NovelToon NovelToon
ASMARA TURUN RANJANG

ASMARA TURUN RANJANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: LichaLika

Wanita mana yang sanggup hidup menjanda saat baru dua hari menikah? Di tinggalkan suami tercinta untuk selama-lamanya, membuat kehidupan Khaira Arandhita, gadis yang biasa dipanggil Aira, menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Ia harus menikah dengan adik iparnya sendiri karena wasiat dari mendiang suaminya.

"Jangan pernah berharap Aku akan menyentuhmu, karena Aku sudah mencintai wanita lain, pernikahan ini ku anggap hanya sebuah kesepakatan, bukan ikatan." ucap Martin kepada Aira di saat malam pengantin mereka.


Martin Nugroho, mantan adik ipar yang kini menjadi suami Aira, yang sudah memiliki kekasih yang di pacarinya sejak dua tahun, Martin memaksa tetap akan menikahi pacarnya meskipun dirinya sudah menikah dengan istri dari kakaknya.

Akankah kehidupan rumah tangga Aira berjalan mulus? Mampukah Aira meluluhkan hati suaminya?

Ikuti kisah romantis mereka ❤️❤️

Novel pertama author yang bertema religi, mohon dukungannya ya 😊🥰❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baru Nyemplung

Sementara di tempat lain, seorang wanita berdiri di depan jendela kamarnya, yang menghadap pemandangan kota di malam hari, wanita itu tampak menyipitkan matanya.

"Sebentar lagi aku pulang, Mas! Aku tidak terima jika kamu memutuskan hubungan sepihak, Aku harus cari tahu kenapa kamu tiba-tiba bisa berubah," ucapan dengan tatapan yang tajam.

Talita Anindya, gadis berwajah manis yang kini tengah berada di Amerika untuk melanjutkan studinya, Talita atau biasa disebut Lita, adalah pacar Martin, hubungan mereka sudah hampir 3 tahun, dan Martin akan berjanji kepada Lita untuk menikahinya setelah kepulangan Mita dari luar negeri. Namun, Martin tiba-tiba memutuskan hubungan sepihak dengan Lita, karena Martin merasa Lita secara tak langsung sudah merendahkannya sebagai laki-laki. Dan itu yang membuat Martin merasa tak berguna.

Martin tidak bilang kepada Lita jika dirinya akan menikahi mantan kakak iparnya, karena pada awalnya Martin pasti mengira jika Pernikahan mereka tidak akan bisa bertahan lama. Tapi, nyatanya kini Martin merasa, jika Pernikahannya itu adalah sebuah anugerah, sehingga Martin memantapkan hatinya untuk mempertahankan pernikahannya dengan Aira.

Martin berharap Lita tidak mengganggu hidupnya lagi, meskipun ini sedikit kejam untuknya, setidaknya Martin harus bersikap tegas, antara dua orang wanita yang berada di tengah-tengah hatinya. Lita dan Aira. Tapi nyatanya Martin lebih memilih Aira, karena Ia merasa gadis itu adalah anugerah yang diberikan oleh Allah untuknya, lewat pernikahan yang biasa di sebut dengan pernikahan turun ranjang. Tak ada cinta diantara mereka, keduanya bertemu sebagai suami istri saat Aira sudah melewati masa Iddah.

*

*

*

Senyuman sang Surya sudah menghiasi langit pagi ini, begitupun dengan senyuman dua insan yang tengah berbahagia itu, Martin dan Aira.

"Terima kasih, Sayang! Pagi ini kamu sudah membuatku fresh, Aku jadi semangat untuk bekerja, hmm kamu benar-benar luar biasa!" puji Martin sembari mengecup kening istrinya. Aira tersenyum sembari merapikan dasi dan jas suaminya.

"Aku bahagia jika Suamiku bahagia, katakan padaku, Mas! Apa ada yang kurang dengan pelayanan ku? Jika iya, kamu katakan saja, Aku akan memperbaiki pelayanan ku agar suamiku selalu puas." Aira berkata sembari tersenyum malu.

