Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Wilona melangkahkan kakinya dengan anggun menuju ruangan James. Dia ingin menegaskan kembali hubungannya dengan James. Pria itu memang tidak menjanjikan apa pun, tetapi Wilona ingin perjodohannya dengan James berhasil. Tidak ingin mengecewakan sang mommy yang sudah terlanjur menginginkan James menjadi menantunya.
"Apa yang terjadi sebenarnya James? Mengapa Mommy Sonia mengatakan kau ingin membatalkan rencana pernikahan kita? Kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini!" ucap Wilona.
"Hentikan keluhanmu itu Wilona. Aku tahu kehidupan seperti apa yang kau inginkan. Mendapatkan ketenaran dengan cara menjual tubuh ke beberapa petinggi di dunia hiburan sudah menjadi kebiasaanmu!" balas James menatap tajam Wilona.
Pria itu sudah letih bila harus bertengkar dengan Wilona. Sejak awal, James menggunakan Wilona hanya untuk membuat Silvia cemburu. Dia mengatakan Wilona adalah calon istrinya agar Silvia merasakan terbakar api cemburu sama seperti dirinya ketika melihat foto perempuan tersebut dengan Tristan.
"Apa bedanya aku dengan simpananmu itu? Dia juga menjual dirinya pada sahabatmu sendiri! Kau sudah melihat foto-fotonya, bukan? Lupakanlah dia! Aku berjanji akan menjadi istri yang baik untukmu!" ujar Wilona tanpa tahu malu.
"Tahu dari mana kamu foto Silvia dan Tristan? Aku tidak pernah memberitahukan padamu!" James bangkit dari tempat duduknya.
Tubuh Wilona menengang, dia menutup mulut besarnya yang tidak sengaja membeberkan kebobrokannya sendiri. Bola mata James membelalak mendengar ucapan Wilona. Saat perempuan itu ingin pergi dari ruangan, pria itu langsung mencegahnya. James memegang pergelangan tangan Wilona dengan erat kemudian menc*kik leher perempuan itu.
"Katakan dengan jelas ucapanmu! Aku tidak pernah menyinggung soal foto Silvia dan Tristan pada siapa pun, termasuk dirimu!" ucap James.
Wilona memejamkan matanya karena tangan James yang berada di lehernya mencengkeramnya terlalu kuat. Dia tidak menyangka bahwa pria itu akan melakukan hal ini padanya hanya karena wanita simpanan yang menurutnya tidak berarti.
Tangan Wilona yang bebas memukul-mukul tubuh James. Dia berusaha untuk meronta dan melepaskan diri dari James. Sampai ruangan terbuka dan memperlihatkan Sonia dan Merry yang terkejut dengan kelakuan pria itu.
"James! Apa yang kamu lakukan! Kamu mau membunuh Wilona?" ucap Sonia dengan panik.
Merry langsung menghampiri James yang masih tidak melepaskan Wilona. Perempuan paruh baya itu memukul lengan James dengan bertubi-tubi. "Lepaskan putriku! Apa yang kamu lakukan James? Dia adalah calon istrimu!" balas Merry mengkhawatirkan keadaan Wilona.
"Dialah dalang semua ini! Dia yang menyebabkan aku memutuskan hubungan dengan Silvia. Aku tidak akan pernah membiarkan dia lepas begitu saja!" James mengatakannya belum melepaskan tangannya dari leher Wilona.
Terlihat Daren memasuki ruangan, kemudian dia membantu James untuk tersadar dari perbuatannya. Pria itu langsung mengetahui hal yang terjadi dari ucapan James. Mencoba untuk berpikir jernih, dia mencegah James yang ingin mengh*bisi Wilona.
"Tuan, bila memang Anda menginginkan balas dendam. Bukan seperti ini caranya, bukankah lebih baik Anda menggunakan waktu untuk mencari Nona Silvia dibandingkan menyia-nyiakan waktu untuk menyakiti Nona Wilona. Lagi pula, terlalu mudah jika Nona Wilona tidak mendapatkan hukuman yang berat," balas Daren.
James melepaskan tangan kemudian Wilona terbatuk. Wajah perempuan itu sudah memerah, hampir saja nyawanya melayang di tangan James. Merry berusaha mengecek keadaan Wilona yang membuatnya sangat khawatir.
"Aku tidak akan tinggal diam, James. Kamu telah melukai putriku, aku pastikan kamu mendapatkan balasannya!" ancam Merry.
