Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Pemburu.
Serigala perak itu kembali mengaum panjang pendek yang cuma di mengerti oleh Shin Liong seorang saja.
"Kalau kau tahu tempat ada air nya,ayo bawa aku kesana!"ajak Shin Liong pada serigala perak itu.
Selesai makan,dan memadamkan api, dengan menunggangi sang serigala perak itu, Shin Liong pergi mencari air.
Setelah berlari beberapa jauh,kini didepan mereka terdapat sebuah sungai kecil cuma selebar dua depa saja dengan arus air yang cukup deras di sela sela batu batu besar yang berserakan di tengah sungai.
Shin Liong yang sudah kebelet segera mencari tempat sepi dan tersembunyi untuk melamun sejenak sambil membuang sisa sisa pembakaran.
Setelah menyelesai kan pekerjaannya buang membuang sampah,Shin Liong segera mencari tempat yang agak patut untuk membuat pondok sederhana tempat dia tidur malam ini.
Pondok ini lantainya terbuat dari anak kayu yang kecil kecil serta atap nya terbuat dari daun daun palem hutan.
Tidak memerlukan waktu yang lama,pondok sederhana pun selesai di bangun,dan beberapa ikat kayu kering sudah dia siapkan di bawah pondok itu.
Setelah selesai pekerjaannya,barulah Shin Liong pergi ke sungai untuk membersihkan tubuh nya di ceruk sungai yang agak dalam.
Senja mulai turun,burung burung mulai pulang ke sarang nya masing masing.
Di kejauhan Shin Liong melihat sekelompok kelelawar sekitar dua puluh ekor sedang terbang di ketinggian.
Tanpa memperdulikan hal itu,Shin Liong segera menghidupkan api unggun untuk mengusir binatang liar dan sekaligus menghangatkan badan nya malam ini.
Kelelawar yang terbang jauh di ketinggian itu semakin lama semakin mendekat dan semaki besar saja.
Setelah cukup dekat, barulah terlihat jika kelelawar itu sangat besar, bahkan sebesar manusia dewasa.
Kelelawar hitam ini memiliki moncong seperti moncong serigala, bertaring,dan memiliki kaki serta tangan seperti manusia.
Di ujung jari kaki dan tangan kelelawar hitam ini tumbuh kuku yang sangat tajam dan runcing serta hitam.
Dari bentuk tubuh nya, terlihat jelas bahwa kelelawar hitam ini semua nya terdiri dari jantan semua nya.
Setelah mendarat di atas tanah,kedua puluh ekor Monster kelelawar ini langsung mengepung Shin Liong dari segala penjuru sambil bersuara mendengkur sangat mengintimidasi.
Para kelelawar ini ternyata binatang Monster tongkat lima.
Pertarungan pun akhirnya tidak terhindarkan lagi.
Para Monster kelelawar ini menyerang Shin Liong dari berbagai arah, bahkan ada yang menyerang dari sebelah atas sambil terbang.
Tetapi sayang nya,para Monster ini salah mencari lawan nya.
Dengan gesitnya Shin Liong berkelit sambil menghantamkan tinju nya secepat kilat ke arah rusuk salah satu Monster kelelawar itu.
Terdengar suara meraung dari mulut Monster kelelawar itu terlempar beberapa depa ke belakang dengan darah membasahi bibirnya.
Tetapi kejadian itu bukannya membuat jerih para Monster kelelawar, malahan membuat para Monster itu menjadi semakin marah saja.
Akhir nya,Shin Liong segera mengeluarkan pisau belati dari pinggang nya, dan menyerang para Monster kelelawar itu .
Seekor Monster kelelawar akhirnya meraung setelah pisau belati di tangan Shin Liong berhasil menghujam di dada nya.
Lalu disusul satu lagi Monster kelelawar yang terjungkal karena dadanya koyak lebar terbabat pisau di tangan Shin Liong itu.
Setelah beberapa ekor Monster kelelawar itu tumbang tewas di tangan Shin Liong, sisa nya bukannya lari, tetapi malah semakin gencar menyerang Shin Liong dengan marah dan sangat kalap.
Shin Liong pun kembali bergerak sangat cepat sambil memain kan pisau belati di tangan nya, dan beberapa Monster kelelawar itu bertumbangan dengan leher hampir putus,atau usus yang terburai keluar.
Ternyata binatang Monster ini tidak mengenal takut,tetapi sekaligus tolol,sehingga meskipun sudah sangat banyak yang mati,sisa nya masih saja maju menyerang,hingga ke duapuluh ekor Monster kelelawar itu habis,barulah pertarungan itu selesai.
Shin Liong memasukan semua bangkai binatang Monster itu ke dalam cincin ruang nya setelah mengambil keduapuluh butir Batu energi nya.
