Kaisar fikir setelah memiliki anak Jasmine akan berubah menjadi istri dan ibu yang baik, tapi ternyata dia salah.
Jasmine justru menjadikan Nala adiknya sebagai pengasuh anaknya serta mengurus semua keperluan Kaisar.
"Satu langkah lagi kamu keluar dari rumah, aku pastikan kita bercerai!" Kaisar.
Akankah keputusan Kaisar untuk bercerai dengan Jasmine adalah keputusan yang tepat dimana setelahnya dia menikahi Nala-adik Jasmine sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 19 Hari yang ditunggu
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Kaisar datang juga dimana Nala telah selesai datang bulan dan ingin segera melakukan malam pertama.
Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil sehabis membesuk Oma yang sudah diperbolehkan pulang.
Sementara Jasmine wania itu hanya dirawat sehari di rumah sakit dan keesokan harinya sudah diperbolehkan pulang. Jasmine tetap berkarir dalam keadaan hamil dan melakukan perjalanan jauh namun Kaisar tidak melarangnya dan membiarkan wanita itu melakukan apa pun yang wanita itu mau.
Kaisar tersenyum melihat Nala tertidur dimobil yang memang saat ini cuacanya cocok untuk tidur. Cuaca yang dingin karena diguyur hujan membuat Nala tertidur begitu nyenyak hingga tidak sadar Kaisar sudah menghentikan mobilnya didepan rumah.
Kaisar mengulum senyum menatap wajah cantik sang istri yang sedang tidur kemudian melepaskan sabuk pengaman ditubuh wanita itu dan menggendongnya masuk kedalam rumah.
Setelah tiba dikamar Kaisar menutup pintu dengan kakinya dan membaringkan Nala ditempat tidur kemudian melepaskan heels yang Nala kenakan dan menyelimuti wanita itu hingga perut.
Ia juga merapihkan rambut Nala yang menutupi wajah sang istri kemudian mendaratkan kecupan dikening wanita itu dan membiarkan Nala tetap tertidur dengan nyenyak.
Kaisar masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri disana mengguyur tubuh polosnya dengan air yang dingin, mendinginkan kepalanya dari penatnya masalah yang tidak kunjung terselesaikan.
Nala membuka matanya sudah berada didalam kamar. Bergegas ia mendudukkan tubuhnya dan hendak turun dari ranjang.
“Sudah bangun?” suara bariton itu membuat Nala menoleh kearah Kaisar yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh bagian bawahnya dililit oleh handuk.
Nala memalingkan wajahnya melihat tubuh kekar suaminya membuat pikiran kottor tiba-tiba melintas di kepalanya.
“Akkhh!”
Tiba-tiba Kaisar memeluknya membuat Nala terkejut dibuatnya. Kaisar mendaratkan bibirnya ditengkuk Nala yang terbuka dan menimbulkan desiran aneh yang belum pernah Nala rasakan.
“Mas ….” Nala menjauhkan tubuhnya dari Kaisar tapi pria itu justru membawa tubuh Nala ke dalam pangkuannya.
Kaisar membenamkan wajahnya diceruk leher sang istri. Menyusuri leher jenjang yang putih dan mulus itu hingga meninggalkan jejak merah di sana.
“Mas ….”
Kaisar menjauhkan wajahnya dari leher Nala kemudian menatap sang istri yang duduk dipangkuannya. “Aku menginginkanmu malam ini," kata Kaisar.
Suara berat Kaisar terdengar begitu sensual ditelinga Nala belum lagi hembusan nafas pria itu yang mengenai lehernya membuat tubuh Nala seketika meremang.
Nala menggigit bibirnya merasakan debaran jantung yang berdegup lebih cepat seirama rasa gugup yang tengah ia rasakan.
“Aku mandi dulu, Mas.” Nala hendak bangkit dari pangkuan Kaisar tapi pria itu menahannya dan mengarahkan kaki Nala melingkar dipinggangnya.
“Nggak usah mandi kamu masih harum,” kata Kaisar kembali mendekatkan wajahnya.
“Tapi, Mas_"
Nala tidak bisa melanjutkan perkataannya sebab Kaisar sudah membungkam mulutnya dengan ciuman dan terus mencumbunya hingga pada akhirnya malam pertama yang mereka nantikan terjadi.
