Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama!
"Mas ingat waktu Luna mulai ngejauh dari Fiola?" tanya Aluna.
"Iya, kenapa kamu ngejauh dari Fiola? kamu tau pas kamu ngejauh dari Fiola saat itu Fiola langsung curhat ke aku dan nangis gitu, bahkan dia kayak nyuruh aku buat bicara sama kamu," ucap Alvin.
"Terus kenapa Mas gak ke aku?" tanya Aluna.
"Ya Mas malu lah, Mas biarin aja dan nyuruh Fiola buat nyelesain sendiri masalahnya sama kamu," ucap Alvin.
"Mas Alvin malu, kenapa malu?" tanya Aluna.
"Ya kan Mas suka sama kamu, Mas belum siap buat deketin kamu. Asal kamu tau ya Mas gak pernah deket sama siapapun waktu itu dan kamu itu perempuan pertama yang Mas suka, jadi Mas masih malu-malu kucing buat deketin kamu," ucap Alvin.
"Kayaknya Mas udah bucin sama aku dari dulu deh," ucap Aluna.
"Ya, menurut kamu. Jadi, kenapa kamu ngejauh dari Fiola?" tanya Alvin.
"Sebenarnya semua itu karena Mas," ucap Alvin.
"Kok Mas? kenapa bisa gara-gara Mas?" tanya Aluna.
"Dulu Luna kirain Mas pacaran sama Fiola," ucap Aluna.
"Terus hubungannya apa?" tanya Alvin.
"Luna itu suka sama Mas dari dulu," ucap Aluna.
"Iya, terus?" tanya Alvin.
"Ish, ya kan Luna suka sama Mas terus Luna kira Mas pacaran sama Fiola yang dia itu sahabat Luna, ya Luna cemburu lah terus juga Luna gak mau deket sama Fiola karena nanti Luna gak bisa move on dari Mas kalau inget-inget Fiola pacarnya Mas," ucap Aluna.
Alvin pun tertawa mendengar penjelasan sang istri, "Kok Mas malah ketawa sih," ucap Aluna yang kesal melihat sang suami.
"Maaf sayang, Mas lucu aja. Kalau tau gitu harusnya Mas bicara sama kamu ya biar semuanya jelas," ucap Alvin.
"Tapi, ya gak tau juga sih. Aku dulu langsung cuek ke Fiola bahkan pas dia mau bicara ke aku aja, aku pergi dan ninggalin Fiola, terus pas wisuda aku sengaja gak datang karena aku denger kalau Mas waktu itu bakal datang nanti makin cemburu aku," ucap Aluna dan lagi-lagi Alvin tertawa mendengarnya.
"Kamu tau darimana kalau Mas datang ke wisudanya Fiola?" tanya Alvin.
"Ada salah satu temenku, kan waktu itu Mas udah lulus terus mau datang ke wisuda adik kelas ya pikir Luna dulu hubungan Mas sama Fiola emang udah serius makanya Mas sampai datang ke wisudanya Fiola," ucap Aluna.
"Maafin Mas ya, kamu jadinya salah paham sama hubungannya Mas sama Fiola," ucap Alvin dan memeluk Aluna.
"Iya Mas, Luna juga sadar kalau sikap Luna itu kayak anak kecil masa masalah kayak gitu aja sampai marah-marah gak jelas. Tapi, mau gimana lahi semuanya udah terjadi," ucap Aluna.
"Gapapa sayang, yang penting kan kita bisa bareng sekarang," ucap Alvin.
"Kalau ada apa-apa, Mas harus bicara ke Luna ya soalnya Luna orangnya juga agak pemikir gitu, takutnya Luna mikir yang gak-gak kayak dulu pas sama Fiola," ucap Aluna.
"Siap sayang, kamu juga kalau ada masalah apapun yang mengganjal di pikirkan kamu. Kamu, langsung bilang ke Mas ya, pokoknya dalam hubungan ini saling terbuka dan komunikasi adalah fokus utama kita," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
Saat mereka tengah berpelukan tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan Darrel yang tengah menangis histeris lalu di susul Fiola.
"Mama!" teriak Darrel dan berlari lalu naik keatas ranjang.
