NovelToon NovelToon
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / Bad Boy / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Gue menang taruhan! Gue berhasil dapatkan Wulan!"
Wulan tak mengira dia hanyalah korban taruhan cinta dari Alvero.
Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dia bertekad menjadi atletik renang. Tapi semua tak semudah itu saat dia tidak terpilih menjadi kandidat di sebuah event besar Internasional.
Hingga akhirnya seluruh hidupnya terbalik saat sebuah kenyataan besar terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

"Wulan, lo bisa mulai bekerja hari ini. Gue udah bilang sama Om Sky. Lo bisa bantu bersih-bersih setelah latihan nanti," kata Alvero saat bertemu Wulan di tempat latihan renang.

Seketika senyum Wulan mengembang. Dia menggenggam tangan Alvero dan mengucapkan terima kasih berulang kali. "Makasih banget. Pekerjaan ini sangat berharga buat gue. Pas tidak ada latihan, gue juga mau bersihkan tempat ini."

"Iya, nanti gaji lo biar dijelaskan sendiri sama Om Sky. Sepertinya akan digaji per jam. Semangat ya, gue hanya bisa bantu ini."

"Gak papa. Gue udah senang sekali." Kemudian Wulan melepas tangannya dan duduk di tepi kolam yang diikuti oleh Alvero. "Makasih ya, ternyata lo orangnya sangat baik."

Alvero menganggukkan kepalanya. "Jangan terlalu menutup diri lo untuk orang lain. Gak semua orang itu memandang status sosial orang lain. Gue, Ares, dan Ara itu sama. Kalau lo gak punya teman, lo berteman aja sama Ara. Dia pernah cerita sama gue, kalau dia sebenarnya mau berteman sama lo tapi lo yang selalu menghindar."

"Iya, gue minder. Gue tidak seperti kalian semua."

"Lo itu hebat. Kenapa lo harus merasa malu sama diri lo sendiri? Lo aja bisa cari uang sendiri, sedangkan gue dan teman-teman lainnya hanya mengandalkan kekayaan orang tua. Apa yang lo dapat selama ini, jadikan kebanggan sendiri di dalam diri lo, agar lo gak merasa insecure lagi."

Wulan menganggukkan kepalanya. Baru kali ini ada seseorang yang berkata seperti itu padanya. Tentu saja, dia percaya dengan semua perkataan Alvero.

Beberapa saat kemudian, latihan berenang dimulai. Wulan selalu bersemangat mengikuti semua latihan meskipun dia tidak terpilih menjadi kandidat dalam event internasional.

Hari itu Sky datang ke tempat latihan setelah sekian lama dia tidak pernah ke klub. Dia melihat anak-anak didik di klubnya latihan.

Dia melihat Adara yang belum ada perkembangan secara signifikan sejak awal masuk klub. Padahal putri satu-satunya itu sudah dia latih berenang sejak kecil.

"Vicky, kenapa Ara kamu masukkan dalam kandidat event besar itu. Skillnya masih terbatas. Apa kamu memasukkannya karena Ara putriku?" tanya Sky sambil mengamati semua anggota yang sedang berlatih.

"Karena aku memilih Ares dan Vero. Nanti kalau Ara tidak terpilih, dia kecewa."

"Tidak apa-apa Ara kecewa agar dia bisa berusaha lagi." Sky menghentikan pandangan matanya pada seorang gadis yang sangat bersemangat dan memiliki skill jauh di atas Adara. "Dia siapa? Dia juga terpilih masuk kandidat?"

Vicky menggelengkan kepalanya. "Dia Wulan. Dia tidak masuk dalam kandidat itu."

"Kenapa? Dia hebat loh. Aku saja yang baru melihatnya tahu kalau dia calon atletik yang hebat. Apa karena dia bergabung dengan klub ini secara gratis dan salah satu penerima beasiswa?"

"Bukan karena itu. Kamu tahu kan kelemahan aku dalam memilih kandidat kayak gini. Aku selalu bingung memilihnya, karena bagiku mereka semua hebat."