Sepasang suami istri itu saling memberi kenikmatan dengan setiap sentuhan yang mereka berikan.
Nafas keduanya tersengal setelah sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan Kaisar membaringkan tubuhnya di sebelah Nala kemudian membawa tubuh sang istri kedalam dekapannya.
“Terima kasih, sayang, kamu milikku seutuhnya. Aku mencintaimu," kata Kaisar.
Nala tersenyum. “Aku juga mencintaimu, Mas,” balas Nala kemudian membenamkan wajahnya diceruk leher Kaisar.
Kaisar mengusap-usap punggung Nala yang polos kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. “Tidurlah, nanti aku bangunin untuk ronde selanjutnya.”
"Apa!"
...***...
Nala memukul-mukul pahanya yang begitu pegal, belum lagi bagian inti tubuhnya terasa perih dan sedikit bengkak. Kaisar benar-benar menggempurnya tanpa henti hingga menjelang pagi. Dia bahkan hanya tidur beberapa jam saja karena pria itu sudah menggerayanginya lagi.
Menatap Kaisar yang masih terlelap, Nala menghela nafas. Hari sudah pagi dan dia ingin membersihkan diri.
Ditubuhnya banyak sekali tanda merah yang Kaisar tinggalkan belum lagi rasa tidak nyaman di bagian inti tubuhnya membuatnya ingin segera berendam.
Perlahan Nala menurunkan kakinya kemudian mengambil dress yang teronggok dilantai dan mengenakannya. Memunguti pakaian yang berserakan dilantai kemudian memasukannya kedalam keranjang kotor.
Rasa perih dari inti tubuhnya begitu terasa saat Nala melangkahkan kakinya membuatnya pelan-pelan untuk berjalan. Beruntung Kaisar menghentikan percintaan mereka, bila tidak sudah dipastikan ia tidak bisa berjalan.
“Apa Mas Kai juga seperti itu saat masih bersama Kak Jasmine?” gumam Nala bertanya pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba saja pikiran itu melintas dikepala Nala mengingat betapa perkasanya suaminya itu. Namun, secepat mungkin wanita itu menggelengkan kepala membuang jauh-jauh pikiran yang akan melukai hatinya sendiri.
Nala masuk kedalam kamar mandi langsung menuju bathtub kemudian mengisinya dengan air hangat. Menuang sabun cair dan dia meninggalkan dress yang dikenakannya kemudian masuk kedalam bathtub untuk berendam. Nala memejamkan matanya menikmati air hangat yang merendam tubuhnya. Aroma terapi dari sabun yang dia gunakan begitu menenangkan.
Kaisar meraba tempat tidur disebelahnya namun kosong tidak ada Nala disana membuatnya perlahan membuka mata.
Pria itu mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar namun tidak menemukan sosok sang istri.
“Kemana dia?” tanyanya kemudian menyibak selimut dan turun dari ranjang.
Kaisar melangkah menuju kamar mandi sebab tempat itu lah yang dia yakini Nala ada didalamnya. Bibirnya menyeringai saat melihat Nala sedang berendam dan memejamkan mata.
Melangkahkan kakinya tanpa suara, Kaisar menghampiri sang istri kemudian turut masuk ke dalam bathtub dan berendam.
"Mas!" Nala terkejut tiba-tiba Kaisar sudah berada di dalam bathtub dan memeluknya dari belakang.
"Kita mandi bareng, Sayang," kata Kaisar.
"Janji ya cuma mandi aja," balas Nala yang tidak mau ada ronde selanjutnya didalam kamar mandi.
Kaisar terkekeh kemudian menganggukkan kepala. Ia mengerti bila Nala kelelahan setelah ia gempur semalaman sehingga sekarang dirinya hanya akan mandi bersama wanita itu.
tamat....
kan rangga belum ketemu sama shafira
gimana rasanya mengurus anak, seorang jasmin mau mengurus anak, nikmati aja, sakit lagi si erlannya, ya wajar karna dipisahkan dg orang tua yg dg kasih sayang mengasuh dan nerawatnya dr bayi