"Yah, lihat saja nanti! Siapa yang akan hancur? Aku akan membuat hidup Wilona menderita hingga dia lebih menginginkan meninggalkan dunia ini dibandingkan hidup! Siapa pun yang mengusik kehidupan pribadiku, aku pastikan akan menderita!" balas James dengan menyimpan dendam pada Wilona.
"Cih, padahal sudah bagus aku membuatmu terlepas dari wanita seperti Silvia yang hanya mengandalkan tubuhnya! Kamu pria yang sama sekali tidak tahu terima kasih!" sela Wilona masih dengan terbata-bata.
"Aku tidak butuh terima kasih pada wanita yang hanya bisa memfitnah orang lain. Padahal, kamu sendiri yang mengobral t*buh pada pria hidung belang untuk mendapatkan posisimu saat ini. Kamu tenang saja, Wilona. Aku akan segera menjalankan keinginanku untuk balas dendam. Tunggulah saatnya!" ujar James membuat wajah Wilona merah padam.
Perempuan itu masih dapat menegakkan wajahnya di depan James dan Sonia. "Aku akan memperkarakan kejadian ini pada pihak yang berwajib. Jadi, tunggu saja balasanku, James!" ucap Wilona dengan angkuh.
"Yah, kita tunggu saja! Siapa yang akan menang dalam pertandingan ini!" balas James dengan tenang.
Sonia ingin mencegah kepergian Merry dan Wilona. "Tunggu, ini semua salah paham! Jangan melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib, Wilona. Bukankah kalian akan segera menikah?" ucap Sonia.
"Tidak, Tante, keinginanku menikah dengan James telah sirna ketika dia hampir menghilangkan nyawaku. Jadi, simpan saja keinginan Tante dan cobalah menerima wanita mur*han yang lebih dipilih James dibandingkan aku!" Wilona tanpa takut menyindir Silvia di depan James.
"Cepat keluar dari tempat ini wanita j*lang! Kamulah yang mur*han! Akan aku pastikan kariermu hancur Wilona!" ujar James dengan kesal.
Wilona yang masih trauma dengan James yang tadi menc*kiknya segera pergi dari hadapan James. Perempuan itu takut James kembali melakukan perbuatan itu. Merry hanya diam mengikuti langkah sang anak. Dia sedari tadi mencerna ucapan James tentang putri satu-satunya itu.
"Apa maksudmu mengatakan bahwa Wilona adalah wanita j*lang? Dia itu adalah wanita baik-baik. Berasal dari kalangan atas dan dapat dibanggakan keberadaannya. Tidak seperti Silvia yang merupakan sekretarismu. Dia hanyalah perempuan yang kebetulan pernah kaya kemudian bangkrut!" ucap Sonia meminta penjelasan dari James.
"Mom! Aku telah mencari tahu semuanya! Bahkan, Bianca lebih pintar dariku. Aku terperdaya hanya karena foto yang ternyata dikirimkan oleh Wilona! Silvia tidak pernah mengkhianatiku. Itu berarti aku adalah pria satu-satunya dalam hatinya. Berbeda dengan Wilona yang melakukan apa saja demi kariernya. Banyak di antara orang penting di dunia hiburan telah mencic*pinya. Bahkan, dia adalah simpanan dari salah seorang pengusaha yang telah menikah!" balas James.
"Tidak mungkin! Wilona adalah perempuan baik-baik yang Mommy pilihkan langsung untukmu. Merry tidak mungkin salah mendidik anaknya!" Sonia masih tidak percaya dengan ucapan James.
"Terserah Mommy mau percaya atau tidak. Aku akan membalas perbuatan Wilona yang menyebabkanku salah paham dengan Silvia. Aku akan mencari Silvia sampai dapat dan aku ingin Mommy merestui hubungan kami!" desak James sambil menatap Sonia penuh harap.
Beberapa hari James telah melacak keberadaan Silvia, tetapi masih belum juga membuahkan hasil. James ingin ketika mereka bertemu, tidak ada ganjalan dari restu keluarga.
"Mommy tidak akan merestui kalian! Dia tidak pantas menjadi menantuku!" ucap Sonia.
"Meskipun Silvia sedang mengandung cucumu? Keturunan keluarga Davis?" tanya James dengan hati-hati.
"Ap... Apa maksudmu!" jawab Sonia dengan terkejut.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca...