NovelToon NovelToon
Dmyth: Kembalinya Hantu Dari Hutan Terlarang.

Dmyth: Kembalinya Hantu Dari Hutan Terlarang.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Menjadi NPC / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Jo Wira, pemuda yang dikenal karena perburuan darahnya terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya, kini hidup terisolasi di hutan ini, jauh dari dunia yang mengenalnya sebagai buronan internasional. Namun, kedamaian yang ia cari di tempat terpencil ini mulai goyah ketika ancaman baru datang dari kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelatihan

Wira duduk di atas punggung Sumba, meskipun sudah mengaktifkan teknik Wesi Yo Wesi untuk menetralisir panas api dari tubuh kudanya. Namun, panas yang membakar tubuh kuda itu tetap menyengat pan t4tnya.

‘Aku heran, kemarin aku sudah seharian bekerja di area panas saat mencari kristal api. Kenapa aku belum juga mendapatkan resistansi api?’ gumamnya dalam hati.

Resistensi adalah kemampuan yang bisa didapatkan saat seorang telah cukup lama berada di area dengan keadaan iklim ekstrim. Skill yang bisa disebut sebagai mekanisme adaptasi tubuh pada lingkungan sekitar.

"Apa mungkin di dunia nyata tidak ada skill resistensi?"

Ding!

[Resistensi tubuh Anda terhadap api meningkat!]

Mata Wira membelalak, terkejut sekaligus lega mendengar notifikasi yang ia tunggu-tunggu. Seketika itu juga, panas dari tubuh Sumba sekarang terasa agak mendingin.

"Aku segera mendapatkan keahlian resistensi begitu memikirkannya," Wira merasa heran.

Setelah memperbaiki posisi duduknya, Wira menarik napas dalam, lalu menoleh ke belakang, melihat pasukan Kobold dan Troll yang berdiri tegak, wajah mereka beragam. Ada yang bersemangat, ada yang malas dan ada pula yang panik.

"Apakah kalian sudah siap?" serunya lantang.

Sorakan semangat dari para Kobold penambang menggema di udara. "Siap!" jawab mereka serempak, suara mereka membara seperti kobaran api. Sedangkan Kobold yang bersama Konjing terlihat biasa saja.

Melihat pasukan Kobold terbagi dua, Wira tidak ambil pusing. Dia mengangkat pickaxe dan mengayunkannya ke depan. "Kalau begitu, ayo kita berangkat!"

"Yeah!" teriak pasukan dengan semangat.

Kinta memimpin di depan, hidungnya tajam melacak jejak Harpy yang menculik anak Konjing. Malika berada di belakang, mata birunya berkilat waspada. Sumba melangkah mantap membawa Wira, napasnya menghembuskan udara panas yang berasap.

Saat mereka bergerak menjauh menuju selatan, Wira melirik sekilas ke arah goa tambang yang kini tampak semakin jauh. Ada rasa cemas yang menusuk hatinya.

‘Dungeon Core itu... aku sudah memasang jebakan dan teka-teki untuk melindunginya, tapi tetap saja...’ pikirnya. Kekhawatiran jika ada penyusup yang ingin menghancurkan Dungeon Core terus menghantuinya.

***

Perjalanan menuju sarang Harpy tidaklah mudah. Monster-monster berbahaya seperti Orc liar, Serigala Bayangan, dan tanaman pemangsa menghadang rombongan tanpa henti. Namun, semua rintangan itu tak lebih dari penghalang kecil bagi peliharaan Wira.

Kinta, yang kini berevolusi menjadi Orthrus, tampil mengintimidasi dengan dua kepala yang menyalak ganas. Setiap cakarnya merobek musuh tanpa ampun. Setelah musuh tumbang, mata Kinta bersinar gelap, dan dari tubuh makhluk yang mati, Kinta bangkitlah pasukan Undead. Dalam sekejap, 30 Undead berbaris di belakangnya, siap mematuhi perintah. Wira yakin, jika situasinya lebih genting, Kinta bisa memanggil lebih banyak Undead.

