sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
"sarapan dulu mas". ajak Ayumi ketika suaminya sudah rapi dengan pakaian kantornya.
pria itu tak merespon sama sekali bahkan hanya tatapan datar dan cuek yang diperlihatkan kepada Ayumi.
tanpa mengatakan apapun dia berlalu meninggalkan Ayumi yang sempat memanggilnya tadi dikamar, helaan nafas keluar dari mulut wanita yang berusia 30 tahun itu.
Sudah lima tahun dia mencoba menaklukan hati suaminya yang bagaikan es batu di kutub Utara, tapi tak sedikitpun sang suami membalas perlakuan nya bahkan semakin hari Ayumi merasa jika suami nya selalu menghindar darinya.
Tak ingin berlarut dalam kesedihan, wanita segera menyusul suaminya ke lantai bawah. ternyata Dirga sudah duduk makan bersama dengan sang anak yang terus mengoceh mengenai sekolahnya.
Walaupun Dirga tidak mencintai Ayumi tapi sebagai pria normal tentu membutuhkan yang namanya penyatuan dan hal itu dilakukan pada Ayumi selaku istrinya, hingga lahirlah Dania sebagai pelengkap dalam rumah tangganya.
"papa antar aku ke sekolah dong". Ucap Dania dengan suara manjanya yang khas membuat Dirga tak bisa jika tak mengantarnya.
jika Dirga bersikap datar pada sang istri tapi berbeda dengan anaknya, dia begitu hangat layaknya ayah pada umumnya selalu memanjakan Dania dengan penuh kasih sayang.
Pria itu tersenyum hangat kearah anak semata wayangnya. "baiklah. Cepat habiskan makanan Dania yah".
"yeiiii, akhirnya diantar papa lagi ke sekolah". Teriaknya senang melihat kearah Ayumi dan Ayumi membalas dengan senyuman manis.
setelah menghabiskan makanannya, Dania segera beranjak dari sana dan menggandeng tangan Ayumi dengan bersenandung senang.
"ayo papa, Dania sudah selesai". Ujar anak itu menghampiri papanya yang sedang menelpon.
"papa..". panggilnya lagi menarik celana Dirga.
"baik aku akan segera kesana". ucap Dirga kemudian mematikan sambungan teleponnya.
Dirga berjongkok mengusap kepala sang anak dengan lembut.
"maafin papa yah sayang, papa nggak bisa antar Dania dulu ke sekolah hari ini karena papa ada urusan mendadak".
Gadis kecil itu langsung cemberut dengan mata berkaca-kaca, melihat itu Ayumi segera menghampiri nya.
"sayang, jangan menangis yah. papa lagi sibuk, cari uang untuk Dania beli boneka Barbie". Bujuk Ayumi agar tak menyakiti hati anaknya.
"tapi papa sudah janji sama Dania ma. Papa selalu saja seperti ini, apa papa nggak sayang sama Dania lagi ?". Tanya gadis kecil itu menatap Dirga Bahkan air matanya sudah menetes di pipi chubby nya.
Dirga menghela nafasnya panjang. "papa sayang kok sama Dania tapi papa nggak bisa sekarang, papa harus pergi kerja karena ada urusan mendadak".
Dirga menatap Ayumi dengan tajam seakan memberi kode agar Dania tidak merengek lagi. Melihat tatapan itu Ayumi segera menarik anaknya masuk kedalam pelukannya dan membisikkan sesuatu tapi Dania tetap menangis.
"papa....". panggil Dania yang melihat papa nya pergi.
"sayang tenang yah, biar mama yang antar Dania ke sekolah. Jika papa tidak sibuk besok pasti papa akan antar Dania". Bujuk Ayumi mengusap pelan pucuk kepala anak nya.
setelah berbagai drama akhirnya Dania berhenti menangis dan mau ke sekolah kembali.
***
"iya ini aku sedang menuju ke apartemen mu sayang". Kata Dirga melalui sambungan telepon.
"kok lama sih mas, dari tadi loh aku nungguin kamu sampai berkarat aku ini". ucap wanita itu sedikit manja.
Dirga yang mendengar nya terkekeh pelan. "maaf sayang, tadi Dania merajuk minta diantar ke sekolah".
"CK, anak mu itu mas menyusahkan saja. Kan ada ibunya yang bisa antar masa kamu lagi sih yang harus direpotkan". Gerutu wanita itu yang tak lain kekasih dari Dirga.
Walaupun sudah menikah dan memiliki anak tapi Dirga tidak pernah memutuskan kekasihnya, sebab pria itu sangat mencintai wanita itu. Dan Ayumi hanya dijodohkan dengan dirinya melalui paksaan dari orang tuanya. Padahal Dirga sudah mengatakan jika dia telah memiliki kekasih tapi orang tuanya tak menyukai kekasihnya itu.
"maaf sayang, ini kan juga sudah menuju kesana. Kamu sabar dikit dong".
"iya mas. Hati-hati dijalan yah". Akhirnya sambungan telepon mereka akhiri.
urusan penting yang dikatakan oleh Dirga tadi adalah ingin menjemput kekasihnya karena pagi ini wanita itu akan meeting bersama bos nya ditempat dia berkerja, makanya Dirga terpaksa tak mengantar Dania sebab kekasihnya sudah marah-marah sejak tadi.
"maaf kan papa sayang". Gumamnya tetap fokus menyetir.
Bersambung ...