~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.
"Aku suka sama kamu"
"Tapi aku sudah menikah"
"Aku tunggu jandamu"
"Silakan saja"
Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.
Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.
Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.
Bagaimana kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️❤️
Berhubung hari ini hari sabtu, Tisya dan Dimas masih santai-santai di kamar. Mereka asik mengobrol sambil berhadap-hadapan.
"Jadi waktu kakak pulang dari Jepang terus nembak kamu di cafe, itu kamu sudah menikah sama Bian?" Tanya Dimas
Tisya menganggukkan kepalanya.
Ia tidak menyangka bahwa dirinya dulu sempat hampir merebut istri sahabatnya.
"Kenapa kamu ga bilang?" Tanya Dimas.
"Kalaupun aku bilang apa iya kakak percaya?" Tanya Tisya.
"Percaya, ngapain ga percaya?" Tanya Dimas balik.
"Kakak ingat ga dulu waktu kakak nembak aku, aku masih sekolah." Ucap Tisya.
Dimas mencoba untuk mengingat-ingat kejadian itu.
"Hah jadi kamu nikah sama Bian pas kamu masih SMA?" Tanya Dimas
Tisya menganggukkan kepalanya.
"Emangnya anak SMA boleh nikah?" Tanya Dimas.
"Ya makanya itu pernikahan aku sama Mas Bian masih dirahasiakan." Jawab Tisya.
Kalaupun waktu itu Tisya jujur kalau dirinya sudah menikah pasti Dimas tidak akan pernah, ia akan mengira kalau itu hanya alasan Tisya untuk menolaknya.
Dimas langsung menghentikan obrolannya sebab ia tidak ingin istrinya terus mengingat-ingat masa lalunya.
Waktu menunjukkan pukul delapan pagi, matahari sudah mulai tinggi sehingga sinarnya menembus sela-sela jendela kamar mereka.
Tisya menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya lalu ia mengikat rambutnya yang terurai.
"Mau kemana?" Tanya Dimas.
"Ke dapur." Jawab Tisya.
"Ngapain?" Tanya Dimas.
"Berenang" Jawab Tisya ngasal
"Kalau ke dapur udah pasti masak lah kak" Gerutu Tisya sambil berjalan menuju pintu kamar.
Setelah Tisya pergi Dimas juga bangkit dari tempat tidurnya. Tak lupa ia juga merapikan kembali sprei dan selimut yang tadi mereka pakai.
Dimas membuka jendela kamarnya dan langsung tampak kolam renang yang terlihat segar.
Dimas memutuskan keluar dari kamar untuk berenang.
Saat Dimas berjalan menuju kolam renang ia melewati dapur dan bertemu istrinya yang tengah mencuci beras.
"Mau kemana kak?" Tanya Tisya
"Berenang" Jawab Dimas.
Tisya terdiam, ia mengira kalau suaminya menirukan ucapannya sewaktu di kamar tadi.
Setibanya di tepi kolam, Dimas yang hanya mengenakan celana boxer saja langsung lompat ke dalam kolam yang kedalamannya 2 m.
Sengaja Dimas membuat kolam renang yang dalam sebab ia tidak suka berenang di kolam yang dangkal.
Walaupun di ujung kolam renang itu dalamnya hanya 1 m.
Di tengah-tengah kegiatan memasaknya Tisya mendengar suara air dari samping dapur. Ia membuka pintu dapur dan tampak suaminya yang tengah berenang.
"Ternyata berenang beneran, mana tadi uda suudzon lagi" Ucap Tisya.
Sembari menunggu opornya matang, Tisya mengambil beberapa buah dari kulkas kemudian ia mengupas dan memotongnya. Tak lupa ia juga mengisi satu gelas kosong dengan susu dingin.
Setelah masakannya matang, Tisya mengambil nampan untuk membawa sepiring buah potong dan dan satu gelas susu. Ia membuka pintu dapur lalu menyusul suaminya di kolam.
Melihat kedatangan istrinya Dimas langsung menepi dan duduk di tepi kolam.
"Minum dulu kak" Ucap Tisya.
"Terima kasih sayang" Ucap Dimas.
Dimas mengambil gelas itu lalu meneguknya.
"Udah selesai masaknya?" Tanya Dimas
Tisya menganggukkan kepalanya.
Dimas mendekatkan kepalanya ke badan istrinya lalu mencium aromanya.
"Ihh ngapain sih kak?" Tanya Tisya.
"Bau bawang" Jawab Dimas.
"Ya wajar lah namanya juga habis masak, kalau bau wangi itu namanya habis mandi" Ketus Tisya
"Mandi bareng yuk" Ucap Dimas
"Maksudnya?" Tisya bingung
'Byur' Dimas kembali masuk ke kolam renang kemudian menarik pinggang istrinya hingga istrinya ikut terjatuh ke dalam kolam.