Di sisi lain, Malika, sang Sphinx berwujud macan kumbang dengan wajah Orc, bergerak dengan anggun namun sangat mematikan. Matanya yang biru bersinar tajam, dan tanpa mengeluarkan suara, ia menggunakan telekinesis untuk melontarkan batu-batu besar ke arah musuh. Beberapa monster langsung terpental, tulang mereka remuk seketika. Kadang, tanpa sepatah kata, Malika menyampaikan instruksinya melalui telepati, mengendalikan situasi tanpa kebisingan.

Dan Sumba, setelah berevolusi menjadi Crystal Fire Unicorn, adalah kekuatan yang sulit dibendung. Dari mulutnya, semburan api panas melahap musuh yang mendekat. Bahkan bagian belakangnya menyemburkan api ketika ia menendang, membakar lawan yang ceroboh mendekatinya. Kemampuannya yang paling mengesankan adalah ketika Sumba memunculkan ribuan kristal dari dalam tanah lalu meledakkannya secara bersamaan, membuat kerusuhan masif dalam jangkauan yang begitu besar.

Wira tersenyum puas melihat ketiga peliharaannya menunjukkan kemampuan penuh mereka. Di barisan belakang, Konjing merasa senang karena dengan adanya tiga hewan itu dia yakin bisa menyelamatkan putranya.

Tapi tiba-tiba Wira mengangkat tangannya, memberi tanda untuk berhenti.

"Baik, itu sudah cukup. Sekarang kalian boleh beristirahat," perintah Wira tegas. Seketika ketiga peliharaannya yang sedang menghadapi sekawanan beruang besi. Berhenti bertarung.

Kinta menjulurkan lidahnya, kedua kepalanya menatap penuh kebingungan. Malika hanya mengangguk sekali tanpa ekspresi, sementara Sumba mendengus, api kecil berdesis dari lubang hidungnya. Mereka mundur dengan patuh ke bagian belakang barisan.

Wira kemudian menoleh ke Konjing, yang wajahnya berubah penuh kecemasan. "Tunggu... Tunggu, Tuan Wira. Bukankah sarang Harpy belum terlihat? Jika mereka beristirahat sekarang, bagaimana kita akan menyelamatkan putraku?"

Wira menahan senyum. "Anda benar, Tuan Anjing, eh, maksud saya, Tuan Konjing."

Beberapa Kobold dan Troll menahan tawa kecil, seakan mereka sudah terbiasa dengan kesalahan sebut Wira yang disengaja. Wira mengangkat satu alisnya, lalu melanjutkan dengan nada serius.

"Karena itulah, sekarang giliran kalian yang bekerja," ujar Wira dengan senyuman tulus yang justru membuat suasana semakin tegang.

Wajah sebagian besar Kobold langsung memucat. Mereka saling berpandangan dengan cemas. Mengingat betapa kuatnya monster-monster yang telah mereka lihat sepanjang perjalanan, keringat dingin mulai membasahi dahi mereka. Beberapa mencoba menyembunyikan ketakutan di balik senyum kaku, namun matanya tak bisa berbohong.

“T-tapi, Tuan Wira...” suara salah satu Kobold bergetar, mencoba memberanikan diri untuk protes.

Namun sebelum kalimatnya selesai, Konjing memotong dengan suara bergetar penuh amarah. "Jika kita tidak segera bergerak, anakku bisa dalam bahaya! Dia akan dijadikan santapan para Harpy!"

Wira tetap tenang menghadapi kemarahan itu. Bibirnya membengkok tersenyum sinis. Tatapannya tajam namun suaranya santai. "Kalau begitu, kau harus bertarung lebih keras agar kita bisa bergerak lebih cepat."

Kalimat itu bagai pukulan telak bagi Konjing. Kobold itu mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras, namun ia tak bisa membantah. Hanya amarah dan kekhawatiran yang menyala di matanya.

