Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.19 Masalah Baru
Melody pun terbangun dari pingsannya. Dirinya melihat Zayn duduk di sebelahnya menjaganya.
"Kenapa kau masih disini?" tanya Melody.
"Melody aku khawatir, kau pingsan tiba-tiba. Apa tak sebaiknya kita ke rumah sakit?" tanyanya.
"Tidak usah, aku hanya butuh istirahat." ucap Melody bersikeras.
"Baiklah, ada hal penting yg ingin aku bahas." ucap Zayn.
"Hal penting apa? Bukannya semuanya sedah selesai?" tanya Melody.
"Tidak, semuanya belum usai. Tadi aku memanggil dokter kenalanku dan dia yg memasang jarum infus ini." ucap Zayn.
"Lalu apa katanya? Asam lambungku lagi?" tanya Melody.
"Lebih buruk dari itu." ucap Zayn.
"Aku tidak kena kanker kan? atau penyakit berbahaya lainnya." tanya Melody panik.
"Lebih baik kita memastikannya dengan benda ini." ucap Zayn memberikan sebuah tespack pemberian Arthur.
"Testpack? Jangan bilang kalau.." ucap Melody menutup mulutnya.
"Aku tahu ini berat untukmu, cobalah tes dulu." ucap Zayn.
Melody pun bangkit perlahan dan mengeceknya lewat testpack tersebut. Dirinya pun duduk di kloset kamar mandinya dengan cemas dan khawatir. Apa kata orang-orang kalau dirinya yg belum menikah hamil.
Beberapa menit kemudian, garis dua pun muncul. Dan Melody menutup kedua matanya membayangkan hal buruk yg akan menimpanya kedepannya.
"Apa yg harus kulakukan?" gumamnya sambil menangis.
Tok..tokk.
"Melody, keluarlah.." panggil Zayn.
Melody pun keluar dengan ekspresi wajah sedihnya.
"Bagaimana?" tanya Zayn.
"Positif." ucap Melody lalu duduk di tepi ranjang sambil menangis.
"Maafkan aku Melody.." ucap Zayn.
"Apa yg akan orang lain pikirkan setelah ini..?" gumam Melody.
"Melody tenanglah dulu, kita harus tenang dan menghadapi semuanya." ucap Zayn.
"Bagaimana aku bisa tenang kalau sudah begini.?" tanyanya.
"Ab**i.." ucap Melody.
"Tidak, aku takkan membiarkanmu." ucap Zayn.
"Lalu kita harus apa?" tanya Melody.
"Kita harus menikah dan aku akan bertanggungjawab." ucap Zayn.
"Kau yakin? Takkan menyesalinya? Aku hanya orang yg baru kau kenal, dan lagi aku masih staf di perusahaanmu." ucap Melody.
"Sudah, jangan dipikirkan. Kita harus ke rumah sakit secepatnya untuk tahu kondisimu." ucap Zayn.
"Rumah sakit?? Tidak bisa.. Aku merasa sangat malu." ucap Melody.
"Baiklah, kita tunda, tapi kau jangan menyembunyikan apapun dariku." ucap Zayn.
"Aku mengerti pemeriksaan itu penting, tapi status kita yg jadi masalahnya." ucap Melody.
"Aku akan mencari cara agar kita bisa ke rumah sakit dengan nyaman." ucap Zayn.
"Terserah.. " ucap Melody.
"Aku akan segera mengurus pernikahan kita." ucap Zayn.
"Ya." balas Melody tak bersemangat.
"Melody, jangan terlalu stres.. bersikap seperti biasanya." ucap Zayn.
"Aku belum bisa melakukan itu, sekarang kau pergilah. Aku ingin sendiri." ucap Melody.
"Baiklah." ucap Zayn.
"Akhirnya aku tetap diusir." gumam Zayn dalam hati.
Lagi lagi masalah baru muncul dan membuat Melody bahkan harus menikah dengan Zayn pria yg tidak ia cintai. Belum sembuh luka dan traumanya kini Melody terpaksa harus menikah lagi demi status anak yg ada di rahimnya. Anak yg bahkan muncul diluar rencananya.
Sejenak Melody ingin membuangnya melalui ab**i tapi dirinya sadar itu sama dengan membunuh nyawa yg tak berdosa. Mau tak mau Melody harus menjalani pernikahan yg bahkan tak ia inginkan. Meski tak memiliki keluarga, tapi Melody yakin kalau harus menghadapi keluarga Zayn yg sama sekali tidak ia tahu asal usulnya.
...
