NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Pria Lumpuh

Tawanan Cinta Pria Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:153.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Susilawati_2393

Kecelakaan menjadikan tertulisnya takdir baru untuk seorang Annasya Atthallah. Berselang dua bulan setelah kecelakaan, gadis yang biasa dipanggil Nasya itu dipinang oleh orang tua lelaki yang merupakan korban kecelakaan.

Airil Ezaz Pradipta, terpaksa menyetujui perjodohan yang diam-diam dilakukan oleh kedua orang tuanya. Tidak ada yang kurang dari seorang Nasya. Namun dirinya yang divonis lumpuh seumur hidup menjadikan Airil merasa tidak pantas bersanding dengan perempuan yang begitu sempurna.

Lelaki yang dulunya hangat itu berubah dingin ketika bersama Nasya. Mampukah Nasya meruntuhkan tembok es itu dan melelehkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susilawati_2393, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Setelah beberapa bulan menjalani pernikahan. Ini pertama kalinya Airil berkunjung ke rumah mertuanya. Selain hubungannya yang selama ini belum sebaik sekarang dengan Nasya. Ia juga merasa sungkan pada kedua mertuanya, takut mengecewakan harapan abi dan ummi Nasya. Namun sekarang Airil sudah yakin untuk membina rumah tangga ini sebagaimana mestinya.

“Kamu nggak berpura-pura mesra dengan suamimu cuma di depan Abi kan?” Tuduh Abi Adnan saat Nasya membantu Ummi Attisya memasak. Ayah kandungnya itu sampai ikut menyusul ke belakang demi menanyakan hal ini.

“Astaghfirullah. Abi menuduh Naysa tanpa dasar apapun,” jawab Nasya dengan kekehan geli.

“Abi serius Nasya, kamu tidak perlu berpura-pura bahagia di depan Abi kalau kenyataannya tidak bahagia. Abi akan semakin merasa bersalah kalau kamu melakukan semua itu.”

“Abi ngomong apa sih. Abi terlalu banyak berpikir, inikan pernikahan yang Abi mau. Nasya bahagia,” katanya dengan senyuman kecil.

“Kalau tidak bahagia, tidak perlu mengorbankan perasaanmu Sayang.” Adnan merengkuh bahu sang putri, menatap netranya dengan lembut.

“Abi ragu kalau Nasya bahagia?”

Adnan mengangguk pasti. Tentu saja dia tahu pernikahan seperti apa yang putrinya ini jalani.

“Nasya bahagia, terlebih kalau bisa melihat abi, ummi, kakek dan nenek bahagia.” Ucap Nasya sungguh-sungguh.

“Sayang, apa sejauh ini Abi merenggut kebahagiaanmu?” Sesal Adnan memeluk putrinya erat. "Apa kamu takut membuat Abi sedih kalau mengatakan yang sesungguhnya."

Nasya menggeleng, “Abi sudah memilihkan suami terbaik untuk Nasya. Dan Nasya sangat bahagia,” kalimat itu begitu ringan Nasya ucapkan.

“Mas, mending temani menantumu diluar dari pada berpikir yang tidak-tidak sama putrimu sendiri.”

“Bukan berpikir tidak-tidak Sayang, aku cuma khawatir membuat Nasya menderita dengan memaksanya menikah.”

"Sudah terlambat kalau menyesalinya sekarang," Attisya menggerakan tangan menyuruh suaminya keluar.

“Abi keluar, okey.” Nasya ikut mengusir, mendorong tubuh sang ayah agar segera pergi.

"Kalian ya, bersekongkol untuk mengusir Abi."

Nasya menjawab dengan cengiran lebar.

“Kamu beneran bahagia Nak, Airil memperlakukanmu dengan baik?”

Nasya yang sedang mencuci sayuran menoleh pada sang Ummi yang sedari tadi diam saat Abi bicara. Tapi sekarang perempuan tersayangnya itu juga ikut mengintrogasinya.

“Mas Airil memperlakukanku sangat baik Ummi,” jawab Nasya dengan tersenyum. Ia tidak akan membuat keluarganya membenci Airil karena pengaduannya.

“Ummi percaya sama kamu, perempuan itu pakaian bagi suaminya. Pakaian melekat langsung pada tubuh, bersentuhan dengan kulit. Suami istri demikianlah, harus ada kedekatan fisik dan batin. Jadilah partner hidup untuk suamimu, kalian saling membutuhkan. Suami yang kamu nikahi mungkin bukan orang yang luar biasa, tapi jadikanlah dia luar biasa.”

“Nasya akan selalu belajar menjadi istri yang baik Ummi.”

“Ummi percaya, anak Ummi ini perempuan hebat. Kamu mungkin tidak bisa menceritakan semua kegundahanmu pada Ummi. Tapi kamu punya Allah yang selalu bersamamu, Nak.”

Nasya mengangguk dengan tersenyum manis. Sementara di luar Adnan mendorong kursi roda menantunya menuju halaman belakang. Padahal Airil sudah mengatakan bisa menjalankan kursi rodanya sendiri.

“Nasya anak yang ceria sejak kecil, sangat aktif dan tidak takut apapun. Kadang suka bicara, tapi kadang ada saatnya dia diam tidak mau bicara. Terkadang sikapnya sangat keras, tidak mudah menurut pada orang lain." Cerita Adnan sambil mendorong kursi roda. Menghentikannya di dekat sebuah kursi panjang.

