NovelToon NovelToon
Istri 1 Triliun

Istri 1 Triliun

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Navizaa

Revan Alfredo harus menikah dengan Bella Amanda, gadis yang di pilihkan oleh keluarganya agar mendapatkan warisan.
Demi menutupi hubungan Revan dengan kekasihnya di depan semua orang, Revan terpaksa menyetujui perjodohan itu dan menjadikannya Bella sebagai tamengnya.
Sehari setelah pernikahan, Revan melemparkan kontrak pada Bella.

"Oke, aku setuju dengan persyaratan itu, tapi aku juga memiliki persyaratan!" ucap Bella

"Apa?" tanya Revan.

"Aku minta kamu tf ke rekeningku 1 triliun diluar dari nafkah yang seharusnya kamu berikan, deal, aku akan tanda tangan!" tantang Bella, tentu dia tidak akan membuat kekasih gelap Revan bersenang-senang dengan uang suaminya.

Apakah Revan akan memberikan apa yang di minta Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan Revan

Happy Reading.

Emy menahan diri untuk tidak berteriak karena melihat pemandangan yang membuatnya benar-benar lemas dan deg-degan. Saat tadi dia ingin memanggil Bella dan membuka pintu ruangannya, matanya pun ternoda oleh adegan ciuman pasangan suami istri yang katanya sedang tidak baik-baik saja itu.

'Astaga, mataku sudah tidak suci lagi!'

Emy merek melek melihat dua sejoli yang sedang bertukar saliva itu.

"Emy, kamu kenapa, sih?" Jesselyn menepuk bahu sahabatnya.

"Eh, copot!" seru Emy langsung membungkam mulutnya dengan telapak tangan.

"Kenapa kamu mengintip? Apa Bella ...!"

"Ssttt!! jangan bicara lagi, nanti kedengaran Bella sama suaminya, padahal mereka lagi enak-enak," lirih Emy berbisik. Dia pun mengajak Jesselyn menjauh dari pintu.

"Apaan Em, enggak banget deh, apa maksud lo di dalam ada adegan dewasa? Masa iya, Bella enak-enak di dalam ama suaminya?"

"Bukan gitu maksudnya," jawab Emy.

"Lah, kata kamu tadi di dalam ruangan, Bella lagi enak-enak?" tanya Jesselyn.

Emy berdecak kesal, sahabatnya ini benar-benar polos atau hanya pura-pura.

"Eh, aku kan beneran gak paham, setahuku enak-enak itu ya adegan dewasa gitu," lanjut Jesselyn nyengir. Memang wanita ini kebanyakan baca novel drama.

"Ya, ya, mungkin otak kamu tuh emang udah agak gimana gitu, udah sering begituan, jadi ya yang ada di otaknya itu cuma enak-enak doank," ucap Emy kesal karena kesenangannya di ganggu oleh Jesslyn. "Sini aku punya kabar yang bagus, sepertinya hubungan Bella dan Revan sudah ada kemajuan," ucap Emy berbinar.

"Iya, kata kamu kan mereka udah begituan, pasti ya Bella dan Revan berencana menarik kembali perjanjian nikah mereka, soalnya kemarin tuh Bella cerita sama aku, kalau si Revan menghancurkan surat perjanjian mereka, gak tau juga ya, ini bener apa gak? Karena setahuku Revan tuh orangnya plin-plan!" ujar Jesselyn panjang lebar.

"Iya, emang bener, tadi aku barusan lihat kalau Revan dan Bella berciuman mesra banget, pokoknya sampe bisa bikin aku ikut terserang arus listrik, ciuman Revan ganas banget pokoknya!" Jesselyn hanya mangut-mangut mendengar cerita Emy sambil membayangkan adegan itu.

"Eh, awas! jangan bayangin yang enggak-enggak loh, nanti pengen!"

"Aku kalau pengen tinggal minta sama cowokku 'kan," jawab Jesselyn santai.

"Mana ada, bukannya cowok kamu ada di luar negeri, nama bisa kamu cium-ciuman kek gitu," Emy mencibir.

"Ya, kan bisa lewat video call, kan langsung keliatan tuh muka cowok aku, kita bisa ciuman di layar!" jawab Jesselyn membuat Emy menggelengkan kepalanya.

"Makan tuh bibir sama layar ponsel," ucap Emy membuat Jesselyn kesal.

Sedangkan di dalam ruangan.

Revan melepaskan ciumannya, hatinya sungguh bahagia melihat Bella tidak menolak ciumannya. Sungguh hatinya sangat ingin bisa memiliki hati dan cinta sang istri yang masih sulit ia dapatkan.

