Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Astrid Vs Farid
Dirumah Astrid.....
"Assalamu Alaikum..."salam Astrid ketika baru tiba dirumah, setelah dari mengantarkan Arina dari rumah sakit, dan belanja bahan-bahan puding pesanan nya.
"Waalaikum Salam" jawab seseorang dari dalam rumah, dan ternyata adalah Farid kakak Astrid yang polisi yang membukakan pintu.
"Lho kak Farid ada dirumah?emang tidak dinas kak?" tanya Astrid ke kakak nya sambil masuk kedalam rumah, dan langsung merebahkan tubuhnya ke sofa diruang tamu, dan camilan yang dia beli ditaruh saja diatas meja.
"Aku kan kekantor tadi pagi, tapi karena nanti malam ada tugas luar lagi jadi aku pulang istirahat dulu dek" jawab kak Farid sambil ikut duduk disebelah Astrid, dan tanpa permisi ke orangnya langsung mengambil camilan dan membukanya yang dibawa astrid tadi.
"Ihhhh kak Farid itu kan punya Astrid kenapa dimakan" gerutu Astrid kesal sambil mengambil camilan nya yang masih ada diatas meja, dan menyimpan dibelakangnya.
"Astagfirullah....Astrid kenapa kamu jadi pelit begini dek" jawab bang Farid sambil mencubit pipi chubby Astrid yang menggemaskan itu.
"Bukannya pelit kakak ku sayang, tapi ini Astrid sediakan buat temani aku nanti nonton drakor dikamar, lagian katanya mau istirahat kenapa malah ikut duduk disini sih" jelas Astrid lagi
"Memangnya kamu dari mana dek?" tanya bang Farid sambil mengunyah camilan punya Astrid tadi yang dia ambil.
"Habis temani Arina ke rumah sakit buat visum kak....upppss keceplosan" sambil menutup mulutnya, Astrid melihat kakaknya yang sudah menatapnya tajam.
"VISUM....maksud kamu apa dek bisa diperjelas?" Kak Farid sudah mode on serius kalo begini, wah susah menghindar Astrid saat ini.
"Tidak kok kak tadi aku sama Arina kesupermaket, temani dia belanja bahan - bahan puding pesanan ku" jelasku sambil melihat lihat kearah lain untuk menghindari tatapan tajam kak Farid
"Kakak masih mau ngemil? nih camilan aku masih banyak kok" tawarku ke kak Farid sambil menyodorkan kedepannya mencoba mengalihkan pembicaraan masalah visum tadi...lagian ini mulut kok lemes begini sampe keceplosan deh.
"Tidak usah mengalihkan pembicaraan ya dek...aku tahu kamu lagi bohong dan menghindari pertanyaan kakak tadi" jelas kak Farid tapi dirinya masih menatap astrid serius.
"Siapa juga yang menghindar sih, aku juga menawarkan saja kali aja masih mau sama camilan aku...weee" ejek Astrid ke kak Farid.
"alahhh sok menawarkan tadi kakak cuma ambil satu, tapi mulutnya sudah nyerocos kayak ikan" balas ka Farid mengejek Astrid.
"Ya sudah kalo tidak mau...aku ngantuk mau ke kamar ya kak, mau bobo cantik dulu tuan putri ya kak" Astrid mencoba menghindari kak Farid dengan alasan mau bobo cantik, namun bukan Farid namanya kalo tidak bisa membaca situasi yang ada.
"Ehhh tidak ada kekamar ya ASTRID WULANDARI, sebelum kamu jelaskan yang tadi, duduk dulu kakak mau penjelasan dari kamu tentang Visum Arina, yang kamu bilang tadi" kak Farid menarik tangan Astrid untuk duduk kembali di sofa sambil menyebut nama lengkap adiknya.