"Anak itu selalu bisa menempatkan diri. Siapa yang harus dihormatinya dan siapa yang tidak. Jika dia tidak suka pada orang lain maka kamu bisa melihat jelas dari tatapan matanya." Pria paruh baya itu tersenyum kecil, menatap serius menantunya.

"Jika kamu merasa rumah tangga kalian tidak bisa dipertahankan, jangan saling menyakiti dan menjatuhkan. Kembalikan dia pada Abi dengan baik-baik. Luarnya memang terlihat tangguh, namun Abi tahu serapuh apa hatinya."

“Aku akan menjaganya untuk Abi. Dan berusaha membahagiakannya dengan segala keterbatasan ini,” Airil meyakinkan ayah mertuanya.

“Aku tahu kamu bertanggung jawab, makanya aku memilihmu. Pada akhirnya aku yang merasa bersalah karena sudah memaksanya menikah.”

“Aku tidak akan mengecewakan Abi,” janji Airil.

Adnan mengangguk, menepuk bahu menantunya. "Abi titip Nasya padamu, tolong jaga dia baik-baik."

"Iya Abi."

“Dicari kemana-mana kalian disini rupanya,” Nasya mendekati Abi Adnan dan suaminya yang entah sedang membicarakan apa.

“Bawa suamimu masuk,” Adnan menepuk puncak kepala putrinya lalu beranjak lebih dulu.

“Abi nggak ngomong macam-macam ‘kan Mas?” Nasya menatap curiga pada punggung Abi Adnan yang menjauh meninggalkan mereka.

“Kamu berharap Abi ngomong apa?” Airil menarik Nasya untuk duduk di pangkuannya.

Nasya menggeleng pelan, “Abi curiga aku sama kamu cuma pura-pura mesra Mas.”

“Apa kita harus seperti ini di depan mereka,” Airil menarik dagu istrinya lalu mengecup di bibir.

“Nanti kelihatan Abi Mas,” Nasya menjentik pelan bibir suaminya sambil tertawa.

“Biar mereka nggak mikir kita pura-pura mesra lagi," jawab Airil santai. Menopangkan kepalanya di bahu sang istri.

"Ayo masuk, kita pulang habis makan malam ya Mas." Nasya bangun, mendorong kursi roda suaminya masuk.

"Nggak mau ajak suamimu ini menginap, hm."

"Kamu mau kalau kita menginap?" Nasya berhenti mendorong dan berdiri di depan suaminya.

"Ya sudah kalau mau pulang," Airil menjalankan kursi roda sambil tersenyum kecil.

"Mas," rengek Nasya mengejar suaminya. Pasangan suami istri itu tidak sadar kalau sedari tadi ada yang mengamati mereka sambil tersenyum bahagia.

...🍀🍀🍀...

"Kalian kapan mau kasih Kakek cicit?" Tanya pria sepuh yang merupakan kakek Nasya saat mereka berkumpul di ruang tengah setelah makan malam.

Uhuk

Nasya mendengar itu tersedak makanan yang sedang dikunyahnya.

"Pelan-pelan," Airil dengan sigap mengambilkan air putih sambil mengelus-elus belakang istrinya.

"Kakek cuma nanya, Kakak kenapa gugup gitu. Jangan-jangan kalian...ummptth." Key langsung membekap mulut istrinya yang hampir berucap sembarangan.

"Sayang," tegur Key lembut pada istrinya. "Jangan ikut campur, yang ditanya Kak Na bukan Yara."

"Sudah lebih baik?" Tanya Airil pada istrinya. Nasya mengangguk pelan sambil mengatur napasnya.

"Kami belum ada periksa ke dokter. Nanti kami sempatkan untuk periksa Kek." Airil menenangkan istrinya yang gugup dengan menggenggam tangannya.

"Tidak perlu buru-buru, Kakek juga sudah punya cicit." Adnan menghibur putrinya, "kalau cepat dikasih alhamdulillah. Kalau belum Abi sabar menunggu cucu dari Nasya." Katanya mengelus belakang kepala sang putri dengan sayang.

1
Rumini Parto Sentono
Luar biasa
e fr
seruu.. romantis..lucu.. konflik tdk terlalu berat.. jd gak cape mikir😂
Kiki
Lumayan
Rswt Slv
Biasa
Nani Suryani
ah ga oernah sijawab
Linda Wati
next
Tiwik
Luar biasa
Nani Suryani
ceritaa ttg keluarhaa ofion ga ada?
Nani Suryani
novel ttg hubungan nefa dan Arazz apa judulnya?
Nani Suryani
cerita tentang keluarga Orion di bab berapa ya?
Adinda Bramantio
Luar biasa
Nur Solihat
baru mampir setelah baca novel sebelah 🤭
Nani Suryani
kameknya Airiil daro pihak ibjnya siapa namanya.
Nani Suryani: mira, kskeknya erwan
total 1 replies
Arindaa
wkkwkw
sabar ya sa
Arindaa
aduhh abiii
Arindaa
wkwkkw
key diamm
Arindaa
waduhh waduhhh
Arindaa
hohoo
Arindaa
saya
sblm.terkmabat
Arindaa
akankah Nasya dalam bahaya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!