Senjapun berlalu, mengantar malam naik ke atas tahta nya.
Shin Liong tidur di atas pondok sederhana, sementara itu,si putih tidur di samping nya sambil ber jaga jaga.
Hingga pagi mendatang, tidak ada lagi sesuatu yang terjadi.
Pagi pagi setelah mandi dan berjemur sebentar, untuk menyerap energi matahari pagi,Shin Liong segera menghidupkan api serta membakar dua potong singkong seda beberapa kerat daging asap.
Setelah sarapan pagi, barulah Shin Liong berjalan walau tanpa arah tujuan,yang pasti dia berjalan ke arah mata hati terbit.
Dengan menenteng panah di bahunya, dia berjalan mengikuti di belakang si putih.
Kali ini dia tidak menaiki punggung si putih,tetapi berjalan mengikuti nya di belakang,karena ingin mencari binatang buruan.
Setelah hampir seperempat hari berjalan, Shin Liong belum juga bertemu satu binatang buruan pun.
Ketika Shin Liong bermaksut meneruskan perjalanan,tiba tiba telinga nya mendengar lamat lamat suara keributan di kejauhan.
Suara lolongan beberapa serigala seperti sedang mengeroyok sesuatu.
"Ayo putih,kita lihat apa yang terjadi di sana" kata Shin Liong kepada si putih sang serigala perak itu.
Shin Liong segera melesat ke arah suara itu, di ikuti sang serigala perak berlari di belakang nya.
Di suatu tempat yang agak terbuka,terlihat dua orang pemuda usia sekitar dua puluh tahun sedang berjuang melawan sekawanan serigala hitam puluhan ekor banyak nya.
Sekawanan serigala hitam itu binatang buas tingkat lima dan enam di pimpin seekor alpha tingkat tujuh.
Dua orang pemuda itu sudah terluka disana sini,dan pakaian nya pun sudah koyak koyak tidak karuan.
Seorang pemuda yang bertubuh lebih tinggi, nampak tersungkur karena kakinya di gigit seekor serigala.
Ketika dia tersungkur, seekor serigala yang lain segera melompat ke arah tengkuk nya.
Di saat ajal nya sudah tinggal sejengkal saja lagi,tiba tiba,
"Tras!".
Sebuah anak panah matabesi menembus rusuk nya,membuat serigala itu tersungkur ambruk ke tanah.
Sedangkan serigala hitam yang tadi menggigit kaki pemuda itu,juga telah tertembus sebatang anak panah.
Di dekat sebatang pohon, nampak seorang anak remaja ,sedang berdiri sambil tangan kanan nya menenteng sebuah busur dan tangan kirinya memegang dua buah anak panah ber mata besi.
Kawanan serigala yang merasa terganggu,segera mengalihkan serangan nya kepada anak remaja itu.
Ketika seekor serigala hitam bermaksud menerkam remaja yang tidak lain dari Shin Liong itu,dari balik batang pohon muncul seekor serigala besar berbadan putih, menerkam serigala hitam itu.
Taring serigala perak itu segera menembus tengkorak serigala hitam binatang buas tingkat empat itu.
Sang alpha melihat para anak buah nya terkapar mati,menjadi sangat murka sekali.
Shin Liong tahu,bahwa kalau si putih melawan sang alpha itu,siputih akan tewas karena perbedaan tingkat antara mereka.
Dia segera melepaskan dua anak panah nya,yang satu menembus tubuh seekor serigala hitam sedang kan yang satu nya lagi menghantam tubuh sang alpha.
Tetapi rupanya sang alpha serigala hitam binatang buas tingkat tujuh itu tidak mempan senjata tajam.
Binatang itu mengurungkan niat nya menyerang si putih,dan beralih kepada Shin Liong yang barusan melepaskan anak panah kepada nya.
Serigala hitam itu segera menerjang kearah Shin Liong dengan moncong terbuka dan ke empat cakar yang mengembang.
Shin Liong dengan jurus sakti sembilan Dewa tingkat satu nya,berkelit kesamping kanan sambil mengirim kan tendangan ke punggung serigala hitam itu.
"Bug!".
Serigala hitam itu terjajar beberapa tindak setelah punggung nya terkena hantaman kaki Shin Liong.
Terdengar suara lolongan marah keluar dari mulut serigala hitam itu,mata nya yang merah,nampak menyala nyala menatap ke arah Shin Liong.
Kali ini binatang buas tingkat tujuh itu bergerak semakin liar dan makin ganas saja.
Sementara itu kawanan serigala yang lain nya nampak mengeroyok si putih sang serigala perak.
