Bukan Salahku Turun Ranjang
"Loh, kok Erlan kamu yang jaga?" tanya Kaisar pada seorang wanita yang tak lain ialah adik iparnya.
Dia baru saja pulang bekerja dan melihat sang putra tengah diasuh oleh adik iparnya bukan oleh istrinya.
Istri Kaisar yang bernama Jasmine itu selalu sibuk dengan kariernya hingga mengabaikan dirinya dan menelantarkan Erlan putranya. Setelah pulang bekerja pun Jasmine sulit sekali meluangkan waktu untuk melayaninya sehingga membuat Kaisar merasa menjadi seorang duda padahal masih memiliki istri.
"Iya, Kak, Kak Jasmine baru pulang kasihan dia pasti capek," jawab Nala, adik ipar Kaisar.
Selalu saja Jasmine seperti itu hingga rasanya ia muak dan ingin mencari istri baru yang bisa melayaninya sepenuh hati dan menjaga anaknya dengan baik.
"Sini, biar aku yang jaga Erlan. Kamu bisa siapkan air hangat untukku mandi," titah Kaisar yang langsung diangguki kepala oleh Nala.
Nala bukan hanya menjadi pengasuh Erlan saja melainkan juga menyiapkan semua keperluan Kaisar atas perintah Jasmine sendiri.
Bergegas Nala beranjak dari duduknya dan hendak melangkah namun suara Kaisar menghentikannya.
"Sekalian bawakan tasku ya, Nala. Taro aja disofa kamar," kata Kaisar.
"Iya, Kak."
Setelah mengambil tas, Nala bergegas menuju kamar Kaisar dan membuka pintu. Pandangan pertama yang Nala lihat ialah Jasmine yang sedang tertidur pulas.
Nala meletakkan terlebih dahulu tas Kaisar disofa baru setelahnya menghampiri sang kakak dan menyelimutinya.
"Kakak pasti capek ya dua hari pemotretan dan baru pulang sekarang," kata Nala pelan kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Nala mengisi bak mandi dengan air hangat hingga penuh. Setelah penuh dia kemudian menyiapkan pakaian ganti dan kembali keruang tengah.
"Kak, air hangatnya sudah siap," kata Nala sambil berjalan menghampiri Kaisar.
Kaisar menoleh pada Nala. "Makasih ya, Nala, sudah melakukannya untukku," lirih Kaisar. Dia sangat menyayangkan sekali tugas Jasmine sebagai istri dan ibu untuk anaknya justru di lakukan oleh Nala, adik iparnya sendiri.
"Sama-sama, Kak," kata Nala sambil tersenyum membuat Kaisar tertegun melihatnya.
Kaisar membalas senyuman Nala kemudian beranjak menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar Kaisar tidak langsung mandi dia mengunci pintu dan menghampiri Jasmine yang sedang tidur dan ikut merebahkan tubuhnya disamping sang istri.
"Sayang," bisik Kaisar ditelinga Jasmine namun wanita sama sekali tidak terusik.
"Sayang," panggil Kaisar masih berbisik ditelinga Jasmine. Dia bahkan menelusupkan tangannya kedalam baju sang istri dan bergerak liar didalam sana.
Jasmine menggeliat dia menahan tangan Kaisar yang sedang menggerayanginya. "Aku capek, Mas," lirih Jasmine.
Melakukan pemotretan selama dua hari diluar kota dengan jadwal yang padat dan baru pulang dua jam yang lalu membuat Jasmine benar-benar tidak ingin bercinta.
Ya, Jasmine bukan wanita bodoh yang tidak tahu bila sang suami sedang menginginkan dirinya dan mengajaknya bercinta hanya saja dia sedang lelah.
"Terus kapan dong, Sayang?" tanya Kaisar menarik tangannya keluar dari dalam baju.
"Besok aja ya, Mas, aku benar-benar capek," jawab Jasmine membuat Kaisar tersenyum masam.
Jasmine selalu menunda-nunda kewajibannya dengan alasan capek padahal ia sama sekali tidak pernah menyuruh wanita itu bekerja. Hal seperti ini sudah sering kali terjadi namun Kaisar masih berusaha untuk sabar.
Kaisar lebih suka Jasmine dirumah melayaninya dan mengurus Erlan dengan baik.
Tanpa mengatakan sepatah katapun Kaisar bangkit dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi. Setelah melucuti pakaiannya, Kaisar merendam tubuhnya didalam bak mandi dengan mata terpejam.
Selama lima tahun menikah dengan Jasmine Kaisar merasa hubungannya dengan sang istri diam ditempat tida ada perkembangan ataupun perubahan. Jasmine semakin lama semakin mengabaikannya dan melalaikan kewajibannya.