Martin tertawa kecil, kemudian Ia memasangkan hijab sang istri, karena sebentar lagi mereka akan turun untuk sarapan pagi.

"Tak ada yang kurang dari dirimu, cukup jaga hatimu untukku, baik buruknya dirimu itu adalah tanggung jawabku, Aku ingin melihat istri ku selalu tersenyum, karena aku tahu kamu tercipta untuk menjadi jodohku, wajahmu sangat cantik sekali, secantik hatimu, Aira!" puji Martin tatkala dirinya melihat wajah sang istri dalam balutan hijab panjang yang Ia pakai kan untuk istrinya.

"Jangan buka hijab ini di luar kamar, Aku tidak mau orang lain melihat rambutmu yang wangi, hanya Aku saja yang boleh melihatnya, mengerti!"

"Ya Allah, Mas! Nggak mungkin lah Aku membuka hijabku sembarangan, sekarang Aku adalah milik suamiku, jadi hanya kamu yang paling berhak melihat seluruh yang ada dalam diriku, hanya kamu!" ucapan Aira mengingatkan Martin akan dirinya saat melihat seluruh lekuk tubuh sang istri yang sukses membuatnya terbayang-bayang.

"Ayo kita turun, Mas! Mama dan Papa pasti sudah menunggu kita!" ajak Aira kepada Martin untuk sarapan. Martin pun mengangguk dan menggandeng tangan istrinya dengan mesra.

Sementara di ruang makan, Asri dan Burhan sudah duduk di kursi, sembari menunggu Martin dan Aira datang. Dan tak berselang lama, Martin dan Aira datang dengan senyuman yang membuat Asri terkejut.

"Pa ... Pa! Coba lihat deh!" seru Asri sembari menunjuk ke arah anak dan menantunya yang datang bersama, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah tangan Martin yang menggenggam erat tangan Aira. Sontak apa yang dilakukan oleh Martin membuat Asri sangat bahagia, Ia pun lekas memberi tahukan kepada sang suami, jika anak dan menantunya sudah akur.

"Lihat, Pa! Alhamdulillah akhirnya kita bakalan punya cucu, Pa! Mama yakin mereka berdua pasti sudah akur dan rukun." ucap Asri dengan wajah yang sangat gembira.

"Wahh ... Mama bener nih, semoga saja cepat terkabul ya, Ma!" timpal Burhan yang juga ikut bahagia melihat anak dan menantunya terlihat romantis. Martin dan Aira menghampiri Asri dan Burhan yang terlihat senyum-senyum melihat kedatangan Martin dan Aira. Membuat Martin terkejut dengan sikap kedua orang tuanya yang terlihat senyum-senyum sendiri itu.

"Assalamualaikum Pa! Ma!"

"Waalaikum salam." jawab keduanya.

Martin pun menggeser tempat duduk untuk Aira, agar istrinya itu bisa duduk di sampingnya. Melihat pemandangan yang indah itu, Burhan terdengar berdehem, membuat Martin menoleh ke arah sang Ayah dan berkata. "Papa kenapa?" tanyanya sambil melihat kedua orang tuanya.

"Rupanya ada yang meleleh nih kayaknya!" jawab Burhan sembari menatap wajah sang istri, tentu saja Aira sangat malu. Ia tahu jika mertuanya itu pasti sedang menggoda dirinya dan Martin.

"Meleleh! Apaan sih, Pa! apanya yang meleleh itu?" Martin pura-pura tidak tahu, karena sebenarnya dia juga sangat malu kepada Asri dan Burhan, karena Martin dulu sangat keukeuh untuk menolak di jodohkan dengan Aira, mantan istri sang Kakak.

"Tanya sendiri sama hatimu, apa yang membuat hatimu meleleh, kemarin aja kamu bersikeras untuk menjauhi Aira, nggak mau menyayanginya, batu banget kamu saat itu. Eh pagi ini kok beda banget! Kamu kedatangan mu'jizat, kah?" mendengar penuturan dari sang mertua kepada suaminya, Aira tampak Menutup mulutnya dengan satu tangan, karena Ia merasa sangat malu.

