NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:484.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07

...Bab 07...

"Aku tidak akan salah memilih orang. Karena ketika aku mengikuti kata hatiku untuk menunggu seseorang, aku tidak pernah ragu pada intuisi ku sendiri. Lima ratus tahun aku menunggu. Akhirnya aku bertemu dengan pewaris ku. Mulai saat ini, setiap sentuhan mu adalah berkah,"

Selesai berkata, sosok tubuh yang ditumbuhi oleh lumut itu perlahan-lahan memudar dan hanya menyisakan seberkas sinar keemasan yang memasuki ubun-ubun Ryan.

Tubuh Ryan yang kembali ke warna sebelumnya kembali memancarkan sinar keemasan sekali lagi. Bahkan lebih berkilau daripada ketika dia keluar dari kolam.

"Nak. Tidak ku sangka bahwa ada kekuatan yang sangat dahsyat tersegel dalam tubuhmu. Sepertinya bukan tanpa alasan. Tapi tidak apa-apa. Semuanya akan membaik seiring berjalannya waktu. Kelak, kau akan mengetahui apa manfaatnya,"

Sosok Ryan yang terbungkus cahaya keemasan itu perlahan terangkat dan melayang menuju rongga kecil. Setelah melewati rongga kecil tadi, tubuhnya terus di kirim menuju mulut goa dan mendarat dengan lembut di atas tanah.

Setelah tiba di luar goa, Ryan tidak ingat apa yang terjadi.

Booom...! Glar...!

Tiba-tiba terdengar suara ledakan disusul dengan gemuruh yang kuat membuat bumi berguncang hebat.

Goncangan itu membuat semua orang saling berlompatan kuar dari rumah masing-masing. Tatapan mereka tertuju ke satu arah. Yaitu goa yang biasa dijadikan tempat latihan tertutup grand Warden.

Saat ini goa itu runtuh sepenuhnya disusul suara menggelegar dan debu yang membumbung tinggi.

Grand Warden yang juga melihat kejadian itu tidak memikirkan yang lain. Dia hanya memikirkan Ryan yang tadi merajuk memasuki goa.

.

Bagaikan terbang, sosok Grand Warden melesat dengan kecepatan penuh menghampiri bagian pintu goa. Tapi terlambat. Karena saat ini Goa tersebut sudah rata seluruhnya.

"Ryaaaaan...!" Teriak Grand Warden memanggil. Kepanikan mulai jelas terasa. Dia jelas melihat bahwa Ryan tadi berjalan menuju goa ini.

Dengan segenap kekuatannya, Grand Warden mulai mengangkat puing-puing reruntuhan goa tadi. Akan tetapi sampai seluruh jari jemarinya berdarah, sosok Ryan tetap tidak terlihat. Bahkan sampai seluruh orang-orang di kampung misterius bergotong royong menyingkirkan puing-puing goa pun masih tetap tidak melihat keberadaan Ryan.

"Oh Tuhan. Kesalahan apa yang telah aku lakukan?"

"Grand Warden. Apa jangan-jangan Ryan tidak berada di goa ini. Biarkan kami mencarinya di tempat lain," kata beberapa orang. Memang sangat sulit mencari seseorang dalam keadaan seperti ini. Dimana debu bagaikan kabut yang menghalangi pandangan. Sedangkan tubuh Ryan sangat kecil. Mungkin saja setelah debu berangsur mengendap, mereka baru bisa melihat dengan jangkauan pandangan yang lebih luas.

"Cari! Cepat cari. Jangan hanya bicara saja!* Marah Grand Warden.

Memang, Ryan ini kalau sehari saja tidak membuat heboh, maka bukan Nenek moyang namanya.

Di tempat lain, Ryan masih seperti orang yang linglung. Dia masih tetap berdiri di tempatnya yang sedikit terlindung oleh rerumputan yang sama tingginya dengan sosoknya.

Hampir satu jam orang-orang mencar, dan setelah kabut debu berangsur mengendap, baru lah mereka melihat sosok Ryan yang berdiri bagaikan patung menatap dengan tatapan mata kosong.

"Nenek moyang. Itu Nenek moyang!"

Tiba-tiba terdengar suara seseorang membuat yang lainnya menoleh.

Seperti sebongkah batu terangkat dari hati setiap orang ketika melihat bahwa Ryan baik-baik saja tanpa ada terluka sedikitpun.

Seketika semua orang mengelilinginya sambil memperhatikan apakah Nenek moyang mereka ini baik-baik saja.

Grand Warden pun segera menghampiri dan langsung memukul kaki Ryan untuk melampiaskan kekesalannya karena anak ini sudah membuatnya panik bukan main. Tapi dia seketika merasa aneh. Biasanya jangankan di pukul, dimarahi sedikit saja Ryan akan mengamuk. Tapi yang terlihat malah sama sekali tidak ada respon darinya.

Grand Warden buru-buru menggendong Ryan dan memperhatikan sekujur tubuhnya.

"Aneh. Aura ini.., sepertinya?"

Ditengah kekhawatiran Grand Warden, tiba-tiba terdengar suara yang seolah-olah sedang memberi peringatan.