Sky semakin mendekat dan berdiri di pinggir kolam. "Masukkan dia ke dalam kandidat."

"Tapi pesertanya sudah pas."

"Coret nama Ara. Biar aku sendiri yang bilang sama Ara."

"Ya sudah. Semua keputusan ada di tangan kamu."

Sky terus menatap Wulan berlatih. Entah mengapa tekniknya berenang sama persis seperti dirinya dulu. Meskipun Wulan seorang perempuan, tapi masa ototnya kuat.

"Ara, Wulan, kalian berdua ke ruangan saya. Ada sesuatu yang akan saya sampaikan," kata Sky setelah Wulan dan Adara berhenti di pinggir kolam.

"Iya, Papa," kata Adara.

Sedangkan Wulan hanya menganggukkan kepalanya. Dia memang sudah beberapa kali melihat Sky di tempat latihan tapi baru kali ini dia dipanggil. Ya, mungkin karena dia akan mulai bekerja sampingan juga di tempat itu. Seperti apa yang dikatakan Alvero sebelumnya.

Kemudian Wulan segera berjalan menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.

...***...

"Papa, mau bicara apa?" tanya Adara saat masuk ke dalam kantor klub itu.

"Kamu duduk dulu, menunggu Wulan masuk juga."

Adara akhirnya duduk di kursi, kemudian Wulan datang dan duduk di sebelahnya.

"Wulan, apa kamu tertarik untuk ikut event internasional itu?" tanya Sky.

Wulan menganggukkan kepalanya. "Saya memang sangat tertarik. Tapi saya tidak terpilih, mungkin skill saya masih di bawah rata-rata."

Sky tersenyum mendengar jawaban Wulan. "Saya melihat sendiri keterampilan kalian berdua berenang dan itu sangat jauh berbeda. Saya memang Papa Ara tapi saya tidak ingin ada ketidakadilan di klub ini."

Adara menautkan alisnya menatap Papanya. "Maksud Papa apa?"

"Ara, Papa tahu persis keterampilan kamu berenang. Papa sangat minta maaf karena Papa akan memberikan kesempatan pada Wulan untuk berjuang di event besar itu. Untuk sementara kamu mundur dulu ya."

"Papa, tapi Ara akan berusaha keras untuk event itu. Berikan Ara kesempatan."

Sky menggelengkan kepalanya. "Ara, kamu berlatih lebih lagi. Nanti kalau ada event lagi, kamu bisa mengikutinya. Ini demi nama baik klub kita juga."

Adara menggembungkan pipinya. Dia tidak menyangka papanya sendiri menggantikan posisinya. Dia sudah berangan ikut di event besar tapi angan-angannya pupus begitu saja.

"Pak Sky, biarkan Ara tetap mengikuti event itu. Saya bisa menunggu kesempatan yang lainnya," kata Wulan.

Sky menatap Wulan sesaat lalu Adara. "Tidak bisa. Keputusan saya sudah bulat."

Seketika Adara berdiri dan keluar dari kantor itu tanpa berkata apapun.

Sky menghela napas panjang melihat sikap putrinya yang selalu ingin dimanja dan semuanya harus dituruti. "Biarkan saja, nanti saya yang akan bicara sama Ara."

"Tapi saya tidak enak."

"Tidak apa-apa. Mulai sekarang kamu berlatih yang sungguh-sungguh. Saya yakin kamu akan menjadi atletik hebat. Saya baru ingat, Vero bilang kamu yang akan kerja paruh waktu di sini?"

Wulan menganggukkan kepalanya.

"Saya akan membayar waktu kerja kamu per jam. Jadi kalau semisal kamu capek atau banyak tugas sekolah, kamu tidak perlu membersihkannya. Nanti kamu bilang saja sama Pak Karno ya. Uang pembayarannya juga saya titipkan ke Pak Karno."

"Iya, Pak. Terima kasih sudah memberi saya kesempatan untuk bekerja di tempat ini."

Sky tersenyum melihat kedua mata yang berkaca-kaca itu. Hatinya ikut tersentuh melihat ekspresi yang tak biasa itu. "Semangat ya, saya yakin kamu akan menjadi orang sukses."

Wulan menganggukkan kepalanya lagi.

"Ya sudah, kamu bisa melanjutkan kegiatan kamu."

"Sekali lagi terima kasih, Pak. Saya permisi." Kemudian Wulan keluar dari kantor itu.

Sky menatap Wulan hingga menghilang dibalik pintu. Ada perasaan aneh yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat melihat wajah Wulan.

"Kasihan, masih seumuran Ara tapi dia sudah harus bekerja untuk kebutuhan hidupnya."

💗💗💗

Like dan komen ya...

1
Anonymous
Kayanya adik kembarnya anteres itu wulan deh bkan ara,kayanya mereka di tukar
Arcila Putri
sifat Ara ni egois nampaknya
Risma Waty
BTW, tetap ditunggu extra partnya... thanks so much for your writings. Ada nilai2 moral yang dapat dipelajari dari novel2 mbak. Sehat selalu... GBU ❤️
Risma Waty
Mbak, ibunya Ara kok nggak ada? kan dia yg sdh rawat Wulan sejak bayi.. kasihan nggak diikutkan dalam momen bahagia ini.
fb/Ig: Author Puput: iya. 🤭 lupa gak dijelasin ya. 😭 ibunya Ara gak ikut mabuk kendaraan. 🤭
total 1 replies
Salim S
laaah beneran udah nih...masa wulan ga di kenlin sma oma2,opa2,dan para spupunya.....padahal di tungu bangt momen itu nya.next Arnav ya thor......semangat,padahal tiap hari nunggu up nya,sekarang ga ada lagi dong yg di tunggu/Sob//Sob//Sob/makasih thor udah memberikan karya yg epik dan keren...semangat,ku tunggu karya2 mu selanjutnya...
Salim S: bener..
Eva Maulia: arnav yg kakaknya shena ya
total 2 replies
hansen
Keren thor/Smile/
dyah EkaPratiwi
Yah kog sampe sini aja kak,, uup lg dong
jaran goyang
𝐤𝐨𝐤 𝐜𝐩𝐭 𝐱 𝐚𝐧𝐝 𝐧𝐲 𝐤𝐤
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭𝐦𝐞𝐰𝐞𝐤 𝐚𝐪
jaran goyang
𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐲𝐚.... 𝐦𝐤 𝐧𝐲 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡
Azizah az
udh end ajah 🥺
Azizah az: sabar ya kk, itung² sedekah buat menghibur pembaca, semangat berkarya 👍👍
total 1 replies
jaran goyang
𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐛𝐠𝐭𝐬.....
Salim S
seru kayanya kalau ares bisa ngalahin vero di kolam renang,dulu Sky ngaalah ga ikut kejuaraan di jepang dan akhirnya vicky yg ikut sekarang nasib ares sama kaya papa nya....ayo lah thor buat ares balik ke renang dan kalahin vero....
Risma Waty
Papa Sky kan tidak larang kamu bermusik, Ares.. namun prioritas di bisnis krn kamu yg akan lanjutin perusahaan. Ayo, tetap semangat
Risma Waty
Vero berhasil maraih kembali hatinya Wulan..
Ares pasti bisa meraih hatinya Ara
Salim S
bìkin ares balik lagi ke renang dong....masa sama kaya papanya yg harus pensiun dini dari renang...
jaran goyang
𝐨𝐤.... 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐤 𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐢𝐞𝐬
jaran goyang
𝐛𝐫 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐝𝐨𝐡
jaran goyang
𝐨𝐨 𝐠𝐭... 𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐥𝐡𝐨... 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮
Salim S
mending ama dipta aja wulan vero nya cemen ga mau berjuang baru segitu ydah mundur....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!