NovelToon NovelToon
Duda Tajir Mencari Cinta

Duda Tajir Mencari Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alin26

Emanuel Abraham Lincoln seorang pria dewasa yang berumur 28 tahun merupakan CEO Dari perusahaan Besar yang bernama E,A Company
Emmanuel Merupakan suami dari seorang wanita cantik yang bernama Rossa, mereka sudah lama menikah dan di karuniai seorang
putra Yang Kini Berusia 2 tahun, putra mereka Di beri nama Kenzie Junior Abraham Lincoln.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Ke Indonesia

"Semuanya sudah siap?" tanya Emmanuel dengan suara lantang. Silvia dan Kenzie pun mengangguk secara bersamaan untuk menjawab.

"Baiklah. Ayo kita berangkat!" Emmanuel jalan terlebih dahulu keluar dari kamar hotel. Sedangkan Silvia mengikuti pria itu dari belakang sembari menggendong tubuh mungil Kenzie.

Setibanya di lantai bawah.

"Kalian tunggu di sini. Papa mau bayar administrasinya dulu!" ujar Emmanuel dibalas anggukan pelan oleh Silvia dan Kenzie.

"Jangan lama-lama ya, Pa," ujar Kenzie.

Emmanuel pun segera berjalan menuju resepsionis lalu membayar biaya penginapan kamar yang semalam.

"Baiklah. Semuanya sudah selesai, Tuan," ujar resepsionis wanita itu sembari mengembalikan kartu kredit milik Emmanuel.

"Terimakasih," ucap Emmanuel. Pria itu hendak berbalik dan pergi dari sana tetapi langkahnya tiba-tiba terhenti ketika resepsionis tersebut menahannya.

"Ada apa?" tanya Emmanuel sembari mengerutkan keningnya.

"Emm ... itu. Apa saya boleh meminta nomor ponsel Tuan?" tanya resepsionis itu dengan nada canggung.

Emmanuel yang mendengar itu pun lantas tersenyum dengan penuh arti. "Apa kau lihat di sana?" tanya Emmanuel sembari menunjuk Silvia dan Kenzie dari arah yang jauh.

"Iya, Tuan," jawab resepsionis itu.

"Itu istri dan anakku," jawab Emmanuel. Seketika saja resepsionis itu menutup mulutnya dengan terkejut.

"Ma--Maafkan saya, Tuan. Saya tidak tahu kalau anda sudah menikah," ucap resepsionis itu merasa sangat bersalah.

"Tidak apa-apa. Kalau begitu saya permisi. Istri dan anakku sudah menunggu," ucap Emmanuel yang segera pergi dari sana, meninggalkan resepsionis tersebut.

'Ya ampun aku kira dia bujang," gumam sang resepsionis merasa sangat malu.

Di sisi lain. "Kok lama?" tanya Silvia menatap Emmanuel yang berjalan mendekatinya.

"Resepsionis itu meminta nomor ponselku tadi," jawab Emmanuel yang membuat kening Silvia mengkerut.

"Terus kamu kasih?" tanya Silvia merasa sedikit tidak suka ketika mendengar perkataan Emmanuel itu.

"Tentu tidak. Saat tadi dia meminta nomor ponselku, aku segera menunjuk kalian berdua dan mengatakan pada resepsionis itu kalau aku sudah punya istri dan anak," jelas Emmanuel yang membuat wajah Silvia langsung memerah seperti kepiting rebus.

'Suka banget bikin salting,' gumam Silvia.

______________________

Kini mereka bertiga tiba di Indonesia dengan selamat. Saat ini Emmanuel dan Silvia berjalan keluar dari bandara. Jangan tanyakan di mana keberadaan Kenzie saat ini, sudah pasti anak kecil itu sedang tertidur di atas gendongan Silvia.

"Tuan," panggil Han tiba-tiba muncul di sana yang membuat Emmanuel dan Silvia langsung menoleh.

"Ada apa, Han?" tanya Emmanuel.

"Ada masalah di perusahaan, Tuan. Saya baru saja mendapat kabar dari sekretaris Novita kalau saham perusahaan tiba-tiba menurun dengan drastis," ujar Han yang membuat Emmanuel langsung terkejut saat mendengarnya.

"Apa katamu?! Bagaimana bisa ini terjadi?" pekik Emmanuel. Han pun segera membisikkan sesuatu di telinga Emmanuel yang membuat Emmanuel menganggukan kepalanya dengan paham.

"Silvia. Kau ikut lah dengan Han pulang ke rumah. Aku ingin langsung ke kantor untuk mengurus beberapa pekerjaan," ujar Emmanuel.

"Iya, Tuan." Silvia sembari menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Aku pergi dulu," ucap Emmanuel mendekat pada Silvia lalu mengecup kening gadis itu dengan lembut. Lalu pria itu segera pergi dari sana untuk mengurus masalah perusahaannya yang ada di kantor.

"Mari ikut saya, Nona," pintah Han berjalan lebih dulu. Silvia pun hanya bisa mengikuti Han dari belakang.

______________________________

Malam hari. Pukul 9.

Emmanuel terlihat memasuki mansion utama. Pria itu baru saja pulang dari perusahaannya dan nampak tidak sabar untuk bertemu dengan Silvia dan putranya.

"Papa!" seru Kenzie berlari ke arah Emmanuel ketika melihat Emmanuel sudah pulang.

"Di mana Mama?" tanya Emmanuel sembari mengangkat tubuh mungil Kenzie ke atas gendongannya.

"Mama pulang, Pa," jawab Kenzie yang membuat kedua manik mata Emmanuel langsung melebar.

"Apa?! Pulang?!"

"Hu'um." Kenzie menganggukan kepalanya dengan pelan. "Mama pulang karena Mama ingin mengambil pakaiannya, Pa. Kata Oma mulai sekarang Mama akan tinggal di sini bersama kita," jelas Kenzie.

Emmanuel yang mendengar itu, lantas segera menurunkan Kenzie dari atas gendongannya. "Sana kamu tidur! Papa mau nyusul Mama!"

"Kenzie ikut ya, Pa?" pintah Kenzie dengan mata berbinar-binar.

"No. Sudah larut!" tegas Emmanuel yang membuat Kenzie langsung cemberut.

Di sisi lain. Di rumah kontrakan milik Silvia.

Tok-! Tok-! Tok-!

"Aduh ... siapa sih malam-malam gini datang," gumam Silvia sembari berjalan menuju pintu.

CEKLEK.

Pintu terbuka. Silvia pun langsung mematung di tempatnya ketika melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini.

"Halo cantik," sapa Dafa dengan senyuman manis ala-ala buayanya.

1
Saad Kusumo Saksono SH
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!