NovelToon NovelToon
Menikah Untuk Bercerai

Menikah Untuk Bercerai

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Seulbi dan Rain terpaksa menjalani pernikahan yang tak ada cinta di dalamnya. Keduanya harus bertahan sampai selama satu tahun, sesuai isi perjanjian kontrak yang dibuat kedua orang tua Rain. Namun dalam kurun waktu itu, banyak hal terjadi hingga mereka menjadi saling terikat dan membutuhkan. Sayangnya perasaan yang sudah sama-sama kuat itu tetap jua harus terputus oleh perceraian dengan alasan yang sama kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Jantung Seulbi berderu cepat manakala mendapati dirinya berada ketat dalam dekapan Rain. Tak hanya itu, jarak wajahnya dan pria itu bahkan nyaris terkikis.

"Ba-bagaimana bisa begini?"

"Bagaimana caranya aku melepaskan diri?"

Parahnya, satu tangannya juga ikut melingkari pinggang Rain.

"Apakah semalaman kami begini?"

Terus saja hatinya meracaukan tanya pada pikiran yang belum tergali.

Selama masa mengingat, dia memandangi wajah itu.

Sepasang mata Rain masih terpejam rapat, masih dibuai lelap.

Padahal sekujur badan Seulbi sudah merasa kebas, dia ingin bergerak dan melepaskan diri, tetapi untuk mendorong Rain secara paksa, rasanya dia 'tak tega.

Jadi bagaimana?

Suara dering ponsel di atas meja rias tiba-tiba nyaring terdengar. Itu ponsel Rain.

"Ugh."

Rain menggeliat karena telinganya juga stereo menangkap itu. Segera dia membuka mata dan langsung membola detik yang sama.

Luar biasa!

Pemandangan pagi yang menyenangkan. Menciptakan nada bertalu dalam dadanya seperti musik DJ.

Wajah Seulbi memejam tenang beberapa senti dari wajahnya. Sangat dekat hingga kedua napas saling beradu.

Menanggapi keadaan ini, tertarik sudut bibir Rain membentuk senyum, tapi tidak mengatakan apa pun seperti semua sudah terwakilkan oleh pandangan.

Karena ponselnya lagi-lagi berdering, Rain mendengus, terpaksa harus bergerak.

Perlahan dia memerosotkan kepala Seulbi, menarik tangannya yang dijadikan bantal oleh istrinya dengan sangat hati-hati, berlanjut menurunkan tangan Seulbi yang memeluk pinggangnya. Selesai semua, segera Rain turun dari tempat tidur, lalu meraih ponsel untuk mengangkat panggilan yang ternyata dari ibunya.

Dia keluar kamar, 'tak ingin menciptakan suara berisik mengingat Seulbi masih tertidur.

Tapi itu jelas hanya menurut pandangan Rain semata. Nyatanya Seulbi memang hanya berpura-pura. Dia menyaksikan banyak dari apa yang Rain lakukan beberapa detik ini.

Selepas Rain menghilang dari ruangan, gegas Seulbi mengangkat bangkit tubuhnya lalu memegangi dada. Jantungnya tidak bisa dikondisikan lagi.

"Dia tidak mengumpat karena dekat denganku? Dia tidak mendorongku menjauh?! Dia bahkan menarik diri dengan pelan dan hati-hati. Apakah Rain benar sadar dengan apa yang dia lakukan? Sebenarnya apa yang terjadi semalam?!" Lalu tercenung. "Apa dia sungguh sudah berubah?" Pertanyaan akhir terdengar 'tak meyakinkan.

Frustrasi sendiri, Seulbi mengacak pikirnya untuk meraih ingatan tentang bagaimana bisa dia dan Rain berakhir tidur saling berpeluk. Sementara selama ini sepanjang menikah, cara tidur mereka bahkan terpisah tempat saling menjauh.

Juga tentang perubahan sikap yang mana mungkin bisa secepat itu. Kemarin pria itu bahkan masih bersikap seperti musuh.

"Aku rasa aku mulai gila!"

Setelah bersikap gila sendiri, pada akhir Seulbi mengalah atas kata 'bagaimana nanti saja'.

.

.

Beberapa saat kemudian di meja makan.

Semua berkumpul dengan ragam menu sarapan buatan Areum. Micha masih saja memasang wajah seolah ingin melahap kakak iparnya. Sendok dihentak-hentak ke piring hingga berdenting nyaring.

Areum menegur remaja itu, "Micha, jangan bermain-main."

Dengan wajah cemberut gadis itu menyahut, "Iya, Bu." Tatapannya masih tajam menusuk Rain, namun sesekali melirik Seulbi dengan tatapan senada kesal namun berlainan judul.

Akan tetapi Rain malah seperti menantang anak kecil itu, makan dengan lahap tanpa terganggu.

Lain dengan Rain yang santai, Seulbi malah merasa canggung bertemu pria itu saat ini. Padahal Rain tak menyinggung apa pun. Dia bahkan tak tahu jika Seulbi menyadari keadaannya.

Tapi seperti biasa, sebisa mungkin Seulbi menyembunyikan siratnya dengan raut santai tanpa cela.

Tak ada obrolan berarti yang terjadi di suasana ini. Semua makan dalam hening, termasuk Areum yang tetap tenang macam biasa. Walau sebenarnya dalam diamnya wanita itu, dia masih terus memantau gerak-gerik menantunya yang dirasa masih ada yang janggal.

Sementara ini biarkan saja dulu.

Hari ini Seulbi tak diizinkan Rain untuk masuk kerja, namun wanita itu tetap memaksa, membuat Rain juga terpaksa harus mengalah.

