Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
demam
"Mira," panggil Emil, dari luar kamar.
" Mira,apa kau ada di dalam," ucap Emil lagi.
Tapi tak ada sahutan dari dalam, Tiba tiba Emil merasa tak tenang, dia takut jika terjadi sesuatu pada Mira
" Mira, aku masuk yah,"ucap Emil lagi. Tapi tetap saja tak ada sahutan dari dalam kamar itu.
oekkk
Oekkk
Samar samar Emil mendengar tangisan Erik,
" kenapa bayi itu terus saja menangis, ke mana Mira," batin Emil
tanpa berfikir panjang, emil pun langsung masuk ke dalam kamar itu.
Terlihat Mira tertidur begitu pulas, sedang kan Erik sudah menangis sedari tadi.
" Mira," ucap Emil mendekati Mira, tapi wanita itu sama sekali tak memberikan respon apapun.
Emil kembali mendekati Mira dan memegang wanita itu, seketika dia terkejut karena tubuh Mira sangat panas.
" Mira," panggil Emil. Emil sedikit mengangkat tubuh Mira, wanita itu benar benar tak merespon, bahkan kini wajah nya sudah penuh dengan keringat, kening Mira begitu panas, Emil pun dengan cepat menggendong tubuh Mira tanpa mempedulikan bayi itu yang sudah menangis.
" Ibu, tolong liat Erik, aku ingin membawa Mira ke rumah sakit," ucap Emil khawatir.
Sedangkan nyonya kinan juga terkejut," ada apa dengan Mira," ucap nyonya kinan.
"dia demam, tubuh nya begitu panas,aku akan membawa nya ke rumah sakit " ucap Emil.
" Hati hati nak," teriak nyonya kinan sebelum emil keluar dari pintu.
.....
" Mira kamu harus kuat, aku akan segera membawa mu ke rumah sakit," ucap Emil.
Pria itu terlihat begitu khawatir, dia takut jika terjadi sesuatu pada Mira,tiba tiba pikiran nya kembali mengingat mendiang istrinya yang juga pergi meninggalkan nya.
" Tolong bertahan lah, jangan tinggalkan aku ," lirih Emil.
Setelah 30 menit perjalanan, akhir nya Emil sampai di rumah sakit itu, pria itu kembali menggendong tubuh Mira, dan membawa nya masuk.
" Suster cepat bawa brangkar nya," teriak Emil.
semua suster yang melihat kedatangan Emil pun dengan cepat berlari membantu pria itu.
Emil terus mengikuti ke mana arah brangkar itu membawa tubuh Mira, " Tuan, tolong anda di luar saja, kami akan mengecek kondisi pasien," ucap suster itu.
Emil pun akhir nya memutuskan untuk duduk di ruang tunggu, walaupun dia terlihat begitu cemas,tapi pria itu tak henti henti nya mendoakan yang terbaik buat Mira.
....
" Sayang, jangan nangis yah, sebentar lagi pasti mira akan kembali," ucap nyonya kinan terus menenangkan bayi itu.
Tapi seperti memiliki ikatan batin, bayi itu tak mau diam, bayi itu terus saja menangis.
" mas, bagaimana ini, Erik tidak mau diam, kalau begitu terus nanti dia bisa sakit," lirih nyonya kinan.
" Yasudah kalau begitu,kita susul mereka saja, siap kan keperluan Erik, aku akan menyiapkan mobil.
Seketika tangisan bayi itu mereda, benar benar ajaib bukan, mereka seperti ibu dan anak yang memiliki ikatan batin yang sangat kuat.
....
" Dokter bagaimana keadaan nya," Ucap Emil.
" dia baik baik saja tuan, dia hanya kelelahan," ucap dokter itu.
" bahkan dia sudah sadar,dia tak perlu di rawat inap, cukup istirahat yang banyak saja di rumah," ucap dokter itu yang di angguki oleh Emil.
Tak berselang lama Mira pun keluar dengan wajah yang masih terlihat pucat, Emil dengan cepat mendekati wanita itu..
maaf sekedar saran thor