Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Aily duduk menghadap Rion hingga kedua tubuh mereka saling berdempat, Rion menyipitkan mata menunggu apa lagi yang akan gadis ini lakukan kepadanya.
Aily mencium leher Rion dengan gerakan lembut dan menggigit kecil telinga pria itu. Gadis yang ada di pangkuan Rion ini mengenakan rok pendek hingga membuatnya merasakan sesuatu yang bergesekan di bawah sana.
Jakun di leher pria itu tampak bergerak naik turun, karena godaan yang begitu kuat dari Aily dengan gerakan tubuh yang menggoda membuat tubuh keduanya saling bergesekan di bagian dada dan di bagian bawah sana. Tanpa sadar Rion mengangkat lenganya dan mulai mengarah pada bokong sintal milik gadis itu.
Plak...
"Aw!! Kakak aku sedang asyik kenapa kamu menampar bokongku!" ketus Aily karena kesal Rion selalu mentoyornya, mendorong dirinya bahkan sekarang menampar bokongnya. Pria ini benar-bener tidak tergoda olehnya, membuat aily yang sudah berdiri menatap tubuhnya sendiri. Dia berpikir jika dia banyak kekurangan hingga membuat pria ini tidak tergoda sedikit pun.
"Kau ini idiot! apa kau tidak takut melakukan hal seperti itu pada pria? Bagaiamana jika orang lain memperkosa mu Aily!" ketusnya sudah sangat geram dengan tingkah gadis itu.
"Karena itu tujuanku, aku ingin melakukanya denganmu kak," jawab Aily dengan manja merangkul lengan Rion.
"Kamu benar-benar sudah tidak waras, Aily!" sentak Rion, bagaimana mungkin sahabat adiknya berprilaku jelek seperti ini, dia takut jika kelak adiknya akan berprilaku murahan seperti apa yang Aily lakukan padanya.
Sejujurnya Rion cukup tergoda dengan setiap gerakan yang di lakukan Aily kepadanya, apalagi saat Aily menggesekan pelan di bagian bawah itu membuatnya meremang dan ingin meremas bokong sintal gadis itu.
"Aku memang sudah tidak waras kak, besok lusa aku akan mati jika aku tidak menyentuhmu. Aku sangat menyukai tubuhmu dan ingin merasakan setiap sentuhan lengan ini," ucap Aily sambil meraih lengan Rion dan membelainya dengan pipi Aily dan berusaha kembali menggodanya.
Rion menggelengkan kepalanya pelan, bagaimana mungkin ada manusia yang bisa mati jika tidak menyentuhnya. Aily benar-benar terlihat banyak beracting dan melakukan berbagai cara untuk merayunya.
Aily kembali berusaha, kali ini ia hendak meraih leher Rion untuk menciumnya kembali. Tapi sayangnya tubuh Rion jauh lebih tinggi hingga membuat Aily susah menggapainya. Sementara Rion memperhatikan setiap gerakan gadis itu.
"Pfftt," Rion tertawa dalam hati namun memasang wajah datar saat melihat Aily mengerutkan bibirnya karena kesal. Pria itu masih memperhatikan Aily yang terlihat sekali jika dia sedang mencari ide untuk melanjutkan aksinya, Aily melingkarkan kedua lenganya di perut Rion dengan manja dan menggoda terlihat seperti wanita yang kurang belaiyan.
"Berhenti bermain-main," ucap Rion karena dia sudah menghabiskan waktu banyak untuk melayani kegiatan tidak jelas yang di lakukan Aily. Rion mendorong wajah Aily dengan telapak tanganya agar menjauh dari tubuhnya, hingga membuat Aily kembali kesal dengan perlakuan Rion. "Bereskan bekas makan kita dan jangan lupa bersih-bersih di Apart ini!" perintah Rion menatap jam tangan yang melingkar di lenganya.
"Oke siap!" jawab Aily dengan semangat.
"Satu lagi, buat makan malam dengan bahan yang ada di dalam kulkas," pintanya. Aily mengulum senyum lalu mengangguk. Rion pun segera meninggalkan Aily karena jika berlama-lama bersamanya mungkin saja dirinya tidak jadi berangkat bekerja karena sudah tergoda oleh gadis itu.
Aily menatap punggung Rion yang mulai menjauh, senyum manis di wajahnya terlihat jelas. Aily mendadak mendapat ide agar pria itu tunduk kepadanya, "malam ini, aku tidak akan gagal." Gumamnya.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...
itu sih kalo di dunia nyata ya .. tapi ini di dunia author.. jadi author yg berkehendak.. banyak keajaiban..
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