Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8. Untung Ada Farand.
"Ketika harga diri dan kesucian yang dia jaga selama ini dan menjadi kebanggaannya sebagai mahkota paling berharga dalam hidupnya sudah diambil oleh orang-orang itu, maka dia tidak akan punya pilihan lain selain menikah dengan kamu. Karena mana mungkin ada yang mau menikahi wanita seperti dia. Wanita cupu, bodoh dan sangat tidak tahu diri," ucap Tasya sinis yang benar-benar sengaja menjebak Kelly.
"Tidak masalah bagiku dengan apa yang kamu lakukan. Lagi pula seperti apa yang aku katakan. Aku menikahinya hanya untuk bisa lebih dekat lagi dengan kamu. Karena kamu tahu sendiri bahwa orang tua kamu tidak terlalu merestui hubungan kita. Jadi aku harus merelakan diriku menikah dengan wanita itu dan walau aku tahu, orang tuamu merestui aku menikah dengan dia. Hanya karena jalinan bisnis. Tetapi itu tidak masalah bagiku yang penting aku bisa dekat dengan kamu," ucap Rangga dengan tersenyum miring.
Rangga dan Tasya benar-benar sama yang hanya menjebak Kelly kepada tiga orang tersebut itu demi kesenangan mereka berdua. Rencana tas yang begitu jahat kepada adiknya sendiri.
"Lalu apa tidak masalah juga bagimu, wanita yang akan kau nikahi adalah bekas beberapa laki-laki yang telah mencuri kesuciannya. Bukankah kamu sangat menunggu-nunggu kesuciannya?" tanya Tasya dengan mengusap ngusap lembut pipi Rangga.
"Hey! bukankah aku sudah mengatakan kepadamu. Jika aku tidak akan pernah sudi menyentuh wanita cupu seperti itu. Tidak ada yang membuatku tertarik padanya dan apalagi selera padanya. Justru aku mungkin akan sangat jijik dekat dengannya dan apalagi harus menyentuhnya. Jadi sampai mati pun aku tidak akan pernah menyentuh wanita seperti itu," jawab Rangga dengan kata-kata yang begitu enteng keluar dari mulutnya yang bener-bener tidak menganggap Kelly sebagai manusia.
"Kamu nakal sekali!" sahut Tasya dengan tersenyum.
"Adikku yang memang sangat bodoh dan sangat polos. Dia masih saja percaya padaku, padahal sudah jelas-jelas dia melihat apa yang kita lakukan. Dasar wanita bodoh. Jika bodoh seperti ini terus, maka hidupnya akan sangat membosankan. Aku tidak mempermasalahkan jika dia sedikit saja jahat. Aku kasihan juga kepadanya yang terus saja diperlakukan seperti ini," ucap Tasya yang tertawa terbahak-bahak yang benar-benar mengejek Kelly.
"Memang wanita yang paling bodoh yang pernah aku temui adalah adikmu," sahut Rangga yang juga menegaskan kembali.
Mereka berdua benar-benar menertawakan Kelly dan pasangan itu langsung berciuman tanpa merasa berdosa yang tidak memperdulikan bagaimana Kelly.
Air mata Kelly jatuh yang mendengar secara langsung, yang ternyata memang benar bahwa Tasya sengaja menjebak dirinya. Bukannya merasa bersalah tentang perselingkuhan itu dan malah sengaja menjebak adiknya dengan beberapa orang agar Kelly semakin tidak punya kuasa untuk membatalkan pernikahan itu.
"Kalian benar-benar kejam!" kata-kata itu hanya bisa diungkapkan di dalam hatinya dengan tubuhnya bergetar.
Mata Kelly kembali menoleh ke arah lorong jalan dan melihat tiga orang itu yang ternyata masih mengajarnya. Hal itu membuat Kelly melanjutkan larinya. Kelly merasa hanya percuma saja jika harus berteriak atau menggerebek dua orang yang telah mengkhianatinya.
Dia sedang berada di kandang harimau dan hanya diri sendiri yang dapat membantunya. Rangga dan Tasya sama sekali tidak menyadari kehadiran Kelly. Mereka berdua yang asik berciuman dan juga tidak mendengar orang-orang tersebut meneriaki nama Kelly.
Mungkin Rangga dan Tasya mengetahui bahwa Kelly berhasil kabur, mereka berdua bukan malah menolong Kelly dan malah menyerahkan Kelly secara sukarela kepada tiga pria itu. Tindakan yang diambil Kelly sudah benar-benar keputusan yang terbaik.
