NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vgflia

"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"

Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik. Menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.

Gadis itu di tuntut ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.

Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

"Lepaskan aku!" Bram memberontak dengan wajah merah padam. Ingin kembali memukul Vano.

"Hei, hei, tenanglah bro." Natan sedikit kesusahan menahan tubuh Bram yang terus memberontak.

"Benar, kita bisa bicara secara baik-baik." tambah Xio sambil menopang tubuh jangkung Vano. Lelaki itu benar-benar kacau.

Bram terkekeh. Dia menatap wajah Vano lalu membuang ludah. "Cuih, tidak perlu bicara baik-baik dengan bajingan sepertinya!"

Jane berkerut bingung. Ia sungguh tidak paham dengan situasi yang sedang terjadi sekarang ini. Sedangkan Kristal, gadis itu terlihat shock berat dan tidak mengatakan apapun dari tadi. "Ada apa sebenarnya ini?" Jane membuka suara sambil memegang bahu Kristal.

Bram menoleh, matanya sayu menatap iba ke arah Kristal. Dia beralih melirik wajah Vano dengan bengis. "Bajingan sialan ini berniat memperkosanya. Jika aku tidak datang dia mungkin sudah berhasil melakukan aksi biadabnya itu! Ck lepaskan aku!"

Jane, Natan, dan Xio terkejut mendengar ucapan Bram. Memang Bram lah yang pertama kali menemukan keduanya.

Jane mengepal tangannya, ia berdiri mendekati Vano. "Apa benar yang Bram katakan?" suara Jane bergetar, ia memandang wajah Vano dengan intens. Menunggu jawaban lelaki itu.

Vano diam melirik ke arah Kristal sekilas. Perlahan, namun pasti dia mengangguk kepalanya.

Satu tamparan mengenai wajah Vano. Jane, dia meremas kerah Vano dengan kuat. "Setan kau! Beraninya kau melakukan hal itu pada sahabatku, bajingan! Kau-"

"Apa yang sedang terjadi disini." Suara berat dan tajam mengagetkan semua yang ada disana.

Mereka menoleh ke arah pintu gudang. Kay dan Leo, keduanya berdiri disana sambil menatap tajam ke arah mereka. Keduanya sudah ada di sana sejak melihat Natan dan Xio yang berlari masuk ke gudang.

Tatapan Kay beralih pada Kristal yang tersungkur di lantai dengan tatapan kosong. Leo mendorong kursi roda Kay mendekati Kristal.

Kristal mengangkat wajahnya saat kursi roda Kay sampai tepat di hadapannya. Bulu mata lentiknya yang selalu menyipit setiap tersenyum kini basah oleh air mata. Gadis itu memeluk tubuhnya dengan erat.

Mata Kristal bergetar saat Kay mengangkat kedua tangannya ke arahnya. "Kemari." Suara berat namun lembut terdengar di telinga Kristal.

Bibir pucat gadis itu melengkung ke bawah, air matanya kembali mengalir membasahi pipi. Ia bangkit berdiri tali luka di kakinya membuatnya terjatuh. Namun, Kay sigap menopang tubuh gadis itu dan membawanya ke pangkuannya

Kristal meringkuk di tubuh besar Kay. Membenamkan wajahnya pada dada pria itu sambil meremas kemejanya dengan kuat. Tubuhnya gemetar ketakutan membuat Kay langsung memeluk tubuhnya sambil mengusap punggungnya perlahan. Hal itu disaksikan semua orang yang ada disana.

Leo langsung mendorong kursi roda Kay keluar, namun langkah berhenti saat melihat kode di tangan Kay.

"Saya tidak akan melupakan kejadian hari ini. Berani menyentuh milik saya, kalian akan tau akibatnya." suara berat dan lantang keluar dari mulut Kay tanpa menoleh. Leo kembali mendorong kursi roda Kay keluar dadi cafe setelah pria itu selesai berbicara.

"Lepaskan!" Bram menarik tangannya dengan kasar dan langsung dilepas oleh Natan. ia beralih maju selangkah ke arah Vano.

"Kau sudah aku peringatkan. Sekarang rasakan amukan pria itu." Bram berlalu dari sana setelah menatap Vano dengan sinis.