...***...
Kaisar terbangun saat mendengar suara tangis sang putra. Bergegas dia memeriksanya ternyata suhu panas tubuh sang putra sedang tinggi. Erlan sedang demam.
“Badan kamu panas sekali, Nak," kata Kaisar namun bayi tersebut tidak menjawabnya. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu terus menangis merasakan sakit ditubuhnya namun dia belum bisa bicara untuk mengatakannya.
Kaisar kembali ke tempat tidur dengan menggendong putranya, membangunkan sang istri yang masih terlelap. Dia ingin Jasmine bangun untuk merawat Erlan yang sedang sakit, namun mata yang begitu mengantuk membuat wanita itu sama sekali tidak terusik oleh suara tangisan anaknya.
Kaisar menggoyang bahu sang istri untuk membangunkankan wanita itu. “Jas, bangun dulu anak kita demam," kata Kaisar namun Jasmine menepis tangannya.
“Aku ngantuk, Mas, kamu panggil saja Nala biar dia yang merawat anak kita.”
“Jasmine, kamu itu ibunya. Erlan lebih membutuhkanmu.”
Kaisar menarik tangan Jasmine dengan kuat membuat wanita itu terduduk dengan paksa dan hati yang kesal pada sang suami.
Menurut Kaisar Jasmine sudah sangat keterlaluan mengabaikan anaknya yang sedang sakit.
“Aku ini baru pulang ya, Mas, aku juga baru istirahat. Kenapa sih kamu ganggu tidurku terus," kata Jasmine.
"Masih tanya kenapa aku ganggu tidur kamu? Ya, karena kamu sudah keterlaluan, Jasmine! Aku tidak menyuruh kamu pulang larut malam. Aku juga tidak pernah menyuruh kamu untuk bekerja. Aku lebih suka kamu diam dirumah dan mengurus Erlan."
"Kamu memang tidak pernah menyuruhku bekerja, tapi aku menyukai pekerjaanku, Mas."
"Tapi karena kamu bekerja Erlan jadi kurang kasih sayang dari kamu, Jasmine!"
"Mas, ada Nala adikku yang merawatnya. Nala juga sangat menyayangi Erlan, aku yakin Erlan tidak seperti yang kamu katakan."
"Meski begitu tapi kamu tetap ibunya."
"Terserahlah, Mas, aku ngantuk. Besok pagi aku harus keluar kota lagi."
"Apa kamu bilang? Keluar kota lagi! Kamu baru saja pulang dari luar kota, Jasmine, dan kamu sudah mau menelantarkan Erlan lagi?"
Kaisar menggeleng tak percaya bila Jasmine tega pergi sesukanya dan pulang semaunya meninggalkan dirinya dan juga anaknya.
"Menelantarkan apanya sih, Mas, kan ada Nala di rumah ini. Erlan tidak akan terlantar karena Nala pasti menyayanginya."
"Tapi aku mau kamu yang menyayangi Erlan, Jasmine!"
"Stop, Mas! Aku ngantuk, aku mau tidur."
Kaisar menatap nanar pada sang istri yang justru kembali merebahkan tubuhnya dan tidur lagi bukan mengurus Erlan yang sedang sakit.
Kaisar Wiratama namanya, seorang pengusaha berusia 31 tahun memutuskan menikahi kekasihnya yang seorang model 5 tahun yang lalu. Dari pernikahannya dengan Jasmine kini Kaisar memiliki seorang putra bernama Erlan yang masih berusia satu tahun.
Selama menikah dengan Jasmine, Kaisar selalu merasakan kegetiran dalam rumah tangganya dimana sang istri lebih mementingkan karir dibandingkan dirinya.
Komitmen yang pernah mereka bahas sebelum menikah bahkan tidak ada artinya sebab sang istri sama sekali tidak pernah menjalankan komitmen tersebut.
Menatap Erlan yang berada digendongannya, Kaisar merasa hatinya berdenyut nyeri. Bayi berusia satu tahun itu harus merasakan apa yang dia rasakan sebab sang ibu lebih mementingkan karir dibandingkan mengurusnya.
*
*
Terima kasih sudah mampir dikarya ini, semoga betah bacanya dan jangan lupa dukungannya.. 😍😍
Salam : Author Tri Haryani
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ma Em
Jasmine kamu akan menyesal kalau sdh ditinggalkan Kaisar.
2024-05-01
0
Anita Jenius
Harus bisa memilih.
2024-04-03
1
Carlina Carlina
istri lucknut,istri sableng😡😡😡😡
2024-03-23
1