Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penerimaan Murid Baru
Enam bulan berlalu,,, sekte Lembah Angin telah resmi menjadi salah satu sekte besar di Kekaisaran Qin, itu di nilai dari berbagai sektor.
Dan yang mengejutkan, Ruo, Wu Ji, Wan Li, Zhang San, Liu Bai, Qian Qin, dan Bai Huang, di angkat menjadi tetua bayangan yang bertugas di balik layar Sekte Lembah Angin dan masing masing di berikan lencana tetua... karna menimbang, dari segi kekuatan, dan konstribusi mereka pada perkembangan Sekte. meskipun Ruo cs menjabat sebagai tetua, namun mereka sama sekali tidak pernah berperan selayaknya seorang tetua,,, mereka lebih memilih berbaur dengan murid yang lain, dan berburu spirit beast.
Khusus tentang Ruo, dia kini sudah menguasai Alkemis,Penempaan senjata, dan Formasi... berkat dia berhasil menggabungkan kekuatan spirit dan energi Qi dan tak hanya itu semua elemennya juga sekarang mendekati sempurna..... Berkat perannya juga, Gedung kultivasi sekarang sudah bisa di gunakan dengan menciptakan Formasi pengumpul Qi, dan juga formasi tekanan untuk menempa kekuatan fisik setiap murid. Dari sektor Paviliun misi sendiri,,, mereka banyak menerima job dari Luar Sekte Lembah Angin, bisa di bilang snagatlah sibuk.....
"Aaiiiissssss,,,,, saya mengira, menjadi terkenal itu bisa bebas bersenang senang,,, tapi ini, ,,, hahhhh" Patriak Li seperti tertekan, justru ketika sektenya sudah di kenal di seluruh wilayah kekaisaran
"Pantas saja, ke tujuh bocah nakal itu tak mau mengambil peran tetua secara langsung" sesal patriak Li pada Ruo cs
" benar ayah,,, padahal Kita sudah mengangkat beberapa tetua, namun tetap saja masih tidak bisa mengurangi kesibukan sekte kita" Tetua Ren, sama mengeluhnya dengan patriak Li.
"masih untung, Ruo mau sedikit membantu dalam beberapa hal, jika tidak entah apa yang terjadi pada otaku ini" lanjut patriak
"Belum lagi kita di hadapkan dengan pendaftaran murid baru yang sudah banyak pendaftar,,,,, Aiiiiissssss... memikirkanya,membuat otakku justru tak berputar"" patriak Li benar benar di buat pusing dengan segala hal mengenai sektenya....
pada saat pikiran patriak sudah buntu, Ruo datang menghadap ptriak dan para tetua...
""" hehehehe,,,,, pucuk di cinta ulam pun tiba""" ptriak tiba tiba saja tersenyum jahat melihat kedatangan Ruo
"hehhh,,,, " Rou mengangkat sebelah alisnya, sperti merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan akan terjadi, melihat senyum patriak.....
"Sungguh waktu yang tepat kamu datang menghadap, nak Ruo... atau tetua ke empat" Patriak Li tak bisa menyembunyikan perasaan leganya
"eh,,,, memangnya ada apa patriak" Tanya Ruo yang ke heranan melihat sikap Patriak Li.
" Begini Tetua ke empat,,,, aku ingin menunjuk mu sebagai pengurus di bagian penerimaan murid baru, atau jika mau Tetua ke empat bisa memilih tugas yang lainya,,,, tenang saja, Kita tidak kekurangan tugas Tetua.... heheeheee" dan benar saja, mendengar patriak memberikan tugas padanya, membuat Ruo menyesal mendatangi aula sekte,,,,,
"" Benar benar sial... Aiiissssss" gumam Ruo.
"Bagaimana,,,,, apa tetua ingin tugas yang lainya" patriak kembali menawarkan
"Tidak.... terimakasih" tegas Ruo, lalu kembali keluar meninggalkan aula sekte, bahkan Ruo sampai lupa pada keperluanya
"Satu tugas,,, telah selasai... hehehehehe" akhirnya satu beban patriak terangkat berkat kedatangan Ruo
Ruo yang mendapat tugas sebagai kepala bagian penerimaan murid, tak mau menunda lebih lama, dia segera memasang formasi tekanan yang berbeda pada lantai langit, sebagai sarana penerimaan murid baru yang akan mendaftar, bahkan Ruo di bebaskan menentukan waktu kapanpun untuk penerimaan murid itu.