Kelly sampai detik ini tidak menemukan jalan keluar, dan dia hanya terus berlari dengan kencang. Suara musik di Club sudah mulai terdengar yang artinya Kelly akan sampai pada suasana Club yang pertama kali dia datangi.
Brukkk.
Kelly bertabrakan dengan seseorang karena terus melihat ke belakang. Kelly mengangkat kepala dan melihat pria bertubuh tegap yang ditabraknya yang tak lain adalah Farand.
Farand mengerutkan dahinya melihat wanita yang di depannya itu tampak sangat ketakutan. Dia juga pasti cukup heran dengan melihat keberadaan Kelly berada di tempat seperti itu.
"Tolong aku!" pinta Kelly menyatukan kedua tangannya yang hanya mengharapkan laki-laki yang dia tahu siapa. Mungkin sudah tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa.
"Aku dijual oleh kakakku, Aku tidak ingin sampai tertangkap oleh tiga pria itu. Aku mohon selamatkan aku dari sini!" pinta Kelly.
"Apa keuntunganku menyelamatkanmu dan apa itu menjadi urusanku," jawaban menohok itu diberikan Farand yang ternyata sama saja dengan orang-orang yang diminta tolong oleh Kelly dan tidak ada yang peduli.
"Aku mohon!" Kelly meminta kembali.
"Aku akan melakukan apa saja! asal kamu benar-benar menolongku!" pinta Kelly lagi yang tidak punya pilihan lain.
Mata Farand melihat ke arah lorong dan tampak tiga pria itu berlari. Farand langsung menarik tangan Kelly yang membuat Kelly kaget dan mereka berdua masuk ke dalam salah satu kamar yang bersembunyi dari tiga orang itu.
"Kemana larinya wanita itu!" ucap salah seorang pria.
"Aku tidak tahu. Mungkin dia sudah berada di bawah," jawab satu orang lagi.
"Kita sebaiknya berpencar mencari wanita itu," sahut yang satunya dan akhirnya mereka memilih untuk mencari masing-masing.
Farand dan Kelly yang berada di depan pintu kamar dengan tangan Kelly yang masih dipegang oleh Farand. Kelly menghela nafas perlahan ke depan yang merasa lega dengan pria tersebut yang akhirnya pergi.
Kelly mengangkat kepalanya dan melihat sosok pria yang berwajah dingin itu berada di depannya dan dia langsung melepaskan tangannya dari Farand dan mundur satu langkah ke belakang.
"Ma-makasih, kamu sudah menolongku," ucapnya dengan gugup sembari mengusap-ngusap lengannya.
"Aku menolongmu karena mengharapkan imbalan darimu," jawab Farand dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya. Ternyata hadiah juga memanfaatkan situasi dan hal itu membuat Kelly bingung dengan dahi mangkerut.
"Maksud kamu?" tanya Kelly.
"Belum sampai 5 menit kata-kata itu keluar dari mulut mu dan kamu sudah melupakannya," ucap Farand.
Kelly mengerutkan dahi yang akhirnya mengerti apa yang dikatakan Farand. Saking paniknya semua perkataan itu keluar begitu saja dari mulut Kelly tanpa memikirkan efeknya.
"Kamu sudah ingat?" tanya Farand yang membuat Kelly mengangguk pelan dengan kepala menunduk.
Farand yang tersenyum dan berjalan menuju ranjang. Farand duduk di pinggir ranjang dengan kakinya yang diletakkan satu di atas pahanya dan melihat ke arah Kelly yang tepat berada di hadapannya.
"Kamu tidak bertanya apa yang aku inginkan?" tanya Farand.
Kelly perlahan mengangkat kepalanya kembali, "apa yang kamu inginkan?" tanya Kelly dengan pelan yang tampak takut-takut.
"Jika kalau lolos dari tiga orang itu, maka aku harus menggantikan mereka," ucap Farand yang membuat Kelly kaget dengan mata yang terbuka lebar.
"Apa itu artinya dia sama saja dengan....!" batin Kelly yang ternyata dengan mudah mengerti.
"Bagaimana?" tanya Farand alis terangkat.
"Kau mengeluarkan ku dari kandang macan. Tetapi memasukkan ke dalam kandang singa. Bukankah itu sama saja kamu dengan orang-orang itu," sahut Kelly.
Farand mendengus dan menghidupkan rokok. Dia langsung mengusap rokok itu. Walau jaraknya sedikit jauh dengan Kelly tapi Kelly bisa merasakan bau rokok itu dan bahkan menghindari wajahnya.
Bersambung