Sementara Zayn, dirinya menghubungi Ayahnya James. Dan tentunya ayahnya terkejut mendapat telepon dari anak bungsunya tersebut.
"Ada apa Zayn? Apa perusahaanmu dalam masalah?" tanya James.
"Ayah ini bukan soal perusahaan apalagi uang." ucap Zayn.
"Lalu masalah apa?" tanya James.
"Ada hal penting yg ingin aku bicarakan denganmu.. Dan sangat penting tentang masa depanku." ucap Zayn.
"Baiklah, besok datanglah ke rumah." ucap James.
"Baiklah." ucap Zayn.
....
Esoknya Zayn pun mendatangi rumah ayahnya. Dan melihat kedua ibu tirinya menghampirinya.
"Zayn, ada angin apa kau kemari?" tanya Vania istri pertama ayahnya.
"Aku ada urusan dengan ayah."
"Jangan bilang kau mau minta uang." ucap Vania.
"Maaf nyonya, perusahaanku masih bisa mencukupi kehidupanku." ucap Zayn.
Lalu muncullah Siska istri kedua ayahnya.
"Hohoho.. Ada apa dengan anak sombong ini sampai datang kemari." ucap Siska.
"Urusanku hanya dengan tuan James, bukan dengan anda." balas Zayn.
"Kau tidak jatuh miskin kan?" tanya Siska.
"Tidak. Itu mustahil karena perusahaanku sedang dalam kondisi terbaiknya." ucap Zayn.
"Ck.." ucap Siska lalu pergi.
Begitulah yg akan terjadi jika Zayn menginjakkan kakinya di rumah ayahnya. Tak ada kata nyaman yg ada hanyalah cercaan dan ibu tirinya selalu berusaha mencari kesalahannya.
Tak berapa lama James pun muncul dan meminta Zayn untuk pindah ke ruangannya.
"Ayo kita bicara di ruanganku agar kau tak terganggu." ucap James.
"Ide bagus." ucap Zayn lalu bangkit.
Zayn pun tiba di ruangan ayahnya dan mulai bercerita. Dirinya bercerita segalanya termasuk rencananya menikahi Melody. Dan hal yg membuat James terkejut adalah Zayn sampai menghamili seorang wanita.
"Apa aku tak salah dengar?" tanya James terkejut.
"Tidak, ayah tak salah dengar dan itu terjadi karena niat buruk seseorang." ucap Zayn.
"Akhirnya putraku terlihat normal juga." ucap James.
"Apa maksud ayah?" tanya Zayn.
"Dulu kau setahun menikah istrimu tak kunjung mengandung, ini kau hanya satu kali percobaan langsung berhasil. Kau memang putraku." ucap James.
Reaksi tak terduga James pun membuat Zayn hanya bisa mengumpat. Karena pria itu memang selalu terbuai pada banyak wanita yg menyebabkan memiliki banyak anak. Salah satunya adalah Zayn, yg merupakan anak dari istri ketiganya. Dan Zayn tidak bisa tinggal dengan ayahnya karena sudah ada dua ibu tirinya.
"Jadi ayah setuju dan tak keberatan?" tanya Zayn.
"Ya.. Tapi bagaimana wanita itu? Apakah sangat menarik?" tanya James.
"Dia hanyalah wanita biasa." ucap Zayn.
"Kau yakin akan menikahi wanita biasa?? Lalu apa pekerjaannya?" tanya James.
"Aku yakin ayah.. Dia hanyalah seorang programer." ucap Zayn.
"Seorang programer wanita? Meski itu jarang tapi kau yakin? Tak ada yg menarik atau menonjol dari wanita itu." ucap James.
"Seperti yg kubilang dia hanyalah seseorang yg sederhana dan biasa." ucap Zayn.
"Coba bawa kemari aku ingin melihatnya dan berbicara dengannya." ucap James.
"Ayah takkan menekannya kan?" tanya Zayn.
"Aku hanya ingin tahu tentangnya, lagipula dia mengandung cucuku mana bisa aku kasar padanya." ucap James.
"Baiklah, aku akan coba bicarakan dengannya apakah dia punya waktu kemari." ucap Zayn.
"Ya.. Katakan saja aku ingin bertemu dengannya." ucap James.
Zayn pun pulang setelah berbicara pada ayahnya. Dan James tak menyangka akan hal ini. Terlebih terjadi pada putranya Zayn yg terbilang paling lurus dari anaknya yg lain.
"Aku penasaran apa yg terjadi pada Zayn dan wanita itu." gumam James dalam hati.