Tak butuh waktu lama bagi Ruo menyelesaikan tugasnya,,, dan di bagian akhir, Ruo menyuruh beberapa murid untuk menyebarkan informasi tentang penerimaan murid baru Sekte Lembah Angin melalui poster.
untuk menghindari membludaknya peminat yang mendaftar, Ruo memberikan waktu Seminggu sejak poster pengumuman itu di sebarkan.
"" Hei lihat,,,,,, pengumuman ini tentang penerimaan murid baru Sekte Lembah Angin" hanya beberapa saat saja, berita tentang di bukanya Penerimaan murid baru sekte Lembah Angin langsung menyebar dan menggemparkan.
banyak para orang tua, yang memiliki anak laki laki, meminta anak mereka untuk bergabung, krna bukan hanya kekuatan yang sudah pasti mereka dapatkan, namun juga berbagai ke ahlian, dimana hal itu sudah pasti dapat menjamin perekonomian mereka, terlebih lagi murid dari sekte Lembah Angin akan sangat mudah mendapatkan pekerjaan apapun,karna terkenal sebagai pemburu nomor satu, selama itu masih di wilayah Kekaisaran Qin... karna banyak hal itulah, semua orang sangat ingin memasukkan anak mereka ke sekte Lembah Angin.
"bagaimana tugas kalian" tanya Ruo pada para murid yang bertugas menyebarkan poster
"Lapor tetua,,, semua poster sudah kami sebar di berbagai perkampungan dan wilayah" murid melaporkan ttg tugas mereka pada Ruo.
"Baiklah, kalian kembalilah dan ambil poin kalian di paviliun misi" perintah Ruo
"Baik,,, terimaksih tetua" merekapun meninggalkan ruangan Ruo
"Di mana, saudara Wuji dan lainya" keluh Ruo, yang memikirkan para sahabatnya.... sedangkan mereka yang di pikirkan Ruo, justru sedang bersenang senang memburu spirit beast....
"Saudara Liu,,, menurut mu apa yang sedang di lakukan saudara Ruo" Wuji yang merasa beberapa hari tak melihat Ruo mencoba menanyakan Ruo pada Liu Bai...
"hahahaaa,,,,, menurut para murid yang baru bergabung,,, sekarang Saudara Ruo sedang belajar menjadi patriak, yang kerjaanya mengurusi pembukuan" Timpal Liu Bai
"Hahahaahaaaaa" hal yang di ucapkan Liu Bai membuat mereka berenam tertawa membayangkan Ruo yang sedang sibuk dengan buku bukunya...
"Baguslah..... nanti aku akan meminta Saudara Ruo untuk membangun sekte, dan nama sektenya nanti adalah anak Lembah angin"
"" Hahahahaaaaaa" tawa kembali pecah, mendengan guyonan Wuji.
sedangkan murid yang mengikuti mereka hanya bisa menutup mulut menahan tawa mendengar candaan senior atau tetua mereka
"Itu spirit beastnya,,,, " tunjuk Wan Li yang tiba tiba berteriak melihat spirit beast...
" kenapa kalian diam saja,,,,, ayo serang" Wuji ke heranan melihat semua murid yang mengikutinya diam saja melihat spirit beast.tanpa ada yang bergerak menyerang....
"Aissssss....... kalian ini yah,,,, benar benar" Wuji merasa gemas dan mengepalkan tanganya hendak menjitak salah satu murid, namun urung dia lakukan.
"Sudahlah,,,, kalian perhatikan saja cara kami"" suruh Wuji, lalu melesat ke tempat lain untuk mencari posisi.
"Saudara Liu Bai,,,, "
"Saudara Huang"
Wuji memberi aba aba pada kelima sahabatnya
whuuuuzzzzzzzz
Sleeeepppppppppp
Wuji yang pertama melesakkan panahnya ke spirit beast dan kelima yang lainya menyusul...
Groooaaaahhhhhh
Bammmmmm.....
Bammmmmmmmm......
srettttttt.......
slaaaasssshhhhhh
buuugggghhhh
tanpa perlawanan berarti, spirit beast tingkat 7,lansung tewas seketika....
"Apa kalian sedikit paham sekarang" Wuji menatap para murid yang ikut berburu dan menguji pemahaman mereka
"kami paham tetua" ucap para murid bersamaan...
"Bagusssss,,,, sekarang urus tubuh spirit beast itu dan segera kita kembali ke sekte" Wuji memerintahkan para murid, dan mengajak mereka untuk kembali ke sekte... ...
"