Wira menatap pasukan Kobold dengan cermat, memperhatikan kelompok yang memiliki persenjataan lengkap. Mereka para penambang yang sebelumnya membeli peralatan darinya.

"Baiklah, suka atau tidak suka, kalian tetap harus bertarung di garis depan. Ini demi kebaikan kalian sendiri. karena cepat atau lambat kalian harus berburu untuk mencari makan sendiri."

Beberapa Kobold mendengus kesal, tak suka dengan gagasan mempertaruhkan nyawa. Namun, sebagian lainnya mulai menyadari kebenaran kata-kata Wira. Jika mereka tak bertambah kuat, mereka tak akan bisa bertahan di dunia yang kejam ini.

Wira menatap mereka lebih dalam, suaranya menusuk ke hati. "Ingatlah, kalian terlahir sebagai ras lemah, tapi apakah kalian mau hidup selamanya sebagai budak?"

"TIDAK!" seru kelompok penambang bersenjata serempak, semangat mereka berkobar.

Namun, kelompok yang bersama Konjing hanya diam, ragu dan diliputi ketakutan.

Wira mengangguk puas. "Bagus! Sekarang bersiaplah... karena pasukan badak akan segera tiba!"

Sesuai seperti apa yang Wira katakan, suara derap kaki bergemuruh mendekat. Puluhan badak raksasa dengan mata merah menyala dan tanduk tajam berlari menerjang, debu beterbangan di belakang mereka.

"Formasi bertahan!" seru Wira lantang.

Kelompok penambang yang telah terbiasa bekerja sama dengan Wira saat mencari kristal api segera bergerak. Mereka membentuk barisan kokoh, perisai terangkat, senjata siap di tangan. ketakutan tidak bisa disembunyikan di mata mereka, namun mereka percaya jika mengikuti instruksi Wira akan membuat mereka selamat.

Namun, kelompok Konjing justru panik. Dengan wajah pucat, mereka berlarian mencari tempat untuk bersembunyi, melupakan tujuan mereka sepenuhnya.

Wira mendesah, matanya memancarkan kekecewaan. “Baru melihat monster lemah seperti ini saja sudah lari? Dasar payah.” mengabaikan pihak Konjing yang sudah menyerah, tatapannya beralih pada pasukan penambang bersenjata yang sudah mengikuti instruksinya.

"Siap-siap! Tahan posisi dan serang di saat yang tepat!" serunya lantang.

Dengan sigap, para Kobold dan Troll penambang mengangkat senjata yang mereka beli dari Wira. Tangan mereka mungkin gemetar, tapi kepercayaan mereka pada Wira, membuat mereka berani menantang rasa takut. Saat badak-badak raksasa mendekat, suara gemuruh langkah kaki semakin keras.

"Serang sekarang!" perintah Wira lantang.

Dengan koordinasi yang sempurna, anak panah melesat, tombak dilemparkan, dan bilah pedang berayun dengan kuat. Senjata-senjata buatan Wira terbukti efektif, mata pisau tajamnya mampu menembus kulit badak yang tebal.

Satu demi satu, badak-badak itu mengerang kesakitan dan tumbang. Mereka bergemuruh ke tanah, menciptakan getaran hebat di bawah kaki para penambang.

Meski pertempuran sengit berlangsung, tidak ada satu pun Kobold yang terluka, sedangkan Troll, meskipun mereka terluka karena berperan sebagai Shielder, tapi luka yang mereka alami bisa sembuh dengan cepat berkat kemampuan regenerasi yang mereka miliki.

Akhirnya, kekacauan di medan pertempuran mereda. Semua badak berhasil dikalahkan. Para Kobold penambang bersorak gembira, napas mereka memburu, namun mata mereka kini bersinar penuh percaya diri.

Wira mengangguk puas. “Lihat? Kalian lebih kuat dari yang kalian kira.”

1
Orpmy
Yey, akhirnya chapter 20.

mohon berikan dukungannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!