"Hehehe, tadi Fiola udah berusaha sebaik mungkin supaya Darrel gak masuk, tapi ternyata gini deh. Maaf ya mengganggu, kalau gitu dadah," ucap Fiola dan pergi begitu saja.
"Kenapa hem?" tanya Aluna.
"Kenapa Darrel gak tidur disini juga hiks hiks?" tanya Darrel yang sesenggukan.
"Kan Darrel kemarin udah tidur sama Nenek," ucap Aluna.
"Tapi, kan Darrel mau tidur sama Mama juga," ucap Darrel.
"Biasanya juga Darrel tidur sendiri kan," ucap Alvin.
"Kan itu dulu sebelum Darrel punya Mama, tapi sekarang Darrel kan udah punya Mama," ucap Darrel yang mampu membuat Alvin dan Aluna terdiam.
"Kamu kangen Bunda gak? mau ketemu Bunda gak?" tanya Alvin.
"Mau," ucap Darrel.
"Kalau gitu, nanti pas pulang kita mampir ke Bunda ya," ucap Alvin dan diangguki Darrel.
"Janji ya," ucap Darrel.
"Iya, kamu gak masalah kan?" tanya Alvin.
"Iya, gak masalah kok," ucap Aluna.
Satu hal yang Aluna ingin tau adalah mengenai siapa orangtua Darrel, yang Aluna tau Ibu Darrel telah meninggal dan selebihnya penyebab atau bagaimana Alvin bertemu dengan Ibu Darrel, Aluna tidak tau.
Setelah berlama-kama di kamar, akhirnya Aluna dan Alvin sudah siap dan akan kembali ke apartemen milik Alvin yang biasa ditinggali Aluna dan Nenek Putri.
Ya, mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen karena Aluna yang tidak ingin meninggalkan Nenek Putri sendirian, Alvin pun setuju dengan hal itu.
"Udah sayang?" tanya Alvin.
"Iya, Mas," ucap Aluna.
"Ayo," ajak Alvin.
"Ayo sayang," ucap Aluna pada Darrel.
"Ayo Ma," ucap Darrel.
"Betah banget di dalam, Mama kira kalian gak bakal keluar loh," goda Mama Jihan saat melihat Alvin dan Aluna keluar dari kamar.
"Mama belum pulang?" tanya Alvin.
"Belum, Mama kan mau lihat pengantin baru," ucap Mama Jihan.
Beberapa saat kemudian, Alvin, Aluna dan Darrel pun menuju tempat yang sudah mereka bicarakan sebelumnya.
"Yeaaah, akhirnya Darrel ketemu Bunda," ucap Darrel.
"Darrel udah lama ya gak ketemu sama Bunda," ucap Aluna.
"Iya, Darrel udah lama gak ketemu sama Bunda," ucap Darrel.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mereka pun sampai di pemakaman, mereka turun dari mobil dan menuju ke sebuah pemakaman yang letaknya ada di pinggir.
"Kak, Alvin datang bareng Darrel sama istri Alvin," ucap Alvin.
Aluna yang mendengar hal itupun terkejut dan menatap Alvin, "Sayang, kenalin ini Kak Ghina, Ibu dari Darrel dan Kakakku, terus ini ada Kak Arif Ayahnya Darrel dan suaminya Kak Ghina," ucap Alvin.
"Kak Ghina, Luna gak nyangka ternyata Luna harus ketemu Kak Ghina setelah sekian lama dengan seperti ini, semoga Kak Ghina dan Kak Arif tenang disana dan kalian tidak perlu khawatir karena Luna akan menganggap Darrel sebagai anak kandung Luna," ucap Aluna.
Alvin yang melihat hal itupun tersenyum, ia merasa terharu karena Aluna mau menerima Darrel sebagai anaknya dan juga menyayanginya.
"Kak Ghina pasti senang karena perempuan yang bakal ngejagain Darrel adalah perempuan yang ia kenal," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
Beberapa saat kemudian, mereka pun kembali ke dalam mobil dimana Darrel sudah berada di kursi belakang dan terlelap.
"Kenapa Mas gak pernah bilang kalau Darrel itu anaknya Kak Ghina bukan anaknya Mas?" tanya Aluna.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