'Byur'
"Aaaaaaa" Teriak Tisya.
Tisya mengalungkan kedua tangannya di leher suaminya dan melingkarkan kakinya di pantat suaminya.
"Kak aku ga bisa renang" Ucap Tisya.
"Tenang aja ada kakak" Ucap Dimas.
Dimas melangkahkan kakinya menuju tengah kolam sambil memegang punggung istrinya.
"Kak udah ih aku mau naik aja" Ucap Tisya.
"Udah kamu diam aja" Jawab Dimas.
Dimas membawa Tisya ke kolam yang tidak terlalu dalam. Ia menurunkan Tisya dari gendongannya.
"Kak ga mau, aku takut nanti kalau tenggelam gimana?"
"Tenang aja kamu tidak akan tenggelam" Ucap Dimas.
Perlahan Tisya menurunkan kakinya hingga menempel ke dasar kolam namun tangannya tetap berada di leher suaminya.
"Tuh kan ga tenggelam." Ucap Dimas.
"Hehe"
Tisya menurunkan tangannya yang ada di leher suaminya kemudian ia berpegangan pada bibir kolam.
"Kamu ga bisa renang?" Tanya Dimas, Tisya menggelengkan kepalanya.
"Mau kakak ajarin?" Tanya Dimas.
"Emmm emangnya kakak mau?" Tanya Tisya.
"Ya mau lah, nanti kalau kamu sudah jago renang kamu bisa ikut olimpiade renang, kemudian ikut lomba tingkat internasional setelah itu kamu akan dikenal banyak orang." Ucap Dimas
"Mimpinya ketinggian bos, awas nyangkut di pohon" Ucap Tisya.
Mereka tertawa bersama.
Dimas menyuruh Tisya untuk keluar dari kolam dulu untuk melakukan pemanasan. Setelah itu baru ia mengajarinya berenang.
"Pertama kita latihan pernapasan terlebih dahulu." Ucap Dimas.
Dimas menyuruh Tisya untuk memasukkan kepalanya ke dalam kolam, kemudian ia mengajari caranya bernapas ketika berenang.
Setelah itu Dimas mengajarkan gerakan kaki ketika berenang, ia menyuruh Tisya untuk memegang tepi kolam dengan kedua tangannya setelah itu ia membantu Tisya mengangkat kakinya ke belakang.
"Kakinya kamu gerak-gerakan terus sayang" Ucap Dimas.
Setelah itu baru Dimas mengajarkan caranya mengapung di air.
Dimas meletakkan tangannya di bawah perut istrinya kemudian ia menahan beban istrinya agar tidak tenggelam.
"Mas aku takut" Ucap Tisya.
"Tenang aja" Ucap Dimas.
Tisya mulai menggerakkan kaki dan tangannya lalu Dimas mengikuti setiap pergerakan istrinya.
Tak sengaja tangan Dimas menyentuh benda kenyal yang menempel di atas perut istrinya.
"Dia ga pakai bra" Batin Dimas.
Dengan penuh kesadaran, Dimas sengaja meletakkan salah satu tangannya di dada Tisya.
"Empuk banget coy" Batin Dimas.
Kenikmatan itu membuat Dimas gagal fokus hingga akhirnya Tisya hampir terjatuh. Untung saja dengan sigap Dimas langsung menarik pinggang istrinya. Namun tetap saja kepala Tisya masuk ke dalam air hingga tersedak air.
"Uhuk uhuk"
"Sayang maaf" Ucap Dimas.
"Kakak gimana sih, katanya tenang aja tenang aja" Gerutu Tisya.
"Hehe"
Dimas kemudian mengajak Tisya untuk duduk di tepi kolam.
Pemandangan yang indah tertangkap oleh kedua matanya, benjolan kecil timbul di dada istrinya.
Tisya tidak menyadari itu, makanya ia bisa saja.
Tisya mengambil buah potongnya kemudian menyuapi suaminya.
"Gimana kak latihan aku?" Tanya Tisya.
"Bagus" Jawab Dimas sambil mengunyah semangka.
Tisya terlihat senang.
"Tapi akan lebih bagus lagi kalau habis ini kita latihan lagi" Ucap Dimas.
"Boleh, siapa takut" Ucap Tisya.
Setelah lima belas menit berada di tepi kolam, kini Tisya mengajak Dimas untuk masuk ke dalam kolam lagi.
TBC
Jangan lupa LIKE dan VOTE ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Eh itu yang bakal jadi ulet bulu kok banyak ya... Stefi dan Jesica.
lama gak up