"Warden. Anak itu adalah pewaris segala yang aku punya. Kultivasi ku selama ratusan tahun, ilmu pengobatan ku yang tak tertandingi, Kanuragan dan kedigdayaan semuanya aku berikan kepadanya. Tugasmu dan tugasku sama-sama sudah selesai,"

Mendengar suara itu, Grand Warden yang tidak pernah berlutut segera berlutut dengan mata berkaca-kaca. "Ayah. Bukankah kau sudah lama meninggal,"

"Sejatinya aku memang sudah lama meninggal. Tapi ilmu ku tidak memiliki warisan yang tepat. Baru setelah bertemu dengan anak itu, aku merasa ada kecocokan. Sudahlah, saatnya aku pergi. Sebagai sahabat Kaisar agung Utara, sudah waktunya aku menemaninya menuju ke alam kematian. Aku dan kau sama. Sama-sama pendamping penguasa Utara. Jika aku mendampingi Kaisar Utara, kau mendampingi penguasa Utara dan Raja Utara. Oleh karena itu, aku tenang sekarang ketika mengetahui bahwa Utara sudah berdiri sendiri sebagai sebuah kerajaan walaupun wilayah kekuasaannya lebih kecil dibandingkan zaman dahulu. Waktunya aku pergi,"

"Ayah!" Panggil Grand Warden. Tapi tidak ada jawaban.

"Bisakah aku melihat wajahmu sekali saja untuk yang terakhir kalinya. Anak mu ini sangat merindukanmu,"

Tetap tidak ada jawaban. Hal ini menandakan bahwa pemilik suara tadi sudah benar-benar pergi.

Grand Warden menggendong tubuh Ryan. Dia harus membantu anak ini untuk menstabilkan keadaan tubuhnya.

"Anak ini. Kesialan dan keberuntungan selalu seiring sejalan. Entah seperti apa takdir mu di masa depan," pikir Grand Warden dalam hati.

"Grand Warden. Apa maksud leluhur dengan mengatakan bahwa tugas anda sudah selesai?" Tanya Zega kepada Grand Warden. Mereka sama-sama berjalan untuk membantu Ryan.

Grand Warden menjawab. "Ryan sudah menerima warisan secara langsung. Kau tau perbandingan antara aku dan ayah ku kan? Itu bagaikan langit dan kerak bumi. Lalu, menurutmu apakah masih pantas aku melatih Ryan?"

"Lalu, apakah Ryan akan dikembalikan kepada Yang Mulia Raja Utara?"

"Ya. Anak ini akan dikembalikan. Di dunia ini, yang bisa mencelakai anak ini bisa dihitung dengan sebelah jari saja. Sisanya akan menjadi santapan ringan. Tugas ku paling hanya menasehatinya sesekali jika diperlukan. Tujuannya agar anak ini kelak tidak semena-mena. Karena, dari segi apapun itu, anak ini bisa membuat orang lain mati hanya dengan satu kata. Dari kekuatan, dia adalah ahli beladiri yang fisik dan kultivasi nya setara. Identitasnya sudahlah jangan ditanya lagi. Ilmu medis, tidak ada yang bisa menandingi ayah ku. Dan itu semuanya diwariskan kepada bocah ini. Besar sungguh peruntungan anak ini,"

"Ya. Aku yang tua begini pun ikut iri. Tapi dengan adanya Ryan ini, setidaknya bisa menjamin kemakmuran dan keberadaan wilayah Utara setidaknya seratus tahun ke depan,"

Ketiga orang beda generasi itu terus berjalan menjauhi goa yang sudah runtuh tersebut. Rencananya, besok Grand Warden akan mengembalikan Ryan Clifford ke istana Utara. Bagaimanapun, selain belajar ilmu beladiri, dia juga harus belajar tulis baca.

Next lima belas tahun kemudian!

1
mxxc
kapan update ya thor
Adri Pratama
ini thornya kemana ya, lama bener kaga update???
AL Zulfikar🗡️
ngakakk🤣🤣
Rian Gulingan
up
Djo+67
otor menghilang ntah kemana. asal jgn di tebing selatan aza/Silent/
Indah Yatie
maaf thor knp lama bgt tdk update ....?
Wahyudi
lanjut lanjut lanjut
Fairuz zabadi
kenapa gak dilanjutkan thor
padahal ceritanya Sangat Bagus
Warni Sas
Mana thooooor updatenya.....
Amad Comal Comal
kalau bikin novel kok senengnya pada di gantung sih enggak sampae tamat
Alka Lea Ivan
bagus
Keho
pembaca kecewa
Argy
wahhh kok lama ini update nya
nurjen
kenapan gak pada up yah..... apakah novel ton bangkrut???? /Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
fantasi jabar🤭🤭
mana kok gak up lagi thor/Sob//Sob/
Aj Cell
udh berminggu2 di tunggu tpi msih nggk di up dan juga nggk ada penjelasan .ini gimana min??
Aj Cell
mana upny min
Julia thaleb
thoor..
kereen banget .
lope lope utk mu Thor..
suka banget dgn sifat Ryan..
Anang Sujoko
anda masih bernafas thor
Moertini
kok belum nongol thor lanjutannya ditunggu banyak banyak semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!