struk berharap dia struk anak2nya Rahayu sama Rani gak mau ngurusin,yang ngurusin Caca biar bisa buka hatinya untuk Caca...
Maz Andy'ne Yulixah
Hadeh kembali ABG lagi nie kalian,dikit2 ngambek🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Good Alden cepat resmikan pernikahan kalian,kasihan Caca..
Maz Andy'ne Yulixah
Kalau tau Caca selalu menderita dan tersakiti pasti Mama Nadin bakal menyayangi Caca lebih dari Lisa..
Maz Andy'ne Yulixah
Sekeras mereka pada mau memisahkan Caca sama Alden akhirnya mereka berjodoh juga😏😏
famida
Luar biasa
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga Kamu mendapatkan yang lebih baik ya Haris,kasihan juga si Haris..


Dan buat Robi,pengen tak cubit mulutnya,ngomong sekate-kate ya😠😠
Maz Andy'ne Yulixah
Haris2 dengerin penjelasan Alden,Saya tau kamu laki2 baik..
Maz Andy'ne Yulixah
Good Caca,fikirkan kebahagiaanmu sendiri Abi kamu juga tega sama Kmu..
Maz Andy'ne Yulixah
Abi nya Caca egois cuma mikirin Lisa padahal Caca juga anak kandungnya,malh hidupnya menderita ditnggal Uminya tambah disiksa Emak tirinya,di berkorban untuk Lisa tapi Lisa juga Egois jahat memfitnah si Caca,dan ternyta si Alden belum menyentuh sma sekali si Lisa to..
Maz Andy'ne Yulixah
Kalian gak salah,karena kalian sudah Sah menjadi Suami Istri..

Gimana kabarnya si Robi ya🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Hadeh pada salah Paham😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Hii nyeremin si Robi,,dan buat Haris semoga kalau kamu sudah mengetahui semuanya Kamu bakal legowo ya..
Melani Susantika
Luar biasa
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga kalian bahagia dan bisa melewati rintangan bersama,apalagi kayaknya si Robi terobsesi beneran ngeri deh..
Maz Andy'ne Yulixah
Baru jujur langsung Bucin si Alden😅
Maz Andy'ne Yulixah
Abinya Caca sungguh tega,kasihan sekali kamu Caca,malah Lisa katanya juga ngarang cerita kalau Caca membenci Alden,sungguh gak tau diru si Lisa😠😠
Maz Andy'ne Yulixah
Jujur ae to Al..

Caca di apit 2 cowo Haris sama Robi tapi kayaknya Robi lebih terobsesi,ngeri kayaknya,awas jangan lama2 mendam perasaanmu nanti Caca pergi baru tau rasa kamau Al..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!