"Aduh sakit tau FARID HENDRAWAN tangan aku, sampe merah begini kakak tarik." keluh Astrid sambil menyebut nama lengkap kakak nya juga...wah tidak bisa lolos kalo begini ceritanya, lagian kamu sih Astrid polisi dilawan, sudah tahu kalau mereka itu sudah dilatih untuk melihat keadaan sekitar, jadi tidak bisa menghindarinya dirimu saat ini hahahaha....author tertawa yeeee
"Makanya jelakan dulu tidak usah pake jurus menghindar segala kamu dek....emang kamu lupa ya kakak mu ini kerja dimana?" ejek kak Farid
"Iya tau pak Polisi, tidak usah kali diperjelas pekerjaan nya pak, status nya saja tuh di ganti secepatnya pak, dari perjaka ting ting ke menikah....weee" ejek Astrid kembali
"Ehh...jangan main bawa - bawa status ya dek, ini urusannya lain kok malah bahas ke status kakak...tidak usah mengelak lagi, sekarang cerita ke kakak masalah visum Arina dek" jelas kak Farid
"Iya...iya sabar sedikit kenapa..." omel Astrid sambil tarik nafas dalam - dalam, dia mulai cerita dari awal kejadian yang menimpa arina hingga terjadi KDRT tersebut, sehingga Astrid yang menyarankan untuk lakukan VISUM tersebut, siapa tahu kelak bisa jadi barang bukti kalo ada apa-apa.
"Ya seperti itulah ceritanya kakak ku sayang...btw kok kakak jadi seperhatian ini ke Arina, padahal dulu juga tidak begini - begini amat" selidik Astrid sambil menatap tajam ke kak Farid
Yang diperhatikan malah sibuk melamun memikirkan cerita Astrid barusan.
"Yeee kok kak Farid malah melamun sih sekarang" tegur Astrid sambil menggoyang - goyangkan kakaknya.
Farid yang dikagetkan sama Astrid tiba - tiba langsung seperti orang latah menyebutkan nama Arina berulang - ulang.
"Ehh...ehh...kenapa ka Farid jadi latah begini kalau kaget mana sebut nama Arina pula....penyakit baru ya kak? trus kenapa pula nama Arina kak Farid sebut? Jangan - jangan kakak lagi memikirkan Arina ya, hayoo ngaku sama aku" tegur Astrid sampe panjang kali lebar itu pertanyaannya buat Farid dan author jadi bingung deh....huffttt Astrid...Astrid
"Lagian kamu dek buat kakak kaget saja...iya memang aku lagi pikirkan Arina karena dengar ceritamu barusan, bukan karena apa-apa ya, jangan suka menyimpulkan sesuatu yang belum jelas mana lagi mengatai kakak punya penyakit baru lagi...dasar adek ndak punya akhlak ya kamu" omel Farid panjang kali lebar juga sudah mewakili author neh farid.....hebaaatttt dua jempol deh buatmu Farid hehehehe
"Abis kakak juga sih aku sudah cerita bukannya menanggapi malah asyik melamun mana pake latah lagi jawabnya, ya aku kan jadi bertanya tanya ini ada apa ya????" jelas Astrid sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu seolah olah lagi memikirkan sesuatu.
Dengan spontan Farid langsung menyentil kening adiknya agar astrid tidak mikir yang macam - macam.
"Sakit tahu kak....emang kening aku ini papan disentil sentil sih" gerutu Astrid jengkel.
"Lagian kamu seperti orang lagi mikir yang aneh - aneh, makanya kakak sentil biar sadar atau biar jin yang lagi bersemayam ditubuhmu bisa keluar...weee" ejek Farid
"Yeee mana ada jin bersemayam disini kakak, secara yang mau dia semayamkan lagi bau kecut begini nih karena abis main panas-panasan" jelas Astrid sambil mencium bau ketiak nya
"Ya sudah kak aku mau ke kamar dulu ya mau mandi trus sholat lalu bobo cantik deh...ceritanya kalo kakak masih penasaran nanti aja lagi disambung ya kakak sayang" sahut aastrid sambil berlalu ke kamarnya.
"Dasar adek bontot sudah besar begitu tapi kelakuan masih kayak bocah hehehehe" sahut Farid padahal yang disahuti sudah masuk ke kamar.
Farid juga menuju ke kamarnya dan mengambil hp nya di nakas, kemudian dia membuka sosial media nya dan men DM seseorang....tak berapa lama dia melakukan panggilan telepon....
Hayoo siapa yang di DM dan ditelp oleh Farid ya????
Kisah masa lalu Yudha pilu juga
Sekarang kamu yg harus mantapkan hati Rin, gk usah ngasih pilihan ke Yudha
belum tentu juga Yudha nya mau sama Astrid.
mau nya Yudha cuma kamu Rin, kalo kamu tolak pasti Yudha akan mundur dan gk akan pilih Astrid.