"Jangan gitu dong, Pa! Martin menyesal, ternyata Martin baru sadar jika pernikahan itu sangatlah sakral dan suci, Martin tidak mau kehilangan Aira, Pa! Terima kasih banyak buat Mama dan Papa karena sudah memberikan saran untuk menyetujui permintaan almarhum Mas Panji, Martin berjanji akan selalu menjaga istri Martin, karena Martin sadar jika Aira adalah gadis yang sudah diciptakan oleh Allah untuk Martin!" jawabnya sembari tersenyum malu.

"Nah! Gitu dong! Itu baru anak Papa, Papa bangga sama kamu, akhirnya kamu bisa menerima Aira sebagai istrimu, Mas mu Panji tidak akan salah memberikan wasiat itu untukmu, Papa bahagia akhirnya bisa melihat kalian berdua bersatu. Oh ya pesan Papa cuma satu." ucap Burhan sembari menyela minum air putih.

Pesan? Pesan apa, Pa?" Martin tampak mengerutkan keningnya sembari menatap wajah Asri dan Burhan bergantian.

"Mama juga bahagia melihatmu semakin romantis sekarang, Mama juga punya satu permintaan untuk kalian berdua."

Martin dan Aira saling menatap, kemudian Burhan mengatakan sesuatu yang membuat pasangan pengantin baru itu tersipu malu.

"Papa pesan berikan Papa cucu laki-laki kalau bisa lebih dari satu, Papa suka bermain dengan mereka, biar ada yang nemenin Papa main badminton."

"Kalau permintaan Mama, tolong berikan cucu perempuan untuk Mama, biar ada yang nemenin Mama nanem kembang, hmm pasti anak kalian nanti lucu-lucu iya kan, Pa!"

"Aduhh Pa, Ma! Nggak bisa satu-satu aja dulu! Lagipula Martin juga baru nyemplung! Mana bisa langsung jadi!" rupanya ucapan Martin membuat Aira mencubit pinggangnya. Martin pun mengusap pinggang nya dengan meringis menahan sakit.

"Mas Martin! Apa-apaan sih, Mas! Malu."

"Aww ... apa sih, Sayang! Kan emang gitu. Kita kan baru saja nyemplung, eh maksudnya baru jadi pengantin baru!" jawab pria itu diiringi tawa Asri dan Burhan.

...BERSAMBUNG ...

1
Permata Bening
Ceritanya bagus, ada konflik tidak lama dan ringan
Nona Gemini
ortunya baik, cobaan banget dah punya anak kek Lita
Nona Gemini
manisnya yg lagi caper ma istri😍😂
Nona Gemini
mampir thor
Nay
keluar kamar suruh ijin,keluar negri no baru ijin/Sneer/
Siti Juaningsih
Luar biasa
Safa Almira
ia lah
Indah Rianti
Luar biasa
efvi ulyaniek
jgn poligami donkkkkkk...nyesek mesti
Juan Sastra
kisahnya pasri mengiras emosi jiwa,, namun visualnya bikin meleleh
Fi Fin
jangan2 Aira kskak nya lita
Andaru Obix Farfum
kaya anjeli m Sahrul
Yustipa Wati
emang nya belut Thor,pake nyempung.
Nurjannah Rajja
Apa aku juga anak tante Isti? secara golongan darahku juga AB. hihihi.
Dyah Oktina
ish....suka banget ngegantung ceritanya seperti bendera partai... ngak d up....up ...
Dyah Oktina
dari pd jauh2 k bu fatimah.. coba aja tes dna.. mumpung lagi d rs
Dyah Oktina
duh... enaknya dunia halu.. ngak punya tururunan kembar bisa punya anak kembar..... ih mau lah... 🤭😁😁
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
burhan apa toni...thor??????🤭
Dyah Oktina
makan deh dilema...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!