Dunrice, seorang pemuda berusia 20 tahun, dicap sebagai sampah masyarakat. Diusir dari keluarga, hidup di jalanan, dan dicemooh oleh semua orang. Kehidupannya bagaikan neraka, tanpa harapan dan masa depan.
Suatu malam, saat Dunrice terbaring di lorong gelap, seberkas cahaya misterius menyelimuti tubuhnya. Rasa sakit yang luar biasa mencengkeramnya, dan ketika cahaya menghilang, Dunrice terbangun di kamar tidurnya yang kumuh.
Di kepalanya, terdapat sebuah suara yang menyapa dengan ramah. Suara itu memperkenalkan diri sebagai A.I.S.T.E.N.A., sebuah sistem kecerdasan buatan yang tertanam di dalam otaknya.
A.I.S.T.E.N.A. menjelaskan bahwa Dunrice telah terlahir kembali ke masa lalu, 10 tahun sebelum masa suramnya.
Dunrice, yang dipenuhi tekad untuk mengubah masa depannya, mulai memanfaatkan kemampuannya dengan bantuan A.I.S.T.E.N.A. Ia berlatih keras, membangun kekayaan, dan mendirikan sebuah perusahaan raksasa. Keberhasilannya mengantarkannya ke puncak dunia bisnis, membungkam semua orang yang pernah meremehkannya.
Di tengah kesuksesannya, Dunrice juga bertemu dengan berbagai wanita cantik dan menarik. Terjalinlah kisah cinta yang rumit dan penuh intrik.
Namun, di balik gelimang kemewahan dan cinta, Dunrice masih dihantui masa lalunya. Ia harus menghadapi musuh-musuh yang ingin menghancurkannya, dan mengungkap rahasia di balik sistem A.I.S.T.E.N.A. yang tertanam di kepalanya.
Bisakah Dunrice mengubah takdirnya? Bisakah dia mencapai puncak dunia bisnis, cinta, dan kekuasaan?
Ikuti kisah Dunrice, sampah masyarakat yang terlahir kembali dengan sistem AI, dalam novel "Sampah Masyarakat dengan Sistem AI", genre action, romance, bisnis, terlahir kembali ke masa lalu, dan harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HUDAXS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21: Kematian Sang Pengkhianat dan Aliansi Baru
Lokasi: Markas Besar Miller Tech - Pintu Keluar Rahasia
Tokoh:
Dunrice: CEO muda dan jenius di bidang teknologi informasi.
Anya: Sahabat Dunrice dan programmer handal.
Artemis: Peretas misterius yang membantu Dunrice dan Anya (melalui komunikasi radio).
V.I.: Agen rahasia yang bekerja untuk organisasi pemberontak.
Dr. Viktor Ivanov (meninggal): Ilmuwan jenius yang bekerja untuk Miller Tech.
Kai (meninggal): Mantan kepala keamanan Miller Tech.
Ayah V.I.: Ilmuwan jenius.
Cerita:
Pelarian Penuh Bahaya
Dunrice dan Anya berlari menuju pintu keluar rahasia yang ditunjukkan Anya melalui denah yang dibajak dari Kai. Mereka harus bergegas sebelum para penjaga keamanan menemukan mereka. Suara ledakan dan teriakan masih terdengar dari dalam markas, pertanda kekacauan yang ditimbulkan oleh Dr. Ivanov dan runtuhnya sebagian lorong bawah tanah.
Sesampainya di pintu keluar, Anya mengeluarkan sebuah alat kecil dan mulai meretas panel kontrol di samping pintu. Dengan keahliannya dalam hacking, Anya berhasil membuka pintu besi tersebut.
"Ayo cepat!" desak Anya, menarik tangan Dunrice.
Mereka berlari keluar dari markas Miller Tech dan memasuki gang sempit di belakangnya. Suara langkah kaki dan teriakan para penjaga perlahan menjauh.
Misteri Kematian Dr. Ivanov
Dunrice dan Anya bersembunyi di balik tumpukan sampah, mengatur napas mereka yang tersengal-sengal.
"Dunrice," bisik Anya, "menurutmu apa yang terjadi pada Dr. Ivanov?"
Dunrice menggeleng. "Aku tidak tahu. Tapi runtuhnya lorong itu mungkin membunuhnya."
"Dan Kai?" tanya Anya lagi.
"Nasibnya sama," jawab Dunrice. "Dia tertimpa reruntuhan saat mencoba menangkapku."
Suara dari Langit
Tiba-tiba, suara Artemis terdengar melalui earpiece Dunrice. "Dunrice, Anya, kalian berhasil keluar! Bagus sekali."
Suara Artemis terdengar lega. "Kami cemas sekali saat melihat kekacauan di markas Miller Tech."
"Kau bisa melacak kami?" tanya Dunrice, terkejut.
"Sejak Anya meretas sistem keamanan tadi, aku bisa menanamkan program pelacak di server mereka," jawab Artemis. "Itu berguna untuk situasi seperti ini."
Reuni yang Emosional
Dunrice dan Anya berterima kasih kepada Artemis atas bantuannya yang tak ternilai. Mereka tahu bahwa peretasan Anya sebelumnya tidak hanya mengacaukan para penjaga, tetapi juga memberikan celah bagi Artemis untuk menyusup ke dalam sistem keamanan Miller Tech.
"Bagaimana dengan V.I. dan ayahnya?" tanya Dunrice.
"Mereka berhasil kabur menggunakan helikopter," jawab Artemis. "Menurut V.I., ayahnya masih hidup dan bersedia membantu kita melawan Project Umbra."
Aliansi Baru yang Tak Terduga
Berita tentang ayah V.I. membuat Dunrice dan Anya saling pandang. Ini adalah perkembangan yang tidak terduga, namun bisa menjadi keuntungan besar bagi mereka.
"Ini bisa menjadi kesempatan," ujar Dunrice. "Seorang ilmuwan jenius seperti ayah V.I. mungkin bisa membantu kita menemukan kelemahan Project Umbra."
Anya mengangguk setuju. "Kita harus segera menghubungi V.I. dan ayahnya. Kita perlu menyusun strategi baru."
Menuju Babak Final
Dunrice, Anya, dan Artemis berdiskusi melalui saluran komunikasi terenkripsi. Mereka harus menentukan langkah selanjutnya. Markas mereka saat ini sudah tidak aman, dan Sarah Miller pasti akan meningkatkan keamanan setelah kekacauan yang terjadi.
Mereka sepakat untuk mencari tempat persembunyian baru yang lebih aman. Selain itu, mereka harus menghubungi V.I. dan ayahnya untuk membahas rencana ke depan.
Musuh mereka, Sarah Miller, memang licik dan memiliki banyak sumber daya. Namun, dengan keberanian, kecerdasan, dan aliansi baru yang tak terduga, Dunrice dan kawan-kawannya tidak akan menyerah. Pertarungan untuk menghentikan Project Umbra dan melindungi masa depan umat manusia baru saja dimulai.
