Ketika hati dan kepercayaan sudah di hancurkan maka tidak mudah membuatnya kembali seperti semula.
Seperti yang di alami oleh ocha calista harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
Ketika pernikahan yang ia bina selama hampir lima tahun ternyata penuh sandiwara dan kebohongan.
Ocha tak pernah menyangka ternyata suaminya bernama arman maulana mempunyai hubungan gelap dengan adik angkatnya bernama Aulia.
Apakah yang akan di lakukan ocha calista setelah mengetahui perselingkuhan suaminya itu?".
jangan lupa kasih like dan vote♥️
Happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuri_be, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Muka
Pintu terbuka ocha masuk ke dalam kamarnya,ia heran melihat tingkah suaminya yang melempar ponselnya sendiri ke lantai.
"Ada apa mas?"tanya ocha menghampiri suaminya yang tengah melihat ke arahnya.
Arman masih terdiam lalu panggilan ocha menyadarkannya kembali.
"Mas ponselmu ada di bawah".
Ketika ocha akan mengambilkan ponsel suaminya masih terdengar suara aulia yang sedang memanggil arman di balik telepon.
"Biar aku sendiri yang mengambilnya"ucap arman setelah mendengar panggilannya masih terhubung dengan aulia segera menekan tombol merah.
"Sayang kamu baru pulang,pasti capek mau aku pijitin?"ucap arman berusaha bersikap manis pada istrinya.
"Gak perlu mas,aku mau langsung mandi dan tidur aja?"jawab ocha berlalu menuju kamar mandi.
**Pagi hari arman sengaja bangun pagi dan membuat sarapan untuk istri dan mertuanya.
Ia ingin menunjukkan sikap baiknya kepada mereka.
Bunda nur yang baru memasuki dapur mendapatkan banyak hidangan di atas meja.
"Arman jadi ini semua kamu yang masak?"tanya bunda nur.
"Iya bun, kebetulan ini hari minggu jadi arman gak ada kerjaan bisa masak untuk sarapan"ucap arman tersenyum manis.
"Wah kelihatan ini enak semua,ocha mana apa dia belum bangun?".
"Belum bun,biar arman saja yang panggil ocha untuk sarapan?"ucap arman melepas upron terlebih dahulu dan berjalan menuju kamarnya.
"Wah siapa yang masak semua ini bun?"tanya ayah bastian yang baru datang.
"Arman yah?".
"Apa si arman yang masak,ada angin apa dia masak untuk kita.
Apa dia sengaja ingin meracuni kita semua?"ucap ayah bastian merasa curiga.
"Jangan gitu deh yah,ini masakan biasa gak ada yang mencurigakan?"ucap bunda nur.
"Sebelum kita makan,biar arman dulu yang makan kalau ada racun pasti dia tidak akan mau memakannya"ujar ayah bastian merasa was-was.
"Iya yah,kita memang harus waspada tapi jangan sampai menyinggung perasaan arman.
Dia sudah masak dari pagi untuk siapkan ini semua" .
Arman masuk ke dalam kamarnya sudah mendapati ocha dengan pakaian rapi yang sedang memakai make up tipis di wajah cantiknya.
"Kamu mau kemana sayang sudah rapi?"tanya arman mendekati istrinya.
"Aku mau keluar sama lisa mas.
Mas arman dari mana jam segini sudah bangun".
"Aku baru selesai masak sayang,ayo kita turun cicipi makanan suamimu"ajak arman menggandeng tangan istrinya yang sangat lembut dan wangi.
"Ocha cantik dan wangi sekali"batin arman sembari memperhatikan ocha di sampingnya.
Ocha melihat kedua orang tuanya sudah duduk di ruang makan ada berbagai macam hidangan di sana.
"Ini semua kamu yang masak mas?"tanya ocha sambil memperhatikan satu-persatu makanan di atas meja.
"Iya sayang,ayo duduk dan cobain masakan aku".
"Kok aneh ya tumben sekali mas arman masak biasanya dia jarang sarapan bersama"batin ocha merasa curiga.
"Kenapa semua diam,mari kita sarapan?"ajak arman.
Kedua orang tua saling menatap dan pandangan mereka tertuju pada ocha memberikan kode untuk arman makan duluan.
"Ehmm mas ambil duluan aja"jawab ocha.
Tanpa ragu arman mencicipi makanan yang ia buat sendiri karena memang ia tak berniat Mencelakai mereka.
Melihat arman makan dengan lahap dan tanpa ragu membuat mereka yakin makanan itu aman.
Akhirnya mereka pun sarapan bersama dengan tenang.
Tak lama ponsel arman berbunyi lalu ia pergi meninggalkan ruang makan untuk mengangkat panggilan dari aulia.
"Pasti itu panggilan dari aulia"ucap ayah bastian.
"Aku sudah tau yah,biarkan saja mereka pergi.
Aku juga mau keluar sebentar sama lisa?"ujar ocha lalu berpamitan dengan kedua orang tuanya.
