Charya , seorang gadis SMA yang sangat nakal , bahkan selalu membuat masalah di sekolahnya , hingga ayahnya sudah tidak kuat dengan sifatnya, dan terpaksa dia di masukkan ke dalam pesantren ya sangat dia benci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Charya masuk kamar mandi dengan membawa baju yang sudah dia siapkan sebelumnya.
Dengan senyuman licik, Charya mulai memakainya dengan perasaan senang.
Tak lama, Charya keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk di luar bajunya, dan langsung menghampiri suaminya yang sedang berbaring.
"Mas…" Charya memanggilnya dengan lembut, dan duduk di pinggir ranjang tempat suaminya
"Em, kenapa?" jawabnya tanpa melihat sang istri
Charya langsung bergerak cepat, dia langsung mematikan tv dan duduk tepat di atas suaminya, kemudian dia membuka handuk yang di pakainya.
Terlihat baju yang sangat sexy, di kenakan oleh Charya dengan bentuk tubuh yang nyata terlihat, dia mulai menggoda suaminya yang sepertinya sudah tidak bisa menahan semuanya.
...----------------...
Charya bangun dengan tubuh yang pegal namun dia sangat senang, pelan pelan dia berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Terasa segar begitu air dingin menyirami tubuhnya,
Charya keluar dengan mengenakan handuk dan segera berganti pakaian selagi suaminya sedang tertidur pulas.
Charya segera ber wudhu karena hari sudah subuh dan suaminya belum juga terbangun, Charya berniat untuk mengejutkan suaminya dengan masakan khas jepang yang akan di buatnya.
Jadi, diam diam dia menyelinap keluar kamar.
Di luar, udara sangat segar bahkan terlihat sudah banyak orang yang berbelanja dengan anak ataupun suaminya.
Charya segera memasuki market yang tidak terlalu besar, dia memilih berbagai makanan seperti daging, sayur, buah dan camilan.
Dia menghabiskan waktu setengah jam untuk berbelanja dengan riang.
Sementara dirinya berbelanja, Gus Rayyan menunggunya dengan cemas bahkan sampai dia bingung harus mencari kemana, Alana pun susah sekali untuk di atur.
"Sayang, kamu kemana si ya Allah," dengan mondar mandir, Gus Rayyan merasa sangat gelisah.
...----------------...
Charya tiba di hotel ketika hari sudah siang, dia memasuki kamar dengan senang dan langsung menguncinya, ketika dia berbalik badan, Gus Rayyan tiba tiba berada di depannya.
"Em… mas?"
Dengan menatap wajah Gus Rayyan yang sepertinya begitu panik, Charya memeluknya dengan sangat erat dan berbisik padanya "Mas… aku cuman belanja, gk lebih, aku hanya mau menyenangkan kamu seperti semalam tapi dengan cara yang beda,"
Ucapan itu membuat hati Gus Rayyan seketika meleleh di hadapan istrinya "Iya sayang, aku percaya dengan istri ku ini,"
Mereka terlihat begitu percaya satu sama lain.
"Udah ya mas, aku mau masakin kamu dulu ya,"
Charya mencium pipi suaminya dengan berjinjit dan langsung berlari ke dapur.
"Sayang…," panggil Gus Rayyan dengan tersipu dan senyumnya yang mengembang
Ketika Gus Rayyan ingin menghampiri istrinya, putri kecilnya tiba tiba memanggilnya.
"Papa," ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya, seperti memberi isyarat minta di gendong
Gus rayyan manghampiri dan menggendong Alana dengan sayang.
"Papa buatin susu dulu ya sayangnya papa," ucap gus rayyan dengan melempar Alana sedikit.
Terdengar suara tawa Alana yang sangat senang, senyumnya yang mengembang membuat Gus Rayyan merasa lebih bahagia lagi.
"Udah ya, papa buatin susu dulu, kamu duduk di sini dulu ya, sayang,"
Gus Rayyan mendudukan Alana di ranjang dan menyuruhnya menunggu, sementara Gus Rayyan menyiapkan susunya yang baru.
...----------------...
"Mas, kamu sayang banget ya sama Alana?" dengan memotong daging sampai berukuran dadu
"Yahh, mau gimana lagi sayang, dia itu seperti cahaya baru buat mas," menyiapkan susu dan menuangkan air hangat
"Kalo nanti mas punya bayi sendiri, mas bakal kasih Alana perhatian lagi gk?" dengan menatap suaminya
Gus Rayyan menghampiri istrinya, memegang tangan istrinya lembut.
"Aku bakal terus jagain Alana, bagaimanapun juga, dia juga butuh kasih sayang,"
"Makasi ya, mas," memeluk suaminya erat
"Iya, sayang, aku mau kasih susu terus main sama Alana ya?" membawa susu yang sudah di buatnya
"Iya, mas," tanpa menatap suaminya
Di kejauhan, Charya menatap betapa bahagia suaminya bermain dengan anak yang bukan dia kandung, Charya berpikir mungkin dia harus mengupayakan cara agar dirinya cepat hamil.
30 menit berlalu, Charya sayang dengan membawa sup daging panas dan minuman khas daerah itu.
"Mas, yuk makan dulu, ini makanan yang kamu bakalan suka, beneran deh mas," meletakkan 2 sup di atas meja
"Kalo kamu yang bikin pasti rasanya enak, Bismillah," segera mengambil sendok dan mencicipi kuah dengan pelan
"Gimana mas?" dengan mata berbinar
"Enak banget sayang, bumbunya pass," langsung menyantap masakan istrinya dengan pelan
"Kalo kamu suka, aku bakal belajar buat lebih banyak masakan lagi,"
Suasana yang begitu indah seperti sebuah keluarga utuh.
Brakkk…
Terdengar seseorang menendang pintu kamar dengar keras.
"Mas, itu apa?" dengan ketakutan, Charya bersembunyi di belakang punggung suaminya
"Kamu di sini ya, biar aku yang cek,"
pelan pelan Gus Rayyan membuka pintu, terlihat perampok dengan senjata tajam di tangannya dan pistol di sakunya.
Dengan gerakan cepat, Gus Rayyan mengambil pisau yang di bawa perampok itu, bahkan tanpa ada luka di badannya.
Ketika perampok itu hendak keluar, Gus Rayyan mencegahnya agar tidak kabur tapi Gus Rayyan, dengan posisi yang sulit, Gus Rayyan mencoba untuk tetap menahannya, namun nihil perampok itu memberontak dan mengeluarkan senjatanya.
Dia menembak Gus Rayyan tepat di kakinya, dengan berusaha menahan rasa sakitnya, Gus rayyan memberikan gerakan dan memukul di tempat yang tepat.
Perampok itu pingsan seketika, sementara Gus Rayyan masih merasakan sakit.
"Mas, kaki kamu berdarah banget lho mas," dengan membantu suaminya duduk di tepi ranjang
"Gapapa sayang, yang penting kamu dan Alana gapapa kan?" mengangkat kakinya dengan susah payah ke atas ranjang
"Maaf ya mas," menangis dengan deras
"Udah, jangan nangis ya, kamu gk salah kok sayang," mengusap air mata istrinya dengan lembut
"Kita ke rumah sakit sekarang ya mass?" mengambil telepon di tasnya
"Shhh … sakit banget rasanya," darah mulai keluar dengan tambah deras.
Gus Rayyan terlihat pucat di hadapan istrinya tapi dia tetap tenang.
"Mas, bentar lagi ambulannya dateng, tahan dulu ya mas,"
mencoba untuk tetap menggenggam tangan suaminya, meskipun tangan itu semakin dingin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🙌💗