Revan mengusap bibir Bella yang sedikit bengkak karena ulahnya, istrinya itu benar-benar cantik dan seksi ketika seperti ini.

Sedangkan Bella sudah merona pipinya diperlakukan seperti ini oleh Revan, kenapa akhir-akhir ini hatinya selalu kalah dengan setiap sentuhan dan perlakuan dari sang suami.

Ingin sekali Bella menggerutu di depan Revan, tapi ia hanya bisa mengatakannya di dalam hati.

Bella memalingkan wajahnya ketika Revan terus-menerus menatapnya sambil tersenyum.

"Aku ingin mengajakmu ke kantor, Bella. Bantulah aku memilih sebuah desain pakaian untuk para model yang akan mengiklankan produk perusahaan, kalau kamu mau kita bisa bekerja sama, kamu akan di kontrak perusahaan Alfredo untuk menjadi designer tetap," ucap Revan.

Bella sedikit mengerutkat dahinya. "Bukankah kalian sudah punya designer tetap yang sudah lama bekerja, aku tidak yakin bisa menggantikan dia, lagi pula pekerjaanku sangat banyak, pesanan menumpuk belum aku selesaikan, tapi kalau hanya untuk memilihkan desain baju kali ini, sepertinya aku bisa," jawab Bella tersenyum. Dia tidak mungkin mengatakan bahwa ia telah mengikuti even fashion show di Hongkong.

Karena acara itu adalah aset Bella di masa depan ketika dia telah bercerai dengan Revan, Bella bisa langsung pergi ke Hongkong untuk memperlebar sayap karirnya.

"Terima kasih, istriku!" bisik Revan.

Bella hanya mengangguk dan tersenyum.

Mudah-mudahan kamu bisa selalu tersenyum seperti ini padaku, Bella. Batin pria itu.

"Nanti kita sambil makan siang, aku ingin memesan makanan kesukaanmu," ucap Revan.

"Memangnya kamu tahu makanan kesukaanku?"

"Ehmm, tentu saja!"

"Memangnya apa makanan kesukaan ku?" tanya Bella.

"Rahasia donk!" Bella melengos, Revan terkekeh melihat istrinya. Imut banget sih! Batin Revan.

"Eh, Bell, mau kemana?" tanya Emy ketika melihat Bella dan Revan keluar dari dalam ruangannya.

"Ehm, mau makan siang, titip butik ya?"

Emy dan Jesselyn mengangguk. "Siapp!" jawab keduanya serentak.

Akhirnya Revan mengajak Bella ke kantornya hanya untuk memilihkan desain yang akan di pakai untuk pengiklanan.

Mereka sudah sampai di depan perusahaan dan masuk ke dalam. Revan mengambil tangan Bella dan menggenggamnya, sambil terus berjalan dengan senyum yang terus tersungging di bibirnya.

Bella sedikit terkejut dengan perlakuan suaminya itu, menurutnya sikap Revan memang berbeda akhir-akhir ini, tapi tentu saja Bella masih berusaha mengontrol hatinya agar tidak jatuh ke dalam perubahan sikap suaminya itu.

Meskipun Revan pernah mengatakan bahwa dia mencintainya, tapi menurut Bella itu hanyalah kata-kata bualan dari seorang playboy internasional.

Banyak pasang mata yang menatap sinis ke arah CEO mereka dan wanita yang bersamanya, semua orang memang sudah mengetahui siapa Bella, dia adalah istri dari CEO Revan Alfredo, tapi selama ini Bella memang sangat jarang menginjakan kakinya di ALFREDO CORP.

Revan biasanya mengajak Viona ke perusahaan, menurut para karyawan Viona memang sangat cocok bersama Revan, selain cantik pakaian yang dikenakan Viona juga modis dan tentunya berkualitas. Sungguh wanita idaman bagi kaum pria. Bahkan semua orang menyesalkan pernikahan antara Revan dan Bella.

Tapi bisa mereka lihat bahwa CEO mereka sepertinya memang sangat mencintai Viona di banding dengan Bella.

Sudah bukan rahasia umum lagi jika Viona adalah kekasih Revan sejak lama sebelum menikah, para karyawan lama telah mengetahui jika hubungan Revan dan Viona berjalan dengan sangat baik.

Bahkan keduanya masih jalan bersama meskipun dikabarkan bahwa CEO mereka telah menikah.

Dua resepsionis yang tadi melihat ada seorang wanita dan juga Viona yang datang dan mencari atasan mereka hanya diam saja tidak berani memberitahu.

Revan melihat semua orang yang menatap Bella dengan tatapan tidak suka.

