"Heii..gadis ninja.." panggil Rey dengan sedikit berteriak.
sedangkan Syafira yang mendengar suara dari Rey langsung menoleh ke keri dan ke kanan lalu menunjuk dirinya sendiri..
"bodoh..iya Lo, emang siapa lagi kalau bukan Lo hah..." bentak Rey dengan emosi.
"yah mana aku tahu.." jawab Syafira dengan ketus.
sial berani sekali wanita udik bin ninja ini berbicara ketus pada nya. Rey menatap nyalang kepada Syafira sedangkan yang di tatap seperti itu hanya acuh tak acuh saja.
"Lo tahu kalau kita di jodohkan.." tanya Rey dan Syafira langsung mengangguk kan kepalanya.
"dan Lo hanya diam saja.."
"lalu aku harus apa.. berteriak teriak bahwa aku akan menikah dengan mu begitu, itu gak penting..." jawab Syafira yang sangat menyebalkan di telinga nya.
"jangan sampai Lo menerima perjodohan ini awas saja..." Rey memicingkan matanya dengan tajam padahal mata Rey sudah setajam elang.
"aku gak mungkin membantah perkataan dari orang tua ku dan gak mau membuat membuat kedua beliau kecewa.." jawa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEMAKIN HARI SEMAKIN CEREWET
Walaupun Reyhan tidak mau mengakui dirinya ingin merawat Syafira. Tapi, nyatanya Reyhan telah merawat Syafira dengan baik hingga Syafira hanya bisa senyum-senyum melihat ke gengsian suaminya.
"Kak Rey, aku mau pir boleh..." Ucap Syafira dengan memohon menatap suaminya karena suaminya sedang sibuk dengan gawai nya. Membuat Syafira bosan.
"Iya" jawab Rey dengan singkat tanpa melihat ke arah Syafira.
"Di kupasin pir nya kak"
"Banyak banget mau nya" decak reyhan. Tapi walaupun begitu, Reyhan tetap mengkupas buah pir nya.
"Terimakasih kak" ucap Syafira dengan tersenyum manis.
Dan Reyhan bisa melihat itu. Karena Syafira kini tidaklah memakai cadar nya. Itu pun atas perintah Reyhan. Yang katanya nanti kamu gerah, lepasin aja cadarnya. Disini juga gak ada siapa-siapa.
Padahal Reyhan ingin melihat wajah Syafira tanpa ada kain penghalang di wajahnya. Hanya saja dirinya gengsi untuk mengatakannya.
"Sok manja" Cibir Reyhan, tapi aslinya dirinya suka.
"Manja kepada suami tidak salah kak. Yang salah itu? manja kepada suami orang atau kepada lelaki yang bukan mahram kita"
"Emang kamu berani?" Reyhan langsung menatap tajam Syafira.
"Jangan sampai aku melihat mu manja kepada orang lain, Awas kamu!!"
"Uhhhh...siap suamiku" Lalu Syafira langsung tertawa. Reyhan juga ikut tersenyum melihat tawa Syafira yang begitu renyah rapi Reyhan berusaha menahannya.
"Kakak kalau mau ketawa luaskan aja. Gak usah sok menahan."
"Siapa yang mau tertawa?" ngeles Reyhan langsung membuang muka.
"Coba kakak tersenyum dulu. Aku belum pernah lihat kakak tersenyum kepada Fira" ujar Syafira dengan mengedip-edipkan matanya dengan lucu.
Reyhan sekuat tenaga untuk tidak terpancing melihat wajah lucu itu.
"Gak mau"
"Kak Rey suamiku yang tampan? bolehkah Istri mu ini melihat senyuman indah mu wahai suamiku?"
"Apasih" Seketika Reyhan langsung salting mendengar nya. Terlihat dari telinga nya yang sudah memerah.
"Kakak gak mau yah" cemberut Syafira pura-pura.
"Yaudah" putuskan Reyhan mau menuruti Syafira yang sudah cemberut.
"Punya istri lucu, gini amat dah" gerutu Reyhan tapi tentunya cuma bisa di dalam hati. Kalau langsung takutnya nanti Syafira malah jadi kepedean.
Reyhan kemudian menunjukkan senyum nya tapi dengan wajah dingin membuat senyuman itu jadi kaku.
"Ihhh...bukan begitu kak, tapi begini kak" Syafira lalu menunjukkan senyum yang benar kepada suaminya.
"Manis" celetuk Reyhan.
"Iya kak, Aku memang manis kok"
"Bukan Lo yang manis. Tapi, warna jilbabnya"
Astaga, rasanya Syafira ingin memukul kepala suaminya agar gengsi nya bisa turun. Gemas rasanya melihat Reyhan yang tidak mau mengatakan yang sejujurnya.
"Yaudah, senyum manis nya mana kak?" tanya Syafira kembali.
Reyhan lalu menunjukkan senyum nya. Seperti perkiraan Syafira, jika Reyhan senyum ke tampanan nya Berkali-kali lipat bertambah.
"Masyaallah, tampan nya suamiku" puji Syafira.
"Tentu saja. Gw memang tampan" jawab Reyhan dengan pedenya.
"Iya, kakak memang tampan"
Reyhan merasa seperti di bawa ke langit ke tujuh dengan pengakuan Syafira. Padahal lebih dari kata itu ia mendengar dari cewek-cewek lain di luar sana. Tapi kenapa kalau Syafira yang memujinya maka dirinya akan merasa senang?
"Sekarang Lo udah banyak bicara, Sepertinya Lo sudah sembuh total"
"Iya, kak. aku sudah sembuh kok. pengen pulang sebenarnya, bosan disini terus"
"Lo masih dua hari disini. Masa sudah bosan"
"Iya, kak. Karena kakak gak mau bicara sama aku kalau bukan aku yang duluan ngomong"
"lo mulai berisik sekarang"
"Hmmm ... iyakah?"
Semakin lama Reyhan mengenal Syafira semakin nyaman kalau berbicara dengan nya. Ternyata aslinya Syafira orang cerewet. Mungkin Karena mereka dekat.
Jagan lama up nya dong kk SEMANGAT
semangat berkarya thor 🥰❤️🏆