NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Simpanan

Aku Bukan Wanita Simpanan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Poligami / Ibu Pengganti / POV Pelakor / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vey Vii

WARNING ***
HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN!!!

Menjadi istri kedua bukanlah cita-cita seorang gadis berusia dua puluh tiga tahun bernama Anastasia.

Ia rela menggadaikan harga diri dan rahimnya pada seorang wanita mandul demi membiayai pengobatan ayahnya.

Paras tampan menawan penuh pesona seorang Benedict Albert membuat Ana sering kali tergoda. Akankah Anastasia bertahan dalam tekanan dan sikap egois istri pertama suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Aku Keterlaluan?

Ben terdiam, ia sedang berusaha mengatur napas dan memulihkan energinya. Entah sudah berapa lama laki-laki itu menahan diri, namun hari ini ia begitu puas dan bahagia telah mengeluarkan seluruh kemampuannya.

Ana berbaring membelakangi Ben, gadis itu memejamkan mata dan tidak mengucapkan sepatah katapun tentang kegiatan mereka berdua saat ini.

Ben menatap punggung Ana, ia cukup merasa bersalah dan khawatir Ana terluka. Karena sudah terlalu lama menahan diri, serangan Ben tidak terkontrol, laki-laki itu menyerang Ana dengan begitu buas.

"Ana," bisik Ben dengan suara berat. Laki-laki itu mengusap bahu Ana dengan lembut.

Karena Ana tidak merespon, Ben setengah bangun untuk melihat wajah gadis itu. Ia melihat Ana memejamkan mata, namun Ben yakin gadis itu tidak benar-benar tidur.

"Kau baik-baik saja?" tanya Ben.

"Hmm." Ana hanya mengangguk.

"Apa aku menyakitimu?" tanya Ben lagi. Ana menjawab dengan gelengan, tanpa ingin menoleh atau menatap laki-laki di belakang punggungnya.

Ben hanya bisa menghela napas panjang. Ia sadar karena tidak memahami Ana yang baru pertama kali melakukannya, namun benar-benar kehilangan kontrol atas dirinya.

Laki-laki itu melihat ponselnya, ia mendapatkan beberapa pesan juga panggilan tak terjawab dari Rosalie. Karena khawatir, Ben menelepon balik Rosalie dan menanyakan keadaannya.

"Aku baik-baik saja, aku akan pulang lebih larut karena ada keperluan," jawab Rosalie. Ben merasa lega, ia selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan Rosalie yang kurang baik. Meski wanita itu terlihat sehat, namun ia memiliki penyakit yang sering datang sewaktu-waktu.

Mendengar Ben menelepon Rosalie dengan nada suara penuh kekhawatiran, Ana termenung. Mengapa ia harus berada di situasi seperti ini? Menikahi duda atau laki-laki tua terasa lebih baik daripada menikah dengan laki-laki beristri.

Setelah menelepon Rosalie, Ben tidak turun dari tempat tidur. Laki-laki itu setengah duduk di belakang Ana sambil memainkan rambut istrinya.

"Apakah tindakanku terlalu kasar?" tanya Ben. "Maaf, karena terlalu lama menahan diri, aku melampiaskan semuanya padamu," lanjutnya.

"Aku baik-baik saja," jawab Ana dengan suara serak.

"Aku ingin berkata jujur, Rosalie mengidap kanker serviks dan membuatnya selalu mengeluh sakit setiap kali kami melakukan hubungan. Meski ia sudah menjalani pengobatan, ia tidak bisa sembuh total karena kanker itu kembali tumbuh. Beberapa minggu lagi dia akan menjalani operasi besar, pengangkatan rahim."

"Aku selalu menahan diri meski aku ingin. Aku menikahi Rosalie saat dia sehat, dan aku tidak akan meninggalkannya saat dia sakit."

"Terkadang, aku merasa bosan karena dia tidak bisa melayaniku dengan baik. Lebih dari satu tahun terakhir, kami tidur seranjang namun aku tidak pernah menyentuhnya. Aku bahkan hampir mati rasa," jelas Ben.

Ana mendengarkan dengan baik setiap kata yang keluar dari mulut Ben. Gadis itu merasa iba sekaligus takjub, bagaimana bisa laki-laki perkasa seperti Ben mampu menahan diri selama itu tanpa menyentuh wanita?

Bahkan dalam sekali permainan, Ana hampir kehabisan napas. Wanita itu merasa Ben benar-benar menumpahkan seluruh hasratnya padanya. Kini gadis itu bahkan hanya bisa berbaring tak bertenaga.

"Ana, maafkan aku," bisik Ben. Laki-laki itu mendekatkan tubuh mereka. Dan lagi, sesuatu yang keras mengganjal di punggung Ana, membuat seluruh bulu kuduk gadis itu meremang.

Perlahan, Ben membalikkan tubuh Ana agar mereka bisa saling berhadapan. Ana membuka matanya, menatap wajah laki-laki yang kini hanya berjarak beberapa sentimeter dari wajahnya.

"Kau memaafkanku?" tanya Ben. Ana tersenyum kecil dan mengangguk. Ia merasa ini bukanlah suatu kesalahan.