Di teras rumah arman baru saja mengakhiri panggilannya melihat ocha keluar dari rumah.
"Siapa yang nelpon mas?"tanya ocha.
"Dari klien sayang mau janjian ketemu hari ini"jawab arman asal.
Ocha tersenyum ia bisa menebak alasan arman seperti itu.
"Kamu pikir aku bodoh mas,mana ada bertemu klien di hari minggu.
Kenapa gak bilang terus terang aja kalau mau ketemuan sama aulia?"ucap ocha dalam hati.
Tak lama lisa pun sampai di depan rumah, seperti biasa ocha berpamitan dengan suaminya itu.
Di dalam mobil lisa memperhatikan interaksi antara ocha dan suaminya itu.
"Cha kamu masih mau di cium sama pria kayak arman?"tanya lisa merasa jijik dengan sikap arman.
"Mas arman masih sah jadi suamiku lis,aku masih tetap menghormati dia.
Walaupun dia sudah menduakan ku"ucap ocha.
"Kamu kelewat baik jadi wanita cha,aku lihat muka arman yang sok baik itu rasanya pengen aku tinju sampek babak belur"ucap lisa sebal.
"Apa lagi tuh adik kamu perempuan gatel,masih aja godain suamimu".
Dasar ular betina"tambahnya lagi.
"Sudahlah biarin aja lis, sebentar lagi aku sama mas arman bakalan berpisah kok".
"Bagus aku dukung keputusan kamu,tapi kamu sama si arman tidak melakukan apapun kan.
Selama menikah kan kamu gak pernah pakai alat penunda kehamilan cha?"ujar lisa.
Ocha terdiam kembali mengingat kejadian waktu di bali,dia berharap semua yang ia takutkan tidak terjadi.
Dulu memang dia sengaja tidak memakai alat kontrasepsi agar dirinya bisa hamil.
Namun berhubung arman berselingkuh dengan aulia,ia tak ingin hal itu sampai terjadi.
"Ehmm mending kita berangkat deh sudah hampir jam sembilan ini"ucap ocha.
"Iya bawel,aku cuma khawatir sama kamu.
Arman dan aulia itu licik pasti mereka sedang merencanakan sesuatu.
Kamu harus lebih hati-hati cha".
"Iya lisa,hendra sudah sampai di sana barusan kirim pesan ke aku"ucap ocha baru saja mengecek ponselnya.
Setengah jam kemudian mereka sampai tujuan, ternyata hendra sudah menunggu kedatangannya bersama teman-temannya.
"Hay cha,lo bukannya kamu lisa febrianti?"tanya hendra pandangan mengarah pada lisa.
"Kamu hendra hermawan kan?"tanya lisa.
Hendra mengangguk"dunia ini sempit ya,gak nyangka kita bisa bertemu lagi"
.
"Kamu kenal sama Hendra lis?"tanya ocha melihat kedekatan mereka.
"Kenal dia teman kecil ku,rumah hendra dan rumahku dulu bersebelahan tapi ketika hendra pindah rumah dan sekolah di London kita lost kontak"jelas lisa.
"Itu benar,lebih baik kita segera ke masuk acaranya akan segera di mulai?"ajak Hendra pada keduanya.
Ocha dan lisa duduk di tempat penonton sementara hendra menyemangati rekannya yang kan bertanding.
"Aku lihat kamu tadi masuk bareng cewek,siapa?"tanya vito.
"Itu teman gue?"jawab Hendra singkat.
"Tunggu bukankan itu ocha terus yang di sampingnya siapa?"tanya vito memperhatikan ocha dan lisa dari kejauhan.
"Lisa sama ocha,sudahlah gak usah ngurusin mereka.
Mending loe fokus balapan jangan bikin kita malu"ucap hendra.
"Gue mau ke sana dulu"ucap vito akan berjalan menghampiri para gadis itu.
"Eh mau kemana loe,balapan udah mau mulai kamu di sini saja".
Hendra menarik temannya agar tak menghampiri mereka.
"Gue cuma mau nyapa mereka kali,bentaran doang".
"Gak bisa,nanti aja habis balapan loe bisa ketemu mereka".
Semangat ya gue tinggal dulu fokus bro jangan bikin malu"ucap hendra menyemangati temannya itu.
"Hen,ternyata kamu jadi pengacara untuk ocha ya?"tanya lisa yang tengah duduk di dekatnya.
"Iya,aku cuma mau bantuin ocha kasian dia terus-terusan nangis karena suaminya selingkuh sama tunangan adrian"jawab hendra terkekeh.
"Aku lihat kamu banyak menangani kasus yang sama seperti ini sebelumnya ya?"timpal lisa.
"Iya aku memang cukup berpengalaman mengurus masalah seperti ini, spesial untuk ocha aku gak minta bayaran mahal cukup cium aja"ucap hendra tersenyum ke arah ocha.
Lisa mulai geram melihat kelakuan hendra lalu bersiap untuk melepas sepatunya.