NovelToon NovelToon
Bukan Salahku Turun Ranjang

Bukan Salahku Turun Ranjang

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:188.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Haryani

Kaisar fikir setelah memiliki anak Jasmine akan berubah menjadi istri dan ibu yang baik, tapi ternyata dia salah.

Jasmine justru menjadikan Nala adiknya sebagai pengasuh anaknya serta mengurus semua keperluan Kaisar.

"Satu langkah lagi kamu keluar dari rumah, aku pastikan kita bercerai!" Kaisar.

Akankah keputusan Kaisar untuk bercerai dengan Jasmine adalah keputusan yang tepat dimana setelahnya dia menikahi Nala-adik Jasmine sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 19 Hari yang ditunggu

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Kaisar datang juga dimana Nala telah selesai datang bulan dan ingin segera melakukan malam pertama.

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil sehabis membesuk Oma yang sudah diperbolehkan pulang.

Sementara Jasmine wania itu hanya dirawat sehari di rumah sakit dan keesokan harinya sudah diperbolehkan pulang. Jasmine tetap berkarir dalam keadaan hamil dan melakukan perjalanan jauh namun Kaisar tidak melarangnya dan membiarkan wanita itu melakukan apa pun yang wanita itu mau.

Kaisar tersenyum melihat Nala tertidur dimobil yang memang saat ini cuacanya cocok untuk tidur. Cuaca yang dingin karena diguyur hujan membuat Nala tertidur begitu nyenyak hingga tidak sadar Kaisar sudah menghentikan mobilnya didepan rumah.

Kaisar mengulum senyum menatap wajah cantik sang istri yang sedang tidur kemudian melepaskan sabuk pengaman ditubuh wanita itu dan menggendongnya masuk kedalam rumah.

Setelah tiba dikamar Kaisar menutup pintu dengan kakinya dan membaringkan Nala ditempat tidur kemudian melepaskan heels yang Nala kenakan dan menyelimuti wanita itu hingga perut.

Ia juga merapihkan rambut Nala yang menutupi wajah sang istri kemudian mendaratkan kecupan dikening wanita itu dan membiarkan Nala tetap tertidur dengan nyenyak.

Kaisar masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri disana mengguyur tubuh polosnya dengan air yang dingin, mendinginkan kepalanya dari penatnya masalah yang tidak kunjung terselesaikan.

Nala membuka matanya sudah berada didalam kamar. Bergegas ia mendudukkan tubuhnya dan hendak turun dari ranjang.

“Sudah bangun?” suara bariton itu membuat Nala menoleh kearah Kaisar yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh bagian bawahnya dililit oleh handuk.

Nala memalingkan wajahnya melihat tubuh kekar suaminya membuat pikiran kottor tiba-tiba melintas di kepalanya.

“Akkhh!”

Tiba-tiba Kaisar memeluknya membuat Nala terkejut dibuatnya. Kaisar mendaratkan bibirnya ditengkuk Nala yang terbuka dan menimbulkan desiran aneh yang belum pernah Nala rasakan.

“Mas ….” Nala menjauhkan tubuhnya dari Kaisar tapi pria itu justru membawa tubuh Nala ke dalam pangkuannya.

Kaisar membenamkan wajahnya diceruk leher sang istri. Menyusuri leher jenjang yang putih dan mulus itu hingga meninggalkan jejak merah di sana.

“Mas ….”

Kaisar menjauhkan wajahnya dari leher Nala kemudian menatap sang istri yang duduk dipangkuannya. “Aku menginginkanmu malam ini," kata Kaisar.

Suara berat Kaisar terdengar begitu sensual ditelinga Nala belum lagi hembusan nafas pria itu yang mengenai lehernya membuat tubuh Nala seketika meremang.

Nala menggigit bibirnya merasakan debaran jantung yang berdegup lebih cepat seirama rasa gugup yang tengah ia rasakan.

“Aku mandi dulu, Mas.” Nala hendak bangkit dari pangkuan Kaisar tapi pria itu menahannya dan mengarahkan kaki Nala melingkar dipinggangnya.

“Nggak usah mandi kamu masih harum,” kata Kaisar kembali mendekatkan wajahnya.

“Tapi, Mas_"

Nala tidak bisa melanjutkan perkataannya sebab Kaisar sudah membungkam mulutnya dengan ciuman dan terus mencumbunya hingga pada akhirnya malam pertama yang mereka nantikan terjadi.

Sepasang suami istri itu saling memberi kenikmatan dengan setiap sentuhan yang mereka berikan.

Nafas keduanya tersengal setelah sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan Kaisar membaringkan tubuhnya di sebelah Nala kemudian membawa tubuh sang istri kedalam dekapannya.

“Terima kasih, sayang, kamu milikku seutuhnya. Aku mencintaimu," kata Kaisar.

Nala tersenyum. “Aku juga mencintaimu, Mas,” balas Nala kemudian membenamkan wajahnya diceruk leher Kaisar.

Kaisar mengusap-usap punggung Nala yang polos kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. “Tidurlah, nanti aku bangunin untuk ronde selanjutnya.”

"Apa!"

...***...

Nala memukul-mukul pahanya yang begitu pegal, belum lagi bagian inti tubuhnya terasa perih dan sedikit bengkak. Kaisar benar-benar menggempurnya tanpa henti hingga menjelang pagi. Dia bahkan hanya tidur beberapa jam saja karena pria itu sudah menggerayanginya lagi.

Menatap Kaisar yang masih terlelap, Nala menghela nafas. Hari sudah pagi dan dia ingin membersihkan diri.

Ditubuhnya banyak sekali tanda merah yang Kaisar tinggalkan belum lagi rasa tidak nyaman di bagian inti tubuhnya membuatnya ingin segera berendam.

