Niat hati ingin memberikan kejutan di hari pernikahan. Hatinya hancur berkeping-keping di saat sang suami lebih memilih meninggalkannya di bandingkan bertahan di dalam pernikahan.
Pertemuannya Alex dengan wanita bernama Eliza menggoyahkan hati pria itu, padahal pria itu sudah beristri yang tak lain pelakor dalam hubungan Eliza.
Jerat pun mulai Eliza lakukan demi membalas rasa sakit yang dulu pernah Mauren lakukan.
Bagaimana kisah mereka bertiga? akankah hubungan Eliza dan suami orang diresmikan atau justru karma Eliza tuai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Penolakan
"Mami, Alex mau istirahat sejenak, lelah sekali." Alex terlihat tidak bersemangat dalam menjalani pernikahan ini. Dia yang tidak menyukainya begitu enggan menatap Mauren meski wanita itu terus saja bergelayut manja di lengannya dan terus menerus menebar sebuah senyuman terlihat bahagia pada orang-orang.
Alex melepaskan rangkulan tangan Mauren secara kasar saking tidak sukanya pada wanita itu.
"Lepaskan tanganmu dari lengan saya! Semua orang sudah tidak ada jadi kamu tidak perlu repot-repot lagi bersandiwara bahagia dalam pernikahan ini," ujar Alex terdengar sekali suaranya begitu dingin dan tidak bersahabat. Sungguh Alex muak harus terlihat bahagia di depan kamera. Kalau bukan karena maminya ia tidak akan melakukan hal itu.
"Kamu itu kenapa selalu menolak Mauren? Sekarang dia istrimu jadi sudah seharusnya dia bermanja padamu, Lex. Suaramu jangan dingin begitu, bicaralah yang lembut pada Mauren," balas Mami ROSALINDA menegur putranya untuk bersikap layaknya suami pada umumnya.
"Iya, Mami. Alex itu jahat banget sama Mauren. Dia keterlaluan, Mami." Mauren mengadu meminta pembelaan terhadap sikap Alex dan cemberut atas apa yang di lakukannya.
Hatinya berkata, "Alex masih saja menolak pesonaku dan tidak mau ku dekati. Awas kau Alex, akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku dan akan ku pastikan kau mengemis cinta padaku. Dan pada saat itu..." Mauren memperhatikan rumah megah bak istana ini sambil tersenyum simpul merencanakan sesuatu, "Akan ku pastikan semua harta milikmu jatuh kepadaku. Hahahaha saya sekarang kaya raya, saya sekarang nyonya Alexander Abraham pewaris tunggal," gumam Mauren dalam hati.
"Jangan terus menerus membuat Mami saya berpihak padamu. Kamu pikir saya menyukai tingkah sok manja milikmu itu? Ck, benar-benar tidak ada kata bagus-bagusnya. Munafik." Alex pun beranjak pergi dari sana menuju kamarnya dalan keadaan tergesa.
"Alex perlakukan istrimu dengan baik, jangan bersikap begini, Alex?" Mami Rosa berteriak agar putra satu-satunya itu tidak bersikap begitu pada Mauren.
"Mami saja yang baik-baikin dia. Alex tidak mau," jawaban Alex pun tak kalah keras hingga membuat Mauren mengepalkan tangan merasa semakin tertantang dan marah atas penolakan pria tampan nan gagah itu.
Untuk pertama kalinya Mauren mendapatkan penolakan keras dari seorang pria. Biasanya, jika ada pria yang ia dekati dan di rayu bakalan nyantol dan terus tertarik ingin di dekat Mauren.
"Sialan, Alex begitu sulit untukku dekati. Apa wajahku kurang cantik? Apa tubuhku kurang sexy?" gumam Mauren meraba-raba wajahnya dan memperhatikan bentuk tubuhnya. .
"Mauren, tolong maafkan Alex, ya. Dia emang begitu orangnya. Alex itu kalau pada orang yang baru di kenal sulit sekali beradaptasinya. Tapi kalau sama orang terdekat dan sudah kenal lama, dia pasti bakalan bersikap biasa saja. Mami harap jagan pantang menyerah menaklukan hati Alex." Mami Rosa memberikan sebuah semangat agar Mauren tidak merasa sedih.
"Tidak apa-apa, Mami. Aku mengerti dan pastinya akan bersabar agar Alex mau menerimaku. Apalah dayaku ini, Mami. Hanya anak yatim piatu tidak punya apa-apa tapi berusaha keras hidup di dunia penuh fatamorgana ini. Mauren bakal terus bersabar dan akan membuat Alex busa menerimaku di dalam pernikahan ini," tutur Mauren terlihat begitu sedih agar mertuanya iba dan selalu membelanya di depan Alex.
"Dekati dulu ibunya barulah dekati anaknya. Kalau ketua sudah jinak maka anak buah pun akan mengikutinya. Bukan mauran namanya jika langsung menyerah begitu saja," batin Mauren penuh rencana untuk mendapatkan Alex.
"Kamu ini baik sekali. Sekali lagi Mami minta maaf atas sikap Alex barusan. Sekarang kamu pergi ke kamar Alex dan istirahatkan dirimu di kamarnya. Kalian sudah menjadi suami istri sekarang ini." Mami Rosa meminta Mauren menyusul Alex ke atas guna mendekatkan kemistri dua mempelai itu.
"Iya, Mami. Kalau begitu Mauren ke atas dulu," ujar Mauren berdiri dari duduknya lalu berpamitan pergi ke kamar yang Alex tempati.
Setibanya di kamar Alex, Mauren celingukan mencari keberadaan pria itu. Dia memperhatikan dalam kamar yang bernuansa abu, putih terlihat sangat elegan. Peralatannya pun sangat mewah sekali.
"Gila, ini mah bagaikan istana! Aku harus bisa mendapatkan Alex seutuhnya. Ini jauh lebih baik dibandingkan Vicky dan pria lain. Mereka tidak ada apa-apanya di bandingkan." Mauren melihat-lihat koleksi jam tangan, sepatu, baju, dan berbagai macam alat pakai serta yang lainnya di ruangan khusus ganti.
"Berhubung pria itu sedang di kamar mandi, saya akan memberikan dia kejutan." Mauren pun tersenyum menyeringai seraya melepaskan resleting bajunya kemudian menanggalkan baju tersebut secara satu bersatu hingga menyisakan pakaian dalam saja. Dia berlenggak lenggok di depan cermin memperagakan jalan model tapi terlihat seperti model por no.
Ceklek...
Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Alex keluar dari sana dalam keadaan segar dengan rambut basah sedang di gosok menggunakan handuk kecil, perut sixpack kotak-kotak berotot. Serta lilitan handuk di pinggangnya membuat mata Mauren membayangkan burung perkasa yang ada di balik sana.
Alex belum menyadari keberadaan Mauren yang tengah perlahan berjalan hanya mengenakan pakaian dalam. Di saat Mauren bersuara barulah Alex diam dan mendongak. Namun, seketika dia terdiam memperhatikan apa yang ada di hadapannya.
"Alex," panggil Mauren begitu terdengar sexy menurutnya. Suara yang sengaja di buat sesexy mungkin untuk membuat Alex merinding.
"Kau!"