"Bisakah kalian mengkondisikan mata? kenapa menatap istriku seperti itu," Revan memeluk pinggang Bella dan mendekatkan ke tubuhnya. Menatap tajam kepada orang-orang yang melihat Bella dengan tatapan mengejek.

"Apa kalian sudah tidak ingin bekerja di perusahaan ini lagi?" seketika sekelompok orang itu gelagapan.

"Ti-tidak Tuan, selamat siang Nona Bella?" para karyawan takut saat Revan tiba-tiba mengatakan hal itu dan menatap ke arah mereka dengan tatapan yang sangat mematikan.

Mereka akhirnya terpaksa memperlihatkan senyuman palsu agar CEO mereka tidak marah dan akhirnya memecat mereka.

Revan terus memeluk pinggang Bella erat sambil berjalan memasuki Lift.

Tentu saja semua orang sangat terkejut dengan sikap Revan yang seakan sangat menghargai dan mencintai istrinya itu.

Tapi tentu saja mereka tidak ada yang berani membahasnya.

Setelah beberapa saat Revan dan Bella sampai di lantai atas di mana ruangan Revan berada.

Mereka berdua langsung menuju ke pintu yang bertuliskan CEO di atasnya itu.

Revan membuka pintu dan mengajak sang istri masuk ke dalam. Tapi tiba-tiba matanya melihat dua wanita yang saling bersitegang di ruangannya itu.

Viona dan Lisa langsung menoleh kala melihat pintu terbuka, mereka langsung membenahi penampilan karena sudah terlihat acak-acakan.

Bella hanya diam melihat dua wanita yang ada di ruangan suaminya itu dengan tatapan dingin.

"Revan, lihatlah mantan kekasih mu itu, dia mendorongku, padahal aku sedang hamil," Lisa menunjuk Viona.

"Tidak, Van! dia duluan yang mulai, dasar wanita tidak tahu malu, sana balik ke mantan suamimu, jangan mengganggu Revan lagi," Viona mendekat ke arah Revan tapi langsung di tarik oleh Lisa.

Revan mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras melihat kelakuan dua wanita di depannya ini.

"Lepaskan tanganku!" seru Lisa kepada Viona.

Tiba-tiba Lisa memegang kepalanya dan badannya terhuyung ke depan.

"Lisa!!" seru Revan melihat Lisa yang ambruk dan dia tahan. Terlihat raut kekhawatiran dari wajahnya.

Bella memundurkan langkahnya, sepertinya dia harus pergi karena Revan mungkin akan mengabaikannya lagi. Dia tidak mau terlibat dengan wanita-wanita yang terlihat sangat terobsesi dengan suaminya itu.

Viona hanya menatap sinis ke arah Lisa karena menurutnya wanita itu hanya berpura-pura.

"Lisa, apa kamu baik-baik saja? Lisa!" seru Revan khawatir.

Bella memejamkan matanya dan berbalik akan pergi meninggalkan orang-orang itu. Melihat Revan yang begitu khawatir terhadap Lisa membuat Bella menyerah.

Tapi tiba-tiba tangan Bella di tahan oleh seseorang.

"Bella, mau kemana? tolong jangan pergi," ucap Revan menatap ke arahnya dengan tatapan sendu, seakan mengatakan jika dia harus percaya padanya.

Bersambung.

*

*

*

Hai semuanya, aku ada rekomendasi karya bagus loh

1
Dessy Christianti
Luar biasa
Soraya
mksh thor
Soraya
Revan emang plin plan
Bunda
buang aja kelaut🤣🤣🤣
Wayan Sucani
Luar biasa
Merry Merr
Lumayan
Merry Merr
Biasa
fsf
kesalahanmu kali ini beneran fatal Revan dan pasti Bella akan semakin mati rasa
Betty
bagus
Wulan Dari
Luar biasa
fsf
emang pelakon urat malunya sudah putus
maaf Thor dalam penulisan masih banyak tipo
fsf
yg ada Bella malah makin enek liat mukamu
fsf
Revan plin plan, kalau sudah bosan sama viona y putusin dong ngapain jg masih bertahan
Ni Made Mahatma Dewi Dewi
bikin ceritanya tambah seru dong thor apalagi ada romantis dan mesranya dikit2😁😁😁biar seruu
fsf
suka sama karakter Bella ngak lemah 👍
Rafly Rafly
bau bau pebinor nggak sadar diri udah mulai aksi nih
Rafly Rafly
Luar biasa
Rafly Rafly
dua orang jalang siap menabuh genderang perang.... sementara sang pemenang duduk anteng di singgasana sambil tersenyum tawa dgn riang
Fatimah Bajari
hadeuh kadang bella jg gk ngertiin
Fatimah Bajari
viona nekad juga dasar pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!