Kini keduanya sudah berada di dalam mobil, melaju menuju kantor. Rain mengenakan kemeja dan celana milik mendiang ayahnya Seulbi yang dipinjamkan Areum, mengingat kemarin dia datang ke rumah itu dengan seragam basket.

Sama halnya di meja makan, di mobil pun keadaan masih sama, tidak ada pembahasan apa pun tentang kejadian semalam.

Sebenarnya Seulbi sangat ingin tahu yang sebenarnya, namun terus menekan diri agar bersikaplah biasa saja.

Seulbi juga tak ingin bertanya, biar waktu yang memperlihatkan semua secara jelas.

Gedung tinggi GS grup menjulang mencakar langit sudah terlihat di kejauhan.

Sampai semakin dekat ...

"Turunkan aku di depan sana." Seulbi mengarahkan telunjuknya ke sebuah halte yang berada tidak jauh dari halaman luas perusahaan.

"Di sana?" Rain menyorot dengan matanya, bertanya memastikan.

"Ya."

"Bukankah tinggal sedikit lagi, kenapa harus di sini?" tanya Rain, mobil sudah dihentikan sesuai permintaan Seulbi.

Wanita itu sendiri sudah bersiap akan keluar.

"Aku tidak mau jadi bahan gosip orang sekantor karena keluar dari mobilmu," jawab Seulbi. Sekarang sudah menurunkan kedua kaki, menegak dan akan menutup pintu. "Terima kasih, Rain. Aku akan jalan kaki sampai ke kantor."

Tanpa bisa mencegah, Rain hanya mengangguk. Seulbi yang mulai melangkah jauh dipandanginya dengan hati kecut.

"Apakah aku mulai lupa jika pernikahan kami hanya mainan?" gumamnya merasa bodoh sendiri. Tak berlama-lama di sana, mobil kembali dijalankannya, merangkak sedikit menuju GS yang sudah di depan mata.

Waktu menggerus pagi, sampai di beberapa jam kemudian ....

"Semua harap bersiap!" Manager divisi dimana Seulbi bernaung, berseru dari arah pintu. Dia baru kembali dari ruang CEO. "Pak CEO akan tiba dalam sepuluh menit di aula rapat."

"Baik, Bu Park!" Semua mengangguki dan bergegas, termasuk Lee Seulbi.

Hari ini ada rapat besar, tiga divisi banyaknya dilibatkan terhubung proyek raksasa yang beberapa waktu lalu kontraknya resmi ditandatangani Rain sebagai pemenang tender, mengalahkan lima perusahaan besar lainnya dalam rapat persaingan tempo lalu.

Berbondong karyawan memasuki aula rapat yang berada satu tahap di bawah lantai puncak milik Ketua Shin Jeha.

Bertemu di ruangan itu, Seulbi dan Shi Won mengambil posisi duduk berdampingan setelah sesaat saling menyapa.

Won ditugaskan Ketua Shin untuk mengawasi jalannya rapat dan kinerja seluruh team. Dia tangan kanan bos besar, ya seperti itulah. Rain pun terkadang harus mengalah.

Bicara soal Rain, pria itu baru saja datang, memasuki ruangan diikuti Hwarang, berdampingan beberapa petinggi dari satu departemen yang sama.

Semua perhatian serempak mengalir padanya, terkecuali Lee Seulbi, fokusnya bermain bersama berkas yang dia bawa.

Rain memandang hanya melalui lirikan mata, sembari berjalan menuju kursi tunggal paling depan berdekatan dengan layar raksasa yang menyala menampilan logo GS dalam ukuran besar. Sorot matanya menilai minus, ternyata Seulbi berdampingan duduk dengan Kang Shi Won. Lumayan membuatnya kesal.

Saat semua sudah dalam posisi siap untuk memulai, seseorang datang ....

"Maaf, aku terlambat."

1
Be___Mei
gosong lageeee gessss 😅😅
Be___Mei
wehhh ini mertua idaman 🤭 sangat jarang ada di dunia nyata
Be___Mei
ada yang gosong tapi bukan jenggot
Anawahyu Fajrin
gumusshh sama mereka😍
Anawahyu Fajrin
Luar biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: 𝙼𝚊𝚔𝚜𝚒𝚑 𝚍𝚞𝚔𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝙺𝚊𝚔𝚊𝚔/Rose/🥰
total 1 replies
Be___Mei
kaga ada bang! cewek ama cowok kaga ada hadiah peluk pelukan! yakin nggak bakal baper?? alkadzib!! bohong itu bohong!! kwkwkkw
Be___Mei
panik ya?! panik ya?? 🤣🤣🤣
Be___Mei
awas! punya rain itu, jangan di caplok 🤭
Be___Mei
hei hei!! nda bahaya ta? 🤪
Be___Mei
kwkwkwk mau nginap nggak pake izin pula dari orangnya
Be___Mei
minta digeprek si rain ih,pake minggat kek anak perawan
Be___Mei
dagu berbelah, jadi ingat ghea yobi 🤭
Be___Mei
ajibuset ni lelaki 🤣 kutunggu masa masa menderita karena cintamu bang
Be___Mei
hati hati dengan ucapan bang, awas nangis kejer kalo seulbi jadian ama joon 🤪
Machan
makin panas ntar si bambang
Machan
rain
Machan
punya tendangan super, bang/Slight//Slight/
Machan
putri kodok
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Jurus kentut Semar 🤣🤣🤣
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: justru gua lagi nyoba mendalami... 🙄
ⱮαLєƒι¢єηт: ngapain baca?
bukan ranah lu ginian mah/Curse/
total 2 replies
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Pen ketawa takut dosa 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!