Ben senang dan memeluk Ana, mencium pucuk kepala gadis itu sambil membelai rambutnya.

"Kau terlihat lelah? Kau ingin tidur?" tanya Ben.

"Tidak, aku harus mandi lagi," jawab Ana.

"Bagus, aku akan menemanimu."

Jawaban Ben membuat Ana melotot. Lagi-lagi ia tidak punya kalimat penolakan untuk mencegah keinginan laki-laki itu.

Segera, Ben membuka selimut dan menggendong tubuh Ana masuk ke dalam kamar mandi. Laki-laki itu membiarkan Ana menunggu beberapa saat sampai air dalam bath up terkuras dan mengisinya kembali dengan air baru.

Laki-laki itu meminta Ana kembali berendam, sementara dirinya asik menikmati guyuran shower. Ben keluar dari kamar mandi setelah selesai, sementara Ana baru bisa bernapas lega setelah tidak lagi melihat laki-laki itu berte*lanjang di hadapannya.

🖤🖤🖤

Saat jam makan malam, Ana benar-benar enggan turun dari tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa sakit, bahkan ada rasa nyeri yang membuat kedua kakinya terasa berat untuk melangkah.

Melihat Ana, Ben berinisiatif untuk menyuruh pelayan membawakan makan malam ke kamar. Ana tidak tahu harus marah atau berterima kasih pada Ben. Sebab, laki-laki itu memberikan rasa sakit dan kenikmatan yang tak terbayangkan.

"Makanlah, kau terlihat lemas. Apa aku sungguh keterlaluan?" tanya Ben. Ia masih sangat penasaran atas pendapat Ana tentang perbuatannya beberapa jam lalu.

"Tidak, ini pertama kalinya bagiku," jawab Ana sambil tersenyum malu-malu.

Mereka berdua duduk di sofa panjang sambil makan bersama. Suasana malam yang dingin ini akan menjadi saksi bagaimana keduanya mulai bertukar senyum setelah pergulatan ranjang.

Ben menatap Ana, ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan perasaannya saat ini. Laki-laki itu merasa bahagia atas kehadiran Ana, namun ia tidak bisa melupakan Rosalie begitu saja.

Jika ditanya tentang siapa yang ia cintai, Ben pasti akan menjawab dengan nama Rosalie. Karena pada dasarnya, laki-laki itu belum paham apakah perasaannya pada Ana hanya atas dasar nafsu, atau sungguh sesuatu yang berdasar pada hatinya.

Setelah selesai makan, Ben meminta Ana untuk kembali beristirahat. Sementara dirinya harus ke ruang kerja untuk mengurus sesuatu.

"Kemarilah, kau harus banyak istirahat. Aku harap kau tidak akan kapok," ujar Ben. Laki-laki itu itu menggendong Ana di depan tubuhnya dan membaringkan tubuh istrinya di atas tempat tidur.

"Aku masih bisa berjalan sendiri." Ana berusaha menolak.

"Tidak perlu. Lain kali, kita akan melakukannya lebih pelan dan hati-hati. Aku berjanji."

Ben menyelimuti tubuh Ana, lalu mencium bibir gadis itu dengan lembut. Lagi-lagi Ana merasakan sengatan listrik yang menjalar hingga ke seluruh tubuhnya setiap kali Ben menyentuhnya.

Gadis itu memejamkan mata, seluruh syaraf di tubuhnya seakan menegang. Ben akan membuatnya tidak bisa tidur semalaman jika terus seperti ini.

Saat Ben pergi dan sudah menutup rapat pintu kamarnya, Ana tertidur. Ada perasaan nyaman dan menyenangkan setiap kali laki-laki itu memberinya sentuhan, ia juga kini bisa memahami keinginan tubuhnya untuk menyalurkan sebuah gairah.

🖤🖤🖤

1
Kristina Sihmirmani
bagussss Thor,, ceritanya nguras emosi jg airmata👍👍
Sastri Dalila
👍👍👍
Paijem Yu
Luar biasa
Virgo Girl
Aku paling menghindari tema cerita poligami apapun alasannya. Ga kuat, krn pasti ada istri yg tersakiti, ntah istri pertama atau kedua😭😭
ms. S
awalnyaniseng sih baca lha kok keterusan smpe bikin begadang buat baca ini. novel yg SGT menarik buat dibaca. tata bahasa juga bagus
Nia Nara
Lelaki !!!
kairin
anak pintar sekali.bagus ana
kairin
memang berat.aku pun klo di posisi ana pasti setres juga
kairin
pingin nabok si rose
kairin
sbnrnya agak mulai g suka sama Ben
kairin
ana luar biasa
kairin
disini siapa yg lebih tersakiti? tentu saja kedua wanita itu
kairin
wadidauwwwww....
kairin
jawab ana, kmu TDK bersalah....
kairin
awalnya kasian sama rose, TPI makin kesini jdi kasian sama ana.hiks....hiks.... apakah Ben hrs menceraikan rose.oh membayangkan sja sudah Tdk sanggup
kairin
wkwk wkwkwkwk gocangannya terlalu kuat /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kairin
wow....ana luar biasa....
kairin
semakin menyala....
Widya Sari SE
Ethan adik nya Ben kan..?
Widya Sari SE
😭😭😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!