Perlahan Nala menurunkan kakinya kemudian mengambil dress yang teronggok dilantai dan mengenakannya. Memunguti pakaian yang berserakan dilantai kemudian memasukannya kedalam keranjang kotor.

Rasa perih dari inti tubuhnya begitu terasa saat Nala melangkahkan kakinya membuatnya pelan-pelan untuk berjalan. Beruntung Kaisar menghentikan percintaan mereka, bila tidak sudah dipastikan ia tidak bisa berjalan.

“Apa Mas Kai juga seperti itu saat masih bersama Kak Jasmine?” gumam Nala bertanya pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja pikiran itu melintas dikepala Nala mengingat betapa perkasanya suaminya itu. Namun, secepat mungkin wanita itu menggelengkan kepala membuang jauh-jauh pikiran yang akan melukai hatinya sendiri.

Nala masuk kedalam kamar mandi langsung menuju bathtub kemudian mengisinya dengan air hangat. Menuang sabun cair dan dia meninggalkan dress yang dikenakannya kemudian masuk kedalam bathtub untuk berendam. Nala memejamkan matanya menikmati air hangat yang merendam tubuhnya. Aroma terapi dari sabun yang dia gunakan begitu menenangkan.

Kaisar meraba tempat tidur disebelahnya namun kosong tidak ada Nala disana membuatnya perlahan membuka mata.

Pria itu mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar namun tidak menemukan sosok sang istri.

“Kemana dia?” tanyanya kemudian menyibak selimut dan turun dari ranjang.

Kaisar melangkah menuju kamar mandi sebab tempat itu lah yang dia yakini Nala ada didalamnya. Bibirnya menyeringai saat melihat Nala sedang berendam dan memejamkan mata.

Melangkahkan kakinya tanpa suara, Kaisar menghampiri sang istri kemudian turut masuk ke dalam bathtub dan berendam.

"Mas!" Nala terkejut tiba-tiba Kaisar sudah berada di dalam bathtub dan memeluknya dari belakang.

"Kita mandi bareng, Sayang," kata Kaisar.

"Janji ya cuma mandi aja," balas Nala yang tidak mau ada ronde selanjutnya didalam kamar mandi.

Kaisar terkekeh kemudian menganggukkan kepala. Ia mengerti bila Nala kelelahan setelah ia gempur semalaman sehingga sekarang dirinya hanya akan mandi bersama wanita itu.

1
Ida Rodiah
Luar biasa
Ning Suswati
yaaa....
tamat....
kan rangga belum ketemu sama shafira
Atik Sunarti
zhafira blum tahu kbr beritanya tau2 tamat aja...tak seru sdh akhir baru tak enaknya
Nurlaila Hasan
Luar biasa
Atik Sunarti
gk jelas juga..dayus
Atik Sunarti
yes
Cut Risnawati
Luar biasa
Ning Suswati
sdh oma2 mau aja hatinya jadi busuk, gk takut mati kayanya
Happy Kids
ya tp ya juga sii ada kalanya kurang "etis" aja. kl dia ga enak ya dtolak aja. 😁
Happy Kids
ga habis pikkirr. kl gini nyesel. kmren kmren cm mkir diri sendiri
Happy Kids
pengen dimengerti tp tak mau mengwrti
Happy Kids
fix anda bukan prioritas :) jadi yasudah. dia menikmati karir dan ego nya
Ning Suswati
weleh2 gk nyadar kali ya si vanno mau2 aja mungut sampah, sdh tau dibuang pak su, masih aja ngejar2 kejer, sakit ayan kali
Ning Suswati
hhhhhhhh.. . .
gimana rasanya mengurus anak, seorang jasmin mau mengurus anak, nikmati aja, sakit lagi si erlannya, ya wajar karna dipisahkan dg orang tua yg dg kasih sayang mengasuh dan nerawatnya dr bayi
Ning Suswati
rasain tu, gimana susahnya ngurus anak, semoga saja selagi jasmin menyiksa arlan tiba2 kaisan dan jasmin melihat sendiri kejadiannya, biar impas
Ning Suswati
rada2 aneh, mana ada ibu kandung yg tdk pernah mau mengasuh anaknya sendiri bisa diputuskan layak untuk hak asuh anak, seharusnya erlan dilibatkan dlm gugatan perebutan hak asuh, kalau erlannya dibawa, suruh dia memilih siapa yg dia mau, pastilah dia akan memilih pengasuhnya daripada ibu kandung sendiri, secara fysicologis lebih dekat dg nala
Ning Suswati
lanjut thor jangan biarkan kezoliman berkuasa, masa sdh dibuang masih aja gk tau malu dan tak punya harga diri, masih mau mengusik kaisar, yg salah siapa, ada y manusia egois dan gila selalu ingin menguasai, padahal sdh dibuang ke bak sampah, dan juga harus nya kaisar tegas dari dulu2nya, biar gk ada gangguan orang gila sinting, sebel jadinya
Ning Suswati
kali aja kaisarnya masih pelihara bego nya, masih gk nyadar apa yg sdh dilakukan jasmin sekarang, ayo buka matanya lebar kaisar, begonya jangan terus dipelihara, sadar2 lah kaisar dari bego nya
Ning Suswati
dasar wanita gila apa2 semaunya aja, sdh dibuang pak su masih aja nekat, dasar wanita gk punya harga diri, rasain tuh
Ning Suswati
nah tu kan bisa tegas pak kaisar, kemana aja selama ini di bego2in jasmin dan kekuarganya juga terlalu ikut campur dg keluarga kaisar, baru itu laki2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!