Jane menatap punggung Bram yang menjauh kemudian kembali menatap wajah Vano yang sudah babak belur. "Aku tidak menyangka kau membalas kebaikan Kristal dengan cara ini. Harus kau tau, di saat Kristal sakit sekalipun, dia akan tetap datang bekerja hanya untuk menggantikan mu yang tiba-tiba minta izin untuk cuti. Setelah menolak dan menghina statusnya kau dengan tidak tau malunya berniat memperkosanya."

"Bodoh, gadis sebaik Kristal kau perlakukan seperti itu. Harusnya dari awal kau jangan mengenalnya." Jane kembali berjalan mendekat. "Bajingan sepertimu tidak pantas dengannya," tangannya mendorong dada Vano dan berbalik pergi meninggalkan ruangan itu.

Natan dan Xio memandang Vano yang tertegun sambil memasang wajah penyesalan.

"Kunci gudang kalo mau keluar," sahut Xio datar, kemudian keluar mengikuti Natan.

Mereka tidak suka pada lelaki brengsek sepertinya. Meski baru bekerja selama sehari tapi dilihat dari tingkah Bram dan Jane yang sangat emosi, dapat disimpulkan betapa baiknya gadis bernama Kristal itu.

Lagi pula, sebagai mantan senior Kristal memang tidak sombong atau pelit ilmu. Gadis itu bahkan secara suka rela mengajari mereka cara membuat latte art, padahal dia sudah bukan karyawan lagi.

...•••...

Di sepanjang jalan pulang ke mansion Kristal tidak beranjak sejengkal pun dari pangkuan Kay. Pria itu juga tidak protes atau membuka suara.

Leo diam-diam mengintip dari kaca mobil. Mencoba melihat raut kesal Kay, tapi tidak ditemukan olehnya. Kay terlihat biasa saja, tangannya bahkan tetap setia memeluk tubuh Kristal dari tadi.

Leo menarik sudut bibirnya. Sepertinya sahabatnya itu sudah menemukan pawangnya.

Berbeda dengan Leo yang kesenangan, suasana hati Kay malah sangat buruk. Ia melirik ke arah Kristal yang sudah tertidur di pangkuannya, kemudian kembali menatap jendela mobil. Rahangnya mengeras. Pikirannya kacau. Ingin sekali dia mengamuk saat ini.

"Cari tau semuanya dan laporkan padaku besok pagi." Terdengar geraman di akhir kalimatnya.

"Baik." Leo mengangguk singkat sambil memasukkan mobil ke dalam mansion setelah pagar dibukakan oleh satpam.

Leo mendorong kursi roda Kay masuk kedalam mansion dengan Kristal yang masih berada di pangkuan Kay. Gadis itu benar-benar tertidur pulas sambil bersandar di dada kekar Kay.

Pintu lift terbuka di lantai dua. Kursi roda Kay masuk kedalam kamar. "Apa perlu aku bantu pindahkan ke kasur?" tawar Leo.

"Aku bisa melakukannya sendiri. Kau cari tau semua kejadian malam ini dan siapa saja yang terlibat, bawa padaku data-data mereka besok." perintah Kay mutlak sambil meletakkan Kristal ke atas kasur.

"Baiklah, aku permisi." Leo keluar dari kamar itu tak lupa menutup pintu.

Kay beralih membuka laci mengambil kotak P3K. Ia mengeluarkan kapas dan alkohol dari dalam kotak kemudian mengobati luka di kaki Kristal dengan telaten. Tidak besar, tapi cukup dalam sampai bisa mengeluarkan banyak darah. Kay perban kaki gadis itu dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.

Tidak ada rasa benci ataupun jijik, seolah bersentuhan dengan Kristal terasa biasa saja dan tidak berpengaruh apa-apa padanya. Aneh, perasaan ini lah yang sudah Kay rasakan ketika Kristal menyentuhnya untuk pertama kali. Gadis itu tidak berpengaruh pada penyakitnya, dan respon tubuhnya juga biasa saja.

Kay menghela nafas kasar. Ia diam menatap wajah sembab Kristal. Gadis ini sudah membawa bencana bagi Kay di hari pertama pertemuan mereka.

Sekarang Kay sedikit penasaran kejadian apa lagi yang akan terjadi kedepannya. Entah mengapa Kay cukup menantikannya.

1
Serenarara
Tiga gaun pengantin, buseet...pameran baju mbak? /Facepalm/
Serenarara
IQ berapa sih ni cewe... /Sweat/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Next Thor✍️
Frily°>Hiat)
Keren!
Aylla Masoara
seru bangettt, nexttttt!!!!
elaretaa
Semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Ezz
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!