Serigala perak merupakan ras serigala siluman,meskipun sama tingkatan dengan binatang lainnya,tetapi dia setingkat lebih unggul karena darah ras nya.
Binatang jenis inilah yang bila telah mencapai tingkat sembilan,dapat merupa sebagai manusia.
Sementara itu,Shin Liong yang sudah beberapa kali memberi kesempatan kepada sang alpha serigala hitam itu,tetapi malahan serigala hitam itu menjadi semakin mengganas saja.
Akhirnya setelah mundur beberapa tindak,tiba tiba di tangan Shin Liong tergenggam sebuah busur bercahaya putih.
Ketika tali busur itu di tarik,sebuah anak panah bercahaya putih muncul dan melesat kearah sang alpha.
Mungkin sang alpha masih sangat yakin dengan kekebalan kulit nya,makanya,dengan percaya diri nya,sang alpha tetap berdiri menghadap kearah Shin Liong .
"Cras!".
Mata panah bercahaya putih itu menembus tengkorak kepala sang alpha dari serigala hitam itu hingga menembus ke tengkuk nya.
sang alpha serigala hitam itu roboh ke tanah, tanpa bersuara lagi.
Shin Liong segera menghabisi sisa kawanan serigala hitam itu dengan panah nya.
Kedua orang pemuda tadi cuma melongo menatap ke arah Shin Liong yang dengan gerakan sangat cepat, menghabisi sisa sisa kawanan serigala hitam itu.
Kini dua puluh satu ekor serigala hitam,termasuk sang alpha nya,telah mati semua nya dalam waktu yang sangat singkat sekali.
Pemuda yang bertubuh lebih pendek namun lebih gemuk dari yang bertubuh jangkung, menghampiri temannya yang bertubuh jangkung yang terluka cukup parah itu.
"Bagai mana keadaan mu A Qiok?" tanya pemuda yang lebih pendek kepada pemuda jangkung yang di panggilnya A Qiok itu.
"Ah,aku terasa payah Si Hu,badan ku terasa sakit semua,dan juga terasa agak panas,mungkin aku akan mati disini Si Hu!" jawab A Qiok.
Shin Liong mendekati pemuda jangkung bernama A Qiok itu sambil memeriksa luka luka nya.
Lalu di keluarkannya sebotol minyak berwarna merah,dan di gosokannya di semua luka luka yang terdapat di tubuh A Qiok itu.
Setelah mengeluh beberapa saat karena terasa sakit,secara ajaib,semua luka luka di tubuh nya yang tadi menganga lebar,kini perlahan lahan mulai menutup dan hilang sama sekali.
Lalu sebutir pil pengobat luka dalam dan sebutir lagi sebagai pemilih tenaga dia berikan untuk pemuda itu.
Setelah duduk mengatur nafas sejenak,kini pemuda A Qiok sudah pulih seperti semula lagi.
Kedua pemuda itu menjura kepada Shin Liong beberapa kali sebagai rasa terimakasih karena sudah di tolong.
"Terimakasih adik,kami berdua berhutang nyawa kepada adik,kalau boleh tahu,siapakah nama adik ini?" tanya pemuda A Qiok.
"Tidak apa apa kakak, sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong,dan kebetulan juga saya berjalan didekat sini,nama saya Shin Liong" jawab Shin Liong.Pemuda jangkung menjura, "nama saya A Qiok dik,dan teman saya ini bernama Si Hu,kami berdua pemburu dari kota Sian Tao dik, sebenar nya adik mau kemana?" tanya A Qiok lagi.
"Saya seorang pengembara kak,tidak pasti arah dan tujuan langkah kaki saya" jawab Shin Liong .
Muka Si Hu nampak berseri seri mendengar perkataan dari Shin Liong itu, "kalau begitu,bagai mana bila adik ikut kami ke kota Sian Tao,dan kita jual semua binatang ini, kita bisa mendapatkan uang banyak, bagai mana?"...
Shin Liong termenung mendengarkan ajakan dari kedua orang pemuda itu.
...****************...
Tingkat warna cahaya dalam jurus cahaya maupun jurus api.
Tingkat 1, Coklat ke merahan.
Tingkat 2,Merah menyala.
Tingkat 3,Jingga /Oren.
Tingkat 4,Kuning.
Tingkat 5,Hijau.
Tingkat 6,Biru.
Tingkat 7,Ungu.
Tingkat 8, Abu abu.
Tingkat 9,Putih.
Dari sekian banyak cerita, baru kali ini aku menemukan cerita yang sangat buruk seperti ini, baik cerita di Novel Toon maupun di Fizzo Novel, cerita ini adalah yang paling buruk.
Mulai dari terjemahannya dan juga kata-katanya sangat buruk.